Darah Pewarnaan gram Isolat bakteri salmonella dan leukosit dari anak-anak penderita diare di puskesmas Sindang Barang Bogor

Pengambilan Sampel A. Feses Pengambilan sampel feses dilakukan dengan menggunakan metode rectal swab Funk et al. 2000 yaitu mengambil feses dari anus pasien dengan cotton bud steril kemudian dimasukkan kedalam 0,9 ml larutan buffer saline steril PBS untuk dilakukan isolasi bakteri Salmonella.

B. Darah

Pengambilan darah dilakukan dengan membersihkan jari tengah pasien dengan alkohol 70 kemudian ditusuk dengan lanset pen. Darah yang keluar ditampung oleh hematokrit Marienfeld. Perhitungan Sel Darah Putih Darah yang berada dalam tabung hematokrit dikeluarkan dengan menggunakan kikir dan ditempatkan dalam tabung ependof. Darah diambil dengan pipet leukosit sampai sampai batas kurang lebih 0,5 dan dicampur dengan larutan Turk sampai batas 11. Kocok dengan gerakan membentuk angka delapan selama 12 kali kemudian diteteskan pada kaca hemasitometer dan tutup dengan kaca penutup. Sel leukosit yang dihitung dengan counter pada hemasitometer yaitu empat kotak terbesar terletak pada tiap sudut hemasitometer. Penentuan jumlah total leukosit dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut : V= p l t V= 1 1 110 V untuk 4 kotak = 4 110mm 3 1 mm 3 = 104 Σ butir darah yang dihitung Faktor pengenceran = 20 104 Σ butir darah yang dihitung Simmon 1976 Isolasi bakteri Sampel yang diduga bakteri Salmonella sp. diinkubasi pada media cawan SSA Criterion selama 24 jam didalam inkubator Gemmyco IN-010. Koloni yang telah murni dipindahkan kedalam media SSA miring. Identifikasi Bakteri Sampel yang diduga bakteri Salmonella sp. dilakukan dua tahap uji yaitu pewarnaan gram dan uji biokimia.

A. Pewarnaan gram

Pewarnaan gram dimulai dengan mengambil satu ose biakan yang diduga Salmonella sp. lalu dicampur dengan air steril kemudian dilakukan fiksasi panas. Kaca objek yang telah berisi bakteri Salmonella sp. diberikan kristal violet sampai menggenangi kaca objek dan dibiarkan selama satu menit lalu dibilas dengan air akuades. Pewarna selanjutnya yaitu iodin selama dua menit kemudian bilas dengan air akuades. Proses dekolorisasi dilakukan dengan menambahkan alkohol 90 beberapa saat kemudian dibersihkan dengan air akuades. Tahap terakhir yaitu pemberian safranin selama 30 detik, dibilas kembali dengan air akuades. Kelebihan air diserap oleh kertas serap. Pewarnaan selesai dan diamati di mikroskop cahaya perbesaran 1000 x menggunakan minyak imersi.

B. Uji Biokimia Madigan et al. 2009