Pengaruh Sosialisasi Terhadap Pembentukan Kepribadian
E. Pengaruh Sosialisasi Terhadap Pembentukan Kepribadian
Masyarakat yang lebih majemuk mugkin memiliki sejumlah ke- budayaan khusus, masing-masing mengembangkan kepribadiannya dan mengurangi keseragaman kepribadian yang menyeluruh di dalam kebudayaan itu. Malah dalam masyarakat yang lebih sederhana tidak ada keseragaman dalam kepribadian, hanya suatu minoritas anggota saja yang mengalami bersama semua ciri kepribadian itu.
Timbulnya kepribadian disebabkan karena semua individu dalam suatu masyarakat mengalami pengaruh lingkungan kebudayaan yang sama selama proses sosialisasi dan enkulturasi. Kepribadian dibentuk dari hasil pola sosialisasi dalam diri setiap individu dan dapat berten- tangan antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lainnya karena perbedaan budaya.
Sosialisasi memerlukan pengalaman kelompok sedangkan isolasi sosial tidak berhasil mengembangkan kepribadian manusiawi yang wajar. Sosialisasi sangat berpusat pada pengembangan konsep diri yang membentuk gambaran dirinya dalam berhubungan dengan orang lain.
Erikson memandang perkembangan dan pembentukan kepri-badian sebagai suatu proses sepanjang hidup. Orang akan mengalami delapan kritis identitas yang berturut-turut dan dalam setiap kritis seperangkat pembelajaran yang konstruktif atau yang tidak efektif berperan. Piaget mengetengahkan suatu model perkembangan tentang bagaimana anak menggantikan kepatuhan terhadap peraturan-peraturan otoriter dengan suatu moralitas dewasa yang didasarkan pada pertimbangan timbal balik.
Sosiologi untuk SMA dan MA kelas X Sosiologi untuk SMA dan MA kelas X
1. Sosialisasi menunjuk pada semua faktor dan proses yang membuat setiap manusia menjadi selaras dalam hidupnya di tengah-tengah masyarakat. Seorang anak dikatakan telah melakukan sosialisasi dengan baik, apabila ia bukan hanya menampilkan kebutuhannya sendiri saja, tetapi juga mem- per-hatikan kepentingan dan tuntutan orang lain
2. Sosialisasi ialah sutau proses di mana seseorang menghayati (internalize) norma-norma kelompok di mana ia hidup se- hingga timbullah “diri” yang unik. Sosialisasi ialah proses mempelajari kebiasaan dan tata kelakuan untuk menjadi suatu bagaian dari suatu masyarakat, sebagian adalah proses mempelajari peran (Horton.1999.118).
3. Sosialisasi dapat disimpulkan sebagai proses belajar untuk penyesuain diri di masyarakat. Proses belajar penyesuaian diri manusia ini berlangsung dalam proses yang lama dan bertahap sejalan dengan perkembangan pergaulan hidup manusia, yaitu mulai dari tahap anak-anak, dewasa dan tua.
4. Proses sosialisasi ini berlangsung melalui kematangan dan belajar, serta melalui media-media tertentu, yaitu keluarga, teman sepermainan, sekolah, media massa, lingkungan kerja.
5. Cara-cara Sosialisasi dan proses sosialisasi individu di mas- yarakat dapat ditempuh dengan berbagai cara yaitu: Pelaziman (Conditioning) yaitu sebagian besar prilaku anak diperoleh dengan cara pelaziman. Anak mempertahankan suatu pri- laku apabila dengan prilaku itu anak mendapatkan imbalan. Sebaliknya prilaku anak akan berhenti apabila prilaku itu mendapat hukuman. Dalam pelaziman hampir sebagian besar perilaku diperoleh anak secara positif. Dalam hal pelaziman ini peranan orang tua sangat besar. Imitasi yaitu pada proses imitasi ini terjadi proses yang agak majemuk, anak akan melihat model yang akan ditiru perbuatannya. Identifikasi yaitu proses peniruan secara mendalam. Anak tidak hanya meniru aspek luarnya saja tetapi ia ingin men- jadikan dirinya identik (sama) dengan tokoh idealnya. Dalam perkembangan proses diri, identifikasi memegang peranan
Sosialisasi dan Kepribadian Sosialisasi dan Kepribadian
6. Kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari seorang
individu dengan sistem kecenderungan tertentu yang ber- interaksi dengan serangkaian sistem. Ungkapan “sistem kecenderungan tertentu” menyatakan bahwa setiap orang memiliki cara berprilaku yang khas dan bertindak sama setiap hari.
7. Faktor-faktor perkembangan kepribadian. Faktor-faktor
dalam perkembangan kepribadian mencakup; Warisan biologis, lingkungan fisik, pengalaman kelompok dan pen- galaman yang unik
8. Timbulnya kepribadian disebabkan karena semua individu
dalam suatu masyarakat mengalami pengaruh lingkun- gan kebudayaan yang sama selama proses sosialisasi dan enkulturasi. Kepribadian dibentuk dari hasil pola sosialisasi dalam diri setiap individu dan dapat bertentangan antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lainnya