Data Flow Diagram DFD Flowchart Latar Belakang

7. Scalability dan limits yaitu MySQL mampu menangani database dalam skala besar, dengan jumlah records lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya. 8. Connectivity MySQL dapat melakukan koneksi dengan client menggunakan protokol TCPIP, Unix soket UNIX, atau Named Pipes NT. 9. Interface MySQL memiliki interface antar muka terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API Application Programming Interface. 10. Clients dan tools MySQL dilengkapi dengan berbagai tool yang dapat digunakan untuk administrasi database, dan pada setiap tool yang ada disertakan petunjuk online. 11. Struktur tabel MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan database lainnya semacam PostgreSQL ataupun Oracle.

2.6 Data Flow Diagram DFD

Data Flow Diagram DFD adalah alat pembuatan model yang memungkinkan professional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD merupakan alat perancangan yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi yang digunakan untuk menggambarkan analisa maupun rancangan system yang mudah di komunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program Muchtar Sani, 2011.

2.7 Flowchart

Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart mempermudah penyelesaian suatu masalah, flowchart sistem merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur- prosedur yang ada di dalam sistem. Flowchart program dihasilkan dari flowchart sistem Muchtar Sani, 2011. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan berperan penting untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik, seperti tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1 bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. Pasal 31 ayat 2 berisi tentang setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya, ayat 3 menjelaskan bahawa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak milia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yanag diatur dalam undang-undang. Dalam lembaga pendidikan khususnya universitas, banyak beasiswa yang ditawarkan kepada mahasiswa yang berprestasi dan kurang mampu. Untuk menyelenggarakan pendidikan yang bermutu diperlukan biaya pendidikan yang cukup besar. Oleh karena itu setiap mahasiswa berhak mendapat beasiswa bagi mereka yang berprestasi dan orang tuanya kurang mampu. Beasiswa dapat dikatakan sebagai pendanaan yang tidak bersumber dari pendanaan sendiri atau orang tua, akan tetapi diberikan oleh pemerintah, perusahaan swasta, kedutaan, universitas, serta lembaga pendidik atau peneliti, dan juga dari kantor tempat bekerja karena prestasi seorang karyawan dapat diberikan kesempatan untuk meningkaatkan kapasitas sumber daya manusianya melalui pendidikan. Biaya tersebut diberikan kepada yang berhak menerima, terutama berdasarkan klasifikasi, kualitas, dan kompetensi si penerima beasiswa Gafur, 2008. Dengan demikian pemberian beasiswa kepada mahasiswa di perguruan tinggi merupakan wujud dari partisipasi masyarakat, instansi pemerintah, perusahaan-perusahaan swasta dalam ikut serta membangun bangsa khususnya dalam bidang pendidikan. Pengambilan keputusan yang tepat memungkinkan tujuan pelaksanaan beasiswa dapat tercapai. Pengambilan keputusan adalah pemilihan beberapa tindakan alternatif yang ada untuk mencapai satu atau beberapa tujuan yang telah ditetapkan Turban, 2005. Universitas Sumatera Utara Pemberian beasiswa juga diberikan kepada mahasiswa di Universitas Sumatera Utara, yang sumber pendanaannya berasal dari instansi pemerintah BUMN, perusahaan swasta dan yayasan. Setiap mahasiswa yang mendaftar sebagai calon penerima beasiswa dari tiap-tiap fakultas akan diseleksi sehingga terpilih mahasiswa yang berhak mendapatkan beasiswa. Dalam melakukan seleksi beasiswa tentu akan mengalami kesulitan karena banyaknya yang mendaftar beasiswa dan banyaknya kriteria yang digunakan untuk menentukan keputusan penerima beasiswa yang sesuai dengan yang diharapkan. Untuk itu diperlukan suatu aplikasi sistem pendukung keputusan SPK yang dapat memperhitungkan segala kriteria yang mendukung pengambilan keputusan guna membantu, mempercepat dan mempermudah proses pengambilan keputusan dalam penentuan penerima beasiswa. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan adalah metode clustering dengan c-means. Clustering merupakan suatu kumpulan dari keseluruhan cluster. Clustering bertujuan menemukan kelompok cluster objek yang berguna, dimana gunanya tergantung dari tujuan analisa data analisis cluster. Analisis cluster cluster analysis adalah salah satu analisis peubah ganda multivariate analysis yang digunakan untuk mengelompokkan objek-objek sedemikian rupa sehingga objek dalam satu cluster sangat mirip sedangkan objek di berbagai cluster cukup berbeda Santosa, 2007. Penelitian terdahulu menggunakan metode cluster dalam pengambilan keputusan sudah banyak dilakukan tidak hanya dibidang akademik, tetapi pada kasus lain diantaranya: clustering data pencemaran udara sektor industry di jawa tengah dengan kohenen neural network Warsito e.t al, 2008, sistem pendukung keputusan seleksi penerima beasiswa dengan metode AHP dan TOPSIS Manurung, 2010, Aplikasi Pendukung Keputusan untuk Penentuan Beasiswa Metode Composite Performance Index Tarihoran e.t. al, 2011, analisis dan implementasi ant colony algorithm untuk clustering Ramadhani, 2011. Semua hasil penelitian tersebut telah berhasil mengembangkan sistem tersebut dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Meskipun sudah banyak dilakukan penelitian tentang sistem pendukung keputusan dengan menggunakan metode cluster, tetapi masih perlu dikembangkan untuk mendapatkan hasil yang akurat dari keputusan yang diambil. Dengan menggunakan metode yang berbeda dengan penelitian sebelumnya Universitas Sumatera Utara diharapkan dapat menghasilkan keputusan yang akurat. Metode yang dimaksud adalah metode cluster c-means untuk rekomendasi penerima beasiswa. Metode cluster c-means merupakan metode yang terkenal dan banyak digunakan karena sederhana dan mudah diimplementasikan serta memiliki kemampuan untuk mengelompokkan data yang besar. Dengan metode cluster c-means maka semua data dapat diminimalisir sesuai dengan kebutuhan. Tiap-tiap data memiliki derajat keanggotaan untuk tiap-tiap cluster . Dengan cara memperbaiki pusat cluster dan nilai keanggotaan tiap-tiap data secara berulang, maka dapat dilihat bahwa pusat cluster akan menuju lokasi yang tepat. Perulangan ini didasarkan pada minimasi fungsi obyektif Luthfi, 2007. Dalam menentukan penerima beasiswa di Universitas Sumatera Utara, sistem pengolahan data masih belum efisien terutama dalam segi waktu dan banyaknya perulangan proses yang sebenarnya dapat diefisienkan. Pengelolaan data yang belum terakumulasi menggunakan database secara optimal juga menyebabkan kesulitan dalam pemerosesan data. Disamping itu juga belum tersedia perangkat lunak program beasiswa sebagai sistem pendukung keputusan bagi pihak manajemen USU maupun sistem informasi beasiswa berbasis web agar dapat membantu mahasiswa menyesuaikan beasiswa yang akan diikuti.

1.2 Rumusan Masalah