Analisis kebijakan pernerintah dalam pembangunan pelabuhan perikanan di Indonesia: Aplikasi kebijakan pernerintah di PPN Pelabuhanratu

ANALISIS KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM
PEMBANGUNAN PELABUHAN PERIKANAN DI INDONESIA:
APLIKASI KEBIJAKAN PEMERINTAH
DI PPN PELABUHANRATU

Oleh:
THERESIA TAPANGAN
C05496023

SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada
Fakultas Perikanan dan TImu Kelautan

PROGRAM STUDI
PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2001

Analisis Kebijakan Pemerintalt Dalam Pembangunan Pelabultan Perikanan di

Indonesia: Aplikasi Kebijakan Pemerintalt di PPN Pelabultanratu. Olelt: Tlteresia
Tapangan (C05496023). Dibawalt bimbingan: Ir. Darmawan, 1I1A dan Dr. Ir. M
Fedi A. Sondita, MSc.

Ringkasan
Pelabuhan Perikanan Nusantara Pelabuhanratu merupakan salah satu prasarana
perikanan yang elibangun untuk menunjang pembangunan perikanan, khususnya eli
Pelabuhanratu. Penelitian ini bertujuan adalah untuk membahas kebijakan pemerintab dalam
pembangunan pelabuhan perikanan secara nasional dan penerapan kebijakan pemerintab
dalam pembangunan dan operasional PPN Pelabuhanratu. Penelitian ini elilakukan eli 2 (dua)
tempat, yaitu eli PPN Pelabuhanratu untuk pengambilan data primer dan eli kantor Direktorat
Jenderal Perikanan, Jakarta. Orientasi lapangan dan perigumpulan data primer elilakukan
pada bulan September-Oktober 2000, sedangkan pengumpulan data sekunder elilakukan pada
bulan November 2000. Data yang dikumpulkan mencakup undang-undang, peraturan
pemerintab, surat keputusan, dan peraturan pemerintab yang berkaitan dengan pembangunan
pelabuhan perikanan eli Indonesia, meliputi struktur organisasi, fasilitas pelabuhan perikanan,
fungsi pelabuhan perikanan, proses perencanaan dan pengelolaan pelabuhan perikanan,
keIjasama dengan lembaga lain
Struktur organisasi pelabuhan perikanan eli Indonesia saat ini eliatnr dengan SK.
Menteri Eksplorasi Laut dan Perikanan NO.69 tabun 2000 tentang Organisasi dan Tata KeIja

Pelabuhan Perikanan. Namun, sampai dikeluarkannya surat keputusan ini struktur organisasi
PPN pelabuhanratu rnasib mengacu pada SK. Menteri Pertanian No.604/Kpts/OT.210/9/95,
dengan susunan organisasi tereliri dari kepala pelabuhan, subbag. tata usaba, seksi sarana,
seksi tata operasional dan kelompok jabatan fungsional. Jabatan fungsional eli PPN
Pelabuhanratu sampai saat ini belum elibentuk dan dalam proses pengusulan, terutarna untuk
pengawas penangkap' ikan dan pengawas dan pembinaan mutu hasil perikanan. Dalam
struktur organisasi pelabuhan perikanan yang baru terdapat penambaban bagian yaitu
subseksi kesyahbandaran untuk menangani keselamatan pelayaran serta pengumpulan data.
Fungsi pelabuhan perikanan secara nasional tertuang dalam UU No.9 tabun 1985 pasal
18. Dalam operasionalnya, PPN Pelabuhanratu berusaba untuk melaksanakan fungsi dan
peranannya dengan baik, namun rnasih terdapat beberapa kekurangan, yaitu PPN
Pelabuhanratu belum menciptakan diri sebagai pusat pelaksanaan pembinaanmutuhasil
perikanan.
Fasilitas PPN Pelabuhanratn sesnai dengan Direktorat Jenderal Perikanan (1994) tereliri
dari fasilitas pokok, fasilitas fungsional dan fasilitas tambahan. Dalam perkembangannya,
armada penangkap ikan eli PPN Pelabuhanratu semakin meningkat yaitu sebanyak 459 unit
dan sudah melebihi daya tampung optimal yang elitargetkan yaitn 142 unit, sehingga hal ini
mengganggu kelancaran pergerakan kapal-kspal penangkap ikan. Melalui bantnan dana luar
negeri yaitn SPL OECF INP-22 PPN Pelabuhanratu telab mengupayakan pengembangan
PPN Pelabuhanratu berupa kolam pelabuhan dan darmaga.

Sesuai dengan SK. Menteri Pertanian No. 1082/Kpts/OT.210/99, pelabuhan perikanan
eli Indonesia menjalin hubungan keIjasama dengan lembaga lain. PPN Pelabuhanratn sendiri ,
telah menjalin keIjasama dengan lembaga lain yaitu KUD Maneliri Mina Sinar Laut dalam
hal pelelangan ikan, Koperasi Mina Nusantara dalam hal penyediaan cold storage, Dinas
Perikanan Kab. Sukabumi dalam memberikan penyuluhan, Syabbandar untuk urusan surat

ijin berlayar bagi kapal-kapal perikanan, Polisi Airud untuk keamanan di laut, PT. CKU
dalam hal penyediaan fasilitas docking dan PT. GAZ. Namun dalam prakteknya terdapat
beberapa penyimpangan seperti dalam hal pelelangan ikan yang dilakukan oleh KUD
Maneliri Mina Sinar Laut, yaitu dengan menerapkan sistem "Opow", sehingga merugikan
para nelayan sebagai produsen. Selain itu juga karena masalah intern yang dialami oleh PT.
GAZ sehingga menutup usahanya dalam hal penyediaan mini cold storage.
Pembangunan PPN Pelabuhanratu diselenggarakan oleh pemerintah pusat dalam hal ini
Direktorat Jenderal Perikanan dengan landasan hukum yaitu UU NO.9 tahun 1985 tentang
Perikanan dan UU NO.21 tahun 1992 tentang Pelayarall. Selanjutnya diatur dengan SKB
Menteri Pertanian dan Menteri Perhubungan Laut. Pembangunan PPN Pelabuhanratu
bekeIjasama dengan konsultan yaitu JlCA, DARUDEC dan PCI dan PT. ATELIER.
Pembangunan PPN Pelabuhanratu dibiayai oleh dana pinjaman dari Asian Development
Bank dan Islamic Development Bank. PPN Pelabuhanratu mulai beroperasi pada tanggal 18
Februari 1993 setelah diresmikan oleh Bapak Presiden RI. PPN Pelabuhanratu dikelola oleh

UPT Departemen Pertanian, dalam hal ini Direktorat Jenderal Perikanan. Namun sesuai
dengan peraturan yang berlaku maka Departemen Pertanian dapat melimpahkannya kepada
pemerintah daerah. Apalagi sejak dikeluarkannya UU Otonomi Daerah NO.22 tahun 1999,
yang memberikan kesempatan kepada pemerintah daerah untuk mengelola sendiri daerahnya,
khususnya yang menyangkut sumberdaya perikanan eli PPN Pelabuhanratu.
PPN Pelabuhanratu dibangun dengan landasan hukum dari pemerintah pusat dan
dikelola oleh UPT Direktorat Jenderal Perikanan. Fungsi dan peranan yang dilakukan oleh
PPN Pelabuhanratu sangat berguna bagi para nelayan dan kapal-kapal penangkap ikan, dan
hal ini harus tetap ditingkatkan terutama untuk meningkatkan mutu hasil perikanan. Fasilitas
yang disediakan oleh PPN Pelabuhanratu sudah cukup memadai, namun perlu dikembangkan
lagi. KeIjasama PPN Pelabuhanratu dengan lembaga terkait cukup baik, walau dalam
prakteknya terdapat penyimpangan seperti dalam sistem pelelangan ikan yang diterapkan di
PPN Pelabuhanratu.
Penulis dapat memberikan beberapa saran, yaitu: (I) penerapan struktur organisasi
baru sesuai dengan SK. Menteri Eksplorasi Laut dan Perikanan No.69 tahun 2000 di PPN
Pelabuhanratu, (2) J:SpN Pelabuhanrtau perlu mengadakan pembinaan mutu hasil tangkapan
seperti membangun LPPMHP, (3) PPN Pelabuhanratu perlu mengadakan pengembangan
terhadap fasilitas yang ada terutama kolam pelabuhan dan darmaga, (4) PPN Pelabuhanratu
perlu mempersiapkan diri untuk kemungkinan diterapkannya otonomi daerah.


SKIUPSI

Judul Skripsi

Analisis Kebijakan Pernerintah Dalarn Pembangunan
Pelabuhan Perikanan di Indonesia: Aplikasi Kebijakan
Pernerintah di PPN Pelabuhanratu

Nama Mahasiswa

Theresia Tapangan

NomoI' Pokok

C05496023

Program Studi

Pernanfaatan Surnberdaya Perikanan


Menyetujui :
I. Kornisi Pernbirnbing

/
II'. Darrnawan, MA
Ketua

Dr.Ir. M. Fedi A. ondita, M.Sc
Anggota

Mengetahui,