Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Domba

memperpanjang daya simpan Kartadisastra, 1997. Salah satu cara pengolahan pakan adalah dengan pengukusan. Pemanfaatan teknologi pakan dengan metode pengukusan didasarkan pada peningkatan suhu akibat penambahan uap air panas yang memecah ikatan-ikatan kimia dan menyebabkan berbagai tingkat degradasi yang meningkatkan kecernaan Agus, 1999. Pengukusan ini dapat menyebabkan proses gelatinisasi pada bahan pati sehingga mengikat dan melapisi bahan pakan penyusun ransum tersebut agar terhindar dari proses degradasi di dalam rumen by pass, untuk selanjutnya akan dicerna di usus halus. Pengukusan juga dapat menghambat berkembangnya kuman atau mikroorganisme yang merugikan serta dapat menghilangkan kontaminasi jamur Suhardi, 2005. Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik suatu gambaran bahwa penambahan bubur bayi afkir kukus diharapkan dapat meningkatkan kualitas ransum domba lokal jantan.

B. Rumusan Masalah

Tersedianya pakan yang bermutu dan dalam jumlah yang cukup sepanjang tahun merupakan unsur yang sangat menentukan pertumbuhan, reproduksi, dan kesehatan ternak. Pemberian pakan berupa hijauan dan konsentrat belum dapat mengoptimalkan kualitas ransum. Untuk itu, diperlukan pakan tambahan yang kaya akan energi dan protein dengan kadar serat kasar yang rendah untuk memperbaiki proses pencernaan di dalam tubuh ternak. Pemanfaatan limbah atau produk afkir industri tampaknya dapat menjawab tantangan itu. Penambahan bubur bayi afkir sebagai pakan tambahan ternak domba cukup potensial, namun perlu diperhatikan kualitasnya agar dapat dimanfaatkan secara optimal. Teknologi pengolahan pakan yang dapat diterapkan salah satunya dengan perlakuan pengukusan. Pengukusan tersebut akan mengakibatkan terjadinya proses gelatinisasi pada bahan pati sehingga mengikat dan melapisi bahan pakan penyusun ransum agar terhindar dari proses degradasi di dalam rumen by pass dan selanjutnya akan dicerna di usus halus. 2 Berdasarkan uraian diatas maka dilakukan penelitian mengenai pengaruh penambahan bubur bayi afkir kukus dalam ransum terhadap kualitas ransum domba lokal jantan.

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui pengaruh penambahan bubur bayi afkir kukus dalam ransum terhadap kualitas ransum domba lokal jantan. 2. Mengetahui taraf yang optimal pada penambahan bubur bayi afkir kukus dalam ransum terhadap kualitas ransum domba lokal jantan 3 II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Domba

Domba diklasifikasikan sebagai hewan herbivora karena pakan utamanya adalah tanaman atau tumbuhan. Meskipun demikian, domba lebih menyukai rumput dibandingkan dengan jenis bahan pakan lainnya. Daya adaptasi domba yang cukup tinggi terhadap lingkungan dan kemampuan produksinya sepanjang tahun menyebabkan domba dapat hidup di lingkungan yang berbeda-beda Sodiq dan Abidin, 2002. Domba lokal tubuhnya kecil dan warnanya bermacam-macam. Kadang- kadang terdapat lebih dari satu warna pada seekor hewan, domba jantan bertanduk kecil, sedangkan domba betina tidak bertanduk. Berat domba jantan berkisar 30-40 kg, yang betina berkisar 15-20 kg. Pertumbuhan domba ini sangat lambat Sumoprastowo, 1993. Menurut Mulyono 1998 bahwa domba lokal mampu hidup di daerah gersang. Tubuh domba ini tidak berlemak sehingga daging yang dihasilkan sedikit. Namun beberapa orang menyatakan daging domba ini lebih enak dibandingkan domba lainnya. Sudarmono dan Sugeng 2003 menambahkan bahwa dagingnya merupakan salah satu sumber protein hewani yang sangat penting untuk pemenuhan gizi manusia dan cukup disukai konsumen.

B. Pencernaan Ruminansia