Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;

4. Piutang Usaha 30 September 2015

31 Desember 2014 Pihak Ketiga

PT Chev ron Pacific Indonesia 75,384,983,201 66,233,955,437 Total E&P Indonesie

41,924,420,707 76,922,367,711 Santos (Madura Offshore) Pty . Ltd.

42,564,348,396 18,470,797,323 PT Pertamina Hulu Energie

25,633,123,732 30,580,523,742 Conoco Phillips Indonesia

16,464,020,561 42,082,514,068 BUT Petrochina International Jabung, Ltd.

16,224,148,013 15,425,692,338 Vico Indonesia

16,573,928,560 17,755,413,112 PT Pertamina (Persero)

12,576,117,700 9,238,618,618 Lain-lain (Di Bawah 3% Dari Jumlah)

90,580,490,455 134,807,046,694 Jumlah

344,054,926,237 421,258,933,500 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

(2,665,144,632) (2,665,144,632) Bersih

Jumlah Piutang Usaha - Bersih

30 September 2015 31 Desember 2014

Berdasarkan Mata Uang Rupiah

344,054,926,237 421,258,933,500 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

Jumlah Piutang Usaha - Bersih

30 September 2015 31 Desember 2014

Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai : Saldo Awal Penambahan

Saldo Akhir

- - 2,665,144,632 2,665,144,632

Jangka waktu rata-rata pemberian kredit penjualan jasa adalah 30 hari. Bunga tidak dikenakan atas keterlambatan pembayaran piutang. Grup tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu terhadap seluruh piutang yang telah jatuh tempo lebih dari 120

hari pada tanggal pelaporan karena manajemen mempertimbangkan tidak terdapat perubahan signifikan atas kualitas kredit dan jumlah tersebut masih dapat dipulihkan.

Grup membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai piutang berdasarkan pada estimasi nilai tidak terpulihkan secara individual dan pengalaman Grup atas tertagihnya piutang di masa lalu. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang usaha kepada pihak ketiga adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut, sedangkan terhadap piutang kepada pihak-pihak berelasi tidak diadakan penyisihan kerugian penurunan nilai karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih.

Piutang usaha sebesar Rp97,814,627,701 dan Rp111,202,906,845 masing-masing pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014, dijadikan jaminan atas utang bank jangka pendek (Catatan 12).

5. Aset Keuangan Lancar Lainnya

30 September 2015 31 Desember 2014

Piutang Lain-lain Pihak Berelasi

1,167,644,931 1,736,492,707 Pihak Ketiga

9,949,578,742 7,699,235,245 Rekening Bank Dibatasi Penggunaanny a

35,536,428,486 36,530,878,580 Lainny a

- 4,969,641,500 Jumlah Aset Keuangan Lancar Lainny a

a. Piutang Lain Lain

Pihak Berelasi Merupakan piutang kepada karyawan Perusahaan dan entitas anak.

Pihak Ketiga Terutama merupakan dana talangan operasional entitas anak kepada pihak ketiga.

b. Rekening Bank Dibatasi Penggunaannya

30 September 2015 31 Desember 2014

Rupiah PT Citibank Indonesia

16,098,957,231 10,425,281,964 PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk

12,985,339,476 15,399,683,988 PT Bank Bukopin, Tbk

- 40,493,267 PT Bank Ekonomi Raharja Tbk

- 2,220,457,097 USD PT Citibank Indonesia

4,552,131,779 8,805,912,628 PT Bank Ekonomi Raharja Tbk

3,104,683,814 - Deposito Berjangka PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk

1,900,000,000 1,900,000,000 Subtotal

38,641,112,300 38,791,828,944 Dikurangi Bagian Tidak Lancar (Catatan 11)

c. Lainnya

Lainnya terdiri dari transaksi lainnya sebesar uang yang disetorkan kepada bank yang dijadikan jaminan atas penerbitan Bid Bond dan pinjaman bank jangka pendek oleh Perusahaan dan entitas anak, dengan rincian sebagai berikut:

30 September 2015 31 Desember 2014

Uang Jaminan PT Bank Ekonomi Raharja Tbk

355,455,086 Bank Lainny a

1,693,864,129 Lainny a

Jumlah

6. Persediaan

30 September 2015 31 Desember 2014

Suku Cadang 11,191,379,193 8,249,465,931 Film

919,011,143 1,335,555,387 Isotope IR 192

529,491,140 920,613,627 Perlengkapan dan Keselamatan Kerja

7. Uang Muka 30 September 2015

31 Desember 2014

Uang Muka Operasi 18,737,974,327 26,914,328,454 Uang Muka Pembelian

Pajak Dibayar Di Muka

30 September 2015

31 Desember 2014

Perusahaan Aset Pajak Kini (PPh 28A) Tahun 2013

- 5,863,578,699 Pajak Dibayar Dimuka Pasal 23

13,325,910,703 - Pasal 25

413,289,140 - Pajak Pertambahan Nilai - Bersih

24,596,384,420 22,674,949,536 Entitas Anak Aset Pajak Kini (PPh 28A) Tahun 2014

4,163,418,230 4,163,418,230 Pajak Dibayar Dimuka Pasal 22

9,806,000 - Pasal 23

6,576,308,880 - Pasal 25

1,570,325,516 - Pajak Pertambahan Nilai - Bersih

Jumlah

31 Desember 2014

Perusahaan Estimasi Pajak Penghasilan Badan

7,361,278,662 - Pajak Penghasilan Badan (PPh Pasal 29)

- 990,354,173 Pajak Penghasilan Pasal 4 Ay at (2)

- 608,182,243 Entitas Anak Estimasi Pajak Penghasilan Badan

2,912,301,409 - Pajak Penghasilan Badan (PPh Pasal 29)

- 746,453,560 Pajak Penghasilan Pasal 4 Ay at (2)

- 282,560,382 Pajak Pertambahan Nilai - Bersih

9. Biaya Dibayar di Muka

30 September 2015 31 Desember 2014

Asuransi 9,110,150,628 10,695,429,076 Pemeliharaan

4,758,655,211 4,912,175,340 Sewa

3,235,325,566 3,473,400,256 Lainny a

Jumlah

10. Aset Tetap

30 September 2015

Saldo Awal

Pelepasan Saldo Akhir

Biaya Perolehan : Pemilikan Langsung

- - Peralatan Proyek

148,798,082,527 15,026,523,807 (971,928,243) (327,098,656) - 162,525,579,434 Peralatan dan Perlengkapan Kantor

- 21,163,041,800 Kendaraan

38,095,059,320 17,120,000 (14,804,985,389) 10,784,304,232 - 34,091,498,164 Kapal

- 327,098,656 - 162,572,101,602 Mobile Offshore Production Unit (MOPU)

- 297,780,000,000 Aset Sewa Pembiayaan Kendaraan

(425,000,000) (10,784,304,232) - 1,060,853,768 Peralatan Proyek

- 732,776,512,540 Aset Dalam Pembangunan

- - Akumulasi Penyusutan :

Pemilikan Langsung Bangunan

- 4,226,812,655 Prasarana

- - Peralatan Proyek

- 90,846,049,398 Peralatan dan Perlengkapan Kantor

- 27,340,290,308 Aset Sewa Pembiayaan Mobile Offshore Production Unit (MOPU)

7,385,609,854 1,604,543,525 (229,741,488) 7,190,713,755 - 15,951,125,646 Peralatan Proyek

Jumlah Tercatat

31 Desember 2014

Saldo Awal

Pelepasan Saldo Akhir

Biay a Perolehan : Pemilikan Langsung

Tanah

18,998,877,416 - 21,389,725,416 Bangunan

34,785,650,368 363,000,000 (66,500,000) (18,998,877,416) - 16,083,272,952 Prasarana

- - Peralatan Proy ek

104,520,606,823 29,497,434,501 (97,864,534) 17,426,401,220 (2,548,494,888) 148,798,083,122 Peralatan dan Perlengkapan Kantor

104,411,964,685 - 162,245,002,945 Mobile Offshore Production Unit (MOPU)

- 297,780,000,000 Aset Sewa Pembiay aan

- Kendaraan

(130,000,000) (228,113,182) - 12,270,158,000 Peralatan Proy ek

582,689,031,678 38,216,538,868 (6,392,539,749) 121,838,365,905 (3,341,829,510) 733,009,567,192 Aset Dalam Pembangunan

(121,838,365,905) - Akumulasi Peny usutan :

Pemilikan Langsung Bangunan

5,472,964,959 820,311,532 (66,500,000) (2,609,845,650) - 3,616,930,841 Prasarana

- - Peralatan Proy ek

69,266,693,372 11,921,689,671 (97,864,534) 42,058,800 (387,927,013) 80,744,650,296 Peralatan dan Perlengkapan Kantor

845,000,020 - 17,940,913,692 Mobile Offshore Production Unit (MOPU)

(887,058,820) - 63,588,437,513 Aset Sewa Pembiay aan Kendaraan

3,665,031,822 3,945,437,821 (115,555,556) (109,304,233) - 7,385,609,854 Peralatan Proy ek

Jumlah Tercatat

Perincian keuntungan atas penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:

Hasil Penjualan 6,738,264,836 2,366,134,556 Jumlah Tercatat Aset Tetap yang Dijual

1,147,378,650 752,124,720 Keuntungan Penjualan Aset Tetap 5,590,886,186 1,614,009,836 Beban penyusutan dialokasi sebagai berikut:

Pemilikan Langsung : Beban Langsung (Catatan 25)

36,707,701,585 33,890,291,579 Beban Usaha (Catatan 26)

3,085,003,889 2,735,939,579 Aset Sewa Pembiay aan : Beban Langsung (Catatan 25)

Grup memiliki lima bidang tanah di beberapa daerah dengan hak legal berupa HGB yang akan jatuh tempo antara tahun 2019 sampai dengan tahun 2037. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.

Aset tetap digunakan sebagai jaminan atas Utang Bank Jangka Pendek, Utang Bank Jangka Panjang, Liabilitas Sewa Pembiayaan dan Utang Pembelian Aset Tetap (Catatan 12, 15, 17 dan 18).

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset tetap pada tanggal laporan posisi keuangan.

Per 31 Desember 2014 dan 30 September 2015, seluruh aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan kepada Wahana Tata, Tugu Pratama Indonesia, Asuransi QBE Pool Indonesia, Adira Dinamika, Tripakarta, Ramayana dan Jasaraharja Putera terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp891,397,684,859 dan Rp883,832,815,734.

Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

11. Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya

30 September 2015

31 Desember 2014

Piutang Lain-lain Kepada Pihak Ketiga 8,689,989,333 8,512,391,382 Rekening Bank Dibatasi Penggunaanny a

3,104,683,814 2,260,950,364 Uang Jaminan

Uang jaminan merupakan uang yang disetorkan kepada bank yang dijadikan jaminan atas penerbitan Performance Bond oleh Perusahaan dan entitas anak.

12. Utang Bank Jangka Pendek

30 September 2015

31 Desember 2014

Rupiah PT Bank DBS Indonesia

167,458,850,600 116,692,818,073 PT Citibank Indonesia

51,294,174,263 87,670,226,973 PT Bank UOB Indonesia

49,350,454,850 18,307,882,872 PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk

33,121,210,195 26,151,217,332 Bank of Toky o Mitsubishi UFJ Ltd

7,735,200,000 10,679,783,400 USD Bank of Toky o Mitsubishi UFJ Ltd

31,081,634,200 26,305,252,293 Standard Chartered Bank Indonesia

27,292,264,141 11,591,430,280 PT Bank DBS Indonesia

23,451,200,000 19,904,000,000 PT Bank Ekonomi Raharja

5,200,147,210 14,097,008,746 PT Citibank Indonesia

PT Bank DBS Indonesia

Perusahaan Merupakan total fasilitas yang diperoleh Perusahaan dengan perincian sebagai berikut:

1. Uncommitted revolving credit facility dengan jumlah fasilitas tersedia maksimum Rp40 Milyar dengan tenor maksimum 3 bulan. Berdasarkan perubahan terakhir atas perjanjian, fasilitas ini akan berakhir tanggal 26 Oktober 2015.

2. Uncommitted omnibus facility dengan jumlah fasilitas tersedia maksimum Rp20 Milyar dengan tenor maksimum 90 hari, yang mana limitnya dapat digunakan untuk sub-sub fasilitas perbankan berupa accounts payable financing, pembiayaan impor berupa L/C (Usance/Sight/UPAS), jaminan bagi penerbitan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN), trust receipt facility dan accounts receivable financing. Total piutang yang dijaminkan untuk fasilitas ini adalah sebesar Rp19,958,850,600 (Catatan 4). Berdasarkan perubahan terakhir atas perjanjian, fasilitas ini akan berakhir tanggal 26 Oktober 2015.

3. Uncommitted revolving term loan credit facility dengan jumlah fasilitas tersedia maksimum Rp40 Milyar dengan tenor maksimum 6 bulan. Berdasarkan perubahan terakhir atas perjanjian, fasilitas ini akan berakhir tanggal 26 Oktober 2015.

4. Uncommitted revolving term loan credit facility dengan jumlah fasilitas tersedia maksimum Rp80 Milyar dengan tenor maksimum 150 hari. Berdasarkan perubahan terakhir atas perjanjian, fasilitas ini akan berakhir tanggal 26 Oktober 2015.

5. Fasilitas pembiayaan impor berupa uncommitted import Letter of Credit (“L/C”) facility, berupa transaksi-transaksi sight/usance L/C dan UPAS L/C dengan jumlah fasilitas tersedia maksimum sebesar USD1,000,000 dengan tenor maksimum 6 bulan. Berdasarkan perubahan terakhir atas perjanjian, fasilitas ini akan berakhir tanggal 26 Oktober 2015.

6. Revolving Credit Facility sebesar USD1,200,000 dengan tenor maksimum 3 bulan. Fasilitas ini ditujukan untuk pembiayaan modal kerja proyek MOPU. Fasilitas ini dijamin oleh fidusia piutang yang berkaitan dengan proyek MOPU.

Seluruh fasilitas tersebut di atas dikenakan suku bunga sebesar 10.25%, untuk penarikan dalam mata uang rupiah kecuali untuk sub-fasilitas trust receipt facility dan accounts receivable financing yang dikenakan suku bunga masing-masing sebesar 10%. Adapun penarikan dalam mata uang Dollar Amerika Serikat dikenakan suku bunga 5.75%. Fasilitas ini dijaminkan oleh fidusia piutang pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 sebesar Rp19,958,850,600 dan Rp19,992,818,073 (Catatan 4).

Saldo Utang untuk fasilitas ini per tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember adalah sebesar USD1,600,000.

Selain itu, Perusahaan juga telah mendapatkan uncommitted revolving credit facility (“RCF”) dengan jumlah maksimum fasilitas sebesar USD400,000 atau ekuivalennya dalam mata uang SGD dan IDR. Fasilitas ini memiliki jangka waktu satu tahun dengan

tenor pengembalian 3 bulan untuk setiap kenaikan pinjaman. Per 14 September 2015, fasilitas ini telah berakhir dan masih dalam proses perpanjangan antara Perusahaan dan Bank untuk masa pinjaman fasilitas hingga 14 September 2016.

Citibank N.A., Jakarta

PT Supraco Indonesia (SI) Pada bulan September 2011, SI memperoleh fasilitas pinjaman dengan plafon sebesar USD5,000,000 yang dikenakan suku bunga mengambang.

Pada tanggal 8 September 2014, fasilitas ini sedang dalam proses perpanjangan per tanggal 30 September 2015, dengan plafon menjadi USD15,000,000 atau setara Rupiah. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 5.25% per tahun untuk pinjaman dalam US Dollar dan 12% per tahun untuk pinjaman dalam Rupiah.

Fasilitas pinjaman ini dijaminkan dengan fidusia atas piutang usaha sekurang-kurangnya USD15,000,000 dan corporate guarantee dari Perusahaan. Piutang yang dijaminkan per tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 adalah setara dengan Rp29,534,899,993 dan Rp44,441,379,176 (Catatan 4).

Saldo Utang untuk fasilitas ini per tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar USD1,469,430.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

PT Supraco Indonesia (SI) : Merupakan fasilitas kredit modal kerja (KMK) dengan suku bunga mengambangdan fasilitas penerbitan bank garansi untuk jaminan tender dan pelaksanaan jasa-jasa pendukung operasi perminyakan dan gas bumi yang diperoleh SI pada tanggal

26 Maret 2007. Fasilitas pinjaman ini telah ditingkatkan sampai dengan Rp50,000,000,000 (KMK) dan Rp37,000,000,000 (bank garansi) pada tanggal 9 Oktober 2012. Pinjaman ini berjangka waktu 12 bulan. Berdasarkan Adendum Perjanjian tanggal 22 September 2014, jangka waktu fasilitas ini diperpanjang hingga 25 Maret 2016. Pinjaman ini dijamin oleh corporate guarantee dan beberapa unit bangunan milik SI.

PT Bank of Tokyo- Mitsubishi UFJ, Ltd

Perusahaan Merupakan fasilitas kredit modal kerja yang diperoleh perusahaan pada tanggal 10 September 2013, dengan jumlah fasilitas tersedia USD3,000,000 atau ekuivalen rupiah. Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar Cost of Fund (JIBOR/TIBOR) plus 2% per tahun.

Berdasarkan Adendum Perjanjian tanggal 10 September 2014, jangka waktu fasilitas ini adalah hingga 10 September 2016.

Total piutang yang dijaminkan untuk fasilitas ini per tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebesar USD2,700,798 atau setara dengan Rp36,007,039,203 dan USD2,997,562 atau setara dengan Rp36,255,509,074 (Catatan 4).

Saldo Utang untuk fasilitas ini per tanggal 30 September 2015 adalah sebesar USD2,120,600 (31 Desember 2014: USD2,114,570)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Perusahaan Merupakan fasilitas kredit modal kerja dengan plafon maksimum sebesar Rp10 milyar dan penerbitan bank garansi dengan plafon sebesar Rp100 milyar. Pinjaman ini dikenakan suku tingkat bunga sebesar 11.5% per tahun dan fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 22 Desember 2015, fasilitas ini dalam proses perpanjangan oleh Perusahaan. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha dan deposito per 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 sebesar Rp7,314,000,000, serta 3 unit kendaraan.

Standard Chartered Bank, Jakarta

PT Supraco Indonesia (SI) : Pada tahun 2008, SI memperoleh fasilitas modal kerja dari Standard Chartered Bank, Jakarta.

Fasilitas kredit modal kerja diperpanjang tanggal 6 Agustus 2011 dengan peningkatan kredit maksimum menjadi sebesar USD15,000,000. Perjanjian ini berjangka waktu 12 bulan. Fasilitas ini dikenakan suku bunga mengambang dan fasilitas ini sedang dalam proses perpanjangan per tanggal 30 September 2015. Bunga dikenakan dimuka setiap kali SI menarik pinjaman.

Sehubungan dengan fasilitas pinjaman tersebut di atas, SI diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu antara lain untuk memenuhi rasio-rasio keuangan tertentu seperti maximum Debt to Equity Ratio dan Debt to EBITDA.

Saldo Utang untuk fasilitas ini per tanggal 30 September 2015 adalah sebesar USD1,862,063 (31 Desember 2014: USD931,787)

PT Bank Ekonomi Raharja Tbk

PT Supraco Indonesia (SI) : Merupakan fasilitas yang dimiliki SI, yang terdiridari L/C, SKBDN dan Bank Garansi dengan limit USD5,000,000, dari nilai tersebut sejumlah USD2,000,000 digunakan untuk keperluan SL. Fasilitas ini berlaku sampai dengan 13 Februari 2016.

Selain itu, SI juga memiliki fasilitas kredit untuk proyek River Crossing, Swamp and River Banks dari Total E&P Indonesia sebesar USD2,000,000 yang berlaku sampai dengan 31 Maret 2016, fasilitas ini dalam proses perpanjangan oleh Perusahaan.

PT Supraco Lines (SL): Pada tanggal 18 Februari 2013, Perusahaan mendapatkan fasilitas Combine Limit yang terdiri dari DC/DPC (termasuk didalamnya UPAS dan SKBDN), LAI, LAE 1, LAE 2, GTE dengan jumlah fasilitas tersedia maksimum hingga sebesar USD5,000,000 yang digunakan untuk membiayai kebutuhan akan modal kerja. Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 5.5% per tahun dan berakhir pada tanggal 31 Agustus 2017. Fasilitas ini dijaminkan oleh fidusia piutang per 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 sebesar Rp4,999,837,906 dan Rp3,199,200,522.

Saldo Utang untuk fasilitas ini per tanggal 30 September 2015 adalah sebesar USD354,789 (31 Desember 2014: USD1,133,200)

PT Bank UOB Indonesia

PT Supraco Indonesia (SI): Merupakan bagian dari total fasilitas gabungan sebesar Rp80,000,000,000 untuk keperluan modal kerja dan atau investasi yang diterima oleh SI pada tanggal 24 Januari 2014, dengan rincian sebagai berikut:

1. Revolving Credit Facility 1 dengan batas penggunaan maksimum Rp50,000,000,000. Fasilitas ini memiliki jangka waktu 12 bulan dan akan jatuh tempo pada tanggal 27 Januari 2016.

2. Revolving Credit Facility 2 dengan batas penggunaan maksimum Rp15,000,000,000. Fasilitas ini memiliki jangka waktu 12 bulan dan akan jatuh tempo pada tanggal 27 Januari 2016.

Seluruh fasilitas pinjaman di atas dikenakan suku bunga berkisar 12.25% - 12.5% per tahun dan di jamin oleh sebidang tanah dan bangunan dan kapal motor yang dimiliki oleh SI.

13. Utang Usaha

30 September 2015

31 Desember 2014

Berdasarkan Pemasok : Pihak Ketiga :

Global Process Systems, LLC (GPS) 17,120,122,668 21,659,147,782 PT Indoturbine

7,312,122,516 14,215,371,194 Sparrows Offshore Services

6,353,629,219 4,600,425,204 Diversified General Trading LLC

4,298,732,329 - PT PAN Maritime Wira Prawitra

3,562,655,251 2,167,992,025 PT Pratita Prama Nugraha

3,307,758,205 4,240,824,916 PT 3DI Garmentech

2,827,367,080 - Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG

2,212,862,666 6,877,401 Koperasi Karyawan Sehati

1,448,913,658 6,781,768,366 PT Promindo

610,097,625 - Lain-lain (masing-masing di bawah 3% dari jumlah)

31 Desember 2014 Berdasarkan Mata Uang :

30 September 2015

Rupiah 59,012,859,771 27,662,607,533 USD

Jangka waktu utang usaha berkisar antara 30 sampai 90 hari.

14. Beban Akrual

30 September 2015 31 Desember 2014

Subkontraktor 35,065,325,217 4,456,872,306 Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek Gaji danTunjangan

11,734,618,706 19,917,895,527 Pesangon Pegawai Kontrak

Beban akrual lain-lain terutama merupakan utang Perusahaan dan entitas anak atas transaksi pembelian barang dan jasa yang telah diterima atau dipasok, tetapi belum dibayar, ditagih atau secara formal disepakati dengan pemasok.

15. Utang Bank Jangka Panjang dan Lembaga Keuangan Lain

30 September 2015

31 Desember 2014

Rupiah PT Bank UOB Indonesia

8,334,171,453 12,651,914,307 USD PT Bank DBS Indonesia

80,138,275,796 111,654,101,331 PT Bank Ekonomi Raharja Tbk

74,647,027,814 80,527,343,702 PT Bank Commonwealth

37,308,728,072 53,718,182,836 SGD PT Bank DBS Indonesia

27,971,570,781 31,001,826,758 The Enterprise Fund II Ltd, Singapore

90,732,533,521 Jumlah

228,399,773,917 380,285,902,455 Bagian Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun

Utang Bank Jangka Panjang - Bersih

PT Bank DBS Indonesia

Perusahaan Pada tanggal 27 Juli 2011, Perusahaan telah mendapatkan fasilitas pinjaman investasi dari PT Bank DBS Indonesia dengan maksimum pinjaman sebesar USD30,000,000. Pinjaman bank ini digunakan untuk pembelian 1 Unit Mobile Offshore Production Unit (MOPU). Pinjaman ini berjangka waktu 5 tahun dengan suku bunga tetap sebesar 5.35% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan aset tersebut dan piutang usaha kepada Santos ( Madura Offshore ) Pty. Ltd.

Pada tanggal 25 Januari 2012, disepakati bahwa utang Perusahaan sebesar USD10,000,000 dipindahkan atau dijual oleh PT Bank DBS Indonesia kepada PT Bank Commonwealth.

Selain itu, pada tahun 2011 Perusahaan juga telah mendapatkan Fasilitas Bank Garansi maksimum sebesar USD5,000,000 untuk proyek MOPU. Fasilitas ini berjangka waktu 5 tahun.

Pada bulan Agustus 2013, Perusahaan mendapatkan fasilitas pembiayaan berupa committed amortizing term loan facility (“ATL 1”) dengan jumlah fasilitas tersedia maksimum hingga sebesar USD800,000 dengan tenor maksimum 24 bulan. Fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 8 April 2016. Fasilitas ini dikenakan suku bunga sebesar 5.8% dengan jaminan fidusia piutang yang berkaitan dengan proyek Oyong.

Sehubungan dengan fasilitas pinjaman tersebut diatas, Perusahaan diwajibkan memenuhi rasio – rasio keuangan tertentu yang mengacu pada rasio keuangan konsolidasian perusahaan, seperti gearing ratio, debt service ratio, dan debt to EBITDA. Perjanjian tersebut juga mencakup kondisi dan risiko atas pelanggaran perjanjian.

Saldo Utang untuk fasilitas ini per tanggal 30 September 2015 adalah sebesar USD4,602,768 (31 Desember 2014: USD7,555,765)

PT Supraco Lines (SL) Pada tanggal 13 September 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas berupa uncommitted Amortizing Term Loan (“ATL”) facility, dengan jumlah fasilitas tersedia maksimum hingga sebesar USD4,100,000 atau ekuivalen dalam mata uang SGD, dengan jangka waktu ATL adalah maksimum 36 bulan, dengan pilihan untuk memperpanjang 24 bulan. Fasilitas ini digunakan untuk membiayai pembelian peralatan vibro hammer dan hopper barge yang diperlukan untuk proyek Provision of One (1) Unit Crane Barge and HS Package for Dredging and Lifting add No. 9 yang diberikan oleh PT Total Indonesie. Fasilitas ini dikenakan suku bunga sebesar 5.8% dengan transaksi dalam mata uang USD.

Selain itu Perusahaan juga memperoleh fasilitas jaminan perbankan dalam bentuk uncommitted performance guarantee long term (“B/G”) facility, dengan jumlah fasilitas tersedia maksimum sebesar USD500,000, dengan jangka waktu 48 bulan (tidak

termasuk periode klaim)

Saldo Utang untuk fasilitas ini per tanggal 30 September 2015 adalah sebesar USD864,809 (31 Desember 2014: USD1,419,645) serta dalam mata uang SGD per tanggal 30 September adalah sebesar SGD2,7,22,559 (31 Desember 2014: SGD3,290,366).

PT Bank Ekonomi Raharja Tbk.

PT Supraco Indonesia (SI) Merupakan fasilitas pinjaman yang diperoleh SI di tahun 2011 untuk tujuan pembelian gedung di Jl. Kapten Tendean No.24, Jakarta sebesar Rp24,000,000,000. Pada bulan Januari 2014, sisa pinjaman atas fasilitas ini telah diambil alih oleh PT Bank UOB Indonesia, dengan demikian pinjaman ini telah dinyatakan lunas.

PT Supraco Lines (SL) Pada bulan September 2012, SL memperoleh fasilitas pinjaman sebesar USD3,800.000 dalam bentuk Letter of Credit, Bank Guarantee atau Term Loan Principle atau dapat pula kombinasi di antara ketiganya. Fasilitas ini ditujukan untuk mendukung PT Supraco Indonesia dalam hal pembiayaan proyek River Crossing, Swamp and River Banks Repair dari Total E&P Indonesie. Fasilitas pinjaman ini akan berakhir pada tanggal 31 Agustus 2017 dengan grace period hingga 30 September 2013 dan dikenakan tingkat suku bunga sebesar 5.5% per tahun. Pinjaman ini dijamin oleh kapal, peralatan dan piutang yang terkait dengan proyek tersebut serta Corporate Guarantee dari PT Supraco Indonesia (pemegang saham).

Selain itu, pada tanggal 20 November 2013, Perusahaan mendapatkan fasilitas gabungan berupa fasilitas Cash Loan (LIC) dan Non Cash untuk pembiayaan proyek provision of one (1) unit crane barge and its package for dredging and lifting/add No. 9 dari PT Total E&P Indonesie sebesar USD5,500,000. Fasilitas ini telah berakhir pada tanggal 31 Agustus 2017 untuk Cash Loan, sementara untuk non-cash loan akan berakhir 60 bulan sejak pencairan pinjaman. Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar 5.5%. Fasilitas ini dijamin oleh kapal yang dimiliki oleh SL untuk proyek tersebut.

Saldo Utang untuk fasilitas ini per tanggal 30 September 2015 adalah sebesar USD5,092,927 (31 Desember 2014: USD6,473,259)

PT Bank Commonwealth

Perusahaan Merupakan pinjaman yang sebelumnya diperoleh dari PT Bank DBS Indonesia. Pada tanggal 25 Januari 2012, berdasarkan perjanjian jual beli aset antara PT Bank DBS Indonesia dengan PT Bank Commonwealth disepakati bahwa utang Perusahaan sebesar USD10,000,000 dipindahkan atau dijual oleh PT Bank DBS Indonesia kepada PT Bank Commonwealth. Pemindahan utang ini tidak mengubah isi perjanjian pinjaman antara Perusahaan dengan PT Bank DBS Indonesia.

Saldo Utang untuk fasilitas ini per tanggal 30 September 2015 adalah sebesar USD2,545,455 (31 Desember 2014: USD4,318,182)

PT Bank UOB Indonesia

PT Supraco Indonesia (SI) Merupakan Fasilitas Kredit Investasi Tetap dengan batas penggunaan maksimum Rp15,000,000,000. Fasilitas ini merupakan take over facility dari fasilitas yang sama dimiliki oleh SI di Bank Ekonomi Raharja. Fasilitas ini memiliki jangka waktu 60 bulan dan akan jatuh tempo pada tanggal 28 April 2018.

PT Supraco Lines (SL) : Pada tanggal 13 April 2012 SL memperoleh fasilitas pinjaman untuk pembelian Crawler Crane dengan plafon sebesar Rp9,700,000,000. Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 10.75% per tahun dan dijamin dengan aset tersebut dan Corporate Guarantee dari PT Supraco Indonesia (pemegang saham). Pinjaman ini telah dilunasi pada Maret 2015.

Utang Lembaga Keuangan Lain

Merupakan fasilitas pinjaman yang di peroleh Perusahaan dari The Enterprise Fund II Ltd. Singapura pada tanggal 25 Juli 2011 dengan maksimum pinjaman sebesar SGD9,680,000 ekuivalen USD8,000,000. Pinjaman ini digunakan untuk tambahan pembelian 1 Unit Mobile Offshore Production Unit dan modal kerja. Tingkat bunga pinjaman ini sebesar 12% per tahun dan pembayaran bunga dilakukan setiap 3 bulan yang dimulai pada tanggal 27 Oktober 2011. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan aset tersebut dan corporate guarantee dari PT Radiant Nusa Investama dan PT Supraco Indonesia. Pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 27 Juli 2015.

16. Aset dan Liabilitas Derivatif

Perusahaan menandatangani kontrak swap (Cross Currency Swap) dengan HSBC pada tanggal 26 Juli 2011 dan efektif tanggal

27 Juli 2011 dengan nilai pertukaran awal Perusahaan mendapatkan USD7,600,000 dari HSBC dengan tingkat bunga tetap sebesar 13.20% per tahun dan Perusahaan juga memberikan SGD9,142,800 kepada HSBC dengan tingkat bunga tetap sebesar 12% per tahun.

Perjanjian ini telah jatuh tempo pada tanggal 27 Juli 2015. Berikut ini adalah informasi sehubungan dengan nilai wajar dari kontrak swap tersebut pada tanggal 31 Desember 2014 :

Kontrak Cross Currency Swap 86,144,467,308 94,544,000,000

Jumlah

Perubahan nilai wajar kontrak dibebankan ke laba rugi komprehensif. Pada tahun 2015 kerugian atas perubahan bersih nilai wajar derivatif adalah sebesar Rp3,196,228,108 (2014: Kerugian sebesar Rp566,111,840).

17. Utang Sewa Pembiayaan

Manajemen Grup menetapkan kebijakan untuk membeli peralatan proyek dan kendaraan melalui sewa pembiayaan (finance lease). Jangka waktu sewa antara 2 sampai 3 tahun dengan suku bunga efektif antara 5% - 8% per tahun. Utang ini dijamin dengan kendaraan bermotor dan peralatan proyek yang dibiayai.

30 September 2015 31 Desember 2014

a. Berdasarkan Jatuh Tempo Pembay aran y ang Jatuh Tempo pada Tahun 2014

261,984,000 261,984,000 Jumlah Pembay aran Minimum Sewa

3,433,886,232 9,225,107,990 Bunga

(247,655,940) (863,898,443) Nilai Kini Pembay aran Minimum Sewa

3,186,230,292 8,361,209,547 Bagian Jatuh Tempo dalam Satu Tahun

Liabilitas Sewa Pembiayaan Jangka Panjang - Bersih

30 September 2015 31 Desember 2014

b. Berdasarkan Pemberi Sewa PT Orix Indonesia Finance

1,938,179,011 7,086,318,785 PT Mitsubishi UFJ Lease and Finance Indonesia

30 September 2015 31 Desember 2014

c. Keuntungan Jual dan Sewa Balik Tangguhan Saldo Awal Tahun

1,298,510,619 4,718,435,054 Penambahan

- - Amortisasi Selama Tahun Berjalan

Saldo Akhir Tahun -

18. Utang Pembelian Aset Tetap

30 September 2015 31 Desember 2014

PT Bank Central Asia Finance - 10,721,376 Jumlah

- 10,721,376 Utang y ang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun

- (10,721,376) Utang Pembelian Aset Tetap Bersih

Utang pembelian kendaraan kepada PT Bank Central Asia Tbk ini merupakan fasilitas pembiayaan yang diberikan kepada SI. Fasilitas ini berupa kredit kendaraan bermotor BCA atas 2 unit Pajero, 1 unit Camry, 1 unit Alphard, dan 1 unit Mainhoul.

19. Surat Berharga Jangka Menengah

30 September 2015 31 Desember 2014

Nilai Nominal : Medium Term Notes Radiant Utama Interinsco

35,000,000,000 35,000,000,000 Dikurangi : Biaya Emisi yang Belum Diamortisasi

34,433,346,903 34,404,150,389 Merupakan Surat Berharga Jangka Menengah (“Medium Term Notes”- MTN) tahap I senilai Rp35,000,000,000 yang diterbitkan

Jumlah

dengan cara penempatan terbatas (private placement) oleh Perusahaan berdasarkan Akte Notaris No.47 tanggal 26 Juni 2013 dari Leolin Jayanti, SH., mengenai Perjanjian Penerbitan Medium Term Notes Radiant Utama Interinsco I Tahun 2013 Dengan Tingkat Bunga Tetap dan Penunjukan Agen Pemantau dan Agen Jaminan yang disepakati antara Perusahaan selaku Penerbit MTN, PT Bumiputera Capital Indonesia sebagai Arranger dan PT Bank Mega Tbk. sebagai Agen Pemantau dan Agen Penjamin MTN. Telah disepakati bahwa jumlah sebanyak-banyaknya MTN yang diterbitkan dan ditawarkan adalah Rp115,000,000,000 yang akan diterbitkan dalam dua tahap. Atas penerbitan MTN tahap I ini Direksi Perusahaan telah mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris melalui suratnya tanggal 5 Juni 2013.

Perusahaan telah menunjuk PT Kustodian Efek Indonesia (“KSEI”) untuk bertindak sebagai Agen Pembayaran sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Agen Pembayaran No.54 tertanggal 26 Juni 2013 dari Leolin Jayanti, SH. dan

menggunakan jasa penitipan kolektif KSEI sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan KSEI dan perjanjian pendaftaran MTN di KSEI dengan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia tanggal 26 Juni 2013 No.SP-0007/P-EBH/KSEI/0613.

Selain itu, dalam melakukan penerbitan MTN, Perusahaan telah mendapatkan hasil pemeringkatan atas MTN dengan peringkat BBB+ dari Pefindo sesuai dengan suratnya tanggal 3 Juni 2013 No.1049/PEF-Dir/VI/2013;

Jangka waktu MTN adalah tiga tahun dari sejak masing-masing tanggal penerbitan. Adapun MTN tahap I akan jatuh tempo tanggal 27 Juni 2016 dan memiliki tingkat suku bunga sebesar 11.5% per tahun, yang mana pembayaran bunga dilakukan setiap tiga bulan yang dimulai pada tanggal 27 Juni 2013.

Perusahaan menggunakan 43% dana dari MTN tahap I sebagai modal kerja, sedangkan 57% digunakan oleh entitas anak sebagai modal kerja.

Jaminan dalam rangka Penerbitan MTN tahap I adalah pembebanan hipotek atas empat unit kapal motor dan jaminan fidusia atas satu kapal motor yang dimiliki oleh entitas anak, PT Supraco Lines. Atas jaminan ini Direksi Perusahaan telah mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris melalui suratnya tanggal 5 Juni 2013.

Adapun MTN tahap II akan diterbitkan selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah penerbitan MTN tahap I. Manajemen Perusahaan telah memutuskan untuk tidak menerbitkan MTN tahap II.

20. Liabilitas Imbalan Pasca Kerja

Perusahaan dan SI menghitung Provisi Imbalan Kerja untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No.13/2003. Jumlah karyawan yang berhak memperoleh manfaat tersebut adalah 519 dan 472 karyawan (tidak diaudit) masing-masing pada tahun 2015 dan 2014.

Liabilitas imbalan pasca kerja di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

30 September 2015 31 Desember 2014

Saldo Awal 23,010,695,554 18,443,858,065 Beban Periode Berjalan (Catatan 30)

5,103,674,362 6,673,282,654 Pembayaran Manfaat

Saldo Akhir

21. Modal Saham

Sesuai dengan daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek Perusahaan, PT Adimitra Transferindo, susunan pemegang saham Perusahaan adalah sebagai berikut:

Jumlah Modal

Disetor Pemegang Saham

Tn. Haiy anto 212,018,800 27.53 21,201,880,000 PT Radiant Nusa Inv estama

174,354,500 22.64 17,435,450,000 Nex gram Emerging Capital, Ltd

133,046,300 17.28 13,304,630,000 Masy arakat Umum (masing-masing dibawah 5% )

Jumlah Modal

Disetor Pemegang Saham

Tn. Haiy anto 209,567,900 27.22 20,956,790,000 PT Radiant Nusa Inv estama

174,354,500 22.64 17,435,450,000 PT Fast Global Inv estment

48,149,967 6.25 4,814,996,700 PT Adidana Jawa Kapital

43,149,967 5.60 4,314,996,700 PT Batunusa Mineral Utama

41,746,366 5.42 4,174,636,600 Masy arakat Umum Imasing-masing dibawah 5% )

22. Kepentingan Non Pengendali

Kepentingan Non Pengendali

Kepentingan Non Pengendali

atas Aset Bersih

atas Laba Bersih

SI dan Entitas Anak

23. Tambahan Modal Disetor

Merupakan agio saham atas penawaran umum perdana saham Perusahaan pada tahun 2006 setelah dikurangi dengan biaya emisi saham dengan perincian sebagai berikut:

30 September 2015

Agio atas Penerbitan Saham Sebany ak 170.000.000 Saham dengan Nilai Nominal Rp 100 per Saham dengan Harga Penawaran Rp 250 per Saham

Dikurangi Biay a Emisi Saham

Agio Saham Bersih

Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali (Catatan 2.b)

Jumlah per 30 September 2015

Jasa Pendukung Operasi 752,271,125,697 940,511,409,949 Jasa Agensi dan Kegiatan Lepas Pantai

283,586,636,759 256,840,462,689 Jasa Inspeksi

Berikut ini adalah rincian pendapatan yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan masing-masing pada periode 2015 dan 2014:

Total E&P Indonesie 178,378,805,555 255,556,174,540 PT Chev ron Pacific Indonesia

171,414,731,593 99,167,351,143 Santos (Madura Offshore) Pty . Ltd.

170,092,587,779 156,686,333,166 Conoco Phillips Indonesia

115,966,476,569 143,503,552,987 Pertamina Hulu Energie

25. Beban Langsung

Gaji dan Tunjangan 676,465,208,251 830,604,584,016 Subkontraktor

80,712,116,416 80,781,724,712 Beban Kendaraan

49,638,539,101 23,765,095,851 Beban Peny usutan

40,583,957,979 38,592,480,931 Material

34,024,744,499 45,679,894,805 Beban Perjalanan

25,680,427,526 31,233,698,650 Peralatan dan Perlengkapan

17,669,457,437 53,074,209,922 Sewa Kapal

14,381,779,913 21,536,622,624 Seragam dan Perlengkapan Keamanan

26. Beban Usaha

2014 Beban Umum dan Administrasi

Beban Gaji dan Tunjangan 76,141,518,804 79,384,307,214 Beban Kendaraan

3,902,194,246 4,199,013,127 Beban Kantor

3,752,088,558 5,022,754,964 Beban Gedung

3,746,256,206 3,376,960,812 Beban Imbalan Paska Kerja

3,085,979,378 4,963,819,304 Beban Peny usutan

3,085,003,889 2,735,939,579 Beban Profesional

1,715,363,533 2,165,125,320 Beban Perjalanan Dinas

1,512,139,743 2,350,069,461 Beban Rekrutmen dan Pelatihan

1,360,451,270 2,138,435,670 Beban Donasi

1,470,514,937 Lain - lain

Beban Penjualan

27. Dividen Tunai dan Cadangan Umum

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat sebagaimana dinyatakan dalam Akta Berita Acara No.6 tanggal 30 Juni 2015 dari P. Sutrisno A. Tampubolon, S.H., notaris di Jakarta, telah disetujui pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2014 sebesar Rp. 7.700.000,000 atau Rp. 10 per saham.

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat sebagaimana dinyatakan dalam Akta Berita Acara No.1 tanggal 2 Juni 2014 dari P. Sutrisno A. Tampubolon, S.H., notaris di Jakarta, telah disetujui pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2013 sebesar Rp. 5.775.000,000 atau Rp. 7.5 per saham.

28. Laba per Saham

Laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk untuk tujuan perhitungan laba per saham dasar adalah sebagai berikut:

Laba bersih untuk perhitungan laba bersih per saham

Jumlah Saham

Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba bersih per saham. 2015 dan 2014 Lembar

Jumlah rata-rata tertimbang saham

Pada tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan tidak memiliki efek yang berpotensi saham biasa yang dilutif.

29. Sifat dan Transaksi Pihak-Pihak Berelasi

Sifat Pihak Berelasi

a. Perusahaan yang sebagian pengurus atau manajemennya sama dengan Perusahaan: - PT Radiant Guna Persada

- PT Guna Mandiri Paripurna

b. PT Radiant Nusa Investama merupakan pemegang saham mayoritas Perusahaan.

Transaksi-transaksi Pihak – Pihak Berelasi

Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan Entitas Anak melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak hubungan berelasi, yang meliputi antara lain:

a. Piutang di luar usaha

30 September 2015 31 Desember 2014

PT Radiant Guna Persada (RGP) 9,656,867,908 7,552,205,512 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 500.000.000)

1,641,825,002 5,103,253,171 Jumlah

Bagian jatuh tempo dalam satu tahun (1,167,644,931) (1,736,492,707) Bagian jangka panjang

b. Grup juga mempunyai transaksi utang diluar usaha sebagai berikut:

PT Radiant Guna Persada

606,848,618 Jumlah

Utang kepada RGP terutama sekali berkaitan dengan pengeluaran atas kegiatan operasional RBB. Utang ini tidak memiliki bunga serta jangka waktu pengembalian yang pasti.

30. Informasi Segmen

Segmen Operasi

Grup pada saat ini melakukan kegiatan usaha sebagai berikut:

1. Jasa pendukung operasi meliputi: jasa penyediaan sumber daya manusia, pelatihan, pemeliharaan dan perbaikan, sewa kendaraan serta penyediaan dan pengelolaan terintegrasi untuk basis lapangan minyak dan gas.

2. Jasa inspeksi meliputi: jasa voluntary inspection, statutory inspection, non destructive testing services dan oil country tubular goods, dan analisis dampak lingkungan.

3. Jasa agensi dan kegiatan lepas pantai meliputi kegiatan keagenan, penyediaan jasa untuk kegiatan lepas pantai termasuk pengoperasian mobile offshare production unit dan, Jasa pelayaran dalam negeri.

4. Jasa lain-lain meliputi: pelatihan, analisa dampak lingkungan dan lainnya.

Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha:

2015 Jasa Agency &

Jasa Pendukung

Kegiatan Lepas

Operasi

Jasa Inspeksi

Pantai

Lain-lain Konsolidasi

Laporan Laba Rugi Pendapatan

752,271,125,697 167,860,912,241 321,649,137,761 28,443,031,778 1,270,224,207,477 Pendapatan Antar Segmen

(4,520,066,779) (38,062,501,002) (912,472,217) (43,495,039,998) Beban Langsung

710,665,275,277 129,180,421,344 191,468,571,913 30,974,275,792 1,062,288,544,325 Beban Antar Segmen

(38,062,501,002) - (43,495,039,998) Total Laba Kotor

Laba Usaha 104,725,598,057 Laba Usaha Sebelum Pajak

34,440,031,666 Informasi Lainny a

Aset Segmen y ang tidak dapat dialokasikan

1,195,390,745,411 Liabilitas Segmen y ang tidak dapat dialokasikan

2014 Jasa Agency &

Jasa Pendukung

Kegiatan Lepas

Operasi

Jasa Inspeksi

Pantai

Lain-lain Konsolidasi

Laporan Laba Rugi Pendapatan

942,164,743,280 187,179,493,250 303,694,050,137 42,055,599,605 1,475,093,886,272 Pendapatan Antar Segmen

(1,653,333,331) (4,597,323,720) (46,853,587,448) (1,051,678,130) (54,155,922,629) Beban Langsung

871,289,473,724 142,296,985,224 201,101,616,429 56,845,289,241 1,271,533,364,618 Beban Antar Segmen

(48,506,920,782) (1,051,678,130) (54,155,922,632) Total Laba Kotor

73,819,259,945 40,285,184,306 104,245,767,042 (14,789,689,636) 203,560,521,657 Laba Usaha

Laba Usaha Sebelum Pajak 42,062,493,739 Informasi Lainny a

Aset Segmen y ang tidak dapat dialokasikan

1,527,262,545,625 Liabilitas Segmen y ang tidak dapat dialokasikan

Segmen Geografis

Operasi Grup berlokasi di wilayah Indonesia yang memiliki risiko dan imbalan relatif sama. Pendapatan berdasarkan lokasi geografis:

Jawa 677,994,440,676 842,924,859,785 Sumatera

a. Pada tanggal 27 April 2015, Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Chevron Pacific Indonesia, yang tertuang dalam perjanjian No.CW1281539, CW1311009, dan CW1281691 mengenai jasa-jasa pengoperasian enam (6) unit hoist yang berakhir pada tanggal 30 April 2016 dengan nilai kontrak sebesar USD8,039,640

b. Pada tanggal 10 Juli 2013, Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Chevron Pacific Indonesia yang tertuang dalam kontrak No.CW936464 jasa inspeksi pipa dengan menggunakan teknologi Long Range Ultrasonic Technology yang berlaku selama 48 bulan dengan nilai kontrak sebesar USD5,348,014.

c. Berdasarkan addendum perjanjian tanggal 31 Oktober 2011, Perusahaan dan Santos sepakat untuk memperpanjang perjanjian tersebut diatas dimulai dari periode 01 Agustus 2011 hingga 21 Juli 2016. Santos memiliki hak untuk memperpanjang secara otomatis perjanjian tersebut setelah tanggal 31 Juli 2016 untuk periode 01 Agustus 2016 hingga 28 September 2017.

d. Pada tanggal 1 Juni 2011, Perusahaan menandatangani kontrak dengan PT Total E & P Indonesie yang tertuang dalam kontrak No. 46000003972 mengenai jasa penyediaan tenaga kerja. Kontrak ini berlaku sampai dengan 31 Desember 2016 dengan nilai kontrak sebesar Rp424,038,512,091.

e. Pada tanggal

kerjasama dengan PT Chevron Pacific Indonesia yang tertuang dalam kontrak No.C736543 dan C-819381 mengenai jasa-jasa pengoperasian enam (6) unit hoist yang berlaku selama 48 bulan dengan nilai kontrak sebesar USD19,605,530.

30 Juli

Perusahaan

menandatangani

perjanjian perjanjian

PT Supraco Indonesia (SI)

a. Pada tanggal 9 Maret 2015, Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama dengan PTChevron Pacific Indonesia yang tertuang dalam kontrak nomor CW 1336056 mengenai Transportation Support Services for Sumatera Operation yang berlaku sampai dengan tanggal 8Maret 2016 dengan nilai kontrak Rp32,908,506,716

b. Pada tanggal 1 Maret 2015, Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT PHE ONWJyang tertuang dalam kontrak nomor HC 417 mengenaiPersonnel Services Contract for Operational and Project Activities Support Services yang berlaku sampai dengan tanggal 28 Februari 2018 dengan nilai kontrak Rp233,718,633,842.

c. Pada tanggal 15 Januari 2015, Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Chevron Pacific Indonesia yang tertuang dalam kontrak nomor CW1198426 mengenai Preventive Maintenance and Minor Repair of housing, offices, public, and recreation building including infrastructure in Duri Central Area yang berlaku sampai dengan tanggal 15 Januari 2017 dengan nilai kontrak Rp28,552,262,612.

d. Pada tanggal 1 September 2014, SI menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT PHE WMO yang tertuang dalam kontrak nomor 010/TS/HRSS/JAN-14 mengenai Project Field Administration Support yang berlaku sampai dengan tanggal

31 Agustus 2017 dengan nilai kontrak Rp42,528,261,273

e. Pada tanggal 1 Agustus 2014, SI menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Kagean Energy Indonesia yang tertuang dalam kontrak nomor 20140070/1949/CON/HRA/III/OT/REBID mengenai Project Operation & Maintenance Supporting Personel Services yang berlaku sampai dengan tanggal 30 September 2016 dengan nilai kontrak Rp43,705,260,139.

f. Pada tanggal 15 Juli 2014, SI menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Chevron Pacifik Indonesia yang tertuang dalam kontrak nomor CW1113426 mengenai Project Office & Housing Renovation, Including Infrastructure in Duri & Dumai Area yang berlaku sampai dengan tanggal 14 Januari 2016 dengan nilai kontrak Rp39,823,995,750.

g. Pada tanggal 1 Mei 2013, SI menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT. ConocoPhillips yang tertuang dalam kontrak nomor CS16308157 mengenai Project Manpower Support Service for Offshore Operations (Package B) yang berlaku sampai dengan tanggal 31 Oktober 2015 dengan nilai kontrak Rp183,895,368,169.

h. Pada tanggal 15 Maret 2013, SI menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT.Chevron Geothermal Indonesia yang tertuang dalam kontrak nomor C1030757 mengenai Provision Project Support Services yang berlaku sampai dengan tanggal 14 Maret 2016 dengan nilai kontrak USD12,128,294.

i. Pada tanggal 26 Nopember 2012, Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama dengan BUT ConnocoPhilips Indonesia yang tertuang dalam kontak No. CS 15252355-B mengenai professional support services yang berlaku sampai dengan tanggal 25 Desember 2015 dengan nilai kontrak USD45,161,496.

j. Pada tanggal 26 Nopember 2013, Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama dengan BUT ConnocoPhilips Indonesia yang tertuang dalam kontak No. CS 15252355-B mengenai professional support services yang berlaku sampai dengan tanggal 25 Desember 2015 dengan nilai kontrak USD45,161,496.

k. Pada tanggal 1 Juni 2013, Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Pertamina Hulu Energie mengenai Personnel Services Contract Support Operational and Project Activities yang tertuang dalam kontrak Nomor HC 0405 yang berlaku sampai dengan tanggal 31 Mei 2015 dengan nilai kontrak Rp106.759.195.080.

l. Pada tanggal 28 Mei 2013, Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Total Indonesie E & P mengenai River Crossing and Repair Campaign III, 2011-2014 (Package B) No. 4600003228 yang berlaku sampai dengan tanggal 17 Januari 2015 dengan nilai kontrak USD15,825,301.

PT Supraco Lines (SL)

a. Pada tanggal 20 November 2014, SL menandatangani kontrak dengan PT Total E&P Indonesie yang tertuang dalam a. Pada tanggal 20 November 2014, SL menandatangani kontrak dengan PT Total E&P Indonesie yang tertuang dalam

b. Pada tanggal 27 Nopember 2013, SL menandatangani kontrak dengan PT Total E&P Indonesie yang tertuang dalam kontrak No.4600003665 mengenai provision of one (1) unit crane barge and its package for dredging and lifting/add. Works-package No.9. Kontrak ini berlaku selama 36 bulan dengan nilai kontrak sebesar USD9,199,043.

c. Pada tanggal 1 Juni 2011, SL menandatangani kontrak konsorsium dengan PT Total E&P Indonesie yang tertuang dalam kontrak No.4500007994 mengenai provision of one (1) unit crane barge and its package for dredging and lifting/add. Works-package No.4. Kontrak ini berlaku selama 36 bulan dengan nilai kontrak sebesar USD7,121,267. Kontrak ini kemudian diperpanjangan dalam kontrak No. 4600003906 dengan jangka waktu 6 bulan dengan nilai kontrak sebesar USD1,795,650. Selanjutnya kontrak ini dilanjutkan dengan No. 4600004022.

32. Instrumen Keuangan, Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan

Kebijakan Akuntansi

Rincian kebijakan akuntansi penting dan metode yang diterapkan (termasuk kriteria pengakuan, dasar pengukuran, dan dasar pengakuan pendapatan dan beban) untuk klasifikasi aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas diungkapkan dalam Catatan 2.d.

Klasifikasi Instrumen Keuangan

30 September 2015

31 Desember 2014

Aset Keuangan Kas dan Setara Kas

138,812,639,528 125,927,427,164 Piutang Usaha - Bersih

341,389,781,605 418,593,788,868 Aset Lancar Keuangan Lainny a

46,653,652,160 50,936,248,032 Aset Keuangan Tidak Lancar Lainny a

Liabilitas Keuangan Utang Bank Jangka Pendek

395,985,135,459 349,679,329,418 Utang Usaha

86,023,579,631 84,961,030,247 Beban Akrual

69,463,986,786 51,955,363,936 Utang Bank Jangka Panjang dan Lembaga Keuangan Lain

228,399,773,917 380,285,902,455 Liabilitas Sewa Pembiay aan

3,186,230,292 8,361,209,547 Liabilitas Deriv atif

Pada tanggal pelaporan tidak terdapat konsentrasi yang signifikan atas risiko kredit. Jumlah tercatat yang tercermin di atas merupakan eksposur maksimum risiko kredit Grup untuk pinjaman yang diberikan dan piutang.

a. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan

Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Grup adalah risiko kredit, risiko nilai tukar, risiko suku bunga dan risiko likuiditas. Manajemen menelaah dan mengeluarkan kebijakan untuk mengelola masing-masing risiko. Grup menerapkan kebijakan manajemen risiko yang bertujuan untuk meminimalkan pengaruh ketidakpastian pasar terhadap kinerja keuangan Grup. Berikut ini ringkasan kebijakan dan pengelolaan manajemen risiko tersebut:

Manajemen risiko kredit

Grup bertujuan untuk memperoleh pertumbuhan pendapatan yang berkelanjutan dengan meminimalkan kerugian yang terjadi karena eksposur risiko kredit. Risiko kredit timbul dari risiko kegagalan dari counteRpart atas liabilitas kontraktual yang dapat mengakibatkan kerugian keuangan kepada Grup. Grup meminimalkan eksposur risiko kredit yang timbul dari piutang usaha dengan kebijakan untuk memastikan bahwa transaksi dilakukan dengan pelanggan dengan riwayat catatan kredit yang baik. Untuk aset keuangan lainnya seperti kas dan setara kas, Perusahaan meminimalkan risiko kredit dengan melakukan penempatan pada pihak-pihak yang bereputasi (Catatan 3). Piutang usaha Grup terdiri dari beberapa pelanggan dan tersebar dalam wilayah geografis Indonesia. Konsentrasi atas Grup bertujuan untuk memperoleh pertumbuhan pendapatan yang berkelanjutan dengan meminimalkan kerugian yang terjadi karena eksposur risiko kredit. Risiko kredit timbul dari risiko kegagalan dari counteRpart atas liabilitas kontraktual yang dapat mengakibatkan kerugian keuangan kepada Grup. Grup meminimalkan eksposur risiko kredit yang timbul dari piutang usaha dengan kebijakan untuk memastikan bahwa transaksi dilakukan dengan pelanggan dengan riwayat catatan kredit yang baik. Untuk aset keuangan lainnya seperti kas dan setara kas, Perusahaan meminimalkan risiko kredit dengan melakukan penempatan pada pihak-pihak yang bereputasi (Catatan 3). Piutang usaha Grup terdiri dari beberapa pelanggan dan tersebar dalam wilayah geografis Indonesia. Konsentrasi atas

Manajemen risiko nilai tukar mata uang asing Grup memiliki eksposur terhadap fluktuasi nilai tukar yang timbul dari transaksi dengan pelanggan maupun pemasok yang didenominasi dalam mata uang USD. Pada tanggal laporan posisi keuangan per 31 Desember 2014, aset dan liabilitas moneter Grup adalah sebagai berikut:

Ekuivalen Ekuivalen

ASET

Kas dan Setara Kas 90,390,486,001 611,547,285 33,501,331 Piutang Usaha

139,806,953,091 880,320,013 - Jumlah Aset Moneter

LIABILITAS

Utang Bank Jangka Pendek 87,025,245,551 - - Utang Usaha

25,389,449,416 49,510,006 630,574,297 Utang Bank Jangka Panjang dan Lembaga Keuangan Lain

192,094,031,682 27,971,570,781 - Jumlah Liabilitas Moneter

304,508,726,649 28,021,080,787 630,574,297 Jumlah Aset (Liabilitas) Moneter - Bersih

Ekuivalen Dalam Mata Uang Asing

Ekuivalen Ekuivalen

ASET

Kas dan Setara Kas 80,087,549,396 304,242,948 32,222,666 Piutang Usaha

158,263,265,279 1,492,578,493 - Jumlah Aset Moneter

LIABILITAS

Utang Bank Jangka Pendek 90,177,400,768 - - Utang Usaha

54,005,280,266 568,516,078 811,733,470 Utang Bank Jangka Panjang dan Lembaga Keuangan Lain

245,899,627,869 121,734,360,279 - Liabilitas Deriv atif - Bersih

8,399,532,692 - - Jumlah Liabilitas Moneter

398,481,841,595 122,302,876,357 811,733,470 Jumlah Aset (Liabilitas) Moneter - Bersih

Ekuivalen Dalam Mata Uang Asing

Fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing, mengakibatkan Grup mengalami kerugian kurs mata uang asing sebesar Rp16,610,774,324 dan Rp11,574,840,189 masing-masing untuk tahun 2015 dan 2014. Di samping itu, Perusahaan juga mengalami kerugian perubahan nilai wajar derivatif tahun 2015 sebesar Rp3,196,228,108 (2014: Kerugian Rp566,111,840).

Di tahun 2014 Grup telah melakukan analisa untuk mengukur sensitivitas atas risiko fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing terutama dolar Amerika Serikat. Berdasarkan hasil analisa tersebut setiap kenaikan 100 basis poin kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah akan meningkatkan kerugian selisih kurs Grup sebesar Rp1,3Milyar.

Manajemen risiko suku bunga Risiko suku bunga adalah risiko dimana arus kas atau nilai wajar di masa datang atas instrumen keuangan Grup akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar.

Eksposur risiko arus kas Grup terutama timbul dari deposito berjangka, utang bank jangka panjang (Bank Ekonomi Raharja Tbk, Bank UOB Indonesia), maupun utang bank jangka pendek (Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Bank Mandiri (Persero) Tbk, Citibank N.A., Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Bank Ekonomi Raharja Tbk., dan Standard Chartered Bank) yang menggunakan suku bunga mengambang. Eksposur risiko nilai wajar terutama timbul dari utang bank jangka pendek (Bank DBS Indonesia), utang bank jangka panjang (Bank DBS Indonesia), sewa pembiayaan dan pembelian kendaraan yang menggunakan suku bunga tetap. Grup memonitor perubahan suku bunga pasar untuk memastikan suku bunga Grup sesuai dengan pasar.

Manajemen risiko likuiditas Risiko likuiditas muncul terutama dari pendanaan umum atas operasi Perusahaan. Perusahaan memiliki kebijakan untuk mengelola likuiditas secara hati-hati dengan memelihara kecukupan saldo kas dan ketersediaan modal kerja. Pemeliharaan tersebut dilakukan dengan cara mempertahankan cadangan yang memadai, fasilitas perbankan, dengan terus memantau rencana dan realisasi arus kas dengan cara pencocokkan profil jatuh tempo aset keuangan dan liabilitas keuangan.

Tabel berikut merupakan analisis aset dan liabilitas keuangan Grup pada tanggal 31 Desember 2014 berdasarkan jatuh tempo dari tanggal laporan posisi keuangan sampai dengan tanggal jatuh tempo. Jumlah yang diungkapkan dalam tabel adalah berdasarkan jatuh tempo kontraktual aset dan liabilitas keuangan yang tidak didiskontokan termasuk bunga yang dapat atau akan diakru, kecuali apabila Grup berhak dan berkeinginan mengklaim atau membayar aset atau liabilitas sebelum jatuh tempo.

Suku bunga

Tiga Bulan

Satu Tahun

Diatas Satu Tahun Jumlah

Aset Keuangan Tanpa dikenakan bunga

11,794,673,146 399,838,106,911 Instrumen dengan tingkat suku bunga tetap

Liabilitas Keuangan Tanpa dikenakan bunga

- 155,487,566,417 Instrumen dengan tingkat suku bunga tetap

203,503,498,539 124,243,332,182 67,626,052,694 395,372,883,415 Instrumen dengan tingkat suku bunga mengambang

Pada tanggal 30 September 2015, Grup mempunyai fasilitas kredit yang belum digunakan yang ditujukan untuk mengurangi risiko likuiditas.

Manajemen Permodalan Tujuan dari Perusahaan dalam mengelola permodalan adalah untuk melindungi kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan usaha, sehingga entitas dapat tetap memberikan hasil bagi pemegang saham dan manfaat bagi pemangku kepentingan lainnya, dan untuk memberikan imbal hasil yang memadai kepada pemegang saham dengan menentukan harga produk dan jasa yang sepadan dengan tingkat risiko.

Perusahaan menetapkan sejumlah modal sesuai proporsi terhadap risiko. Perusahaan memonitor modal dengan dasar rasio utang terhadap modal yang disesuaikan. Rasio ini dihitung sebagai berikut: utang neto dibagi modal. Utang neto merupakan total utang (sebagaimana jumlah dalam laporan posisi keuangan) dikurangi kas dan setara kas. Modal yang disesuaikan terdiri dari seluruh komponen ekuitas (meliputi modal saham, selisih kurs penjabaran laporan keuangan dalam valuta asing dan saldo laba). Selama tahun 2015, strategi Perusahaan tidak berubah yaitu mempertahankan rasio utang terhadap modal yang disesuaikan.

Rasio utang terhadap modal pada tanggal-tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

30 September 2015

31 Desember 2014

Jumlah Liabilitias 868,341,539,986 953,560,118,388 Ekuitas

327,049,014,620 310,582,541,256

Rasio Utang Terhadap Modal

2.66 3.07

33. Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan Konsolidasian

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan isi laporan keuangan konsolidasian yang diotorisasi untuk terbit tanggal 30 Oktober 2015.