Cara-Cara Untuk Mencegah Penyimpangan Sosial

H. Cara-Cara Untuk Mencegah Penyimpangan Sosial

Penyimpangan sosial sebagai proses sosial memang tidak selama- nya menjadi ancaman yang akan menghancurkan individu atau masyar- akat. Namun demikian, perilaku penyimpangan tetap harus memiliki standar nilai dan kaidah yang umum sesuai dengan nilai dan kaidah yang dianut oleh masyarakat. Sekarang coba bayangkan jika setiap perilaku menyimpang mendapatkan toleransi dari masyarakat, maka perilaku meyimpangan yang bersifat negatif akan berdampak negatif pula bagi masyarakat. Oleh karena itu diperlukan cara-cara preventif untuk mencegah terjadinya perilaku penyimpangan, diantaranya yaitu dengan;

1. Mengefektifkan fungsi dan peranan lembaga-lembaga sosial Lembaga-lembaga sosial yang dimaksud adalah polisi, pengadilan, sistem adat dan tokoh masyarakat. Lembaga-lembaga sosial ini ber- fungsi mengawasi setiap tindakan masyarakat agar senantiasa sesuia dengan nilai dan norma.

2. Memberikan pendidikan baik formal atau formal di keluarga dan dimasyarakat. Pendidikan formal berbentuk sekolah. Sekolah hendaknya menjadi bagian integral dari masyarakat sekitarnya. Seseuai dengan asas pendidikan seumur hidup, sekolah hendaknya memiliki dwifungsi yaitu mampu memberikan formal dan pendidikan nonformal yang

Penyimpangan Sosial

3. Meningkatkan pendidikan moral dan etika. Pendidikan moral tujuannya yaitu untuk menanamkan nilai-nilai

dan norma-norma baik yang dianut secara kelompok ataupun secara masyarakat.

z Rangkuman

1. Prilaku menyimpang yang lazim disebut dengan non-kon- formitas merupakan tindakan yang dilakukan oleh indi- vidu perorangan atau kelompok dalam masyarakat untuk menghidar dari nilai dan norma. Prilaku yang tidak sesuai dengan nilai dan kaidah dinamakan menyimpang atau suatu perbauatan disebut menyimpang bilamana perbuatan ini dinyatakan sebagai menyimpang.

2. Terjadinya penyimpangan sosial diakibatkan oleh beberapa faktor yaitu; Adanya perubahan norma–norma dari suatu periode ke periode wakatu lain. Tidak ada norma atau aturan yang bersifat mutlak yang bisa digunakan untuk menentukan benar tidaknya kelakuan seseorang. Norma sesuai dengan masyarakat dan kebudayaan masyarakat yang berbeda satu sama lain. Individu-individu yang tidak mematuhi norma disebabkan karena mengamati orang- orang lain yang tidak mematuhi atau karena mereka tidak dididik untuk mematuhi peraturan.

3. Teori-teori penyimpangan yaitu: Teori biologis yaitu teori bilogis melihat faktor biologis sebagai penyebab dari se- bagian besar tindakan penyimpangan. Teori Psikologi yaitu teori menganggap bahwa ketidakmampuan menyesuaikan diri secara psikologislah yang merupakan penyebab penyim- pangan. Teori Sosialisasi yaitu teori ini menghubungkan penyimpangan dengan ketidak mampuan untuk meng- hayati nilai dan norma yang dominan di masyarakat. Ketidak-mampuan mungkin disebabkan oleh sosialisasi dalam kebudayaan yang menyimpang. Teori Anomi yaitu

Sosiologi untuk SMA dan MA kelas X Sosiologi untuk SMA dan MA kelas X

4. Penyimpangan individual dilakukan oleh individu atau orang perorangan. Tujuan individu melakukan penyim- pangan didasarkan karena ia sebagai pribadi tidak dapat menyesuaikan dengan nilai dan norma. Atau dengan sengaja melakukan tindakan menyimpang dengan melanggar tata nilai dan peraturan. Penyimpangan kelompok dilakukan oleh sekelom-pok orang yang tidak mematuhi nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Pelaku penyimpan- gan kelompok ini melakukan tindakan menyimpang karena perasaan kolektif yang dimiliki oleh anggota kelompok dan perasaan itu tidak memiliki kesamaan dengan anggota lain di luar kelompoknya.

5. Perilaku penyimpangan tidak sepenuhnya mendapat peno- lakan dari masyarakat. Masyarakat akan memberikan tol- eransi terhadap beberapa perilaku penyimpangan karena dapat berfungsi sebagai bentuk pengendalian sosial. Dalam hal ini kita dapat melihat bentuk-bentuk penyimpangan sosial sebagai berikut; yaitu periaku penyimpangan primer dan sekunder

Penyimpangan Sosial