Strategi Pembangunan Perikanan berkelanjutan diponegoro
PERENCANAAN STRATEGI PEMBANGUNAN
PERIKANAN DAN KELAUTAN
KABUPATEN SITUBONDO
TUGAS KULIAH
Oleh:
Desy Febrianti
NIM. 1308 2020 1024
PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI
PROGRAM PASCA SARJANA
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS JEMBER
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pelaksanaan pembangunan kelautan dan perikanan ditopang atas dasar
empat pilar yaitu pro-poor (pengentasan kemiskinan), pro-job (penyerapan tenaga
kerja), pro-growth (pertumbuhan) dan pro-environment (pemulihan dan pelestarian
lingkungan) dan mendorong tumbuhnya investasi di bidang kelautan dan perikanan
(pro-business). Penekanan kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan selama ini
lebih kepada pendayagunaan sumber daya kelautan dan perikanan untuk mewujudkan
pertumbuhan ekonomi (kemakmuran); pemerataan kesejahteraan (keadilan sosial);
pengentasan kemiskinan; perlindungan usaha dan penciptaan lapangan kerja bagi para
nelayan, pembudidaya, pengolah dan pemasar ikan serta masyarakat pesisir lainnya,
dengan tetap menjaga terpeliharanya daya dukung ekosistem perairan dan stok sumber
daya hayati yang terdapat di dalamnya secara seimbang.
Visi pembangunan kelautan dan perikanan tahun 2010-2014 adalah
“Pembangunan Kelautan dan Perikanan yang berdaya saing dan berkelanjutan
untuk kesejahteraan masyarakat”.
Melalui visi tersebut diharapkan dapat terwujudnya pengelolaan sumber
daya kelautan dan perikanan yang dapat memberikan nilai tambah terhadap produk
kelautan dan perikanan sehingga memiliki daya saing yang tinggi, dengan tetap
memperhatikan kelestarian sumber daya kelautan dan perikanan, yang pada gilirannya
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan.
Untuk mewujudkan visi pembangunan kelautan dan perikanan tersebut,
maka misi yang diemban oleh KKP adalah :
1. Mengoptimalkan Pemanfaatan Sumber daya Kelautan dan Perikanan;
2. Minngkatkan nilai tambah dan daya saing produk kelautan dan perikanan;
3. Memelihara daya dukung dan kualitas lingkungan sumber daya kelautan dan
perikanan.
Pada tataran pembanguan kelautan dan perikanan di daerah, visi dan misi
KKP ini dilaksanakan oleh pemerintah daerah. Pemerintah daerah sebagai pelaksana
pembangunan di daerah harus mampu meng implementasikan visi dan misi KKP tanpa
mengabaikan potensi dan kebutuhan daerah. Hal ini menjadi penting, untuk
menyelaraskan antara pembangunan daerah dan pembangunan nasional.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
a. Mengetahui isu-isu strategis bidang kelautan dan perikanan
b. Merencanakan langkah strategis bagi pembangunan kelautan dan perikanan
c. Memenuhi tugas pembuatan makalah mata kuliah Strategi Perencanaan
Pembangunan Daerah
BAB II
ISU STRATEGIS KELAUTAN DAN PERIKANAN
KABUPATEN SITUBONDO
Beberapa isu-isu strategis pada bidang kelautan dan perikanan yang ada di
Kabupaten Situbondo, dapat dilihat pada table berikut :
ISU
I. Budidaya
1. Teknik budidaya Ikan Air
TAN TAN GAN
a.
Rendahnya pengetahuan dan kemampuan
Tawar di Kecamatan Kendit
pelaku utama dalam pemilihan lokasi untuk
masih belum baik
budidaya Ikan Lele
Rendahnya pengetahuan pembudidaya Lele
b.
tentang
pemakaian
pakan
tambahan,
probiotik dan vitamin untuk mempercepat
c.
pertumbuhan ikan
Rendahnya ketrampilan dan kemampuan
pembudidaya ikan Lele dalam memilih benih
d.
ikan lele yang baik
Rendahnya pengetahuan dan kemampuan
pembudidaya ikan Lele dalam mengontrol
dan menjaga kualitas air sebagai langkah
2. Tekhnik
pencegahan
pencegahan penyakit
a. Masih
rendahnya
pengetahuan
dan
penyakit pada budidaya
ketrampilan pelaku utama pembudidaya
Ikan
Ikan Kerapu di KJA dalam penggunaan
Kerapu
di
KJA
masih minim
vaksin sebagai langkah pencegahan
b. Masih
rendahnya
kemampuan
pengetahuan
dan
pelaku utama pembudidaya
Ikan Kerapu di KJA dalam mendapatkan
vaksin
II.
Pengolahan
Perikanan
Hasil
a. Pengetahuan dan kemampuan masyarakat
dalam mengolah ikan masih rendah
b. Ketersediaan
sarana
pengolahan
dan
pemasaran ikan yang dimiliki pelaku utama
masih sederhana
c. Tingkat konsumsi olahan ikan di Kabupaten
Situbondo masih rendah
III.
Kelautan
1. Nelayan dan masyarakat
pesisir belum memiliki
kesadaran
dalam
mengolah SDA dengan
IV.
a. Pengetahuan akan pentingnya keberadaan
hutan mangrove masih rendah
b. Pengetahuan akan pentingnya kelestarian
terumbu karang masih rendah
baik dan berkelanjutan
Kelembagaan
Kelompok
1. Kerjasama antar pelaku
utama pembudidaya ikan
air tawar belum berjalan
maksimal
2. Kelompok
pembesaran
ikan kerapu yang sudah
a. Pelaku
utama
belum
mengoptimalkan
manfaat berkelompok
b. Anggota kelompok belum melaksanakan
perannya dalam berkelompok
a. Pelaku utama yang belum melakukan
pembagian tugas/peran dalam kelompok
terbentuk belum berjalan
efektif
3. Kerjasama antar pelaku
utama
pengolah
ikan
belum berjalan
4. Kelompok nelayan masih
belum berjalan dengan
V.
1.
baik
Pembiayaan
Pemasaran
Pengembangan
2.
3.
perannya dalam berkelompok
a. Anggota
belum
mengetahui
manfaat berkelompok
usaha
usaha
a. Kemampuan
rendah
a. Kemampuan
mengakses
oleh
rendah
utama
dengan modal besar
Pengembangan
usaha
pembudidaya
dalam
mengakses pemasaran yang lebih luas masih
budidaya KJA didominasi
pelaku
kelompok
dan
budidaya Ikan Air Tawar
belum maksimal
Pengembangan
a. Anggota kelompok belum melaksanakan
pelaku
lembaga
utama
dalam
perbankan
masih
a. Kemampuan pengolah dalam mengakses ke
olahan masih terkendala
4.
lembaga permodalan masih rendah
permodalan
b. Kemampuan pengolah dalam mengakses
Nelayan belum mampu
pemasaran yang lebih luas masih rendah
a. Kemampuan nelayan dalam mengolah SDA
mengembangkan
usaha
yang berbasis ekowisata
kelautan
secara
berkelanjutan
menjadi
bernilai
ekonomis masih rendah
b. Kemampuan nelayan dalam mengakses
lembaga permodalan masih rendah
BAB III
RENCANA STRATEGIS KELAUTAN DAN PERIKANAN
KABUPATEN SITUBONDO
Berdasarkan isu-isu strategis yang dijabarkan pada bab 2, maka rencana
strategis yang akan dapat dilaksanakan adalah :
I.
ISU
Budidaya
LANGKAH STRATEGIS
a. Meningkatkan produksi perikanan
b. Meningkatkan kualitas produk perikanan
c. Meningkatkan
peran
usaha
perikanan
sebagai penggerak ekonomi masyarakat
d. Meningkatkan
peran
usaha
perikanan
sebagai penyumbang protein bagi ketahanan
II.
Pengolahan
Hasil
a.
pangan keluarga
Meningkatkan
produksi
b.
perikanan
Meningkatkan daya saing product hasil
Perikanan
hasil
olahan
olahan ikan, melalui perbaikan kualitas dan
c.
pengemasan product
Meningkatkan kesadaran pengolah untuk
menerapkan sistem sanitasi dan higienitas
dalam proses pengolahan
III.
Kelautan
a.
Memperbaiki
ekosistem
mangrove
dan
terumbu karang
b.
Meningkatkan kesadaran dan peran nelayan
serta masyarakat pesisir untuk menjaga
ekosistem mangrove dan terumbu karang
c.
Meningkatkan
kesadaran
nelayan
dalam
menggunakan alat tangkap ramah lingkungan
IV.
Kelembagaan
a. Meningkatkan interaksi antar anggota untuk
Kelompok
saling bertukar pengalaman
b. Menumbuhkan kesadaran bersama untuk
V.
Pembiayaan
Pemasaran
dan
menguatkan posisi tawar
a. Menjembatani perbankan dan pelaku utama
perikanan untuk mendapatkan akses kredit
b. Mengembangkan lembaga mikro informal
bagi kelangsungan usaha nelayan
c. Meningkatkan peran kelompok
dalam
mengakses perbankan dan pemasaran
d. Melakukan promosi product dengan
mengikutsertakan product-product olahan
ikan dalam pameran
BAB IV
PENUTUP
Dalam
melaksanakan
pembangunan
daerah
yang
selaras
dengan
pembangunan nasional, Pemerintah Daerah sudah selayaknya mengimplementasikan
visi dan misi Pemerintah Pusat dalam visi dan misi Pemerintah Daerah. Pembangunan
kelautan dan perikanan di Kabupaten Situbondo seharusnya sejalan dengan visi dan
misi Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) sebagai pengemban amanah
pembangunan kelautan dan perikanan tingkat pusat.
Visi dan Misi daerah sudah seharusnya mendukung pelaksanaan visi dan
misi pemerintah pusat. Dalam hal ini bukan berarti kebutuhan dan potensi daerah harus
di abaikan, akan tetapi pemerintah daerah memanfaatkan potensi-potensinya untuk
mendukung tercapainya visi dan misi pemerintah pusat. Sehingga pembangunan yang
telah direncanakan akan terwujud.
PERIKANAN DAN KELAUTAN
KABUPATEN SITUBONDO
TUGAS KULIAH
Oleh:
Desy Febrianti
NIM. 1308 2020 1024
PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI
PROGRAM PASCA SARJANA
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS JEMBER
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pelaksanaan pembangunan kelautan dan perikanan ditopang atas dasar
empat pilar yaitu pro-poor (pengentasan kemiskinan), pro-job (penyerapan tenaga
kerja), pro-growth (pertumbuhan) dan pro-environment (pemulihan dan pelestarian
lingkungan) dan mendorong tumbuhnya investasi di bidang kelautan dan perikanan
(pro-business). Penekanan kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan selama ini
lebih kepada pendayagunaan sumber daya kelautan dan perikanan untuk mewujudkan
pertumbuhan ekonomi (kemakmuran); pemerataan kesejahteraan (keadilan sosial);
pengentasan kemiskinan; perlindungan usaha dan penciptaan lapangan kerja bagi para
nelayan, pembudidaya, pengolah dan pemasar ikan serta masyarakat pesisir lainnya,
dengan tetap menjaga terpeliharanya daya dukung ekosistem perairan dan stok sumber
daya hayati yang terdapat di dalamnya secara seimbang.
Visi pembangunan kelautan dan perikanan tahun 2010-2014 adalah
“Pembangunan Kelautan dan Perikanan yang berdaya saing dan berkelanjutan
untuk kesejahteraan masyarakat”.
Melalui visi tersebut diharapkan dapat terwujudnya pengelolaan sumber
daya kelautan dan perikanan yang dapat memberikan nilai tambah terhadap produk
kelautan dan perikanan sehingga memiliki daya saing yang tinggi, dengan tetap
memperhatikan kelestarian sumber daya kelautan dan perikanan, yang pada gilirannya
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan.
Untuk mewujudkan visi pembangunan kelautan dan perikanan tersebut,
maka misi yang diemban oleh KKP adalah :
1. Mengoptimalkan Pemanfaatan Sumber daya Kelautan dan Perikanan;
2. Minngkatkan nilai tambah dan daya saing produk kelautan dan perikanan;
3. Memelihara daya dukung dan kualitas lingkungan sumber daya kelautan dan
perikanan.
Pada tataran pembanguan kelautan dan perikanan di daerah, visi dan misi
KKP ini dilaksanakan oleh pemerintah daerah. Pemerintah daerah sebagai pelaksana
pembangunan di daerah harus mampu meng implementasikan visi dan misi KKP tanpa
mengabaikan potensi dan kebutuhan daerah. Hal ini menjadi penting, untuk
menyelaraskan antara pembangunan daerah dan pembangunan nasional.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
a. Mengetahui isu-isu strategis bidang kelautan dan perikanan
b. Merencanakan langkah strategis bagi pembangunan kelautan dan perikanan
c. Memenuhi tugas pembuatan makalah mata kuliah Strategi Perencanaan
Pembangunan Daerah
BAB II
ISU STRATEGIS KELAUTAN DAN PERIKANAN
KABUPATEN SITUBONDO
Beberapa isu-isu strategis pada bidang kelautan dan perikanan yang ada di
Kabupaten Situbondo, dapat dilihat pada table berikut :
ISU
I. Budidaya
1. Teknik budidaya Ikan Air
TAN TAN GAN
a.
Rendahnya pengetahuan dan kemampuan
Tawar di Kecamatan Kendit
pelaku utama dalam pemilihan lokasi untuk
masih belum baik
budidaya Ikan Lele
Rendahnya pengetahuan pembudidaya Lele
b.
tentang
pemakaian
pakan
tambahan,
probiotik dan vitamin untuk mempercepat
c.
pertumbuhan ikan
Rendahnya ketrampilan dan kemampuan
pembudidaya ikan Lele dalam memilih benih
d.
ikan lele yang baik
Rendahnya pengetahuan dan kemampuan
pembudidaya ikan Lele dalam mengontrol
dan menjaga kualitas air sebagai langkah
2. Tekhnik
pencegahan
pencegahan penyakit
a. Masih
rendahnya
pengetahuan
dan
penyakit pada budidaya
ketrampilan pelaku utama pembudidaya
Ikan
Ikan Kerapu di KJA dalam penggunaan
Kerapu
di
KJA
masih minim
vaksin sebagai langkah pencegahan
b. Masih
rendahnya
kemampuan
pengetahuan
dan
pelaku utama pembudidaya
Ikan Kerapu di KJA dalam mendapatkan
vaksin
II.
Pengolahan
Perikanan
Hasil
a. Pengetahuan dan kemampuan masyarakat
dalam mengolah ikan masih rendah
b. Ketersediaan
sarana
pengolahan
dan
pemasaran ikan yang dimiliki pelaku utama
masih sederhana
c. Tingkat konsumsi olahan ikan di Kabupaten
Situbondo masih rendah
III.
Kelautan
1. Nelayan dan masyarakat
pesisir belum memiliki
kesadaran
dalam
mengolah SDA dengan
IV.
a. Pengetahuan akan pentingnya keberadaan
hutan mangrove masih rendah
b. Pengetahuan akan pentingnya kelestarian
terumbu karang masih rendah
baik dan berkelanjutan
Kelembagaan
Kelompok
1. Kerjasama antar pelaku
utama pembudidaya ikan
air tawar belum berjalan
maksimal
2. Kelompok
pembesaran
ikan kerapu yang sudah
a. Pelaku
utama
belum
mengoptimalkan
manfaat berkelompok
b. Anggota kelompok belum melaksanakan
perannya dalam berkelompok
a. Pelaku utama yang belum melakukan
pembagian tugas/peran dalam kelompok
terbentuk belum berjalan
efektif
3. Kerjasama antar pelaku
utama
pengolah
ikan
belum berjalan
4. Kelompok nelayan masih
belum berjalan dengan
V.
1.
baik
Pembiayaan
Pemasaran
Pengembangan
2.
3.
perannya dalam berkelompok
a. Anggota
belum
mengetahui
manfaat berkelompok
usaha
usaha
a. Kemampuan
rendah
a. Kemampuan
mengakses
oleh
rendah
utama
dengan modal besar
Pengembangan
usaha
pembudidaya
dalam
mengakses pemasaran yang lebih luas masih
budidaya KJA didominasi
pelaku
kelompok
dan
budidaya Ikan Air Tawar
belum maksimal
Pengembangan
a. Anggota kelompok belum melaksanakan
pelaku
lembaga
utama
dalam
perbankan
masih
a. Kemampuan pengolah dalam mengakses ke
olahan masih terkendala
4.
lembaga permodalan masih rendah
permodalan
b. Kemampuan pengolah dalam mengakses
Nelayan belum mampu
pemasaran yang lebih luas masih rendah
a. Kemampuan nelayan dalam mengolah SDA
mengembangkan
usaha
yang berbasis ekowisata
kelautan
secara
berkelanjutan
menjadi
bernilai
ekonomis masih rendah
b. Kemampuan nelayan dalam mengakses
lembaga permodalan masih rendah
BAB III
RENCANA STRATEGIS KELAUTAN DAN PERIKANAN
KABUPATEN SITUBONDO
Berdasarkan isu-isu strategis yang dijabarkan pada bab 2, maka rencana
strategis yang akan dapat dilaksanakan adalah :
I.
ISU
Budidaya
LANGKAH STRATEGIS
a. Meningkatkan produksi perikanan
b. Meningkatkan kualitas produk perikanan
c. Meningkatkan
peran
usaha
perikanan
sebagai penggerak ekonomi masyarakat
d. Meningkatkan
peran
usaha
perikanan
sebagai penyumbang protein bagi ketahanan
II.
Pengolahan
Hasil
a.
pangan keluarga
Meningkatkan
produksi
b.
perikanan
Meningkatkan daya saing product hasil
Perikanan
hasil
olahan
olahan ikan, melalui perbaikan kualitas dan
c.
pengemasan product
Meningkatkan kesadaran pengolah untuk
menerapkan sistem sanitasi dan higienitas
dalam proses pengolahan
III.
Kelautan
a.
Memperbaiki
ekosistem
mangrove
dan
terumbu karang
b.
Meningkatkan kesadaran dan peran nelayan
serta masyarakat pesisir untuk menjaga
ekosistem mangrove dan terumbu karang
c.
Meningkatkan
kesadaran
nelayan
dalam
menggunakan alat tangkap ramah lingkungan
IV.
Kelembagaan
a. Meningkatkan interaksi antar anggota untuk
Kelompok
saling bertukar pengalaman
b. Menumbuhkan kesadaran bersama untuk
V.
Pembiayaan
Pemasaran
dan
menguatkan posisi tawar
a. Menjembatani perbankan dan pelaku utama
perikanan untuk mendapatkan akses kredit
b. Mengembangkan lembaga mikro informal
bagi kelangsungan usaha nelayan
c. Meningkatkan peran kelompok
dalam
mengakses perbankan dan pemasaran
d. Melakukan promosi product dengan
mengikutsertakan product-product olahan
ikan dalam pameran
BAB IV
PENUTUP
Dalam
melaksanakan
pembangunan
daerah
yang
selaras
dengan
pembangunan nasional, Pemerintah Daerah sudah selayaknya mengimplementasikan
visi dan misi Pemerintah Pusat dalam visi dan misi Pemerintah Daerah. Pembangunan
kelautan dan perikanan di Kabupaten Situbondo seharusnya sejalan dengan visi dan
misi Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) sebagai pengemban amanah
pembangunan kelautan dan perikanan tingkat pusat.
Visi dan Misi daerah sudah seharusnya mendukung pelaksanaan visi dan
misi pemerintah pusat. Dalam hal ini bukan berarti kebutuhan dan potensi daerah harus
di abaikan, akan tetapi pemerintah daerah memanfaatkan potensi-potensinya untuk
mendukung tercapainya visi dan misi pemerintah pusat. Sehingga pembangunan yang
telah direncanakan akan terwujud.