PERHITUNGAN JUMLAH MIKROORGANISME

PERHITUNGAN JUMLAH MIKROORGANISME

7.1 Pendahuluan Ada dua cara perhitungan bakteri, yaitu secara langsung dan tidak langsung. Perhitungan secara langsung ( direct method ) adalah cara perhitungan untuk menentukan jumlah mikroorganisme keseluruhan, baik yang mati maupun yang hidup. ada beberapa cara yang digunakan dalam perhitungan secara langsung ini, antara lain:

1) Menggunakan counting chamber

2) Menggunakan cara pengecatan dan pengamatan mikroskopis

3) Menggunakan filter membrane . Perhitungan secara tidak langsung ( Indirect method ) adalah cara perhitungan untuk menentukan jumlah mikroorganisme yang hidup saja. Ada cara yang umum digunakan dalam perhitungan ini, antara lain:

1) Menggunakan sentrifuge

2) Berdasarkan kekeruhan

3) Menggunakan perhitungan elektronik

4) Berdasarkan berat kering

5) Berdasarkan analisa kimia

6) Menggunakan cara pengenceran

7) Berdasarkan jumlah koloni. Cara menghitung cawan digunakan suatu standar yang disebut Standart Plate Count (SPC). Berikut adalah isi dari SPC tersebut:

1) Cawan yang dipilih atau dihitung mengandung koloni antara 30 sampai 300

2) Beberapa koloni yang bergabung menjadi satu merupakan satu kumpulan koloni yang

besar, dimana jumlah koloninya dapat dihitung sebagai satu koloni

3) Satu deretan rantai yang terlihat sebagai satu garis tebal dihitung sebagai satu koloni.

Tujuan dari praktikum ini, yaitu untuk menghitung jumlah koloni mikroorganisme pada nata de coco , susu, dan yakult dengan menggunakan media lempengan dengan cara pengenceran.

7.2 Alat dan Bahan Alat: - Petridish - Colony counter

- Lampu Bunsen - Tabung reaksi - Pipet volume

Bahan: - Media PDA - Nata de coco - Susu milky moo stroberi - Yakult

7.3 Cara Kerja

1. Sterilkan semua alat-alat yang akan digunakan dengan menggunakan autoclave.

2. -5 Buat pengenceran Nata de coco, susu, dan yakult 10 sampai 10 dengan 10 ml aquadest dalam setiap bahan.

3. Ambil 1 ml dari masing-masing pengenceran, kemudian tuangkan pada permukaan media padat yang ada didalam petridish.

4. Inkubasi pada suhu kamar selama 48 jam.

5. Hitung jumlah koloni yang tumbuh dengan menggunakan Colony counter .

7.4 Hasil Pengamatan

Bahan -5 10 10 10 10 10 Nata de coco

Sp Susu Milky Moo Stroberi

Sp Yakult

7.5 Pembahasan Umumnya, perhitungan jumlah mikroorganisme harus mengetahui terlebih dahulu kurva pertumbuhan dari mikroorganisme tersebut, sehingga dapat menentukan kapan mikroorganisme mengalami fase puncak. Cara yang digunakan dalam perhitungan jumlah mikroorganisme pada praktikum yang telah dilakukan, yaitu menggunakan cara pengenceran.

Pengenceran dilakukan dari 10 -5 sampai 10 , seperti pada gambar berikut:

-5 Gambar 1. Proses Pengenceran dari Sampel 10 sampai 10 Sumber: Powerpoint by Christine L. Case (2004)

-1

1ml bahan pada sampel pertama (10 -2 ) diambil dan dimasukkan kedalam sampel kedua (10 ) sampai seterusnya hingga sampel ke 5 (10 -5 ). Masing-masing sampel yang sudah dicampur

-1

kemudian diinokulasi dalam cawan petri yang sudah terisi media. Inokulasi cawan petri dapat dilakukan dengan dua cara seperti pada Bab 3. Penangkapan Mikroorganisme, yaitu dengan cara disebar ( The Spread Plate Method ) dan dengan cara dituang ( The Pour Plate Method ) (gambar 2).

Gambar 2. (a) The Pour Plate Method (b) The Spread Plate Method Sumber: Powerpoint by Christine L. Case (2004)

Jika menggunakan cara dituang, maka mikroorganisme akan tumbuh diluar dan didalam media padat, sedangkan jika menggunakan cara disebar, maka mikroorganisme akan tumbuh pada permukaan media saja.

Setelah sampel dibiarkan didalam media selama 48 jam, mikroorganisme mulai tumbuh dipermukaan media, seperti ditunjukkan oleh gambar berikut:

Gambar 3. Pertumbuhan Mikroorganisme pada Masing-Masing sampel Sumber: Powerpoint by Christine L. Case (2004)

Semakin pekat warna larutan, maka pertumbuhan mikroorganisme akan semakin banyak. Jika tingkat kepekatan larutan berkurang, maka semakin berkurang juga jumlah mikroorganisme yang tumbuh pada media. Pada tahap inilah dilakukan perhitungan jumlah mikroorganisme

untuk mengetahui jumlah mikroorganisme dalam setiap sampel 10 -5 sampai 10 . Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam melakukan perhitungan jumlah mikroorganisme,

yaitu:

a. Jumlah koloni normal yang diperbolehkan antara 30 sampai 300.

b. Jumlah bakteri diperkirakan dengan mengalikan jumlah koloni dengan pengencerannya.

c. Bila jumlah bakteri terhitung pada suatu pengenceran hasilnya lebih besar daripada jumlah bakteri terhitung pada pengenceran sebelumnya, maka yang digunakan jumlah bakteri pada pengenceran sebelumnya.

d. Bila jumlah bakteri terhitung pada suatu pengenceran dibandingkan dengan jumlah bakteri terhitung pada pengenceran sebelumnya hasilnya kurang dari 2 (< 2), maka yang digunakan adalah jumlah rata-rata dari kedua bakteri tersebut.

e. Kejadian-kejadian yang menyebabkan kerusakan pertumbuhan koloni, misalnya terjadi spreader atau koloni merata, maka koloni tidak dapat digunakan sebagai perhitungan. Sampel yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah Nata de coco , Susu, dan

Yakult. Pengenceran ketiga sampel tersebut dilakukan untuk mengetahui jumlah mikroorganisme didalamnya. Berikut adalah jenis mikroorganisme yang ada dalam bahan:

a. Nata de coco merupakan jeli yang terbuat dari fermentasi air kelapa dengan menggunakan bakteri Acetobacter xylinum . Bakteri ini tergolong kedalam jenis bakteri

gram negatif yang bersifat aerob dan berbentuk batang (Anonymous 2 , 2013). Bakteri ini mengubah selulosa pada air kelapa menjadi asam asetat. Berikut adalah klasifikasi

bakteri Acetobacter xylinum menurut Paraskevi (2012), sebagai berikut: Kingdom : Bacteria Divisi

: Proteobacteria Kelas

: Alphaproteobacteria Ordo

: Rhodospirilles Family

: Acetobacteraceae Genus

: Acetobacter Spesies

A. xylinum

b. Susu merupakan cairan berwarna putih yang dihasilkan oleh kelenjar susu dari mamalia maupun manusia. Susu (susu sapi) dapat diolah menjadi produk, seperti mentega, yogurt, es krim, keju dan lainnya. Susu mengandung bakteri asam laktat yang dapat membantu proses fermentasi pada susu, seperti Lactobacillus Bulgaricus . Bakteri ini termasuk kedalam bakteri gram positif yang berbentuk batang bersifat fakultatif, tidak membentuk spora, dan non motil (Helferich dan Westhoff 1980, diacu dalam Syah 2011). Berikut adalah klasifikasi bakteri Lactobacillus Bulgaricus menurut Weiss et al (1984), diacu dalam syah 2011, sebagai berikut: Kingdom : Bacteria Divisi

: Firmicutes Kelas

: Bacilli Ordo

: Lactobacillales Family

: Lactobacillaceae Genus

: Lactobacillus Spesies

: Lactobacillus delbrueckii Subspesies : Lactobacillus delbrueckii subsp. bulgaricus : Lactobacillus delbrueckii Subspesies : Lactobacillus delbrueckii subsp. bulgaricus

2013). Lactobacillus casei ini tergolong kedalam jenis bakteri gram positif yang bersifat anaerob fakultatif (mikroaefilik). Bakteri ini mengubah gula menjadi asam laktat. Umumnya, bakteri ini terdapat secara alami didalam usus dan mulut manusia. Berikut adalah klasifikasi bakteri Lactobacillus casei menurut Sari (2011), sebagai berikut: Kingdom : Bacteria Divisi

: Firmicutes Kelas

: Bacilli Ordo

: Lactobacillales Family

: Lactobacillaceae Genus

: Lactobacillus Spesies

: L. casei

Hasil perhitungan jumlah mikroorganisme yang diperoleh dari sampel 10 -5 sampai 10 ketiga sampel tersebut menunjukkan bahwa jumlah mikroorganisme spreader atau dalam

artian mikroorganisme tidak dapat dihitung jumlahnya. Seharusnya jumlah mikroorganisme

pada setiap tingkatan sampel 10 -5 sampai 10 akan mengalami penurunan sesuai dengan tingkat kepekatan tiap sampel. Semakin pekat warna larutan maka jumlahnya akan banyak,

sebaliknya jika warna larutan tidak pekat, maka jumlah mikroorganisme didalamnya semakin sedikit. Tetapi didalam percobaan yang dilakukan tidak didapatkan hasil seperti pernyataan tersebut. Hal ini dikarenakan telah terjadi kontaminasi pada saat pencampuran dan pengambilan sampel sehingga ketika diinkubasi selama 48 jam, bakteri dan jamur yang tidak diinginkan juga ikut tumbuh serta bakteri piaraan tumbuh merata pada permukaan media. Akibatnya, bakteri piaraan tidak dapat dihitung jumlahnya.

Dari hasil pengamatan, bakteri yang tumbuh dengan baik adalah bakteri yang terdapat dalam yakult. Mikroorganisme yang digunakan dalam fermentasi yakult adalah Lactobacillus

casei 3 strain Shirota (Anonymous , 2013). Yakult memiliki tingkat keasaman yang lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat keasaman pada sampel yang lain. Yakult memiliki pH sekitar 3

– 4,5 (satiman, 2012), sedangkan pH pada susu non fermentasi sekitar 6,5 – 6,7 (Taufik, 2009) dan pH nata de coco sekitar 5 – 5,5 (Kjhoell, 2013). Ini menunjukkan bahwa yakult

memiliki derajat keasaman yang tinggi. Bakteri dalam yakult juga memiliki banyak manfaat, seperti mencegah gangguan pencernaan, meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan jumlah bakteri yang berguna dalam usus, mengurangi racun dalam usus, dan membatasi jumlah bakteri yang merugikan dalam usus (satiman, 2012). Karena bakteri didalamnya memiliki derajat keasaman yang tinggi. Bakteri dalam yakult juga memiliki banyak manfaat, seperti mencegah gangguan pencernaan, meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan jumlah bakteri yang berguna dalam usus, mengurangi racun dalam usus, dan membatasi jumlah bakteri yang merugikan dalam usus (satiman, 2012). Karena bakteri didalamnya

7.6 Kesimpulan Perhitungan jumlah mikroorganisme dilakukan dengan cara pengenceran. Sampel yang

digunakan adalah -5 nata de coco , susu, dan yakult dengan mengambil sampel 10 sampai 10 . Kemudian diinokulasi kedalam cawan petri dengan dua cara, yaitu dengan cara disebar ( The

-1

Spread Plate Method ) atau dengan cara dituang ( The Pour Plate Method ). Setelah diinkubasi selama 48 jam, mikroorganisme yang tumbuh dihitung dengan menggunakan colony counter .

Sebelum menghitung jumlah mikroorganisme, perlu diketahui pula syarat-syarat dalam perhitungan.

Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, didapatkan mikroorganisme yang tumbuh dalam keadaan spreader sehingga jumlah mikroorganisme tersebut tidak dapat dihitung. Hal ini terjadi karena kontaminasi pada saat pencampuran dan pengambilan sampel sehingga ketika diinkubasi selama 48 jam, bakteri dan jamur yang tidak diinginkan juga ikut tumbuh serta bakteri piaraan tumbuh merata pada permukaan media. Tetapi dari ketiga sampel yang digunakan, bakteri yang tumbuh dengan baik terdapat dalam yakult. Tingkat keasaman dari yakult ini lebih tinggi dibandingkan kedua sampel yang lain. Yakult juga memiliki manfaat bagi pencernaan manusia sehingga yakult digolongan kedalam jenis minuman probiotik.