Pengaruh Model Enquiry-Discovery Learning Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPS Kelas III di SDN Ngenep 02 Kab. Malang

(1)

i

Pengaruh Model Enquiry-Discovery Learning Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPS Kelas III di SDN Ngenep 02 Kab. Malang

SKRIPSI

OLEH:

CITRA JAYA PRATIWI 201210430311296

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2016


(2)

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

PENGARUH MODEL ENQUIRY-DISCOVERY LEARNING TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPS KELAS

III DI SDN NGENEP 02 KAB. MALANG

Oleh:

CITRA JAYA PRATIWI

Telah memenuhi persyaratan untuk dipertahankan di depan dewan penguji dan disetujui di Malang, 23 April 2016

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Drs.Wahyu Prihanta, M.Kes Erna Yayuk, M.Pd


(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH MODEL ENQUIRY-DISCOVERY LEARNING TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPS KELAS

III DI SDN NGENEP 02 KAB. MALANG

Oleh : Citra Jaya Partiwi 201210430311296

Dipertahankan di depan dewan penguji Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang dan diterima untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar

Sarjana Pendidikian Guru Sekolah Dasar Mengesahkan:

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

Malang, 30 April 2016 Dekan FKIP,

Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes

Dewan Penguji : Tanda Tangan

1. Ari Dwi Haryono, M.Pd 1.. . . 2. Bahrul Ulum, M.Pd 2. .. . . 3. Drs. Wahyu Prihanta, M.Kes 3. .. . . 4. Erna Yayuk, M.Pd 4. .. . .


(4)

iv

SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Citra Jaya Pratiwi Tempat, Tanggal Lahir : Bangkalan, 04 Juli 1994

NIM : 201210430311296

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa :

1. Skripsi dengan judul “Pengaruh Model Enquiry-Discovery Learning Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPS Kelas III di SDN Ngenep 02 Kab. Malang” adalah hasil karya saya, dan dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, baik sebagian atau keseluruhan, kecuali secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan atau daftar pustaka.

2. Apabila teernyata didalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsure-unsur plagiasi, saya bersedia skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang telah saya peroleh dibatalkan, serta diproses dengan ketentuan hukum yang berlaku. 3. Skripsi ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan hak bebas royalty

non ekslusif.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Malang, 30 April 2016

CITRA JAYA PRATIWI NIM. 201210430311296


(5)

v MOTTO

“ Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalatmu sebagai penoongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”

(QS. Al-Baqarah: 153)

“Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu, belajarlah untuk tenang dan sabar” (Khalifah Umar)

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu kesulitan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (kesulitan

yang lain), dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berhadap”

(QS. Al-Insyirah: 58)

“Barang siapa yang keluar dalam menuntut ilmu maka ia adalah seperti berperang di jalan Allah hingga pulang”


(6)

vi

PERSEMBAHAN

Rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan Rahmat-Nya, Nikmat-Nya, serta Hidayah-Nya dan Rasulullah SAW yang memberikan jalan terang dan kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Skripsi ini dipersembahkan untuk:

1. Ibunda Sugiarti dan Ayahanda R. Slamet Fitriadi selaku orang tua yang telah merawat saya sedari dulu, terimakasih atas semua perjuangannya yang telah ikhlas membesarkan, mendidik, membimbing, dan menafkahi saya.

2. Kakakku, Enggar Jaya Pratiwi terimakasih atas dukungan dan masukannya dalam penulisan skripsi ini.

3. Terimakasih kepada Irsyadul Murtadho, yang memberikan masukan dan nasehatnya dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Sahabat-sahabatku Lita Frina N, Yuki Kristina, Cahyani Mey Wulandari, Layliyatul Muniroh, Ach. Fauzi, Amynindya Bunga, terimakasih atas guyonan, motivasi, semangat dan doa yang telah kalian berikan.

5. Sahabat KKN Amynindya Bunga, Ika Sastya Utami, Henik Kurniawati, Siti Nadiya Dindatami.

6. Terimakasih PGSD seperjuangan terutama kelas C angkatan 2012: terimakasih atas kebersamaannya.


(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Enquiry-Discovery Learning Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPS Kelas III di SDN Ngenep 02 Kab. Malang”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak. Dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dalam penyelesian skripsi ini

2. Drs. Wahyu Prihanta, M.Kes selaku pembimbing pertama yang telah memberikan bimbingan dan masukkannya sehingga skripsi ini dapat selesai

3. Erna Yayuk, M.Pd, selaku pembimbing kedua yang telah memberikan bimbingan, masukan, dan nasihatnya sehingga skripsi ini dapat selesai. 4. Nino Dwi Ariani Putri selaku pembimbing ketiga dan juga sahabat saya

yang telah memberikan banyak nasihat dan masukan.

5. Zahratun Nisa selaku pembimbing keempat saya dalam mengerjakan skripsi ini


(8)

viii

6. Guru-guru serta staf SDN Ngenep 02 Kab. Malang terimakasih atas ijin dan kesempatannya sehingga saya dapat melakukan peneliian hingga skripsi ini dapat selesai.

Malang, 27 April 2016


(9)

ix ABSTRAK

Skripsi dengan judul “Pengaruh Model Enquiry-Discovery Learning Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPS kelas III di SDN Ngenep 02 Kab. Malang” ini ditulis oleh Citra Jaya Pratiwi dan dibimbing oleh Drs. Wahyu Prihanta, M.Kes dan Erna Yayuk, M.Pd

Kata kunci : Model Pembelajaran Enquiry-Discovery Learning, Hasil Belajar

Penelitian ini dilatar belakangi oleh nilai pada pelajaran IPS kelas III SDN Ngepen 02 Kab. Malang masih rendah. Hal ini disebabkan karena kurangnya minat siswa dalam memperhatikan pelajaran yang cenderung membosankan. Dalam kegiatan pembelajaran ini guru kurang kreatif dan inofatif dalam menyampaikan pelajaran sehinggakurangnya minat siswa memperhatikan pelajaran. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model pembelajaran enquiry-discovery learning adalah siswa belajar mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran dari pengalaman siswa dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan teknik pemecahan masalah.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Apakah ada perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen yang menerapkan model pembelajaran enquiry-discovery learning dan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional. (2) Model pembelajaran manakah yang lebih baik anatara model pembelajaran Enquiry-Discovery learning dan konvensional. Tujuan dalam penulisan skripsi ini adalah (1) Membandingkan hasil belajar siswa yang menggunakan penerapan model pembelajaran eanquiry-discovery learning dengan yang menggunakan metode konvensional. (2) Membandingkan model pembelajaran yang lebih baik untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Skripsi ini bermanfaat bagi siswa diharapkan dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka sehingga siswa dapat lebih aktif dalam belajar. Bagi guru penelitian ini diharapkan sebagai sumbanagan pemikiran bagi guru untuk penyampaian materi yang dapat mengembangkan aspek afektif, kognitif, dan psikomotorik sehingga pembelajaran dengan menggunakan model ini lebih bermakna. bagi sekolah penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Pelaksanaan penelitian ini dimulai dari persiapan, pengujian, dan pengumpulan data. Adapun teknik pengumpulan datanya menggunakan dokumentasi dan tes hasil belajar siswa.

Setelah peneliti membandingkan model pembelajaran enquiry-discovery learning dengan konvensional. Sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang memperoleh pelajaran dengan menggunakan model pembelajaran enquiry-discovery learning dengan konvensional. Melalui analisis perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas control dengan perbedaan rata-rata kelas


(10)

x

ekpserimen 77,48 dan kelas control 53,16 selisih rata-rata nilai pada kelas control dan kelas eksperimen adalah 24,32. Berdasarkan hasil penelitian penggunaan model enquiry-discovery learning lebih meningkatkan hasil belajar dibandingkan dengan menggunakan model konvensional.


(11)

xi ABSTRACT

Thesis with the title "The Effect of Enquiry Model-Discovery Learning Against Improved Learning Outcomes At IPS Lesson III class at SDN Ngenep 02 Kab. Malang "is written by Citra Jaya Pratama and by Drs. Revelation Prihanta, Kes and

Erna Yayuk, M.Pd as the advisor.

Keywords: Enquiry Learning Model-Discovery Learning, Learning Outcomes This research was motivated by the value of the social studies class III SDN Ngepen 02 Kab. Malang are still low. This is due to lack of student interest in observing the subjects tend to be boring. In this learning activity is less creative and innovative teachers in delivering the lesson so it is cause the lack of interest of students paying attention. In this study, researcher using inquiry-discovery learning model learning is that students learn to find and locate the subject matter of the students' experiences in daily life by using problem-solving techniques. The research problems of this research were (1) Is there any difference in learning outcomes between the experimental class that implement inquiry-discovery learning model learning and classroom control using conventional learning models. (2) which learning model is better between Enquiry-Discovery learning model and conventional learning. The purpose of this thesis is (1) Comparing the results of student learning using learning model application eanquiry-discovery learning with the use of conventional methods. (2) Comparing between the learning models to improve

student learning outcomes.

This thesis is helpful for the student that expected to provide space for students to learn according to their learning style so that students could be more active in learning. For teachers this research are expected contribute for teachers to delivered of material to develop affective, cognitive and psychomotor learning by using a model that is more meaningful. for school research is expected to be input in

improving the quality of learning.

This type of research used in this study is an experimental research. Implementation of this research starts from the preparation, testing, and data collection. The technique used in data collection and documentation of test results of the students' learning. After the researchers compared the inquiry-discovery learning model with conventional learning. It could be concluded there is a difference between the learning outcomes of students who received lessons using inquiry-discovery learning model with conventional learning. Through analysis of the differences between the experimental class and a control class with the average difference in class and grade control ekpserimen 77.48 53.16 average difference in the value of class control and experimental group was 24.32. Based on the results of research into the use of inquiry-discovery learning models further improve learning outcomes compared to using conventional models.


(12)

xii DAFTAR ISI

HALAMAN

JUDUL………...…………...…..i

LEMBAR PERSETUJUAN………..ii

LEMBAR PENGESAHAN………..iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN………....iv

MOTTO……….v

PERSEMBAHAN………..…………..vi

KATA PENGANTAR……….vii

ABSTRAK………..…..ix

ABSTRACT………..……...xi

DAFTAR ISI………..xiii

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah………1

1.2 Pembatasan Masalah………..5

1.3 Rumusan Masalah………..6

1.4 Tujuan Penelitian………...7

1.5 Manfaat Penelitian……….7

1.6 Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian……….8

1.7 Definisi Istilah………...9

BAB II. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori………...11

2.1.1 Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial SD………11


(13)

xiii

2.1.3 Ruang Lingkup Pembelajaran IPS SD………13

2.1.4 Strategi Pembelajaran IPS………..14

2.2 Model Pembelajaran Enquiry-Discovery Learning………...15

2.2.1 pengertian Model Pembelajaran Enquiry-Discovery Learning………..15

2.2.2 Sintaks pembelajaran Enquiry-Discovery Learning………...17

2.2.3 Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Enquiry-Discovery Learning………...18

2.2.4 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Enquiry-Discovery Learning………..19

2.2.5 Prosedur Pelaksanaan Model Pembelajaran Enquiry-Discovery Learning……21

2.2.6 Prinsip Penggunaan Model Pembelajaran Enquiry-Discovery Learning……...22

2.3 Metode Pembelajaran Konvensional……….24

2.3.1 Pengertian Metode Pembelajaran Konvensional………24

2.3.2 Sintaks Pembelajaran Konvensional………...26

2.3.3 Hakikat Hasil Belajar………..26

2.3.4 Tingkat Keberhasilan………..29

2.4 Kajian Penelitian Yang Relevan………31

2.4.1 Hipotesis Penelitian………32

2.5 Kerangka Pikir………...33

BAB III METODE PENELITIAN a. Jenis dan Rancangan Penelitian………...34

b. Desain Penelitian……….35

i. Bentuk Treatment Perlakuan……….36

c. Tempat dan Waktu Penelitian………..37

d. Populasi dan Sampel………37

i.Populasi………..37

ii.Sampel………...38

e. Variabel Penelitian………...38

f. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data………..39

i.Teknik Pengumpulan Data………39

ii.Instrumen Penelitian………..41

iii.Analisis Instrumen Penelitian………45


(14)

xiv BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Hasil Penelitian………55

i.Pengaruh Model Enquiry-Discovery Learning Pada Hasil Belajar Siswa55 ii.Perbedaan Hasil Belajar……….56

iii.Perbedaan Model Pembelajaran Enquiry-Discovery Learning Dengan Pembelajaran Konvensional……….67

b. Pembahasan……….68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN a. Kesimpulan……….……….71

b. Saran………73

DAFTAR PUSTAKA………...74


(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Sintaks Pembelajaran Enquiry-Discovery Learning………17

Tabel 2.2 Sintaks Pembelajaran Konvensional………...26

Tabel 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian………...34

Tabel 3.3 Nilai Korelasi dan Interpretasi……….47

Tabel 4.1 Validitas Soal………...57

Tabel 4.2 Reliability Statistics……….58

Tabel 4.3 One-Sampel Kolmogorov-Smirnov Test……….59

Tabel 4.4 One-Sampel Kolmogorov-Smirnov Test……….60

Tabel 4.5 Test of Homogenity of Variances………62

Tabel 4.6 Test of Homogenity of Variances………63

Tabel 4.7 Independent Sampel T Test……….64


(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR


(17)

xvii

DAFTAR DIAGRAM


(18)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Observasi Awal Kegiatan Belajar Mengajar Pelajaran

Kelas III ……….……..75

Lampiran 2 Silabus Pelajaran IPS Kelas III Materi Jenis-Jenis Pekerjaan………….77

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas Eksperimen..…...…...82

Lampiran 4 Tabel Data Observasi ………..88

Lampiran 5 Observasi Kegiatan Pentingnya Semnangat Kerja………...89

Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas Kontrol…...…...…...90

Lampiran 7 Materi Pelajaran Jenis-Jenis Pekerjaan………95

Lampiran 8 Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol………..98

Lampiran 9 Lembar Observasi Ranah Afektif Kelas Eksperimen………..99

Lampiran 10 Lembar Observasi Ranah Afektif Kelas Kontrol……….100

Lampiran 11 Aspek Kriteria Penilaian Keafektifan Siswa………101

Lampiran 12 Lembar Observasi Ranah Psikomotor Kelas Eksperimen…………...102

Lampiran 13 Lembar Observasi Ranah Psikomotor Kelas Kontrol………..103

Lampiran 14 Aspek Kriteria Penilaian Psikomotor Siswa………104

Lampiran 15 Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol…………..106

Lampiran 16 Kisi-kisi Instrumen Penilaian Siswa ………...108

Lampiran 17 Soal Uji Validasi ……….109

Lampiran 18 Item Soal Valid Pretest dan Posttest………112

Lampiran 19 Kunci Jawaban Uji Validasi Soal……….114

Lampiran 20 Kunci Jawaban Soal Pretest dan Posttes………..116

Lampiran 21 Hasil Uji Validasi Soal ………117

Lampiran 22 Hasil Pretest Kelas Eksperimen………...119

Lampiran 23 Hasil Pretes Kelas Kontrol………...120


(19)

xix

Lampiran 25 Hasil Posttes Kelas Kontrol……….124 Lampiran 26 Dokumentasi Penelitian………...126


(20)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kegiatan pembelajaran dalam pendidikan, khususnya pendidikan formal yang berlangsung di sekolah, merupakan interaksi aktif antara guru dan siswa. Tugas dan tanggung jawab utama seorang guru adalah mengelola pembelajaran dengan lebih efektif, dinamis, efisien, dan positif yang ditandai dengan adanya kesadaran dan keterlibatan aktif antara dua subjek pembelajaran. Guru sebagai penginisiatif awal pengarah serta pembimbing, sedangkan siswa sebagai yang mengalami dan terlibat aktif untuk memperoleh perubahan diri dalam pembelajaran (Rohani, 2004:1).

Guru hendaknya memiliki keterampilan bagaimana merencanakan pembelajaran sesuai dengan karakteristik bahan materi pembelajaran disamping karakteristik siswa, kondisi lingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnya. Salah satu mata pelajaran yang diajarkan di SD ialah mata pelajaran IPS. IPS memiliki karakteristik tersendiri yang membuatnya berbeda dengan bidang studi lain.

Pendidikan IPS adalah seleksi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan. Mata pelajaran IPS merupakan sebuah mata pelajaran yang terintegrasi dari mata pelajaran sejarah, geografi, dan ekonomi serta pelajaran ilmu sosial lainnya. Khusus untuk IPS SD, materi pelajaran dibagi atas dua bagian, yakni materi sejarah dan materi pengetahuan sosial.

Pada dasarnya Pendidikan IPS di SD dapat memberikan kontribusi yang cukup besar dalam mengatasi masalah sosial, sebab pendidikan IPS memiliki fungsi dan peran dalam


(21)

2

meningkatkan sumber daya manusia untuk memperoleh bekal pengetahuan tentang harkat dan martabat manusia sebagai makhluk sosial, keterampilan menerapkan pengetahuan tersebut dan mampu bersikap berdasarkan nilai dan norma sehingga mampu hidup bermasyarakat.

Proses belajar yang baik melibatkan peserta didik untuk diarahkan menjadi warga Negara Indonesia yang demokratis, bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai sebagaimana tujuan utama pendidikan adalah mencerdaskan generasi bangsa. Pendidikan harus diberikan makna yang mendalam bagi perbaikan yang nantinya, dimasa yang akan datang peserta didik akan menghadapi tantangan berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh karena itu, mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisi terhadap kondisi social masyarakat dalam memasuki kehidupan masyarakat yang dinamis.

Materi pelajaran IPS dikembangkan dan disusun tidak mengacu pada disiplin ilmu yang terpisah melainkan mengacu pada aspek kehidupan nyata peserta didik.Dalam dokumen Permendiknas (2006) dikemukakan bahwa IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosia. Oleh karena itu untuk mengembangakan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis yang terkait dengan kondisi sosial dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis, maka mata pelajaran IPS memiliki tujuan yang ditetapkan sebagai berikut, diantaranya: 1.Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya. 2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan social. 3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai social dan kemanusiaan. 4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tinhgkat lokal, nasional, dan global.


(22)

3

Guru tidak hanya cukup dengan memberikan ceramah di depan kelas. Hal ini tidak berarti hanya metode ceramah tidak baik, melainkan pada suatu saat siswa akan menjadi bosan apabila hanya guru sendiri yang berbicara, sedangkan mereka duduk diam mendengarkan. Penerapan sistem pembelajaran yang konvemsional secara terus-menerus tanpa variasi, dapat menjadi kendala dalam membentuk pengetahuan secara aktif khususnya dalam mata pelajaran IPS.

Salah satu sekolah yang masih menerapkan model pembelajaran konvensional adalah SDN Ngenep 02 Kab. Malang. Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 9 Maret 2016 sampai dengan 15 Maret 2016 maka diperoleh informasi / fakta khususnya mata pelajaran IPS. Pembelajaran kepada peserta didik guru masih menggunakan paradigma pembelajaran lama yang berarti komunikasi ceramah dalam pembelajaran IPS yang cenderung berlangsung satu arah, sehingga kegiatan belajar mengajar berdominasi pada guru. Hal ini memicu keaktifan siswa yang kurang tersalurkan dan siswa cenderung menjadi ngantuk dan bosan dalam menerima mata pelajaran khususnya IPS. Dalam kegiatan pembelajaran dengan paradigama tersebut perilaku yang diberikan guru terhadap siswa guru kurang memperhatikan tingkah laku yang dilakukan oleh siswa apakah mencangkup kegiatan pembelajaran atau malah asik sendiri dengan temannya atau kegiatan yang dilakukan diluar konteks pembelajaran.

Faktanya dalam kegiatan pembelajaran yang telah diterapkan sebelumnya, guru hanya terpaku dalam perhatiannya menyampaikan materi dan tugas. Setelah penyampaian materi guru hanya memberikan tugas yang terdapat pada Lembar Kerja Siswa (LKS) dan siswa asik sendiri dengan temannya dan bahkan ada siswa yang tidak memperhatikan pelajaran karena bercerita dan asik dengan temann sebangku atau sederetnya kemudian saat tugas yang diberikan oleh guru seringkali siswa mengerjakan dengan bercontoan.


(23)

4

Untuk mengatasi permasalahan di atas maka diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat memberikan makna serta menyenangkan bagi siswa. Salah satu model pengajaran yang dapat mengarahkan siswa untuk memperoleh pengalaman belajar secara langsung adalah model pembelajaran enquiry-discovery learning.

Model pembelajaran enquiry-discovery learning adalah belajar mencari dan menemukan sendiri. Dalam sistem pembelajaran ini guru menyajikan bahan pelajaran tidak dalam bentuk yang final, tetapi peserta didik diberi peluang untuk mencari dan menemukannya sendiri dengan menggunakan teknik pendekatan pemecahan masalah. Model pembelajaran enkuiri merupakan strategi menarik untuk pengembangan kemampuan berpikir. Dengan demikian model pembelajaran ini selain berorientasi pada hasil belajar juga bebrorientasi pada proses belajar.

Strategi model pembelajaran inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang banyak dianjurkan karena strategi ini memiliki beberapa keunggulan yaitu : a. Model pembelajaran inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang sehingga pembelajaran dengan strategi ini menjadi lebih bermakna, b. dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka sendiri, c. sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman, d. dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata.

Harapan dari pembelajaran dengan model pembelajaran enquiry-discovery learning ini siswa diharapkan memahami bahwa hasil belajar dengan cara ini lebih mudah dihaffal dan diingat, mudah ditransfer (untuk menghadapi pemecahan masalah). Pengetahuan dan kecakapan (intellectual potency) peserta didik yang bersangkutan lebih jauh lagi dapat menumbuhkan motif intrinsik.


(24)

5

1.2 Pembatasan Masalah

Dari beberapa masalah yang telah diidentifikasi masalah dapat diteliti secara spesifik sehingga penelitian perlu ruang lingkup pada penelitian ini adapun pembatasan masalah pada penelitian ini :

1. Penelitian dilakukan pada ranah kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor pada siswa.

2. Model dan metode yang digunakan adalah model pembelajaran enquiry-discovery

learning dengan model eksperimen.

3. Penelitian ini dilakukan pada kelas III-A dan III-B Ngenep 02 Kab. Malang, dengan

membagi 2 model pembelajaran III-A menggunakan model pembelajaran enquiry-discovery learning dan III-B menggunakan model pembelajaran konvensional.

4. Jumlah siswa pada kelas III terdapat 41 siswa 20 siswa kelas A dan 21 siswa kelas III-B

5. Penelitian ini dilakukan pada mata pelajaran IPS materi “Jenis-Jenis Pekerjaan” semester genap, kurikulum 2006 atau KTSP, Kompetensi Dasar (KD) yang digunakan KD 2.1 Mengenal jenis-jenis pekerjaan dan 2.2 Memahami pentingnya semangat kerja. Dengan Standar Kompetensi (SK) 1. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :

1. Apakah ada perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen yang menerapkan model

pembelajaran enquiry-discovery learning dan kelas kontrol yang menggunakan metode pembelajaran ceramah?

2. Model pembelajaran manakah yang lebih baik anatara model pembelajaran

Enquiry-Discovery learning dengan metode ceramah?


(25)

6

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat disimpulkan tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Membandingkan hasil belajar siswa yang menggunakan penerapan model pembelajaran

eanquiry-discovery learning dengan yang menggunakan metode ceramah.

2. Membandingkan model pembelajaran yang lebih baik untuk meningkatkan hasil belajar

siswa.

1.5Manfaat Penelitian

Dalam hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi praktisi maupun teoritis, yaitu:

1. Manfaat Teoritis

Menambah pengembangan pengetahuan dan pengalaman yang akan digunakan sebagai pengalaman pada penyampaian pelajaran pada proses mengajar kepada peserta didik secara langsung terutama dengan model pembelajaran enquiey-discovery learning.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka sehingga siswa dapat lebih aktif dalam belajar.

2. Penelitian ini diharapkan menjadi tambahan pelajaran sebagai bekal untuk menjadi manusia professional

b. Bagi Guru

1. Penelitian ini diharapkan sebagai sumbangan pemikiran bagi guru untuk

penyampaian materi yang dapat mengembangkan aspek kognitif, afektif sehingga pembelajaran dengan model ini lebih bermkana.

2. Guru dapat mengembangkan model pembelajaran enquiry-discovery learning dalam


(26)

7

c. Bagi Sekolah

1. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam meningkatkan

kualitas pembelajaran.

1.6 Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian

1. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup ini meliputi cara meningkatkan prestasi siswa dalam mata pelajaran IPS dengan metode belajar enquiry-discovery learning. Populasi dalam penelitian ini yaitu semua siswa kelas III-A dan kelas III-B di SDN Ngenep 02 Kab. Malang.

2. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian di SDN Ngenep 02 Kab. Malang ini hanya membatasi pada hal-hal tertertentu saja yaitu :

a. Penelitian ini hanya menggunakan sampel siswa kelas 3 yang terdapat dua rombel yaitu kelas III-A dan kelas III-B dengan jumlah siswa kelas eksperimen 21 siswa dan kelas control 20 siswa dalam mata pelajaran IPS.

b. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS yang digunakan dalam penilaian ini adalah nilai ulangan siswa.

1.7 Devinisi Istilah dan Definisi Operasional

Untuk menghindari persepsi dan kesamaan konsep dalam mengartikan istilah maka perlu ditegaskan beberapa istilah sebsgai berikut :

1. Model pembelajaran enquiry-discovery learning

Model pembelajaran enquiry-discovery learning adalah belajar mencari dan menemukan sendiri. Sistem pembelajaran menggunakan lingkungan sebagai ruang lingkup belajar siswa untuk memperoleh penemuan masalah belajar dan siswa dapat memecahkan masalahnya sendiri.


(27)

8

2. Metode Eksperimen

Merupakan cara penyajian pelajaran dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri apa yang dipelajari dengan mengikuti proses mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan, dan menarik kesimpulan sendiri. 3. Hasil Belajar

Kemampuann yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya yang mencangkup aspek kognitif, afektif, dan psikomotor (Sudjana, 2004: 22)

4. Pengaruh perubahan

Kondisi yang sengaja diubah-ubah dan selanjutnya diamati perbedaannya. Penelitian eksperimen ini menguji secara langsung pengaruh suatu variable terhadap variable lain. Dan menguji hipotesis hubungan sebab akibat, dimana dalam penelitian ini menguji pengaruh model pembelajaran enquiry-discovery learning terhadap prestasi belajar siswa pada kelas eksperimen. Dibandingkan dengan kelas control yang menggunakan model konvensional penelitian ini dikatakan berhasil memberikan pengaruh, bilamana berdasarkan hasil analisis uji tes independent telah memenuhi taraf signifikansi <5%=0,05.


(1)

3

Guru tidak hanya cukup dengan memberikan ceramah di depan kelas. Hal ini tidak berarti hanya metode ceramah tidak baik, melainkan pada suatu saat siswa akan menjadi bosan apabila hanya guru sendiri yang berbicara, sedangkan mereka duduk diam mendengarkan. Penerapan sistem pembelajaran yang konvemsional secara terus-menerus tanpa variasi, dapat menjadi kendala dalam membentuk pengetahuan secara aktif khususnya dalam mata pelajaran IPS.

Salah satu sekolah yang masih menerapkan model pembelajaran konvensional adalah SDN Ngenep 02 Kab. Malang. Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 9 Maret 2016 sampai dengan 15 Maret 2016 maka diperoleh informasi / fakta khususnya mata pelajaran IPS. Pembelajaran kepada peserta didik guru masih menggunakan paradigma pembelajaran lama yang berarti komunikasi ceramah dalam pembelajaran IPS yang cenderung berlangsung satu arah, sehingga kegiatan belajar mengajar berdominasi pada guru. Hal ini memicu keaktifan siswa yang kurang tersalurkan dan siswa cenderung menjadi ngantuk dan bosan dalam menerima mata pelajaran khususnya IPS. Dalam kegiatan pembelajaran dengan paradigama tersebut perilaku yang diberikan guru terhadap siswa guru kurang memperhatikan tingkah laku yang dilakukan oleh siswa apakah mencangkup kegiatan pembelajaran atau malah asik sendiri dengan temannya atau kegiatan yang dilakukan diluar konteks pembelajaran.

Faktanya dalam kegiatan pembelajaran yang telah diterapkan sebelumnya, guru hanya terpaku dalam perhatiannya menyampaikan materi dan tugas. Setelah penyampaian materi guru hanya memberikan tugas yang terdapat pada Lembar Kerja Siswa (LKS) dan siswa asik sendiri dengan temannya dan bahkan ada siswa yang tidak memperhatikan pelajaran karena bercerita dan asik dengan temann sebangku atau sederetnya kemudian saat tugas yang diberikan oleh guru seringkali siswa mengerjakan dengan bercontoan.


(2)

4

Untuk mengatasi permasalahan di atas maka diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat memberikan makna serta menyenangkan bagi siswa. Salah satu model pengajaran yang dapat mengarahkan siswa untuk memperoleh pengalaman belajar secara langsung adalah model pembelajaran enquiry-discovery learning.

Model pembelajaran enquiry-discovery learning adalah belajar mencari dan menemukan sendiri. Dalam sistem pembelajaran ini guru menyajikan bahan pelajaran tidak dalam bentuk yang final, tetapi peserta didik diberi peluang untuk mencari dan menemukannya sendiri dengan menggunakan teknik pendekatan pemecahan masalah. Model pembelajaran enkuiri merupakan strategi menarik untuk pengembangan kemampuan berpikir. Dengan demikian model pembelajaran ini selain berorientasi pada hasil belajar juga bebrorientasi pada proses belajar.

Strategi model pembelajaran inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang banyak dianjurkan karena strategi ini memiliki beberapa keunggulan yaitu : a. Model pembelajaran inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang sehingga pembelajaran dengan strategi ini menjadi lebih bermakna, b. dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka sendiri, c. sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman, d. dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata.

Harapan dari pembelajaran dengan model pembelajaran enquiry-discovery learning ini siswa diharapkan memahami bahwa hasil belajar dengan cara ini lebih mudah dihaffal dan diingat, mudah ditransfer (untuk menghadapi pemecahan masalah). Pengetahuan dan kecakapan (intellectual potency) peserta didik yang bersangkutan lebih jauh lagi dapat menumbuhkan motif intrinsik.


(3)

5 1.2 Pembatasan Masalah

Dari beberapa masalah yang telah diidentifikasi masalah dapat diteliti secara spesifik sehingga penelitian perlu ruang lingkup pada penelitian ini adapun pembatasan masalah pada penelitian ini :

1. Penelitian dilakukan pada ranah kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor pada siswa. 2. Model dan metode yang digunakan adalah model pembelajaran enquiry-discovery

learning dengan model eksperimen.

3. Penelitian ini dilakukan pada kelas III-A dan III-B Ngenep 02 Kab. Malang, dengan membagi 2 model pembelajaran III-A menggunakan model pembelajaran enquiry-discovery learning dan III-B menggunakan model pembelajaran konvensional.

4. Jumlah siswa pada kelas III terdapat 41 siswa 20 siswa kelas A dan 21 siswa kelas III-B

5. Penelitian ini dilakukan pada mata pelajaran IPS materi “Jenis-Jenis Pekerjaan” semester genap, kurikulum 2006 atau KTSP, Kompetensi Dasar (KD) yang digunakan KD 2.1 Mengenal jenis-jenis pekerjaan dan 2.2 Memahami pentingnya semangat kerja. Dengan Standar Kompetensi (SK) 1. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :

1. Apakah ada perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen yang menerapkan model pembelajaran enquiry-discovery learning dan kelas kontrol yang menggunakan metode pembelajaran ceramah?

2. Model pembelajaran manakah yang lebih baik anatara model pembelajaran Enquiry-Discovery learning dengan metode ceramah?


(4)

6

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat disimpulkan tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Membandingkan hasil belajar siswa yang menggunakan penerapan model pembelajaran eanquiry-discovery learning dengan yang menggunakan metode ceramah.

2. Membandingkan model pembelajaran yang lebih baik untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

1.5Manfaat Penelitian

Dalam hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi praktisi maupun teoritis, yaitu:

1. Manfaat Teoritis

Menambah pengembangan pengetahuan dan pengalaman yang akan digunakan sebagai pengalaman pada penyampaian pelajaran pada proses mengajar kepada peserta didik secara langsung terutama dengan model pembelajaran enquiey-discovery learning.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka sehingga siswa dapat lebih aktif dalam belajar.

2. Penelitian ini diharapkan menjadi tambahan pelajaran sebagai bekal untuk menjadi manusia professional

b. Bagi Guru

1. Penelitian ini diharapkan sebagai sumbangan pemikiran bagi guru untuk penyampaian materi yang dapat mengembangkan aspek kognitif, afektif sehingga pembelajaran dengan model ini lebih bermkana.

2. Guru dapat mengembangkan model pembelajaran enquiry-discovery learning dalam proses belajar mengajar dan dapat meningkatkan hasil belajar IPS sekolah dasar.


(5)

7 c. Bagi Sekolah

1. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.

1.6 Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian

1. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup ini meliputi cara meningkatkan prestasi siswa dalam mata pelajaran IPS dengan metode belajar enquiry-discovery learning. Populasi dalam penelitian ini yaitu semua siswa kelas III-A dan kelas III-B di SDN Ngenep 02 Kab. Malang.

2. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian di SDN Ngenep 02 Kab. Malang ini hanya membatasi pada hal-hal tertertentu saja yaitu :

a. Penelitian ini hanya menggunakan sampel siswa kelas 3 yang terdapat dua rombel yaitu kelas III-A dan kelas III-B dengan jumlah siswa kelas eksperimen 21 siswa dan kelas control 20 siswa dalam mata pelajaran IPS.

b. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS yang digunakan dalam penilaian ini adalah nilai ulangan siswa.

1.7 Devinisi Istilah dan Definisi Operasional

Untuk menghindari persepsi dan kesamaan konsep dalam mengartikan istilah maka perlu ditegaskan beberapa istilah sebsgai berikut :

1. Model pembelajaran enquiry-discovery learning

Model pembelajaran enquiry-discovery learning adalah belajar mencari dan menemukan sendiri. Sistem pembelajaran menggunakan lingkungan sebagai ruang lingkup belajar siswa untuk memperoleh penemuan masalah belajar dan siswa dapat memecahkan masalahnya sendiri.


(6)

8 2. Metode Eksperimen

Merupakan cara penyajian pelajaran dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri apa yang dipelajari dengan mengikuti proses mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan, dan menarik kesimpulan sendiri. 3. Hasil Belajar

Kemampuann yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya yang mencangkup aspek kognitif, afektif, dan psikomotor (Sudjana, 2004: 22)

4. Pengaruh perubahan

Kondisi yang sengaja diubah-ubah dan selanjutnya diamati perbedaannya. Penelitian eksperimen ini menguji secara langsung pengaruh suatu variable terhadap variable lain. Dan menguji hipotesis hubungan sebab akibat, dimana dalam penelitian ini menguji pengaruh model pembelajaran enquiry-discovery learning terhadap prestasi belajar siswa pada kelas eksperimen. Dibandingkan dengan kelas control yang menggunakan model konvensional penelitian ini dikatakan berhasil memberikan pengaruh, bilamana berdasarkan hasil analisis uji tes independent telah memenuhi taraf signifikansi <5%=0,05.


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI DISCOVERY LEARNING PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TEMA KEGIATANKU SISWA KELAS 1 SDN LANDUNGSARI 2 MALANG

0 9 26

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

PENDAHULUAN Peningkatan Motivasi Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Resource Based Learning Pada Siswa Kelas IV SDN 02 Paseban Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 4 8

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN RESOURCE BASED LEARNING PADA SISWA KELAS Peningkatan Motivasi Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Resource Based Learning Pada Siswa Kelas IV SDN 02 Paseban Tahun Pelajaran 2012/2013.

1 4 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Discovery Learning Siswa Kelas IV SDN Gedanganak 02

0 0 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Discovery Learning Siswa Kelas IV SDN Gedanganak 02

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Discovery Learning Siswa Kelas IV SDN Gedanganak 02

0 0 33

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X SMAN 02 BATU

0 0 6

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE KELAS IV SDN 02 HONGGOSOCO JEKULO KUDUS SKRIPSI

0 0 25

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN 42 AMPENAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - Repository UNRAM

0 0 29