21
4 Dikelola oleh orang, yang kemudian membentuk perkumpulan, organisasi
manapun sesuai dengan redaksi. Redaksi inilah yang mengelolah dan bertanggung jawab atas terbitan ini dengan tugas-tugas antara lain:
a Mempersiapkan naskah yang berupa artikel, pemberitahuan,
pengumuman, iklan lainnya b
Mengoreksi naskah dan menentukan apakah tulisan itu layak dimuat atau tidak
c Bertanggung jawab atas tulisan, artikel yang dibuat
d Bertanggung jawab atas penerbitannya
5 Merupakan bentuk arsip ilmiah yang telah diketahui oleh masyarakat
umum. Tulisan-tulisan yang dibuat di majalah, surat kabar yang dudah di ketahui oleh masyarakat luas
6 Terbit terus menerus dengan memeiliki kala waktu frekuensi terbit
tertentu. Beda dengan buku teks yang terbitnya tidak dapat dipastikan 7
Memiliki sistem control internasional. Ciri ini dapat kita amati pada pencantuman nomor ISSN International Serial Standart Number pada
setiap judul majalah ataupu terbitan berseri lainnya.
Jenis Terbitan Berseri Ada beberapa jenis terbitan berseri yang dikenal, namun dalam uraian ini
pembagian jenis-jenis terbitan berseri mengacu kepada defenisi terbitan berseri yang dikemukakan Harrod pada uraian terdahulu yaitu, surat
kabarkoran, terbitan berseri berkala periodicals, buku tahunan annual, seri monografi yang bernomor, prosiding, transaction dan memoar.
1 Surat Kabar Koran
2 Terbitan berkala periodicals atau majalah
3 Advances in year’s Work in
4 Buku Tahunan
5 Serial Monograf
6 Prosiding
7 Transaction dan Memoir
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa terbitan berseri adalah terbitan dimana jurnal, atau majalah termasuk di dalamnya yang selalu terbit secara waktu
yang berkala baik terbit setiap minggu, setiap bulan, setiap tiga bulan sekali, dua kali setahun, bahkan sekali setahun. Terbitan berseri beda dengan buku teks yang
terbitnya tidak dapat dipastikan.
2.3.2 SaranaPenelusuran Katalog
Sebelum pengguna perpustakaan mencari bahan ke rak ada baiknya juka mereka menelusur bahan-bahan yang hendak dicari, supaya tidak mengalami
Universitas Sumatera Utara
22
kebingungan dalam mencari koleksi yang hendak dicarinya.Maka dengan itu perpustakaan juga menyediakan sarana penelusuran bahan pustaka yang dikenal
dengan sebutan katalog. Menurut Soeatminah 1992: 96 “Katalog adalah daftar pustaka buku dan non buku milik suatu perpustakaan yang disusun secara sistematis
sehingga dapat digunakan untuk mencari dan menemukan lokasi bahan pustaka dengan mudah dan cepat”.
Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa katalog adalah alat untuk mencari keberadaan bahan pustaka pustaka.Katalog di isi dengan data-data koleksi
perpustakaan seperti judul, tahun terbit, penerbit, dan lain sebagainya. Katalog ada dua jenis yaitu: katalog manual dan katalog online. Kedua katalog tersebut akan di
bahas untuk mengetahu lebih dalam.
A. Penelusuran Katalog Manual.
Katalog manual adalah katalog yang pertama sekali di pakai di perpustakaan sebagai alat penelusur bahan pustaka. Katalog manual dibuat dalam bentuk kartu dan
bentuk buku dan terus berkembang sampai saat ini terutama bentuk dan cara penggunaanya. Menurut Sukistyo Basuki 2003:318-319 menyatakan “katalog
perpustakaan yang ada saat ini terdiri dari berbagai jenis fisik yakni katalog berbentu buku, katalog yang berbentuk kartu, katalog yang berbentuk indeks kasat mata
visible index, kartu puched, microfilm, pia magnetis, kmputer dan compact disk read only memory CD-ROM.
Dari pendapat di atas jelas bahwa katalog manual sangat berkembang sehingga mempermudah pengguna dalam menggunakannya dan mempermudah
pengguna dalam mencari bahan pustaka.
B. Penelusuran Katalog Online
Seiring dengan perkembangan zaman, katalog juga ikut berkembang mulai dari katalog kartu, katalog buku, sampai pada katalog online..Katalog online tersebut
lebih dikenal dengan sebutan OPAC Online Public Access Catalog. Menurut Hasugian 2009 : 155 “OPAC adalah suatu sistem tamu balik informasi yang
berbasis komputer yang diguanakan oleh pengguna untuk menelusur koleksi suatu perpustakaan atau unit informasi lainnya”.
Universitas Sumatera Utara
23
Alat penelusur seperti OPAC mungkin belum banyak dimiliki perpustakaan. Hal ini dikarenakan minimnya dana ataupun keterbatasan kemampuan sumber daya
manusia dalam mengoperasikan OPAC tersebut.
2.3.3. Perabotan dan Peralatan