PERAN PIMPINAN RANTING AISYIYAH SISIR II KOTA BATU DALAM PENGUATAN IBADAH SHOLA

(1)

PERAN PIMPINAN RANTING ‘AISYIYAH SISIR II KOTA BATU DALAM PENGUATAN IBADAH SHOLAT

SKRIPSI

Oleh: WARDAH NIM: 201110010322121

Dibiayai oleh Kementrian Agama RI untuk Guru PAI pada sekolah (reguler) Angkatan Tahun 2011

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS AGAMA ISLAM

JURUSAN TARBIYAH 2015


(2)

PERAN PIMPINAN RANTING ‘AISYIYAH SISIR II KOTA BATU DALAM PENGUATAN IBADAH SHOLAT

Diajukan kepada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang untuk memenuhi salah satu persyaratan

dalam menyelesaikan Program Sarjana Strata Satu (S-1)

SKRIPSI

Oleh: WARDAH NIM: 201110010322121

Dibiayai oleh Kementrian Agama RI untuk Guru PAI pada sekolah (reguler) Angkatan Tahun 2011

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS AGAMA ISLAM

JURUSAN TARBIYAH 2015


(3)

LEMBAR PERSETUJUAN

PERAN PIMPINAN RANTING ‘AISYIYAH SISIR II KOTA BATU DALAM PENGUATAN IBADAH SHOLAT

SKRIPSI

Oleh: WARDAH NIM: 201110010322121


(4)

LEMBAR PENGESAHAN

SKRIPSI

Dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang

dan diterima untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd. I)


(5)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO:

Sabar atas segala yang menimpa

Ikhlas saat berbuat dan beramal

Syukur atas segala nikmat

Man Jadda Wa Jadda

Siapa yang bersungguh-sungguh ia akan sukses

Persembahan:

1. Suami tersayang Muhammad Said 2. Ananda tercinta Syifa’ dan Zulfah


(6)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Wardah

NIM : 201110010322121

Tempat/ Tgl. Lahir : Banjarmasin, 17 Juni 1965 Fakultas/ Jurusan : Agama Islam/ Tarbiyah Menyatakan bahwa tugas akhir/ skripsi dengan judul:

PERAN PIMPINAN RANTING ‘AISYIYAH SISIR II KOTA BATU DALAM PENGUATAN IBADAH SHOLAT

Adalah bukan merupakan karya orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya. Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan kami ini tidak benar, kami bersedia mendapat sanksi akademis.


(7)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat-Nya, kemudahan dan pertolongan-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Peran Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah Sisir II Kota Batu

dalam Penguatan Ibadah Sholat” sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh

gelar kesarjanaan di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang. Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, atas bimbingan dan petunjuk serta teladan bagi umat sepanjang zaman.

Penulisan skripsi ini tentu saja tidak terlepas dari bantuan, dukungan, motivasi serta bimbingan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Kedua orang tuaku tercinta Ibu Fatmah (Almh) dan Bapak Saleh Abud Thalib (Alm). Kakak-kakakku tersayang, Umar Saleh Thalib (Alm), Yamani Saleh Thalib, Fauziyah Saleh Thalib (Almh), Barjani Saleh Thalib (Alm), Latifah Saleh Thalib (Almh), Amanah Saleh Thalib (Almh), Rahimullah Saleh Thalib.

Dan juga suami tercinta Muhammad Said serta kedua putriku Syifa’ dan Zulfah

yang telah memberi dukungan, semangat, motivasi dan bantuan kepada penulis selama proses penulisan skripsi ini.

2. Kementrian Agama Republik Indonesia yang telah memberi beasiswa kuliah bagi penulis, sehingga bisa menyelesaikan kuliah sampai S1.


(8)

3. Bapak Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M. AP, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang dan Bapak Drs. Faridi, M.Si, selaku Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Bapak Drs. Sunarto, M. Ag, selaku dosen pembimbing I dan Ibu Dra. Romlah, M. Ag, selaku dosen pembimbing II yang telah membimbing dan memberikan pengarahan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 5. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah

Malang yang dengan sabar dan ikhlas mengajarkan dan berbagi ilmu selama perkuliahan serta seluruh staf Fakultas Agama Islam atas bantuannya dalam mengatur administrasi dan lainnya.

6. Ketua Majelis Tabligh, Ketua Pimpinan serta anggota Ranting ‘Aisyiyah Sisir II Kota Batu yang telah mendukung pelaksanaan penelitian ini.

7. Seluruh teman-teman mahasiswa jurusan Tarbiyah 2011 program beasiswa kementerian agama angkatan atas dukungan dan kebersamaannya selama ini. 8. Kepala dan Guru-guru TK ABA 01 Sisir Batu, seluruh teman-teman FKG PAI

Kota Batu serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu-persatu yang telah memberikan dukungan kepada penulis.

Akhir kata, penulis penulis mengucapkan terima kasih atas segala bantuan dan dukungan yang diberikan dan semoga Allah membalas dengan sebaik-baik balasan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Batu, 18 Agustus 2015


(9)

DAFTAR ISI

SAMPUL DEPAN ... i

SAMPUL DALAM ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ... iii

LEMBAR PENGESAHAN ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

SURAT PERNYATAAN ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Batasan Istilah ... 8

F. Sistematika Penulisan ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 12

A. Peran Pimpinan dalam Organisasi ... 12

1. Pengertian Pimpinan ... 12

2. Tugas Pimpinan ... 13

3. Tipe Pemimpin dalam Organisasi ... 14

4. Peran Pimpinan Organisasi ... 17

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Peran Pimpinan ... 19

B. Penguatan Ibadah Sholat ... 21

1. Pengertian Ibadah Sholat ... 21


(10)

3. Aspek-aspek dalam Sholat ... 30

4. Menggapai Sholat yang Khusyu’ ... 40

BAB III METODE PENELITIAN ... 44

A. Pendekatan Penelitian ... 44

B. Lokasi Penelitian ... 45

C. Informan ... 45

D. Teknik Penyajian Data... 47

E. Analisa Data ... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN... 55

A. Latar Belakang Objek Penelitian ... 55

1. Sejarah Berdirinya Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah Sisir II Kota Batu 55 2. Kepengurusan dan Anggota Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah Sisir II Kota Batu Periode 2010-2015 ... 57

B. Penyajian dan Analisis Data ... 59

1. Aspek yang Dikuatkan dalam Ibadah Sholat ... 59

2. Penguatan Ibadah Sholat di Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah Sisir II Kota Batu ... 72

3. Peran Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah Sisir II Kota Batu dalam Penguatan Ibadah Sholat ... 75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 79

A. Kesimpulan ... 79

B. Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 81 LAMPIRAN


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Pedoman Wawancara

Lampiran 2. Jadwal Kegiatan Pengutan Ibadah Sholat Pimpinan ranting ‘Aisyiyah Sisir II Kota Batu

Lampiran 3. Foto Kegiatan Penguatan Ibadah Sholat di Pimpinan ranting ‘Aisyiyah Sisir II Kota Batu


(12)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Haris, Hadi Nur Taufik, et al.(2012). Materi Keislaman dan Ibadah. Malang: UMM Press.

Al-Qathani, Dr. Sa’id bin Ali bin Wahaf. (2008). Panduan Shalat Sunnah dan Shalat Khusus. Jakarta: Almahira.

Baradja, Durah. (2012, April). Pesona Sholat dalam Memancarkan Inner Beauty. Ash Shohwah, No. 63 Th. Ke-12.

Bazmul, Asy Syaikh Muhammad bin ‘Umar bin Salim. (2008) Bughyatul

Mutathawwi’ Fii Shalatit Tathawwu’. (Terj. Abu Al-Mass Edi bin Salim).

Sukoharjo: Maktabah An-Nur.

Dokumentasi. Diakses pada tanggal 16 Februari 2015 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Dokumentasi.

Emzir. (2013). Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers.

Fanani, Rosyid. (2011). Penelitian Kualitatif, diakses pada tanggal 16 Februari 2015 dari http://rosnfik1984.blogspot.com/2011/12/penelitian-kualitatif.html?m=1 Hadits Explorer. (2010). CD Program yang diproduksi oleh Lidwa Pusaka

i-Software.

Hariyanti, Fitri. (2014). Pengumpuulan Data, diakses pada tanggal 21 Juli 2015 dari http://firtihariyanti22.blogspot.com/2014/01/a-pengertian-pengumpulan-data.html?m=1

Hasan, Ali. (2011). Hal-hal yang Membuat Shalatmu Batal. Yogyakarta: Najah. Ismuhafia. (2011). Penelitian Deskriptif Kualitatif, diakses pada tanggal 16 Februari

2015 dari http://ismuhafia.blogspot.com/2011/12/penelitian-deskriptif-kualitatif.html?m=1

Komang Ardana, Ni Wayan Mujiati, Anak Agung Ayu Sriathi. (2008). Perilaku Keorganisasian. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Lisha. (2010). Penguatan Dalam Pendidikan, diakses pada tanggal 13 Februari 2015 dari http://cakons.blogspot.in/2010/04.html?m=1

Muhammadiyah, Pimpinan Pusat. (2011). Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah.


(13)

Musthafa Kamal Pasha, Chusnan Jusuf, Muhammadiyah Sebagai Gerakan Dakwah Islamiyah (rev, ed). Yogyakarta: Citra Karsa Mandiri

Pemimpin dan Pimpinan. Diakses pada tanggal 26 Mei 2015 dari badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/petunjuk_praktis/732

Pendidikan Nasional, Departemen. (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Pengamatan. Diakses pada tanggal 16 Februari 2015 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Pengamatan

Pengertian Pemimpin dan kepemimpinan Menurut Para Ahli. Diakses pada tanggal 23 Juni 2015 dari aniatih.blogspot.com/2014/03/pengertian-pemimpin-dan-kepemimpinan.html?m=1

Peran Pimpinan dalam Sebuah Organisasi. Diakses pada tanggal 26 Mei 2015 dari

andanapohan-the.blogspot.com/2012/06/peran-pimpinan-dalam-sebuah-organisasi.html?m=1

Peter Salim, Yenny Salim. (2002). Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta: Modern English Press.

Romlah, Ahmad fathoni et al. (2012). Al-Islam dan Kemuhammadiyahan II Aqidah dan Ibadah. Malang: UMM Press.

Shalat Tarawih (1): Jumlah Raka’at Pilihan Nabi. Diakses pada tanggal 25 Juni

2015 dari http://sholat-tarawih-1-jumlah-rakaat-pilihan-nabi.html

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta

Syaikh Nashiruddin Al-Albani, Syaikh ‘Abdul Aziz bin ‘Abdullah Bin Baaz. (2008) Sifat Shalat Nabi. Sukoharjo: Al-Ghuroba’.

Syaikh, Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq Alu. (2008). Lubaabut Tafsir min Ibni Katsiir. (Terj. M. Abdul Ghoffar). Jakarta: Pustaka Imam

As-Syafi’i

Teguh Aditya. (2013). Pengertian Peran, diakses pada tanggal 13 Februari 2015 dari http://bukanpekerjasosial.blogspot.in?2013/06/pengertian-peran.html?m=1 Teori Kepemimpinan Laissez Faire. Diakses pada tanggal 23 Juni 2015 dari

http://jalan-jalandumay.blogspot.com/2013/12/normal-0-false-false-false -in-x-none-x.html

Timur, Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Jawa. (2010). ‘Aisyiyah Jawa Timur 2010-2015. Yogyakarta.


(14)

Tugas dan Fungsi Kepemimpinan. Diakses pada tanggal 27 Mei 2015 dari daqoiqul.blogspot.in/2012/05/tugas-dan-fungsi-kepemimpinan.html?m=1 Waktu-waktu Sholat. Diakses pada tanggal 25 Juni 2015 dari

http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/waktu-waktu-shalat.html#_ftn2

Wawancara dengan Ibu Dewi, salah satu anggota Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah Sisir

II Kota Batu pada tanggal 22 Juli 2015.

Wawancara dengan Ibu Eni, salah satu anggota Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah Sisir II Kota Batu pada tanggal 22 Juli 2015.

Wawancara dengan Ibu Eny Astutik sekaligus Ketua Pengurus Majelis Ekonomi

Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah Sisir II Kota Batu pada tanggal 21 Juli 2015. Wawancara dengan Ibu Lilik Khalifah sekaligus Ketua Pengurus Pimpinan Ranting

‘Aisyiyah Sisir II Kota Batu pada tanggal 19 Juli 2015.

Wawancara dengan Ibu Mashita pada tanggal 20 Juli 2015.

Wawancara dengan Ibu Muliyati, salah satu anggota Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah Sisir II Kota Batu pada tanggal 22 Juli 2015.

Wawancara dengan Ibu Ning Sa’adah sekaligus Ketua Pengurus Majelis Kesejahteraan Sosial Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah Sisir II Kota Batu pada

tanggal 21 Juli 2015.

Wawancara dengan Ibu Pik, salah satu anggota Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah Sisir II Kota Batu pada tanggal 22 Juli 2015.

Wawancara dengan Ibu Ruli, salah satu anggota Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah Sisir II

Kota Batu pada tanggal 22 Juli 2015.

Wawancara dengan Ibu Umi Kulsum sekaligus Ketua Pengurus Majelis Tabligh

Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah Sisir II Kota Batu pada tanggal 19 Juli 2015. Wawancara dengan Ibu Wiwik, salah satu anggota Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah Sisir


(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Agama Islam merupakan agama yang pemeluknya mayoritas di Indonesia. Meskipun menjadi agama yang paling banyak pemeluknya, kenyataannya di masyarakat masih banyak yang melakukan ibadah atau kegiatan keagamaan Islam yang tidak sesuai dengan ajaran Islam, yang berdasarkan Al-Qur‟an dan As-Sunnah. Salah satu ibadah tersebut adalah sholat, dimana pelaksanaannya tidak sesuai dengan tuntunan Rasulullah. Hal ini tidak sejalan dengan sabda Rasululullah SAW berikut:

ي ص ا ي و تيا ر ا ك او ص

Artinya : “Sholatlah kamu sebagaimana kamu melihatku sholat”. (HR. Bukhari Muslim dan Ahmad)1.

Hadits tersebut menjelaskan bahwa kita harus melaksanakan sholat sesuai dengan contoh dari Nabi Muhammad SAW. Dengan kata lain, sholat harus dilaksanakan sesuai dengan tuntunan, baik dari segi bacaan, gerakan, maupun penyatuan antara bacaan dan gerakan (kesatuan hati, antara Allah dan hamba). Hal ini menunjukkan bahwa kita cinta kepada Rasulullah SAW dengan berusaha untuk melaksanakan ibadah sholat mengikuti petunjuk Nabi Muhammad SAW, dari takbir hingga salam. Untuk selanjutnya agar mudah bagi orang-orang yang mengetahuinya diantara mereka yang mencintai Nabi

1

Syaikh Nashiruddin Al-Albani, Syaikh „Abdul Aziz bin „Abdullah Bin Baaz, Sifat Shalat Nabi


(16)

2

Muhammad SAW dengan cinta yang jujur untuk menjalankan perintah beliau sebagaimana yang sudah disebutkan dalam hadits di muka tadi2.

Sholat merupakan kewajiban pokok bagi setiap orang yang beriman, hal ini sebagai bukti ketaatan dan ketulusannya terhadap perintah Allah. Sholat diwajibkan kepada orang yang beragama Islam, baik laki-laki maupun perempuan yang sudah baligh. Sholat adalah ajaran dan amalan terpenting dalam agama Islam. Ibadah sholat yang di kerjakan tentunya yang sesuai dengan tuntunan Rasululullah SAW baik bacaan maupun gerakannya3.

Permasalahan yang ada saat ini, masih banyak orang yang melakukan ibadah sholat tidak sesuai dengan tuntunan Nabi. Mereka menambah gerakan dan bacaan sendiri yang tidak sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW. Seharusnya kaum muslimin dalam mengerjakan ibadah sholat, mereka mengikuti petunjuk yang sebisa mungkin mencakup semua yang berkaitan dengan tata cara sholat Nabi SAW, mulai dari takbir hingga salam, baik dari segi gerakan maupun bacaannya.

Ibadah sholat yang dikerjakan tentunya akan mempunyai dampak positif, baik bagi diri sendiri maupun bagi masyarakat luas. Dampak sholat kepada diri sendiri, misalnya; menjadikan diri selalu merasa tenang dalam menghadapi kehidupan, mendatangkan kesejukan jiwa dan membebaskan diri dari penyalit hati. Sedangkan dampak bagi masyarakat luas, misalnya; dapat mencegah perbuatan keji dan munkar dimasyarakat, membiasakan hidup bersih

2

Ibid.

3

Syaikh Nashiruddin Al-Albani, Syaikh „Abdul Aziz bin „Abdullah Bin Baaz, Sifat Shalat Nabi


(17)

3

dan displin, serta dapat menjadikan suatu lingkungan dengan penuh kedamaian4. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Baqarah ayat 43:

              

Artinya : Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku 5.

Pada ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa ada dua dimensi yang perlu dikaji, dimensi pertama yaitu hablumminallah yang lebih terfokus pada sholat, sebagaimana potongan ayat yang artinya “dirikanlah sholat”. Potongan ayat ini mengandung makna bahwa Allah SWT memerintahkan orang-orang yang beragama Islam untuk mengerjakan sholat, sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad. Dimensi kedua yaitu habblumminannaas yang lebih terfokus pada zakat, sebagaimana potongan ayat yang artinya “tunaikanlah zakat”. Potongan ayat ini mengandung makna bahwa Allah SWT memerintahkan untuk mengeluarkan zakat kepada orang-orang yang berhak menerimanya. Sedangkan ayat yang lain pada QS. Al-Baqarah ayat 110:

                               

Artinya : Dan Dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah Maha melihat apa-apa yang kamu kerjakan6.

4 Syahidin dkk, “Moral dan Kognisi Islam”

, diedit dalam Romlah dkk, Al-Islam dan

Kemuhammadiyahan II Aqidah dan Ibadah (Malang: UMM Press, 2012), hal. 266. 5

QS. Al-Baqarah [2]: 43 6


(18)

4

Maksud dari ayat di atas adalah Allah SWT memerintahkan manusia untuk mengerjakan hal-hal yang bermanfaat bagi sesama manusia yang pahalanya adalah untuk mereka pada hari kiamat kelak. Misalnya mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka Allah SWT akan memberikan kepada mereka kemenangan dalam kehidupan dunia ini dan ketika hari kebangkitan kelak7.

Di sisi lain, bila diperhatikan kedudukan sholat sangatlah tinggi, mengingat ibadah sholat akan dihisab pertama kali di akhirat. Di samping itu, sholat menjadi salah satu ibadah yang bisa mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Melalui sholat, seseorang dapat berkomunikasi langsung dengan Allah Pencipta alam seisinya. Sholat menjadi alarm aktivitas seseorang untuk kembali mengingat Allah, menata niat dan bermuhasabah atas aktivitas yang dilakukan8. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Ankabut ayat 45:

                                        

Artinya : Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Qur‟an dan dirikanlah sholat. Sesungguhnya sholat mencegah dari perbuatan-perbuatan keji dan munkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (sholat) adalah lebih besar keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan9.

Maksud dari ayat tersebut adalah seseorang yang menjaga sholatnya dapat membawa sikap meninggalkan perbuatan keji dan munkar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keji dan munkar merupakan kata sifat. Keji

7

Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq Alu Syaikh, Lubaabut Tafsir min Ibni

Katsiir, terj. M. Abdul Ghoffar (Jakarta, 2008), Jilid 1, hal. 225. 8

Durah Baradja, “Pesona Sholat dalam Memancarkan Inner Beauty”, Ash Shohwah, No. 63 Th.

Ke-12 (April, 2012), hal. 26. 9


(19)

5

adalah sangat rendah (kotor, tidak sopan, dsb)10. Sedangkan munkar adalah durhaka (melanggar perintah Tuhan)11.

Agar sholat yang dikerjakan dapat mengindarkan seseorang dari perbuatan keji dan munkar, maka sholat tersebut harus memiliki tiga pokok, yaitu: ikhlas, khasy-yah(rasa takut), dan mengingat Allah. Ikhlas memerintahkannya kepada yang ma‟ruf. Khasy-syah mencegahnya dari yang munkar dan mengingat Allah adalah Al-Qur‟an yang memerintah dan melarangnya12. Oleh sebab itu, segala jenis penyakit hati yang ada pada diri manusia dapat disembuhkan lewat terapi sholat. Maksud terapi sholat di sini adalah sholat yang dilaksanakan dengan penyatuan jiwa dan hati yang hanya ditujukan untuk Allah semata serta dikerjakan dengan khusyu‟. Dengan kata lain, sholat termasuk salah satu amal ibadah yang memiliki kedudukan yang tinggi. Karena sholat merupakan salah satu amal yang dihisab pertama kali, sehingga seseorang yang melaksanakan sholat akan memperoleh kemuliaan disisi Allah. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:

و ح فأ دقف تح ص إف هتَص ه ع م ةمايقلا وي د علا ه ساحي ام لوأ

و ا دقف د ف و حن أ

Artinya : Pada hari kiamat pertama kali yang akan Allah hisab atas amalan seorang hamba adalah sholatnya, jika sholatnya baik maka ia akan beruntung dan selamat, jika sholatnya rusak maka ia akan rugi dan tidak beruntung13.

10

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Balai Pustaka, 2005), hal.

527. 11

Ibid, hal. 764. 12

Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq Alu Syaikh, Lubaabut Tafsir min Ibni

Katsiir, terj. M. Abdul Ghoffar (Jakarta, 2008), Jilid 7, hal. 138. 13

Sumber: Tirmidzi, Kitab: Shalat, Bab: Shalat yang pertama kali dihisab, No. Hadist: 378,


(20)

6

Hadits di atas dapat dianalisis, bahwa sholat merupakan amalan yang pertama kali dihisab di hadapan Allah, karena itu Rasululllah selalu memberikan wasiat dan contoh lewat lisan maupun perbuatan kepada para umatnya. Mengingat sholat itu kedudukannya sangat tinggi dalam ajaran agama Islam, sebagai balasan bagi orang yang mengerjakan akan memperoleh pahala di sisi Allah.

Bertolak pada uraian di atas, maka peneliti berupaya untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan sholat, baik dari sisi bacaan maupun gerakannya. Untuk itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di salah satu ortom Muhammadiyah, lebih tepatnya pada Pimpinan Ranting „Aisyiyah Sisir II Kota Batu. Pemilihan tempat ini dengan pertimbangan bahwa „Aisyiyah memiliki Majelis Tabligh yang salah satu tugasnya mengkoordinir kajian-kajian keagamaan, diantaranya kajian-kajian tentang sholat. Melihat pentingnya sholat sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, baik dari segi bacaan maupun gerakan, maka Pimpinan Ranting „Aisyiyah mengadakan pembinaan penguatan ibadah sholat pada masing-masing pengurus dan anggotanya.

B. Rumusan Masalah

Merujuk pada uraian di atas, maka dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apa saja aspek yang dikuatkan dalam ibadah sholat pada masing-masing anggota dan pengurus Pimpinan Ranting „Aisyiyah Sisir II Kota Batu?

2. Bagaimana penguatan ibadah sholat pada masing-masing anggota dan pengurus Pimpinan Ranting „Aisyiyah Sisir II Kota Batu?


(21)

7

3. Apa peran Pimpinan Ranting „Aisyiyah Sisir II Kota Batu dalam penguatan ibadah sholat pada masing-masing pengurus dan anggotanya?

C. Tujuan Penelitian

Sehubungan dengan permasalahan, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui aspek-aspek yang dikuatkan dalam ibadah sholat pada

masing-masing anggota dan pengurus Pimpinan Ranting „Aisyiyah Sisir II Kota Batu.

2. Untuk mengetahui penguatan ibadah sholat pada masing-masing anggota dan pengurus Pimpinan Ranting „Aisyiyah Sisir II Kota Batu.

3. Untuk mengetahui peran Pimpinan Ranting „Aisyiyah Sisir II Kota Batu dalam penguatan ibadah sholat pada masing-masing pengurus dan anggotanya.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

1. Penulis; dapat menambah wawasan tentang aspek-aspek yang dikuatkan dalam sholat, baik pada bacaan maupun gerakan sesuai dengan tuntunan Rasulullah.

2. Anggota Pimpinan Ranting „Aisyiyah Sisir II Kota Batu; sebagai evaluasi dalam penguatan ibadah sholat, baik pada sisi bacaan dan gerakan sesuai dengan tuntunan Rasulullah yang dituangkan dalam HPT (Himpunan Putusan Tarjih) Muhammadiyah.


(22)

8

E. Batasan Istilah

Penjelasan dari batasan istilah dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Peran

Peran dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah “perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan dalam masyarakat”14. Sedangkan menurut Soerjono Sekanto (1990), mendefinisikan peran sebagai suatu konsep perihal apa-apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai suatu organisasi15.

Bertolak pada dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa peran yang dimaksud peneliti adalah fungsi seseorang atau sekelompok orang dalam suatu kegiatan. Konsep peran ini bila dikaitkan dengan objek penelitian pada salah satu organisasi ortonom Muhammadiyah, yaitu Organisasi „Aisyiyah, maka peran „Aisyiyah disini adalah untuk menguatkan ibadah sholat pada masing-masing anggota dan Pimpinan Ranting „Aisyiyah Sisir II Kota Batu.

2. „Aisyiyah

„Aisyiyah berasal dari bahasa arab, yaitu nama salah satu diantara istri Nabi Muhammad SAW yang disambung dengan ya nisbah yang artinya pengikut atau pengiring. Oleh karena itu „Aisyiyah mempunyai pengertian pengiring atau pengikut Siti „Aisyah16. „Aisyiyah adalah organisasi

perempuan Persyarikatan Muhammadiyah merupakan gerakan Islam, dakwah

14

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Balai Pustaka, 2005), hal.

854. 15

Teguh Aditya, Pengertian Peran, diakses pada tanggal 13 Februari 2015 dari

http://bukanpekerjasosial.blogspot.in?2013/06/pengertian-peran.html?m=1 16

Musthafa Kamal Pasha, Chusnan Jusuf, Muhammadiyah Sebagai Gerakan Dakwah Islamiyah


(23)

9

amar makruf nahi munkar dan tajdid, yang berasas Islam serta bersumber kepada Al-Qur‟an dan As-Sunnah17.

Dua pengertian tersebut dapat disimpulkan, bahwa „Aisyiyah adalah sebuah organisasi perempuan dan sebagai gerakan dakwah dengan berbagai amal usaha di bawah naungan organisasi Muhammadiyah.

3. Penguatan

Penguatan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah “proses, cara, perbuatan menguati atau menguatkan”18. Penguatan juga mengandung makna menambahkan kekuatan pada sesuatu yang dianggap belum begitu kuat. Makna tersebut ditujukan kepada tingkah laku individu yang perlu diperkuat19.

Dua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa penguatan yang dimaksud oleh peneliti adalah perbuatan menguatkan sesuatu yang sudah dilakukan tetapi masih belum kuat, yaitu penguatan ibadah sholat pada masing-masing anggota dan Pimpinan Ranting „Aisyiyah Sisir II Kota Batu, baik dari segi bacaan maupun gerakannya.

4. Ibadah Sholat

Ibadah sholat adalah tindakan khusyu‟ seorang muslim dalam rangka memuliakan Allah, yang berisi kata-kata (bacaan-bacaan) dan perbuatan-perbuatan (gerakan-gerakan), yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan

17

Aisyiyah Jawa Timur 2010-2015, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga „Aisyiyah BAB II Pasal 4.

18

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Balai Pustaka, 2005), hal.

605 19

Lisha, Penguatan Dalam Pendidikan, diakses pada tanggal 13 Februari 2015 dari


(24)

10

salam dengan memenuhi syarat-syarat tertentu20. Ibadah sholat juga bermakna perkataan-perkataan dan perbuatan-perbuatan yang didahului dengan berthaharah (bersuci/ berwudhu), pengharamannya (dari melakukan hal-hal yang bukan termasuk bagiannya) dengan salam21.

Dua pengertian ini dapat disimpulkan bahwa ibadah sholat yang dimaksud peneliti adalah salah satu bentuk ibadah yang terdiri dari gerakan dan bacaan tertentu sesuai yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, dimulai dari takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penyusunan skripsi ini disusun dalam lima bab, setiap bab terdiri dari beberapa sub bagian yang disusun dengan sistematika sebagai berikut:

Bab I menyajikan pendahuluan, yang terdiri dari: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah, dan sistematika penulisan.

Bab II menyajikan kajian teoiritis yang menguraikan tentang Peran Pimpinan meliputi: pengertian pimpinan, tugas pimpinan, tipe pemimpin dalam organisasi, peran pimpinan dalam organisasi, faktor-faktor yang mempengaruhi peran pimpinan dan Penguatan Ibadah Sholat meliputi: pengertian ibadah sholat, sholat menurut ketentuan Islam, aspek-aspek dalam sholat, menggapai sholat yang khusyu‟.

20

Syahidin dkk, “Moral dan Kognisi Islam”, diedit dalam Romlah dkk, Al-Islam dan Kemuhammadiyahan II Aqidah dan Ibadah (Malang: UMM Press, 2012), hal. 255.

21

Asy Syaikh Muhammad bin „Umar bin Salim Bazmul, Bughyatul Mutathawwi’ Fii Shalatit


(25)

11

Bab III menjelaskan metode penelitian, terdiri dari: pendekatan penelitian, informan, lokasi penelitian, teknik penyajian data dan analisa data.

Bab IV menyajikan hasil penelitian yang menguraikan latar belakang objek penelitian meliputi: sejarah berdirinya Pimpinan Ranting „Aisyiyah Sisir II Kota Batu, kepengurusan Pimpinan Ranting „Aisyiyah Sisir II Kota Batu Periode 2010-2015 dan menguraikan tentang penyajian dan analisis data meliputi: aspek-aspek penguatan ibadah sholat, penguatan ibadah sholat di Pimpinan ranting „Aisyiyah Sisir II Kota Batu dan peran Pimpinan ranting „Aisyiyah Sisir II Kota Batu.

Bab V berisi kesimpulan dan saran, terdiri dari: kesimpulan dan saran-saran.


(1)

Hadits di atas dapat dianalisis, bahwa sholat merupakan amalan yang pertama kali dihisab di hadapan Allah, karena itu Rasululllah selalu memberikan wasiat dan contoh lewat lisan maupun perbuatan kepada para umatnya. Mengingat sholat itu kedudukannya sangat tinggi dalam ajaran agama Islam, sebagai balasan bagi orang yang mengerjakan akan memperoleh pahala di sisi Allah.

Bertolak pada uraian di atas, maka peneliti berupaya untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan sholat, baik dari sisi bacaan maupun gerakannya. Untuk itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di salah satu ortom Muhammadiyah, lebih tepatnya pada Pimpinan Ranting „Aisyiyah Sisir II Kota Batu. Pemilihan tempat ini dengan pertimbangan bahwa „Aisyiyah memiliki Majelis Tabligh yang salah satu tugasnya mengkoordinir kajian-kajian keagamaan, diantaranya kajian-kajian tentang sholat. Melihat pentingnya sholat sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, baik dari segi bacaan maupun gerakan, maka Pimpinan Ranting „Aisyiyah mengadakan pembinaan penguatan ibadah sholat pada masing-masing pengurus dan anggotanya.

B. Rumusan Masalah

Merujuk pada uraian di atas, maka dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apa saja aspek yang dikuatkan dalam ibadah sholat pada masing-masing anggota dan pengurus Pimpinan Ranting „Aisyiyah Sisir II Kota Batu?

2. Bagaimana penguatan ibadah sholat pada masing-masing anggota dan pengurus Pimpinan Ranting „Aisyiyah Sisir II Kota Batu?


(2)

3. Apa peran Pimpinan Ranting „Aisyiyah Sisir II Kota Batu dalam penguatan ibadah sholat pada masing-masing pengurus dan anggotanya?

C. Tujuan Penelitian

Sehubungan dengan permasalahan, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui aspek-aspek yang dikuatkan dalam ibadah sholat pada

masing-masing anggota dan pengurus Pimpinan Ranting „Aisyiyah Sisir II Kota Batu.

2. Untuk mengetahui penguatan ibadah sholat pada masing-masing anggota dan pengurus Pimpinan Ranting „Aisyiyah Sisir II Kota Batu.

3. Untuk mengetahui peran Pimpinan Ranting „Aisyiyah Sisir II Kota Batu dalam penguatan ibadah sholat pada masing-masing pengurus dan anggotanya.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

1. Penulis; dapat menambah wawasan tentang aspek-aspek yang dikuatkan dalam sholat, baik pada bacaan maupun gerakan sesuai dengan tuntunan Rasulullah.

2. Anggota Pimpinan Ranting „Aisyiyah Sisir II Kota Batu; sebagai evaluasi dalam penguatan ibadah sholat, baik pada sisi bacaan dan gerakan sesuai dengan tuntunan Rasulullah yang dituangkan dalam HPT (Himpunan Putusan Tarjih) Muhammadiyah.


(3)

E. Batasan Istilah

Penjelasan dari batasan istilah dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Peran

Peran dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah “perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan dalam masyarakat”14. Sedangkan menurut Soerjono Sekanto (1990), mendefinisikan peran sebagai suatu konsep perihal apa-apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai suatu organisasi15.

Bertolak pada dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa peran yang dimaksud peneliti adalah fungsi seseorang atau sekelompok orang dalam suatu kegiatan. Konsep peran ini bila dikaitkan dengan objek penelitian pada salah satu organisasi ortonom Muhammadiyah, yaitu Organisasi „Aisyiyah, maka peran „Aisyiyah disini adalah untuk menguatkan ibadah sholat pada masing-masing anggota dan Pimpinan Ranting „Aisyiyah Sisir II Kota Batu.

2. „Aisyiyah

„Aisyiyah berasal dari bahasa arab, yaitu nama salah satu diantara istri Nabi Muhammad SAW yang disambung dengan ya nisbah yang artinya pengikut atau pengiring. Oleh karena itu „Aisyiyah mempunyai pengertian pengiring atau pengikut Siti „Aisyah16. „Aisyiyah adalah organisasi perempuan Persyarikatan Muhammadiyah merupakan gerakan Islam, dakwah

14

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Balai Pustaka, 2005), hal. 854.

15

Teguh Aditya, Pengertian Peran, diakses pada tanggal 13 Februari 2015 dari http://bukanpekerjasosial.blogspot.in?2013/06/pengertian-peran.html?m=1

16

Musthafa Kamal Pasha, Chusnan Jusuf, Muhammadiyah Sebagai Gerakan Dakwah Islamiyah


(4)

amar makruf nahi munkar dan tajdid, yang berasas Islam serta bersumber kepada Al-Qur‟an dan As-Sunnah17.

Dua pengertian tersebut dapat disimpulkan, bahwa „Aisyiyah adalah sebuah organisasi perempuan dan sebagai gerakan dakwah dengan berbagai amal usaha di bawah naungan organisasi Muhammadiyah.

3. Penguatan

Penguatan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah “proses, cara, perbuatan menguati atau menguatkan”18. Penguatan juga mengandung makna menambahkan kekuatan pada sesuatu yang dianggap belum begitu kuat. Makna tersebut ditujukan kepada tingkah laku individu yang perlu diperkuat19.

Dua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa penguatan yang dimaksud oleh peneliti adalah perbuatan menguatkan sesuatu yang sudah dilakukan tetapi masih belum kuat, yaitu penguatan ibadah sholat pada masing-masing anggota dan Pimpinan Ranting „Aisyiyah Sisir II Kota Batu, baik dari segi bacaan maupun gerakannya.

4. Ibadah Sholat

Ibadah sholat adalah tindakan khusyu‟ seorang muslim dalam rangka memuliakan Allah, yang berisi kata-kata (bacaan-bacaan) dan perbuatan-perbuatan (gerakan-gerakan), yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan

17

Aisyiyah Jawa Timur 2010-2015, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga „Aisyiyah BAB II Pasal 4.

18

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Balai Pustaka, 2005), hal. 605

19

Lisha, Penguatan Dalam Pendidikan, diakses pada tanggal 13 Februari 2015 dari http://cakons.blogspot.in/2010/04.html?m=1


(5)

salam dengan memenuhi syarat-syarat tertentu20. Ibadah sholat juga bermakna perkataan-perkataan dan perbuatan-perbuatan yang didahului dengan berthaharah (bersuci/ berwudhu), pengharamannya (dari melakukan hal-hal yang bukan termasuk bagiannya) dengan salam21.

Dua pengertian ini dapat disimpulkan bahwa ibadah sholat yang dimaksud peneliti adalah salah satu bentuk ibadah yang terdiri dari gerakan dan bacaan tertentu sesuai yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, dimulai dari takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penyusunan skripsi ini disusun dalam lima bab, setiap bab terdiri dari beberapa sub bagian yang disusun dengan sistematika sebagai berikut:

Bab I menyajikan pendahuluan, yang terdiri dari: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah, dan sistematika penulisan.

Bab II menyajikan kajian teoiritis yang menguraikan tentang Peran Pimpinan meliputi: pengertian pimpinan, tugas pimpinan, tipe pemimpin dalam organisasi, peran pimpinan dalam organisasi, faktor-faktor yang mempengaruhi peran pimpinan dan Penguatan Ibadah Sholat meliputi: pengertian ibadah sholat, sholat menurut ketentuan Islam, aspek-aspek dalam sholat, menggapai sholat yang khusyu‟.

20

Syahidin dkk, “Moral dan Kognisi Islam”, diedit dalam Romlah dkk, Al-Islam dan Kemuhammadiyahan II Aqidah dan Ibadah (Malang: UMM Press, 2012), hal. 255.

21

Asy Syaikh Muhammad bin „Umar bin Salim Bazmul, Bughyatul Mutathawwi’ Fii Shalatit Tathawwu’, terj. Abu Al-Mass Edi bin Salim (Sukoharjo, 2008), hal. 18.


(6)

Bab III menjelaskan metode penelitian, terdiri dari: pendekatan penelitian, informan, lokasi penelitian, teknik penyajian data dan analisa data.

Bab IV menyajikan hasil penelitian yang menguraikan latar belakang objek penelitian meliputi: sejarah berdirinya Pimpinan Ranting „Aisyiyah Sisir II Kota Batu, kepengurusan Pimpinan Ranting „Aisyiyah Sisir II Kota Batu Periode 2010-2015 dan menguraikan tentang penyajian dan analisis data meliputi: aspek-aspek penguatan ibadah sholat, penguatan ibadah sholat di Pimpinan ranting „Aisyiyah Sisir II Kota Batu dan peran Pimpinan ranting „Aisyiyah Sisir II Kota Batu.

Bab V berisi kesimpulan dan saran, terdiri dari: kesimpulan dan saran-saran.


Dokumen yang terkait

Peran pimpinan pusat Aisyiyah dalam pemberdayaan politik perempuan

1 5 104

Peran pimpinan pusat aisyiyah dalam pemberdayaan politik perempuan

2 17 104

MODEL PENANAMAN IDEOLOGI MUHAMMADIYAH OLEH PIMPINAN RANTING 'AISYIYAH MAKAMHAJI TAHUN 2010-2015 Model Penanaman Ideologi Muhammadiyah Oleh Pimpinan Ranting Aisyiyah Makamhaji Tahun 2010-2015.

0 2 14

MODEL PENANAMAN IDEOLOGI MUHAMMADIYAH OLEH PIMPINAN RANTING 'AISYIYAH MAKAMHAJI TAHUN 2010-2015 Model Penanaman Ideologi Muhammadiyah Oleh Pimpinan Ranting Aisyiyah Makamhaji Tahun 2010-2015.

0 3 16

PERAN RANTING AISYIYAH DALAM INTERNALISASI Peran Ranting Aisyiyah dalam Internalisasi Nilai-Nilai Kemuhammadiyahan di Karangasem Laweyan Surakarta Tahun 2015.

0 3 17

PERAN PIMPINAN RANTING MUHAMMADIYAH DALAM MENANAMKAN IDEOLOGI MUHAMMADIYAH KEPADA Peran Pimpinan Ranting Muhammadiyah Dalam Menanamkan Ideologi Muhammadiyah Kepada Anggotanya (Studi Kasus Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pabelan, Kec. Kartasura, Kab. Sukoha

0 3 18

PERAN RANTING AISYIYAH SANGKRAH DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM DI MASYARAKAT PERIODE 2010 -2015 Peran Ranting Aisyiyah Sangkrah Dalam Pengembangan Pendidikan Islam Di Masyarakat Periode 2010-2015.

0 1 13

PERAN RANTING ‘AISYIYAH DALAM PENDIDIKAN ISLAM DI KARANGASEM LAWEYAN SURAKARTA Peran Ranting ‘Aisyiyah Dalam Pendidikan Islam Di Karangasem Laweyan Surakarta Tahun 2005 – 2010.

0 1 13

PERAN RANTING ‘AISYIYAH DALAM PENDIDIKAN ISLAM DI KARANGASEM LAWEYAN SURAKARTA Peran Ranting ‘Aisyiyah Dalam Pendidikan Islam Di Karangasem Laweyan Surakarta Tahun 2005 – 2010.

0 1 16

LPSE Kota Batu BAAN Lapangan Sisir

0 0 3