PEKERJAAN KONSTRUKSI JALAN

PASAL 18 PEKERJAAN KONSTRUKSI JALAN

1. UMUM

Pekerjaan konstruksi jalan sesuai daftar volume pekerjaan (BOQ) adalah merupakan kegiatan – kegiatan yang terdiri atas perkerasan jalan untuk peningkatan kualitas dan pengembangan jalan dan pelebaran jalan untuk pengembangan kapasitas jalan.

2. PERKERASAN JALAN

Lapisan Penetrasi

Pekerjaan pelapisan ini dilaksanakan di atas lapisan Base Coarse (Stenslagh) yang telah ada (konstruksi jalan existing). Titik - titik lokasi pelapisan sebelumnya diukur terlebih dahulu bersama - sama dengan Pengawas. Lapisan ekisting dibersihkan terlebih dahulu dengan kegiatan pembersihan lahan kerja. Permukaan lapisan stenslagh yang akan diberi lapisan penetrasi, disemprot aspal (prime coate), kemudian agregat 2/3 dihamparkan diatasnya dan dipadatkan. Batu pecah 2/3 yang akan digunakan harus benar - benar berkualitas baik, keras dan tidak rapuh. Setelah padat dan merata serta telah disetujui Pengawas maka dihamparkan dengan merata agregat 1/2 dari batu pecah berkualitas baik, keras dan tidak rapuh diatasnya, sampai hamparan ini mencapai tebal 3 cm atau disesuaikan dengan kondisi. Agregat batu pecah 1/2 ini Pekerjaan pelapisan ini dilaksanakan di atas lapisan Base Coarse (Stenslagh) yang telah ada (konstruksi jalan existing). Titik - titik lokasi pelapisan sebelumnya diukur terlebih dahulu bersama - sama dengan Pengawas. Lapisan ekisting dibersihkan terlebih dahulu dengan kegiatan pembersihan lahan kerja. Permukaan lapisan stenslagh yang akan diberi lapisan penetrasi, disemprot aspal (prime coate), kemudian agregat 2/3 dihamparkan diatasnya dan dipadatkan. Batu pecah 2/3 yang akan digunakan harus benar - benar berkualitas baik, keras dan tidak rapuh. Setelah padat dan merata serta telah disetujui Pengawas maka dihamparkan dengan merata agregat 1/2 dari batu pecah berkualitas baik, keras dan tidak rapuh diatasnya, sampai hamparan ini mencapai tebal 3 cm atau disesuaikan dengan kondisi. Agregat batu pecah 1/2 ini

Penggilasan harus dilakukan dari tepi dan setelah tepi cukup padat kemudian berpindah ketengah. Setelah ketebalan dan kepadatan lapisan batu 2/3 dan 1/2 telah disetujui Pengawas,

maka segera dapat dilakukan pengecoran / penyiraman aspal panas RC 50/70 (170 o

C) di atas permukaannya.

Pengecoran / penyiraman aspal harus benar - benar merata sehingga seluruh permukaan titik pelapisan tertutup oleh lapisan aspal. Selanjutnya dalam waktu yang tidak terlalu lama atau bersamaan segera dapat dilakukan penaburan abu batu di atas lapisan aspal, sehingga taburan abu batu benar - benar menyatu dengan aspal. Seluruh pekerjaan ini harus dilakukan dalam keadaan cuaca yang panas dan baik.

1. Lapisan Base Coarse ( Stenslagh ) + Penetrasi

Pekerjaan perkerasan ini terdiri atas 2 (Dua) kegiatan utama yaitu pembuatan lapisan Base Coarse (Stenslagh) tebal 6 cm dan dilanjutkan dengan pelapisan penetrasi 3 cm berikut cor / siraman aspal panas dan taburan abu batu diatasnya. Lokasi pekerjaan harus diukur terlebih dahulu bersama - sama dengan Pengawas untuk mendapatkan persetujuannya. Pekerjaan ini dapat dilakukan pada 2 (Dua) kondisi yaitu di atas lapisan Sub Base (Onderlagh eksisting) yang sudah ada atau jalan konstruksi ekisting dan di atas permukaan badan jalan dengan dasar tanah existing yang telah terbentuk.

Salah satu perbedaan dari kedua kegiatan ini adalah pada penyiapan lokasinya (kegiatan awal) dimana bila dilakukan di atas lapisan Sub Base existing maka kegiatan awalnya adalah pembersihan lahan kerja dan prime coate. Sedangkan bila dilakukan di atas badan jalan tanah existing maka kegiatan awalnya adalah pembersihan, perataan dan pemadatan tanah. Hal - hal ini memerlukan pengukuran lapangan yang cermat untuk menghindari kelebihan dan atau kekurangan volume pekerjaan dari yang ditentukan dalam kontrak dan tidak sesuai dengan gambar rencana serta daftar volume pekerjaan (BOQ). Setelah hasil pengukuran disetujui Pengawas maka pembuatan lapisan Base Coarse (Stenslagh) segera dilaksanakan. Lapisan stenslagh merupakan hamparan batu pecah 5/7 dan 3/5 tebal 6 cm pada kondisi di atas lapisan onderlagh existing atau di atas permukaan badan jalan tanah existing. Batu pecah 5/7 berkualitas baik, keras dan tidak dipadatkan / digilas dengan mesin gilas.

Kemudian hamparan batu pecah 3/5 di atasnya sebagai pengunci / pengisi celah - celah batu 5/7, merata dan dipadatkan hingga mencapai ketebalan 6 cm. Pemadatan / penggilasan dilakukan dengan mesin gilas kapasitas 4 - 8 ton dengan kecepatan tidak lebih dari 40 m/menit, dimulai dari tepi hingga ke tengah poros jalan. Setelah pemadatan dan ketebalan dicapai sesuai yang disyaratkan dan disetujui Pengawas, maka pelapisan penetrasi tebal 3 cm dapat dilaksanakan. Langkah - langkah pelaksanaan pekerjaan penetrasi dilakukan seperti diuraikan pada point a di atas. Permukaan lapisan penetrasi harus berada pada titik peil yang disyaratkan dalam gambar rencana. Titik pertemuan konstruksi lama dan baru harus dapat menyatu dengan baik.