Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Barat 15 Bab V - 57
yang signifikan terhadap jumlahnya baik di puskesmas maupun di rumah sakit.
2. Keperawatan Perawat, Bidan
Tenaga paramedis Tahun 2015 berjumlah 722 orang. Sedangkan untuk khusus tenaga perawat saja sebanyak 418. Ratio perawat dengan
jumlah penduduk baru mencapai 58,48 per 100.000 penduduk, sedangkan ratio perawat gigi dengan jumlah penduduk mencapai 4,12 per 100.000
penduduk total 27 perawat gigi tahun 2015. Untuk ratio bidan 90,80 per 100.000 penduduk total 304 bidan di Lombok Barat. Dengan demikian
kebutuhan akan tenaga perawat, bidan dan perawat gigi di Kabupaten Lombok Barat masih perlu penambahan lagi, mengingat sebaran
penduduk dan kondisi geografis yang berbeda antara satu wilayah Kecamatan, Desa, Dusun.
Gambaran sebaran tenaga paramedis perawat dan bidan, di puskesmas dan jajaranya dapat dilihat pada peta dibawah ini. Untuk
tenaga bidan, sudah ada di semua desa bahkan ada 1 desa yang mempunyai 2 sampai 3 bidan. Untuk tenaga perawat, yang saat ini masih
terdapat beberapa tenaga yang sedang menempuh pendidikan D3,melalui kegiatan pendidikan program khusus.
Gambar 6. Peta Sebaran Tenaga Paramedis Perawat dan Bidan di Puskesmas Se- Kabupaten Lombok Barat
Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Barat 15 Bab V - 58
3. Tenaga Gizi Akzi dan SPAG
Tenaga gizi berjumlah 48 orang, 5 orang bertugas di Rumah Sakit Umum Tripat, 40 orang berada di 17 Puskesmas, dan 3 orang di Dinas
Kesehatan. Mengacu pada hasil perhitungan kebutuhan tenaga dengan
menggunakan metode WISN Workload Indicator of Staffing Need jumlah tenaga gizi yang dibutuhkan masih banyak idealnya 3 sampai 4 petugas
gizi di puskesmas yaitu 27 orang tenaga gizi. Begitu pula jika mengacu pada target rasio jumlah tenaga gizi Kemenkes RI yang mencapai 22
orang per 100.000 penduduk maka jumlah tambahan tenaga yang dibutuhkan mencapai 98 orang, karena ratio rielnya hanya 7,33 per
100.000 jiwa penghitungan ratio, tidak termasuk tenaga di Dinas Kesehatan.
Gambar 7. Peta Sebaran Tenaga Gizi di Puskesmas Se- Kabupaten Lombok Barat
Sementara itu, selain beban kerja sebagai petugas gizi, dalam kenyataannya
sehari-hari, mereka merangkap sebagai tenaga
administrasi, perencana serta keuangan, bahkan sampai ada yang merangkap sebagai bendahara material, sehingga tugas pokok mungkin
akan sedikit terabaikan. Hal ini perlu menjadi bahan pertimbangan
Profil Kesehatan Kabupaten Lombok Barat 15 Bab V - 59
khusus untuk mengatasinya. Dan tahun 2016 diupayakan mengusulkan tenaga gizi untuk target 1 desa 1 tenaga gizi ke pihak Pemerintah Daerah
guna meningkatkan pelayanan dibidang gizi darn memperkecil kasus gizi buruk.
4. Sanitasi