Hubungan Antar Ruang Pola Sirkulasi Zoning Grouping

9. Hubungan Antar Ruang

LOBBY RESTORAN DAPUR GUDANG MAKANAN AREA RECEPTIONIST LAVATORY R. PELAYAN LOBBY DINING AREA SPA R. LOCKER PRIA R. SHOWER PRIA R. LOCKER WANITA R. SHOWER WANITA R. TUNGGU R. SPA DELUXE R. SPA EXECUTIVE SUITE R. SPA PRESIDENTIAL SUITE R. PRWTN RAMBUT, TGN KAKI R. YOGA R. THAI MASSAGE R. FITNESS R. SAUNA R. WHIRLPOOL KETERANGAN: : HUBUNGAN LANGSUNG : HUBUNGAN TAK LANGSUNG TAK BERHUBUNGAN MAKRO : HUBUNGAN LANGSUNG : HUBUNGAN TAK LANGSUNG TAK BERHUBUNGAN MIKRO Bagan 4. Hubungan Antar Ruang Sumber: Analisa Penulis, 2009

10. Pola Sirkulasi

Sistem Sirkulasi Keuntungan Kerugian a Linier a Jalan yang lurus dapat menjadi unsur pengorganisir utama b Memiliki beberapa al- ternatif pilihan jalan: melengkung, memo- tong , jalan bercabang, dan loop a Pengunjung harus me- ngerti arah fungsi ruang yang akan dituju b Radial a Pengunjung dapat me- milih alternatif ruang yang dituju b Arah sirkulasi jelas a Sirkulasi monoton, karena setiap ruang kembali ke titik yang sama. b Pengunjung harus me- ngerti arah fungsi ruang yang dituju c Spiral a Pengunjung dihadap- kan pada banyaknya alternatif ruang b Pola sirkulasi jelas a Sirkulasi dapat melelah kan pengunjung b Kurang efektif karena pengunjung yang akan menuju fungsi ruang di ujung area harus mele- wati fungsi ruang lain. Tabel 4. Pola Sirkulasi Sumber: Analisa Penulis, 2009

11. Zoning Grouping

Pada prinsipnya penentuan zoning dan grouping berdasarkan atas sifat kegiatan dan kepentingannya. Sebagai dasar pertimbangan dalam penentuan zoning dan grouping adalah : a. Sirkulasi kegiatan yang berlangsung b. Kemudahan dalam mencapai fasilitas yang ada c. Aktivitas dalam ruang d. Keamanan dan kenyamanan e. Tingkat kebutuhan pengunjung

C. KONSEP DESAIN

1. Ide Dasar Desain

Konsep interior pada perancangan Asian Spa mengaplikasikan konsep Eko-Desain yang bersifat pencegahan. Sebelumnya, konsep Eko- Desain muncul akibat ketakutan orang-orang akan bahaya Global War ming . Hal ini mencuat dan menjadi bahan perbincangan khalayak luas, karena muncul pemikiran tentang kebutuhan untuk memberdayakan potensi site dan menghemat sumber daya alam akibat menipisnya sumber energi tak terbarukan. Global War ming telah mendorong berbagai pihak untuk melakukan pencegahan sesegera mungkin. Termasuk desainer interior yang secara tidak langsung juga berhubungan untuk sedikitnya dapat mengurangi dampak dan lebih menghemat energi. Eko-Desain sebagai latar belakang dan permasalahan pada perancangan ini saling berhubungan antara Eko-Desain, Asian Spa serta Air. Hubungannya yaitu bahwa tujuan program Spa itu sendiri adalah