Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

3. Bagi Universitas, penulisan skripsi ini menambah jumlah karya ilmiah yang dimiliki sehingga mampu digunakan sebagai bahan acuan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut sebagai sumbangsih untuk memajukan pendidikan.

1.6. Sistematika Penulisan

Pada penulisan laporan ini, penulis membuat sistematika penulisan agar memudahkan dalam membaca dan memahami isi dari laporan secara garis besarnya. Secara global sistematika penulisan ini dibagi menjadi lima bagian :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan latar belakang penulisan sebagai topik, identifikasi masalah yang timbul, pembatasan masalah yang timbul, dan pembatasan masalah sebagai ruang lingkup yang hanya akan di bahas dalam penulisan.

BAB II: LANDASAN TEORI

Pada bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang yang mendukung dalam perencanaan dan perancangan sistem instalasi listrik gedung.

BAB III: METODE PERANCANGAN

Membahas tentang perancangan dan diagram alir masing-masing item yang dibutuhkan dalam instalasi listrik gedung.

BAB IV: ANALISA PERANCANGAN

Memberi keterangan mengenai rincian perhitungan yang dibutuhkan dalam perancangan setiap item instalasi listrik gedung hingga diketahui nilai beban listrik yang dibutuhkan dalam gedung.

BAB V: PENUTUP

Pada bab ini menjelaskan kesimpulan dari keseluruhan perancangan sistem instalasi listrik gedung. 5

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Instalasi Listrik

Instalasi listrik adalah sebuah sistem yang digunakan untuk menyalurkan daya listrik untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam kehidupannya. Dalam perancangan sistem instalasi listrik sebuah gedung, instalasi listrik dibagi menjadi 2 yaitu: 1. Instalasi pencahayaan buatan 2. Instalasi daya listrik Instalasi pencahayaan buatan adalah upaya untuk memberikan daya listrik pada lampu sehingga dapat dijadikan sumber cahaya ketika pencahayaan alami terkendala waktu dan lingkungan. Pencahayaan buatan ini meliputi lampu, armatur lampu, kabelpenghantar dan sakelar. Instalasi pencahayaan buatan ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan pada penghuni sebuah gedung dalam menjalankan aktivitas keseharian. Instalasi daya listrik merupakan instalasi untuk menjalankan mesin-mesin listrik yang ada dalam gedung untuk memeberikan supply daya listrik pada seluruh peralatan yang membutuhkan daya listrik dalam sebuah gedung. Sebuah rancangan instalasi listrik harus memenuhi standar dan undang- undang yang berlaku di Indonesia. Ketentuan mengenai komponen- komponen instalasi listrik sudah terangkum dalam Persyaratan Umum Instalasi Listrik PUIL dan ketentuan-ketentuan lain sebagai berikut: 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Persyaratn Teknis Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit. 2. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Pedoman-Pedoman Teknis Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit Tahun 2014. 3. SNI 03-0711-2004, atau edisi terakhir, Keselamatan pada bangunan fasilitas kesehatan. 4. SNI 04-7018-2004, atau edisi terakhir, Sistem pasokan daya listrik darurat dan siaga.