Proses Pengolahan dan Analisis Data Penelitian

3.4 Proses Pengolahan dan Analisis Data Penelitian

Sebagaimana yang telah dijabarkan pada diagram alir di atas, maka sebelum melakukan proses dan pengolahan data baik yang bersumber dari data primer maupun data sekunder, maka perlu dilakukan terlebih dahulu kajian terhadap daerah studi dari PDAM Tirta Meulaboh.

3.4.1 Kajian terhadap daerah studi

Kajian terhadap daerah studi meliputi ketersediaan air baku yang digunakan oleh PDAM Tirta Meulaboh untuk WTP lapang, kondisi bangunan sadap/intake saat ini, kapasitas produksi dari WTP Lapang, kondisi reservoir, dan sistem distribusi kepada pelanggan dari WTP Lapang.

3.4.2 Pengolahan dan analisis data primer

Proses pengolahan data dan analisis dari data primer adalah sebagai berikut:

1. Data debit aliran air Pencatatan debit aliran air dilakukan pada 99 sampel pelanggan yang ada pada zona layanan Kecamatan Johan Pahlawan. Debit air yang dicatat adalah angka yang muncul pada meteran air pelanggan. Pencatatan debit ini akan dilakukan selama seminggu (7 hari), dimana dalam 1 hari dilakukan pencatatan sebanyak 5 kali yaitu pada pukul 06:00, 10:00, 14:00, 18:00 dan pukul 22.00. Hasil analisa dari data debit ini nantinya untuk melihat perilaku/kondisi pola pemakaian air oleh pelanggan disetiap zona layanan yang ada di Kecamatan Johan Pahlawan. Pengolahan dan analisa data debit pemakaian air untuk 3 zona Layanan Kecamatan Johan Pahlawan selama seminggu diperlihatkan pada Lampiran B Tabel B.3.7 halaman 81 sampai dengan Lampiran B Tabel B.3.9 halaman 83.

2. Data tekanan air. Pada saat melakukan pencatatan debit pemakaian air, dilakukankan juga pencatatan data tekanan dengan menggunakan alat tes tekanan (Pressure Gauge), mengingat tekanan aliran air sangat dipengaruhi oleh frekuensi

B Tabel B.3.10 halaman 84 sampai dengan Lampiran B Tabel B.3.12 halaman 86.

3. Analisa kontinuitas aliran. Untuk melihat kontinuitas aliran pada wilayah studi, maka pengamatannya akan dilakukan selama satu bulan. Pengamatan kontinuitas aliran pada minggu pertama dilakukan pada 3 zona layanan yang ada di Kecamatan Johan Pahlawan, dengan melihat kondisi apakah air mengalir atau tidak di waktu yang sama saat melakukan pencatatan debit dan tekanan air. Sedangkan pengamatan pada 3 minggu berikutnya dilakukan pada intake yang ada di Dusun Pasie Mesjid yang menyatakan air dalam satu hari mengalir selama 24 jam atau tidak.

4. Analisa fluktuasi kebutuhan air bersih Untuk menganalisa fluktuasi kebutuhan air bersih pada wilayah studi, maka tolak ukur data yang dibutuhkan adalah kebutuhan air harian maksimum (Qav) dan kebutuhan air jam puncak (Qpeak) pada wilayah studi. Data pola pemakain air dilakukan pada 3 sampel pelanggan yang ada di 3 zona layanan berbeda selama 24 jam dalam seminggu. Dari data tersebut, dapat dilihat kebutuhan air harian maksium dan kebutuhan air jam maksium kemudian dapat dihitung nilai faktor harian maksimum dan nilai faktor jam puncak dengan menggunakan persamaan 2.7 dan 2.9 halaman 12. Data fluktuasi pemakaian air dari sampel 3 pelanggan selama seminggu di 3 zona layanan Kecamatan Johan Pahlawan dapat dilihat pada Lampiran B Tabel

B.3.13 halaman 87 sampai dengan Tabel B.3.15 halaman 89.

3.4.3 Pengolahan dan analisis data sekunder

Proses pengolahan data dan analisis terhadap data sekunder yang diperoleh dari PDAM Tirta Meulaboh adalah sebagai berikut:

1. Data jumlah penduduk. - Data jumlah penduduk tahun 2009 sampai tahun 2013 diperlihatkan pada Tabel 3.1 di bawah ini. Tabel tersebut menunjukkan bahwa perbandingan jumlah penduduk dengan cakupan pelayanan yang dihasilkan oleh PDAM Tirta Meulaboh untuk Kecamatan Johan Pahlawan fluktuatif tiap tahunnya. Jumlah penduduk yang terlayani pada tahun 2013 berdasarkan tabel di bawah menunjukkan bahwa cakupan penduduk yang terlayani hanya sebesar 47%, dimana cakupan layanan akan kebutuhan air bersih masih rendah dari cakupan pelayanan air bagi masyarakat untuk mendukung program MDGs yaitu cakupan pelayanan minimal 60% sampai tahun 2015. Sedangkan dalam rancangan RPJMN 2015-2019, bidang Cipta Karya menargetkan 100% cakupan layanan air bersih, dimana memenuhi 85% Standart Pelayaan Minumum (SPM) dan 15% memenuhi kebutuhan dasar.

- Tabel ini digunakan untuk perhitungan proyeksi pertumbuhan penduduk sampai perencanaan 20 tahun yang akan datang. Dari data tersebut maka akan dihitung proyeksi jumlah penduduk Kecamatan Johan Pahlawan dari tahun 2013 sampai tahun 2032 dengan menggunakan metode Geometrik pada persamaan 2.1 halaman 7.

- Metode proyeksi ini dihitung berdasarkan perhitungan laju pertumbuhan penduduk. Perhitungan laju pertumbuhan penduduk didapat dari pertumbuhan penduduk dibagi dengan jumlah penduduk tahun sebelumnya seperti yang tertera pada persamaan 2.2 halaman 7.