Jawablah pertanyaan berikut.
B. Jawablah pertanyaan berikut.
1. Apakah yang dimaksud dengan interaksi sosial …
2. Kontak dan komunikasi adalah merupakan syarat terjadinya interaksi sosial, Berikanlah contoh bentuk kontak dan komunikasi (masing-masing 2) …
3. Menurut Soerjono Soekanto ada 4 faktor pendorong yang mendasari terjadinya interaksi sosial yaitu :
a. imitasi
b. sugesti
c. identifikasi
d. simpati Jelaskanlah masing-masing pengertiannya!
4. Berikan perbedaan antara pengertian asimilasi dan akulturasi....
5. Jelaskan proses sosial assosiatif dan proses sosial dis-sosiatif....
Sosiologi untuk SMA dan MA kelas X
Studi Kasus Penjelasan :
Mendengar kata etnis ketu-ru- nan Tionghoa, yang pertama kali terlintas dalam pikiran orang umumnya ialah mereka pasti non muslim dan ekslusif. Di Surabaya komunitas Tiong- hoa sudah menetap sejak ja-man kolonial Belanda. Sebagai satu kelompok masyarakat yang menetap di Surabaya, jumlah orang Tionghoa semakin
dok. penerbit
meningkat jika dibandingkan dengan kelompok lain yaitu Arab dan India. “Menurut data resmi DPW PITI Jatim, jumlah muslim Tionghoa di Surabaya sekarang sekitar 600-an. Tapi sebenarnya jauh lebih banyak dari hal itu. Hal ini disebabkan selama lebih dari
30 tahun etnis Tionghoa jarang berorganisasi sehingga menjadi lemah dalam berorganisasi”, ujar Willy yang juga merangkap sebagai sekretaris DPW PITI Jatim ini.
Keberadaan etnis Tionghoa sudah menjadi bagian dari kema- jemukan masyarakat Indonesia. Perjalanan panjang etnis ini telah dalam berinteraksi dengan masyarakat Indonesia mela-hirkan bentuk kehidupan baru sebagai proses asimilasi dan akulturasi.
Pertanyaan :
1. Carilah data-data sosiologis tentang peranan etnis Tionghoa dalam masyarakat Indonesia
2. Bagaimanakah proses asimilasi terjadi antara etnis Tionghoa dengan masyarakat Indonesia
3. Berikanlah contoh bentuk akulturasi antara kebudayaan
Tionghoa dengan kebudayaan masyarakat Indonesia.
Interaksi Sosial Interaksi Sosial
Kontak Sosial : Proses yang terjadi antar manusia dengan bersentuhan
baik secara fisik atau verbal
Kontak primer : Kontak yang terjadi pada saat awal kejadian kontak berlangsung. Kontak primer sama pengertiannya dengan kontak langsung yaitu kontak yang terjadi ketika seseorang berhubungan langsung atau bertatap muka.
Kontak sekunder : Kontak yang terjadi tidak secara langsung antara komu- nikator dan komunikan. Kontak ini berlangsung dengan menggunakan media perantara atau pihak lain
Komunikasi : Menyampaikan pesan atau keinginan dari pihak komu- nikator kepada pihak komunikan agar pihak komunikan mengerti dan atau melaksanakan pesan dan keinginan komunikator.
Imitasi : Tindakan atau usaha untuk meniru tindakan orang lain sebagai tokoh idealnya usaha meniru atau tindakan tiruan- nya tidak selalu persis sama.
Kelompok reference : Merupakan kelompok yang menjadi ukuran bagi seseorang yang bukan anggota kelompok untuk membentuk pribadi dan kelakuannya.
Sugesti : Pengaruh karena emosional/perasaan/kata hati tersentuh oleh pandangan, sikap, dan anjuran dari pihak lain. Pen- garuh ini sifatnya kualitatif, bukan kuantitatif yang selalu diukur dengan korelasi regresif atau sejenisnya
Indentifikasi : Kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Indentifikasi me-ngaki- batkan terjadinya pengaruh yang lebih dalam dari sugesti dan imitasi.
Simpati : Merupakan suatu proses seseorang yang merasa tertarik pada pihak lain. Pada proses ini perasaan seseorang sangat didorong untuk memahami pihak lain.
Empati : Kemampuan mengambil atau memainkan peranan secara efektif dari seseorang atau orang lain dalam kondisi yang sebenar-benarnya, seolah-olah ikut mera-sakan apa yang
Sosiologi untuk SMA dan MA kelas X Sosiologi untuk SMA dan MA kelas X
Tertib sosial : Keadaan suatu masyarakat dengan kehidupannya yang teratur, dinamis, sebagai hasil dari hubungan sosial yang harmonis dan selaras dengan norma dan nilai sosial dalam interaksi masyarakat.
Keajegan : Keteraturan sosial yang tetap dan relatif tidak berubah sebagai hasil hubungan selaras antara tindakan, norma, dan nilai dalam interaksi sosial. Keajegan dapat dikatakan sebagai kebiasaan yang sudah dilembagakan,
Pola : Pola artinya gambaran atau corak hubungan sosial yang
tetap dalam interaksi sosial.
Bargaining : Yaitu suatu pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua orang atau dua organisasi atau lebih.
Co-optation : Yaitu suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi, sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya kegoncangan dalam organisasi yang ber-sang- kutan.
Coalition : Yaitu suatu kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama. Koalisi sifatnya ko- operatif.
Joint-venture : Yaitu suatu kerja sama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu, dengan perjanjian proporsi keuntungan tertentu pula.
Tolerant-participation : Yaitu suatu watak perseorangan atau kelompok untuk seda- pat mungkin menghindari perselisihan. Individu semacam itu disebut tolerant.
Compromise : Yaitu suatu bentuk akomodasi, masing-masing pihak mengerti pihak lain, sehingga pihak-pihak yang bersang- kutan mengurangi tuntutannya agar tercapai penyele-sa- iannya terhadap perselisihan. Kompromi dapat pula berarti perundingan.
Coercion : Merupakan bentuk akomodasi yang proses pelaksa-naanya
menggunakan paksaan.
Arbitration : Yaitu proses akomodasi yang proses pelaksanaanya meng- gunakan pihak ketiga dengan kedudukan yang lebih tinggi
Interaksi Sosial Interaksi Sosial
: Yaitu menggunakan pihak ketiga yang netral untuk menye- lesaikan kedua belah pihak yang berdamai.
Conciliation : Yaitu suatu usaha untuk mempertemukan keinginan yang berselisih, agar tercapai persetujuan bersama.
Adjudication : Yaitu penyelesaian perkara melalui pengadilan Stalemate
: Merupakan suatu akomodasi semacam balance of power (politik keseimbangan) sehingga kedua belah yang ber- selisih sampai pada titik kekuatan yang seimbang. Posisi itu sama dengan zero option (titik nol) yang sama -sama mengurangi kekuatan
Sosiologi untuk SMA dan MA kelas X
Bab