2. Maksud dan Tujuan Program Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pemerintah turut ikut dalam meningkatkan produktivitas karyawan salah satunya dengan mengusahakan kesejahteraan baik secara fisik maupun mental
sebagaimana tertuang dalam GBHN 1993: “Pengembangan ketenagakerjaan merupakan upaya menyeluruh dan ditujukan pada peningkatan, pembentukan dan
pengembangan tenaga kerja berkualitas, produktif, efisien, efektif dan berjiwa wirausaha sehingga mampu mengisi, menciptakan, dan memperluas lapangan
kerja serta kesempatan kerja. Peningkatan kesadaran akan produktivitas, efektifitas, efisiensi dan kewiraswastaan serta etos kerja produktif dilaksanakan
melalui berbagai kegiatan motivasi, penyuluhan, pendidikan, dan pelatihan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan kualitas berdasarkan rencana
ketenagakerjaan”.
Anwar Prabu. M 2009: 161 mengemukakan tentang tujuan keselamatan
dan kesehatan kerja, yaitu:
a. Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan
kerja baik fisik, sosial, dan psikologis.
b. Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya
seefektif mungkin.
c. Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya. d. Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dengan meningkatkan
kesehatan gizi pegawai.
e. Agar meningkat kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi kerja. f. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh
lingkungan dan kondisi kerja.
g. Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja.
13
Randall S. Schuler dan Susan E. Jackson diterjemahkan oleh Abdul Rasyid 1999: 197 mengemukakan tentang tujuan pentingnya keselamatan dan kesehatan
kerja sebagai berikut: Jika kecelakaan kerja dapat menurunkan tingkat dan beratnya kecelakaan
kerja, penyakit, dan hal-hal yang berkaitan dengan stress, serta mampu meningkatkan kualitas kehidupan kerja para pekerjanya, perusahaan akan
semakin efektif. Peningkatan-peningkatan terhadap hal ini akan menghasilkan 1 meningkatnya produktivitas karena menurunnya jumlah
hari kerja yang hilang, 2 meningkatnya efisien dan kualitas pekerja yang berkomitmen, 3 menurunnya biaya-biaya kesehatan dan asuransi, 4
tingkat kompensasi pekerja dan pembayaran langsung yang lebih rendah karena menurunnya pengajuan klaim, 5 fleksibilitas dan adaptabilitas
yang lebih besar sebagai akibat dari meningkatnya partisipasi dan rasa kepemilikan, dan 6 rasio seleksi tenaga kerja yang lebih baik karena
meningkatnya citra perusahaan.
Lebih lanjut Suma’mur 1989: 27 mengemukakan bahwa tujuan keselamatan kerja pada tingkat perusahaan adalah:
a. Mencegah terjadinya kecelakaan. b. Pencegahan terjadinya penyakit akibat kerja.
c. Pencegahan atau penekanan menjadi sekecil-kecilnya cacat akibat kerja. d. Pengamanan material, pesawat-pesawat, instalasiinstalasi, dan lain-lain.
e. Peningkatan produktivitas atas dasar tingkat keamanan kerja yang
tinggi. f. Penghindaran pemborosan tenaga kerja, modal, alat-alat, dan sumber
produksi lainnya sewaktu bekerja. g. Pemeliharaan tempat kerja yang bersih, sehat, nyaman, dan aman.
h. Peningkatan dan pengamanan produksi dalam rangka industrialisasi dan pembangunan.
Dari beberapa pendapat, maka dapat disimpulkan bahwa maksud dan tujuan dari pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja adalah untuk
meningkatkan produktivitas kerja, efektivitas dan efisiensi perusahaan serta menciptakan kondisi kerja yang nyaman dan aman bagi semua pihak dalam
perusahaan.
14
3. Ruang Lingkup Keselamatan dan Kesehatan Kerja