Pengaruh Intensitas Menonton Program Televisi Yang Bersifat Hiburan Terhadap Kedisiplinan Belajar Di Rumah (studi kasus di SDN Jatisari 01 kecamatan Pakisaji Malang

(1)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Wilia Riza Oktavrilia NIM: 09390090

PENGARUH INTENSITAS MENONTON PROGRAM TELEVISI YANG BERSIFAT HIBURAN TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH

(STUDI KASUS DI SDN JATISARI 01 KECAMATAN PAKISAJI MALANG)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2016


(2)

SKRIPSI

Di Ajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Wilia Riza Oktavrilia NIM: 09390090

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2016

PENGARUH INTENSITAS MENONTON PROGRAM TELEVISI YANG BERSIFAT HIBURAN TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH

(STUDI KASUS DI SDN JATISARI 01 KECAMATAN PAKISAJI MALANG)


(3)

(4)

(5)

`


(6)

MOTTO

“man jadda wajada”

“barang siapa yang bersungguh-sungguh, dia

(akan) mendapatkan”.


(7)

LEMBAR PERSEMBAHAN Yang Utama Dari Segalanya

Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta dan kasih sayang-Mu telah memberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta memperkenalkanku dengan cinta. Atas karunia serta kemudahan yang engkau berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan. Sholawat dan

salam selalu terlimpahkan keharibaan Rasullah Muhammad SAW. Kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat kukasihi dan

kusayangi.

Ibunda dan Ayahanda Tercinta

Sebagai tanda bakti, hormat, dan rasa terima kasih yang tiada terhingga kupersembahkan karya kecil ini kepada Ibu dan Ayah yang telah memberikan kasih sayang, segala dukungan, dan cinta kasih yang tiada terhingga yang tiada mungkin dapat kubalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta

dan persembahan. Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat Ibu dan Ayah bahagia karena kusadar, selama ini belum bisa berbuat yang lebih. Untuk

Ibu dan Ayah yang selalu membuatku termotivasi dan selalu menyirami kasih sayang, selalu mendoakanku, selalu menasehatiku menjadi lebih baik, Terima Kasih Ibunda Sulikah dan Terima Kasih Ayahanda Drs. Semi Widodo


(8)

ABSTRAK

Riza Wilia (2016). Pengaruh Intensitas Menonton Program Televisi Yang Bersifat Hiburan Terhadap Kedisiplinan Belajar Di Rumah (studi kasus di SDN Jatisari 01 kecamatan Pakisaji Malang, Jurusan PGSD, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (I) Dr. Siti Fatimah Soenaryo, M.Pd., (II) Dr. Siti Inganah, MM, M.Pd

Kata Kunci: Intensitas Menonton Televisi, Hiburan, Disiplin Belajar

Media televisi pada anak-anak terutama di SDN Jatisari 01 kecamatan Pakisaji Malang memang mengalami peningkatan, apalagi dengan semakin menambahnya program-program televisi untuk anak-anak, hal itu memicu mereka menjadi semakin senang menonton televisi. Belajar sendiri atau mandiri di rumah adalah tugas paling pokok dari setiap siswa. Adapun terbentuknya sikap disiplin belajar dari seorang anak tidaklah bisa terwujud begitu saja melainkan dari sebuah proses yang salah satunya melalui kebiasaan atau aktifitas sehari-hari yaitu mengerjakan apa yang ditugaskan Bapak dan Ibu guru (PR), membaca buku lain yang ada hubungannya dengan pelajaran di sekolah, mempersiapkan atau mempelajari kembali pelajaran yang akan diajarkan besok, melengkapi dan meringkas kembali catatan pelajaran, mengadakan belajar kelompok dengan teman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada pengaruh intensitas menonton televisi yang bersifat hiburan terhadap kedisiplinan belajar di rumah siswa SDN Jatisari 01 kecamatan Pakisaji Malang.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang menggunakan teknik analisis Regresi dengan menggunakan angket sebagai instrument penelitian. Sampel penelitian ini adalah kelas IV dan V SDN Jatisari 01 kecamatan Pakisaji Malang, pada bulan Januari 2016. Adapun rincian jumlah siswa sebagai berikut : jumlah siswa laki-laki kelas IV dan V terdiri 20 siswa dan siswa perempuan terdiri dari 20 siswa.

Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh negatif yang signifikan terhadap intensitas menonton televisi yang bersifat hiburan siswa SDN Jatisari 01 kecamatan Pakisaji Malang, bahwa semakin tinggi intensitas menonton televisi yang bersifat hiburan maka semakin rendah kedisiplinan belajar di rumah siswa terbukti nilai t hitung= 3,309 dengan nilai signifikan 0,000<0,05 maka H0 terima dan H1 ditolak yang berarti ada pengaruh negatif yang signifikan terhadap intensitas menonton televisi yang bersifat hiburan siswa SDN Jatisari 01 kecamatan Pakisaji Malang, bahwa semakin tinggi intensitas menonton program televisi yang bersifat hiburan maka semakin rendah kedisiplinan belajar di rumah siswa. Oleh karena itu, hasilnya dinyatakan signifikan dan hipotesis yang diajukan peneliti diterima.


(9)

ABSTRACT

Riza Wilia. (2016). The Effect of Intensity Watching Television Entertainment Characteristically To Discipline Learning At Home ( a case studi at SDN Jatisari 01 District Pakisaji Malang), Faculty of Teacher Training and Education, University of Muhammadiyah Malang. Supervisor: (I) Dr. Siti Fatimah Soenaryo, M.Pd., (II) Dr. Siti Inganah, MM, M.Pd.

Keywords: Intensity Watching Television, Entertainment, Discipline Learning Television media in children, especially in SDN Jatisari 01 Pakisaji District of Malang indeed increased, especially with more add television programs for children, it triggers they become increasingly excited watching television. Learn alone or independently at home is the most fundamental duty of every student. The formation of the discipline of learning of a child can not be materialized so alone but of a process that one through habits or daily activities that do everything the Mr. and Mrs. teacher (PR), read another book that has to do with a lesson in school , preparing or relearn the lessons to be taught tomorrow, complete and return a note summarizing the lessons, held a group study with friends. The aim of this study was to determine the effect intensity of watching television that are fun to learn discipline in the home school student Jatisari 01 District Pakisaji Malang.

This research is a quantitative research field using regression analysis techniques using a questionnaire as an instrument of research. The subjects were class IV and V SDN Jatisari 01 Pakisaji District of Malang, in Januari 2016. The breakdown of the number of students as follows: the number of male students in grade IV and V consists of 20 students and female students consisted of 20 students.

Based on research that has been done, there is a negative influence significantly to the intensity of watching television that is entertainment students SDN Jatisari 01 District Pakisaji Malang, that the higher the intensity of watching television that is entertainment, the lower discipline homeschooled students terbukati t value = 3,309 with significant value 0,000 <0,05 hence H0 accepted and H1 accepted meaning. Therefore, the results revealed a significant and researchers hypothesis is accepted.


(10)

KATA PENGANTAR

Seiring dengan berputarnya bumi pada porosnya, siang berganti malam, malam berganti pagi. Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang telah menciptakan bulan diwaktu malam, dan matahari diwaktu pagi dan siang, yang selalu memancarkan cahaya tenang bagi kami semua yang berada dalam kehidupan bumi ini. Tidak lupa shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan pada Nabi Muhammad SAW. yang membawa cahaya kebenaran, sehingga mengeluarkan umat manusia dari zaman jahiliah ke masa yang serba modern.

Skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik untuk mendapatkan gelar serjana, adapun judul dari skripsi ini adalah : “pengaruh intensitas menonton program televisi yang bersifat hiburan terhadap kedisiplinan belajar di rumah (studi kasus di SDN Jatisari 01 kecamatan Pakisaji Malang)”.

Dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah memberi informasi dan inspirasi, sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penyusun mengucapkan banyak terima kasih pada:

1. Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan.

2. Dr. Ichsan Anshory AM, M.Md selaku ketua jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

3. Ibu Dr. Siti Fatimah Soenaryo, M.Pd dan Ibu Dr. Siti Inganah, MM, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk selalu


(11)

mengarahkan dan memotivasi saya selama penyusunan skripsi sampai terselesaikannya skripsi ini.

4. Semua Sahabat-sahabat yang senasib dan seperjuangan, sebagai teman hari-hari ku: Yunda, Anis, Novi, Metha , Bangun, Fenty, Biyob, Triyoni, Selviana, Arum, Ghea, Chia, Dony dan Teman- Teman P12.

5. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang tidak bisa saya sebutkan namanya secara keseluruhan. Atas jasa-jasa beliau. Penulis hanya bisa berdoa semoga amal kebaikannya mendapat balasan yang setimpal disisi-Nya.

Kami sebagai manusia biasa, sadar bahwa dalam penyusunan skripsi ini banyak kekhilafan dan kekurangan, walaupun kami sudah berusaha mengantisipasi kekurangan itu. Karena itu sangat berharap saran dan kritik guna membangun selanjutnya. Harapan kami semoga penulisan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Amin Ya Robbal Alamin.

Malang, 19 Januari 2016 Yang menyatakan

Wilia Riza Oktavrilia


(12)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Persetujuan ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Lembar Pernyataan ... iv

Motto ... v

Lembar Persembahan ... vi

Abstrak ... vii

Abstract ... viii

Kata Pengantar ... ix

Daftar isi ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C.Tujuan Penelitian ... 5

D.Manfaat penelitian ... 6

E. Batasan Istilah ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 9

A.Kajian Teori ... 9

1. Intensitas Menonton Televisi ... 9

a. Pengertian Intensitas Menonton Televisi ... 9

b. Fungsi Media Massa Televisi ... 10

c. Kelebihan dan Kelemahan Televisi ... 13

d. Peranan Televisi ... 15

e. Dampak Menonton Televisi ... 18

2. Kedisiplinan Belajar di Rumah ... 19

a. Pengertian Kedisiplinan ... 19

b. Fungsi Kedisiplinan ... 20

c. Macam-macam Disiplin ... 23

d. Pengertian Belajar di rumah ... 24

e. Bentuk-bentuk Kedisiplinan Belajar di rumah ... 26

f. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar di rumah ... 28

B. Penelitian Terdahulu ... 30

C.Kerangka Berfikir ... 31

D.Hipotesis ... 34

BAB III METODE PENELITIAN ... 35

A.Jenis Penelitian ... 35


(13)

B. Tempat Dan Waktu Penelitian ... 35

1. Tempat Penelitian... 35

2. Waktu Penelitian ... 35

C.Populasi dan Sampel Penelitian ... 36

D.Variabel Penelitian ... 37

E. Sampel Penelitian ... 37

F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ... 37

1. Teknik Pengumpulan Data ... 37

2. Instrumen Penelitian ... 38

G.Teknik Analisis Data ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 41

A.Analisis Deskripsi Hasil Penelitrian ... 41

1. Deskripsi Hasil Penelitian ... 41

2. Karakteristik Responden ... 42

B. Hasil Analisis Data ... 42

1. Pengujian Asumsi Analisis ... 42

a. Uji Homogenitas ... 42

b. Uji Normalitas ... 43

2. Analisis Model Regresi Linier Sederhana ... 44

C.Pembahasan ... 47

BAB V PENUTUP ... 51

A.Kesimpulan ... 51

B. Saran ... 51

Daftar Pustaka ... 52

Lampiran ... 53


(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar Populasi dan Sampel ... 36

Tabel 4.1 Jumlah Sampel ... 41

Tabel 4.2 Komposisi Responden ... 42

Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas ... 43

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas ... 44

Tabel 4.5 Analisis Regresi ... 45

Tabel 4.6 Analisis Regresi Anova ... 46

Tabel 4.7 Analisis Regresi Coefisient... 46


(15)

DAFTAR PUSTAKA

Ardiyanto, Gunawan, Cara Mendidik Anak, Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2010.

Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003.

……….., Media Pengajaran, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2009.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Aneka Cipta: Jakarta, 2009.

………..,Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2006.

Badjuri, Adi, Jurnalistik Televisi, Yogyakarta: Graha Ilmu, Cetakan Pertama, 2010.

Chen, Milton, Mendampingi Anak Menonton Televisi, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2005.

Darwanto, Televisi Sebagai Media Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007.

Djamarah, Shaiful Bahri, Psikolgi Belajar.Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 2002.

Hofmann, Ruedi, Dasar-dasar Apresiasi Program Televisi Menjadikan Televisi Budaya Rakyat, Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 1999.

Hadi, Sutrisno. Metodologi Research Jilid 3, Yogyakarta : Andi. 2004. Mustaqim, Psikologi Pendidikan, Semarang: IAIN Walisongo, 2001.

Nizar, Imam Ahmad Ibnu, Membentuk dan Meningkatkan Disiplin Anak Sejak Dini,Yogyakarta: DIVA Press, 2009.

Usman, Television News Reporting dan Writing, Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2009.


(16)

Poerwadimanto, WJS, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2003

Sukmadinata, Nana Syaodih, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2009.

Setyobudi, Ciptono, Pengantar Teknik Broadcasting Televisi, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005.

Syukur, Fatah, Teknologi Pendidikan, Semarang: Rasail Media Group, 2008. Santrock, John W., Psikologi Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2008.

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Jakarta: Rineka Cipta, 2010.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2010, Cet ke 11.

Tim Penyusunu Kamus Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indoneisa, Jakarta: Balai Pustaka, 2005.

Tu’u, Tulus, Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa, Jakarta: Grasindo, 2004.

Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008.

Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008.

Yusuf, H. Syamsul, dkk, Toeri Kepribadian, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007.

Widayat, Metode Penelitian Pemasaran Aplikasi Software SPSS, Universitas Muhammadiyah Malang, Malang, 2004.

Winarsunu, Tulus. Statistik dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan, Malang : UMM Press, 2002.


(17)

1

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Di era globalisasi ini dengan semakin canggihnya perkembangan teknologi informasi salah satunya televisi sebagai audio visual yang memanjakan pemirsa dengan berbagai tayangannya. Televisi adalah salah satu bagian teknologi komunikasi (massa), dengan telah mempresentasikan diri sebagai simbol legenda baru, bahkan media televisi bisa dianggap sebagai salah satu media yang paling dominan dalam arus informasi global. Karena televisi sebagai audio visual menjadikan pemirsa mampu menyaksikan beragam peristiwa yang terjadi Karena mudahnya media massa (televisi) diterima oleh masyarakat, oleh para pakar media massa (televisi) dinilai power full (perkasa) sehingga senantiasa mendapatkan perhatian yang seksama untuk diteliti.

Televisi secara harafiah artinya “melihat dari jauh”. Namun demikian, dalam pengertian sederhana ini sebenarnya meliputi dua bagian utama, yaitu pemancar televisi yang berfungsi mengubah dan memancarkan sinyal-sinyal gambar (View) bersama-sama dengan sinyal suara sehingga sinyal-sinyal tersebut dapat diterima oleh pesawat televisi penerima pada jarak yang cukup jauh. Kedua televisi penerima dipancarkan oleh transmisi dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pesawat televisi adalah alat yang


(18)

2

dapat digunakan untuk melihat dan mendengar dari tempat yang jauh (Setyobudi, 2005: 2).

Televisi sangat mudah didapat oleh masyarakat baik dari kalangan atas maupun bawah, dari anak-anak maupun orang tua. Setiap individu ingin menyaksikan acara-acara televisi tidak harus dengan membeli, tetapi mereka bisa saja melihat di rumah tetangga, apalagi sekarang ini banyak sekali stasiun- stasiun televisi swasta yang mudah dijangkau dimana-mana. Itulah sebabnya televisi swasta berlomba-lomba menggelar acara-acara yang menarik peminat penonton mereka (stasiun televisi) bersaing untuk mementingkan bisnis tidak memikirkan akibatnya. Televisi merupakan temuan international karena banyak ilmuwan- ilmuwan yang terlibat dalam penelitian dan pengembangan teknologi ini (Setyobudi, 2005: 22).

Perkembangan yang cukup pesat beberapa tahun belakangan ini awalnya kita hanya punya satu stasiun televisi, itu pun dimiliki oleh pemerintah namanya Televisi Republik Indonesia (TVRI). Pada tahun 1989, lahirnya stasiun televisi Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI). Stasiun tersebut menjadi televisi swasta pertama di Indonesia. Stasiun televisi swasta yang kemudian berturut-turut lahir adalah Surya Citra Televisi (SCTV), Televisi Pendidikan Indonesia (TPI), Indosiar, dan Andalas Televisi (Antv). Sejak era reformasi bergulir, televisi swasta pun semakin ramai bermunculan. Ada Metro TV, Transformasi Televisi (Trans TV), TV 7 yang kini menjadi Trans 7, Lativi yang belakangan memjadi TVOne, serta Global TV (Usman , 2009: 1).


(19)

3

Secara umum, stasiun televisi terdiri atas televisi generalis dan televisi spesialis. Televisi generalis menyajikan program atau acara yang beragam, mulai sinetron, musik, film, acara anak-anak, hingga berita. Untuk televisi nasional yang termasuk dalam kategori televisi generalis adalah RCTI, SCTV, TPI, Indosiar, Antv, Trans 7, termasuk TVRI. Televisi spesialis menitikberatkan pada program tertentu. Metro TV dan TVOne adalah TV khusus yang cenderung atau menspesialiskan diri pada program berita. Akan tetapi, sebagaimana kita saksikan selama ini, televisi generalis maupun televisi berita, semuanya menyajikan program berita, semuanya menyajikan program berita. Televisi yang sebelumnya cenderung dipandang sebagai media hiburan, kini juga harus dipandang sebagai media informasi. Berita televisi sekarang bisa disebut telah menjadi kebutuhan utama masyarakat (Usman, 2009: 2-3).

Tayangan TV yang memperoleh rating pemirsa yang tinggi

cenderung menjadi incaran bagi para pengelola stasiun siaran. Rating dalam

penyiaran program TV memberi jaminan income atau pemasukan dari iklan

yang menyertai program. Pada umumnya tayangan hiburan yang menarik memperoleh rating tinggi sementara tayangan yang bersifat informasi dan

pendidikan memperoleh rating yang rendah. Kondisi seperti ini memicu para

pengelola stasiun TV untuk lebih banyak menayangkan program hiburan. Sebaliknya, situasi ini menimbulkan kekuatiran bagi mereka yang peduli terhadap perkembangan intelektual dan sikap pemirsa. Sangat disayangkan jika kemampuan yang luar biasa dari media TV yang mampu hadir dekat


(20)

4

dengan pemirsa hanya didominasi tayangan yang kurang mendidik. Sejumlah pakar media pendidikan berpendapat bahwa TV adalah sumber yang kaya untuk pendidikan seperti yang dinyatakan oleh Remich (Arsyad, 2009: 24).

Salah satu fungsi media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan mendapatkan informasi dengan cara sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim kondisi dan lingkungan belajar yang ditata yang diciptakan oleh guru (Arsyad, 2009: 15).

Fenomena ini, bisa saja terjadi lantaran banyak tersedianya televisi yang mudah dijangkau oleh kalayak terutama kepada anak-anak, jadi tidaklah mengherankan apabila di dunia media massa zaman sekarang kasus menyibukkan anak-anak dengan media khususnya (televisi). Media televisi pada anak-anak terutama di SDN Jatisari 01 kecamatan Pakisaji Malang memang mengalami peningkatan, apalagi dengan semakin menambahnya program-program televisi untuk anak-anak hal itu memicu mereka menjadi semakin senang menonton televisi. Media yang sering dikonsumsi adalah televisi, yang dapat mereka konsumsi dengan bebas kapanpun mereka mau, mereka akan lebih sering duduk di depan televisi saat jam- jam acara anak-anak bahkan acara lain.

Belajar sendiri atau mandiri di rumah adalah tugas paling pokok dari setiap siswa. Syarat utama belajar sendiri di rumah adalah ketentuan belajar seperti memiliki jadwal belajar tersendiri meskipun terbatas waktunya, bukan lamanya belajar yang diutamakan tetapi kebiasaan teratur dan rutin


(21)

5

melakukan belajar di rumah. Adapun terbentuknya sikap disiplin belajar dari seorang anak tidaklah bisa terwujud begitu saja melainkan dari sebuah proses yang salah satunya melalui kebiasaan atau aktifitas sehari-hari yaitu mengerjakan apa yang ditugaskan Bapak dan Ibu guru (PR), membaca buku lain yang ada hubungannya dengan pelajaran di sekolah, mempersiapkan atau mempelajari kembali pelajaran yang akan diajarkan besok, melengkapi dan meringkas kembali catatan pelajaran, mengadakan belajar kelompok dengan teman. Keseluruhan permasalahan yang ada sebagaimana tersebut diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Intensitas Menonton Program Televisi Yang Bersifat Hiburan Terhadap Kedisiplinan Belajar di Rumah (studi kasus diSDN Jatisari 01 kecamatan Pakisaji Malang)”.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan yang dirumuskan peneliti adalah adakah pengaruh intensitas menonton program televisi yang bersifat hiburan terhadap kedisiplinan belajar di rumah (studi kasus di SDN Jatisari 01 kecamatan Pakisaji Malang) ?

C.Tujuan Penelitian

Berpijak pada masalah di atas, maka penelitian ini dimaksudkan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas menonton program televisi yang bersifat hiburan terhadap kedisiplinan belajar di rumah (studi kasus di SDN Jatisari 01 kecamatan Pakisaji Malang).


(22)

6

D.Manfaat Penelitian

1. Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat memotivasi siswa untuk lebih disiplin lagi dalam belajar khususnya di rumah.

2. Bagi Guru

Ini diharapkan dapat meningkatkan anak dalam disiplin belajar khususnya di rumah.

3. Bagi Orang Tua

Penelitian ini diharapkan agar para orang tua dapat lebih aktif dan mendukung dan memotivasi anaknya untuk belajar khususnya belajar di rumah.

4. Bagi Peneliti

Dapat memberikan pengalaman dan pengetahuan kepada peneliti tentang kedisiplinan belajar khususnya di rumah.

5. Bagi Sekolah

Memberi sumbangan pemikiran sebagai alternatif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di SDN Jatisari 01 kecamatan Pakisaji Malang.

E.Penegasan Istilah

1. Pengaruh

WJS Poerwadimanto (2003: 865) mengemukakan Daya yang ada atau yang timbul dari suatu (orang, benda dan sebagainya) yang berkuasa (ghaib dan sebagainya), dalam penelitian ini yang dimaksud dengan pengaruh adalah akibat atau dampak yang disebabkan oleh daya yang


(23)

7

timbul dari suatu perbuatan. Perbuatan yang dimaksud dalam penelitian ini berkaitan dengan kedisiplinan belajar di Rumah.

2. Intensitas Menonton Televisi.

Intensitas Menonton Televisi yang dimaksud peneliti ini adalah frekuensi anak dalam menonton televisi, durasi anak menonton televisi, tingkat minat anak terhadap menonton televisi, dan tingkat perhatian anak terhadap acara televisi.

3. Kedisiplinan Belajar di rumah

Kedisiplinan berasal dari kata disiplin yang artinya ketaatan (kepatuhan). Mendapat awalan ke dan akhiran an menunjukkan adanya suatu sikap yang ada. Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang merupakan hasil dari pengalaman yang lalu (Mustaqim, 2001: 23).

Sedangkan belajar di rumah bisa dikenal belajar sendiri atau mandiri adalah adanya ketentuan belajar seperti memiliki jadwal belajar tersendiri meskipun terbatas waktunya. Bukan lamanya belajar yang diutamakan, tetapi kebiasaan teratur dan rutin melakukan belajar.12 Jadi kedisiplinan belajar di rumah yang dimaksud peneliti ini adalah tepat waktu dalam belajar, ketepatan waktu dalam mengerjakan pekerjaan rumah (PR), belajar secara teratur(Tohirina, 2008: 117). 4. Siswa SDN Jatisari 01 kecamatan pakisaji kabupaen malang

Siswa yang disebut dengan peserta didik yaitu pihak yang menjadi sampel pokok dari pendidikan. Yang dimaksud sampel pokok dalam


(24)

8

penelitian ini adalah pelajar atau peserta didik yaitu siswa-siswi kelas IV dan V SDN Jatisari 01 kecamatan Pakisaji Malang.


(1)

3

Secara umum, stasiun televisi terdiri atas televisi generalis dan televisi spesialis. Televisi generalis menyajikan program atau acara yang beragam, mulai sinetron, musik, film, acara anak-anak, hingga berita. Untuk televisi nasional yang termasuk dalam kategori televisi generalis adalah RCTI, SCTV, TPI, Indosiar, Antv, Trans 7, termasuk TVRI. Televisi spesialis menitikberatkan pada program tertentu. Metro TV dan TVOne adalah TV khusus yang cenderung atau menspesialiskan diri pada program berita. Akan tetapi, sebagaimana kita saksikan selama ini, televisi generalis maupun televisi berita, semuanya menyajikan program berita, semuanya menyajikan program berita. Televisi yang sebelumnya cenderung dipandang sebagai media hiburan, kini juga harus dipandang sebagai media informasi. Berita televisi sekarang bisa disebut telah menjadi kebutuhan utama masyarakat (Usman, 2009: 2-3).

Tayangan TV yang memperoleh rating pemirsa yang tinggi cenderung menjadi incaran bagi para pengelola stasiun siaran. Rating dalam penyiaran program TV memberi jaminan income atau pemasukan dari iklan yang menyertai program. Pada umumnya tayangan hiburan yang menarik memperoleh rating tinggi sementara tayangan yang bersifat informasi dan pendidikan memperoleh rating yang rendah. Kondisi seperti ini memicu para pengelola stasiun TV untuk lebih banyak menayangkan program hiburan. Sebaliknya, situasi ini menimbulkan kekuatiran bagi mereka yang peduli terhadap perkembangan intelektual dan sikap pemirsa. Sangat disayangkan jika kemampuan yang luar biasa dari media TV yang mampu hadir dekat


(2)

4

dengan pemirsa hanya didominasi tayangan yang kurang mendidik. Sejumlah pakar media pendidikan berpendapat bahwa TV adalah sumber yang kaya untuk pendidikan seperti yang dinyatakan oleh Remich (Arsyad, 2009: 24).

Salah satu fungsi media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan mendapatkan informasi dengan cara sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim kondisi dan lingkungan belajar yang ditata yang diciptakan oleh guru (Arsyad, 2009: 15).

Fenomena ini, bisa saja terjadi lantaran banyak tersedianya televisi yang mudah dijangkau oleh kalayak terutama kepada anak-anak, jadi tidaklah mengherankan apabila di dunia media massa zaman sekarang kasus menyibukkan anak-anak dengan media khususnya (televisi). Media televisi pada anak-anak terutama di SDN Jatisari 01 kecamatan Pakisaji Malang memang mengalami peningkatan, apalagi dengan semakin menambahnya program-program televisi untuk anak-anak hal itu memicu mereka menjadi semakin senang menonton televisi. Media yang sering dikonsumsi adalah televisi, yang dapat mereka konsumsi dengan bebas kapanpun mereka mau, mereka akan lebih sering duduk di depan televisi saat jam- jam acara anak-anak bahkan acara lain.

Belajar sendiri atau mandiri di rumah adalah tugas paling pokok dari setiap siswa. Syarat utama belajar sendiri di rumah adalah ketentuan belajar seperti memiliki jadwal belajar tersendiri meskipun terbatas waktunya, bukan lamanya belajar yang diutamakan tetapi kebiasaan teratur dan rutin


(3)

5

melakukan belajar di rumah. Adapun terbentuknya sikap disiplin belajar dari seorang anak tidaklah bisa terwujud begitu saja melainkan dari sebuah proses yang salah satunya melalui kebiasaan atau aktifitas sehari-hari yaitu mengerjakan apa yang ditugaskan Bapak dan Ibu guru (PR), membaca buku lain yang ada hubungannya dengan pelajaran di sekolah, mempersiapkan atau mempelajari kembali pelajaran yang akan diajarkan besok, melengkapi dan meringkas kembali catatan pelajaran, mengadakan belajar kelompok dengan teman. Keseluruhan permasalahan yang ada sebagaimana tersebut diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Intensitas Menonton Program Televisi Yang Bersifat Hiburan Terhadap Kedisiplinan Belajar di Rumah (studi kasus diSDN Jatisari 01 kecamatan Pakisaji Malang)”.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan yang dirumuskan peneliti adalah adakah pengaruh intensitas menonton program televisi yang bersifat hiburan terhadap kedisiplinan belajar di rumah (studi kasus di SDN Jatisari 01 kecamatan Pakisaji Malang) ?

C.Tujuan Penelitian

Berpijak pada masalah di atas, maka penelitian ini dimaksudkan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas menonton program televisi yang bersifat hiburan terhadap kedisiplinan belajar di rumah (studi kasus di SDN Jatisari 01 kecamatan Pakisaji Malang).


(4)

6

D.Manfaat Penelitian

1. Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat memotivasi siswa untuk lebih disiplin lagi dalam belajar khususnya di rumah.

2. Bagi Guru

Ini diharapkan dapat meningkatkan anak dalam disiplin belajar khususnya di rumah.

3. Bagi Orang Tua

Penelitian ini diharapkan agar para orang tua dapat lebih aktif dan mendukung dan memotivasi anaknya untuk belajar khususnya belajar di rumah.

4. Bagi Peneliti

Dapat memberikan pengalaman dan pengetahuan kepada peneliti tentang kedisiplinan belajar khususnya di rumah.

5. Bagi Sekolah

Memberi sumbangan pemikiran sebagai alternatif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di SDN Jatisari 01 kecamatan Pakisaji Malang. E.Penegasan Istilah

1. Pengaruh

WJS Poerwadimanto (2003: 865) mengemukakan Daya yang ada atau yang timbul dari suatu (orang, benda dan sebagainya) yang berkuasa (ghaib dan sebagainya), dalam penelitian ini yang dimaksud dengan pengaruh adalah akibat atau dampak yang disebabkan oleh daya yang


(5)

7

timbul dari suatu perbuatan. Perbuatan yang dimaksud dalam penelitian ini berkaitan dengan kedisiplinan belajar di Rumah.

2. Intensitas Menonton Televisi.

Intensitas Menonton Televisi yang dimaksud peneliti ini adalah frekuensi anak dalam menonton televisi, durasi anak menonton televisi, tingkat minat anak terhadap menonton televisi, dan tingkat perhatian anak terhadap acara televisi.

3. Kedisiplinan Belajar di rumah

Kedisiplinan berasal dari kata disiplin yang artinya ketaatan (kepatuhan). Mendapat awalan ke dan akhiran an menunjukkan adanya suatu sikap yang ada. Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang merupakan hasil dari pengalaman yang lalu (Mustaqim, 2001: 23).

Sedangkan belajar di rumah bisa dikenal belajar sendiri atau mandiri adalah adanya ketentuan belajar seperti memiliki jadwal belajar tersendiri meskipun terbatas waktunya. Bukan lamanya belajar yang diutamakan, tetapi kebiasaan teratur dan rutin melakukan belajar.12 Jadi kedisiplinan belajar di rumah yang dimaksud peneliti ini adalah tepat waktu dalam belajar, ketepatan waktu dalam mengerjakan pekerjaan rumah (PR), belajar secara teratur(Tohirina, 2008: 117). 4. Siswa SDN Jatisari 01 kecamatan pakisaji kabupaen malang

Siswa yang disebut dengan peserta didik yaitu pihak yang menjadi sampel pokok dari pendidikan. Yang dimaksud sampel pokok dalam


(6)

8

penelitian ini adalah pelajar atau peserta didik yaitu siswa-siswi kelas IV dan V SDN Jatisari 01 kecamatan Pakisaji Malang.