Metoda USDA Sistem Soil Taxonomy USDA Metoda Praktikum

δ e = tekanan uap defisit, atau kelembaban tertentu Pa g a = Konduktivitas udara, konduktansi atmosfer ms -1 g s = Konduktivitas stoma, konduktansi permukaan ms -1 γ = konstan Psychrometric γ ≈ 66 Pa K -1 Monteith, 1965 [4] Catatan: Sering hambatan yang digunakan daripada konduktivitas. dimana r c mengacu pada resistensi terhadap fluks dari kanopi vegetasi sejauh beberapa lapisan batas yang ditetapkan.

b. Metoda USDA Sistem Soil Taxonomy USDA

Sistem USDA atau Soil Taxonomy dikembangkan pada tahun 1975 oleh tim Soil Survey Staff yang bekerja di bawah Departemen Pertanian Amerika Serikat USDA. Sistem ini pernah sangat populer namun juga dikenal sulit diterapkan. Oleh pembuatnya, sistem ini diusahakan untuk dipakai sebagai alat komunikasi antarpakar tanah, tetapi kemudian tersaingi oleh sistem WRB. Meskipun demikian, beberapa konsep dalam sistem USDA tetap dipakai dalam sistem WRB yang dianggap lebih mewakili kepentingan dunia. Sistem ini bersifat hierarkis. Pada aras pertama, terdapat penggolongan 12 pada versi pertama berjumlah sepuluh kelompok utama yang disebut soil order ordo tanah adalah : a. Entisol membentuk akhiran -ent b. Inceptisol membentuk akhiran -ept c. Alfisol membentuk akhiran -alf d. Ultisol membentuk akhiran -ult e. Oxisol membentuk akhiran -ox f. Vertisol membentuk akhiran -vert g. Mollisol membentuk akhiran -mol h. Spodosol membentuk akhiran -od i. Histosol membentuk akhiran -ist TEKNIK IRIGASI DAN DRAINASE 29 j. Andosol membentuk akhiran -and k. Aridisol membentuk akhiran -id l. Gleisol membentuk akhiran Penamaan berikutnya ditentukan oleh kondisi masing-masing order. Sistem USDA mempertimbangkan aspek pembentukan tanah akibat faktor aktivitas di bumi dan atmosfer.

3.5 Metoda Praktikum

3.5.1 Alat dan Bahan 1. Seperangkat komputer dan printer 2. Perangkat lunak CROPWAT 4 for WINDOWS 3. Data klimatologi bulanan dan data tanaman 3.5.2 Cara Kerja 1. Komputer CROPWAT dipanggil. 2. Open climate ETo.Masukkan data - data klimatologi dan data curah hujan. 3. Simpan data dengan nama baru. Periksa di Data Status Window status data klimat dan curah hujan yang dimasukkan. 4. Lihat hasil perhitungan ETo 5. Open rain. Masukan data station. Lihat hasil curah hujan efektifnya. Simpan data. 6. Open crop Masukan nama jenis tanamannya dengan tanggal tanam, kemudian lihat tanggal panennya . Simpan data 7. Open soil. Masukan nama jenis tanah. Lihat hasilnya. Simpan data 8. Open CWR. Lihat hasilnya. Simpan data. 9. Pergunakan hasil perhitungan di atas untuk menghitung kebutuhan air irigasi dalam satu hamparan dengan berbagai kombinasi tanaman. 10. Hasil perhitungan dapat disimpan dalam file ASCII dan dibuka lagi dengan program pengolah kata apabila akan dicetak.

3.6 Hasil dan Pembahasan