3 Secara umum. Stres dapat diartikan sebagai tekanan psikologis yang dapat menimbulkan penyakit baik fisik maupun penyakit jiwa.
Sebelum terjadi stres, perlu terdapat
stressor
pemicu stress yang cukup bermakna dan spesifik untuk setiap individu.
Stressor
psikososial adalah setiap keadaan atau peristiwa yang menyebabkan perubahan dalam kehidupan seseorang
sehingga orang itu terpaksa mengadakan adaptasi atau menanggulangi
stressor
yang timbul Roestam, 2003. Stres kerja dapat diartikan sebagai sumber atau
stressor
kerja yang menyebabkan reaksi individu berupa reaksi fisiologis, psikologis dan perilaku.
Lingkungan pekerjaan berpotensi sebagai
stressor
kerja.
Stressor
kerja merupakan segala kondisi pekerjaan yang dipersepsikan karyawan sebagai suatu
tuntutan dan dapat menimbulkan stres kerja. Stres akibat kerja adalah stress yang terjadi karena suatu ketidakmampuan pekerja dalam menghadapi tuntutan tugas
yang mengakibatkan ketidaknyamanan dalam kerja. Dalam kaitannya dengan pekerjaan, semua dampak dari stres kerja tersebut akan mengakibatkan
menurunnya performansi, efisiensi dan produktivitas kerja tenaga kerja yang bersangkutan Tarwaka, 2004.
2.2.2 Jenis-jenis Stres
Menurut Quick dan Quick dalam Waluyo 2009, mengkategorikan jenis stres menjadi dua yaitu :
1
Eustress
Yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat sehat, positif, dan konstruktif bersifat membangun. Hal tersebut termasuk kesejahteraan individu
dan juga organisasi yang diasosiasikan dengan pertumbuhan, fleksibilitas, kemampuan adaptasi, dan tingkat
performance
yang tinggi. 2
Distress
Yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat tidak sehat, negatif, dan destruktif bersifat merusak. Hal tersebut termasuk konsekuensi individu dan
juga organisasi seperti penyakit kardiovaskular dan tingkat ketidakhadiran
absenteeism
yang tinggi, yang diasosiasikan dengan keadaan sakit, penurunan, dan kematian.
2.2.3Gejala-gejala Stres Kerja
Menurut Sunyoto 2001 gejala-gejala stres di tempat kerja sebagai berikut:
1 Tanda-tanda suasana hati
mood
Berupa menjadi
overexcited,
cemas, merasa tidak pasti, sulit tidur malam hari, menjadi mudah bingung dan lupa, menjadi sangat tidak enak dan
gelisah, menjadi gugup, Ditandai perubahan sikap seperti keras kepala, mudah marah, tidak puas terhadap apa yang dicapai, bingung, gelisah, sedih,
jengkel, salah paham, tak berdaya, hilang semangat, menggagap ketika bicara.
2 Tanda-tanda otot kerangka
musculoskeletal
Berupa jari-jari dan tangan gemetar, tidak dapat duduk diam atau berdiri di tempat, mengembangkan
tic
gerakan tidak sengaja, kepala mulai sakit, merasa otot menjadi tegang atau kaku, leher menjadi kaku, lelah, kehabisan
tenaga, pusing, gangguan pencernaan, mulut dan kerongkongan kering, tangan dan kaki dingin berkeringat, otot sekitar leher tegang .
3 Tanda-tanda organ-organ dalam badan
viseral
Berupa perut terganggu, merasa jantung berdebar, banyak keringat, tangan berkeringat, merasa kepala ringan atau akan pingsan, mengalami kedinginan,
wajah menjadi panas, mulut menjadi kering, mendengar bunyi berdering dalam kuping, napas tersengal-sengal.
2.2.4Faktor Penyebab Stres Kerja
Menurut Patton dalam Tarwaka 2010 bahwa perbedaan reaksi antara individu tersebut sering disebabkan karena faktorpsikologis dan sosial yang dapat
merubah dampak
stressor
bagi individu. Faktor-faktor tersebut antara lain :
1 Kondisi individu, seperti umur, jenis kelamin, temperamental, genetik, integensia, pendidikan, kebudayaan dan lain-lain.
2 Ciri kepribadian, seperti
introvert
atau
ekstrovert
, tingkat emosional, kepasrahan, kepercayaan diri dan lain-lain.
3 Sosial-kognitif, seperti dukungan sosial, hubungan sosial dengan lingkungan sekitarnya. Lingkungan kerja yang dapat mempengaruhi stres kerja adalah
yang termasuk dalam beban tambahan akibat lingkungan kerja. Misalnya saja lingkungan kerja fisik kebisingan, penerangan, getaran, lingkungan kerja
kimiawi debu, gas pencemaran udara, lingkungan kerja biologis bakteri, virus dan parasit dan lingkungan kerja psikologis penempatan tenaga kerja.
Lingkungan kerja fisik atau intrinsik seperti bising merupakan salah satu
faktor penyebab stres kerja. Bising merupakan gelombang suara yang dirasakan sebagai gangguan, karena sifatnya yang mengganggu secara
psikologik bising adalah penimbul stres stresor. Tidak adanya kendali pada kebisingan akan menimbulkan stres jika berlangsung lama.
4 Strategi untuk menghadapi setiap stres yang muncul. Faktor yang mempengaruhi stres kerja pada individu, antara lain :
1 Usia Kebanyakan kinerja fisik mencapai puncak dalam usia pertengahan 20-an
dan kemudian menurun dengan bertambahnya usia. Peran faktor umur memberikan respon terhadap situasi yang potensial menimbulkan stress kerja.
Penelitian pada kelompok usia lebih dari 40 tahun dan dibawah 40 tahun, dengan indikator adrenalin dan tekanan darah, mendapatkan hasil bahwa
kelompok umur 40 tahun lebih rentan dalam menghadapi stres kerja Roestam, 2003.
2 Masa kerja Masa kerja dapat diartikan sebagai jangka waktu seseorang bekerja,
dihitung dari mulai bekerja sampai sekarang dia masih bekerja. Semakin lama seseorang dalam bekerja maka semakin banyak dia telah terpapar bahaya
yang ditimbulkan oleh lingkungan kerja tersebut. 3 Pendidikan
Secara umum pendidikan bertujuan mengembangkan dan memperluas pengetahuan, pengalaman serta pengertian individu. Semakin tinggi
pendidikan seseorang makin mudah seseorang berpikir secara luas, makin
tinggi daya inisiatifnya dan makin mudah pula untuk menemukan cara-cara yang efisien guna menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Dampak lain
pendidikan adalah bahwa pendidikan dapat bertindak sebagai suatu penunjang dalam mengontrol diri. Tiap-tiap individu melalui pelajaran dalam
berbagai aspek kehidupan dapat mempertahankan kesehatan fisik dan mentalnya Setyawati, 2010.
4 Riwayat penyakit Penyakit akan menyebabkan hipo atau hipertensi suatu organ, akibatnya
akan merangsang syaraf tertentu. Dengan perangsangan yang terjadi akan menyebabkan pusat syaraf otak akan terganggu atau terpengaruh yang dapat
menurunkan kondisi fisik seseo rang Suma’mur, 2014.
5 Kepribadian Faktor kepribadian seseorang
ekstrovert
atau
introvert
sangat berpengaruh terhadap
stressor
yang diterima. Konflik yang diterima oleh dua orang dapat mengakibatkan reaksi yang berbeda satu dengan yang lainnya
Tarwaka, 2010. 6 Hubungan sosial
Hubungan tidak baik antara karyawan di tempat kerja adalah faktor yang potensial sebagai penyebab terjadinya stress ditempat kerja. Kecurigaan antar
pekerja, kurangnya komunikasi, ketidaknyamanan dalam melakukan pekerjaan merupakan tanda-tanda adanya stres akibat kerja Tarwaka, 2010.
2.2.6 Pengaruh Stres Kerja