10
d. Saat terjadi kenaikan dan penurunan suhu secara tiba-tiba, maka
isolator gelas ini akan mudah retak pada permukaannya. Berarti isolator gelas ini bersifat mudah dipengaruhi oleh perubahan suhu
disekelilingnya. Tetapi bila isolator gelas ini mengandung campuran dari bahan lain, maka suhunya akan turun.
Gambar 2.3 Isolator a Porselen b Kaca
Suatu isolator yang baik mempunyai bahan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Walaupun ada yang sanggup menghantarkan
arus listrik namun relatif kecil sehingga bisa diabaikan. Bahan-bahan isolasi yang dipakai untuk isolator jaringan
kebanyakan terbuat dari bahan padat, seperti bahan porselin, gelas, mika, ebonit, keramik, parafin, kuarts, dan veld spaat. Persyaratan bahan isolator
adalah [2] : a.
Bahan isolasi yang ekonomis, tanpa mengurangi kemampuannya sebagai isolator. Sebab makin berat dan besar ukuran isolator
tersebut akan mempengaruhi beban penyangga pada sebuah tiang listrik.
b. Bahan yang terbuat dari bahan padat, seperti : porselin, gelas,
mika, ebonit, keramik, parafin, kuarts, dan veld spaat.
2.1.5 Isolator Terpolusi
Isolator baik yang terpasang di ruang terbuka maupun tertutup, akan dilapisi oleh polutan yang terkandung di udara. Polutan ini dapat
mempengaruhi konduktivitas permukaan dari isolator tersebut sehingga dapat
Universitas Sumatera Utara
11
menyebabkan kegagalan isolasi. Beberapa jenis polutan yang sangat berpengaruh terhadap tahanan permukaan isolator adalah [1]
: 1.
Limbah pabrik dalam bentuk gas seperti karbon dioksida, klorin dan sulfur oksida dari pabrik kimia dan sebagainya.
2. Kotoran burung.
3. Pasir di daerah gurun.
Kondisi cuaca akan mempengaruhi polusi pada permukaan isolator ini. Angin dapat membawa garam dan pasir sampai ke permukaan isolator. Hujan
deras dapat membersihkan polutan terutama di bagian atas permukaan isolator sedangkan gerimis, kelembaban yang tinggi, dan kabut akan membuat lapisan
polutan menjadi basah.
IEC menggolongkan bobot polusi isolator menjadi 3 tingkatan seperti Tabel 2.1. Metode yang digunakan adalah metode ESDD equivalent salt deposit
density. Metode ESDD dilakukan dengan mengukur konduktivitas polutan kemudian disetarakan dengan bobot garam dalam larutan air yang
konduktivitasnya sama dengan konduktivitas polutan tersebut. Tabel 2.1 Penggolongan Bobot Polusi Berdasarkan IEC 60050-815: 2000 Edisi 01
[1] Tingkat Pengotoran
ESDD Ringan
0.03-0.06 Sedang
0.06-0.1 Berat
0.1
Selain standar diatas, IEC 815 juga menentukan bobot polusi dengan metode ESDD dan tinjauan lapangan. Penentuan Tabel 2.2 Tingkat
Polusi Dilihat dari Lingkungannya Berdasarkan IEC 815.
Universitas Sumatera Utara
12
Tabel 2.2 Tingkat Polusi [1] Tingkat
Polusi Contoh Lingkungan
ESDD mgcm
2
Ringan -
Wilayah dengan sedikit industri dan rumah penduduk dengan sarana pembakaran rendah.
- Wilayah pertanian penggunaan pupuk dapat
meningkatkan bobot polusi dan pegunungan. -
Wilayah dengan jarak 10km atau lebih dari laut dan tidak ada angin laut yang berhembus.
Cat : Semua kawasan terletak paling sedikit 10 – 20 km dari laut dan bukan kawasan terbuka bagi
hembusan angin langsung dari laut. 0.03-0.06
Sedang -
Wilayah dengan industri yang tidak menghasilkan polusi gas.
-
Wilayah dengan kepadatan tinggi danatau kawasan industri kepadatan tinggi yang sering
hujan danatau berangin.
-
Wilayah yang tidak terlalu dekat dengan pantai kira kira beberapa kilometer.
0.06-0.1
Berat -
Sangat dekat pantai -
Sangat dekat dengan kawasan Industri
-
Wilayah padang pasir dengan tidak adanya hujan untuk jangka waktu yang lama.
0.1
Universitas Sumatera Utara
13
2.1.6 Parameter Isolator