pariwisata, Surabaya memiliki objek wisata alam Kebun Binatang Wonokromo dan Pantai Kenjeran. Kota ini juga mempunyai banyak wisata sejarah dari
kenangan Soerabaja Tempo Doeloe, gedung-gedung tua peninggalan zaman Belanda dan Jepang salah satunya adalah Hotel Oranje atau Yamato.
Disamping dianugerahi wisata sejarah, Surabaya juga kaya akan wisata belanja. Sebagai kota perdagangan, Surabaya memiliki cukup banyak pusat
perbelanjaan dan mal. Kesenian tradisional di Kota Surabaya turnbuh dan berusaha untuk tetap
dilestarikan. Bentuk kesenian tradisional kota ini banyak ragamnya. Ada seni tari, seni musik dan seni panggung. Tak lupa juga dengan permainan tradisional seperti
lompat tali, gundu, engklek, congklak, patil lele dan lain-lain.
2.4 Bermain
Bermain adalah kegiatan yang anak-anak lakukan sepanjang hari karena bagi anak bermain adalah hidup dan hidup adalah permainan Mayesty dalam Sujiono
2010 : 44. Patern dalam Dockett dan Fleer 2000: 41-44 memandang kegiatan bermain
sebagai sarana sosialisasi, diharapkan melalui bermain dapat member kesempatan anak bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan perasaan, berkreasi, dan
belajar secara menyenangkan. Selain itu, kegiatan bermain dapat membantu anak mengenal tentang diri sendiri, dengan siapa dia hidup serta lingkungan tempat
dimana ia hidup. Bermain adalah cara bagi anak untuk belajar mengenai tubuh mereka dan
dunia ini, dan pada saat itulah mereka akan menggunakan kelima indra yang
dimilikinya. “Bagaimana rasanya jika benda ini disentuh? Bagaimana bunyinya jika b
enda ini dijatuhkan? Apa yang terjadi jika benda ini dilempar?” Dengan mengeksplorasi hal-hal yang ada di sekitarnya inilah otak anak akan berkembang.
Dengan bermain mereka mengembangkan imajinasi, skill, kemandirian, kreativitas, dan kemampuan bersosialisasi. Disini mereka akan belajar berbagi
mainan dengan teman dan saudaranya, belajar mengucapkan kata ‘maaf’ dan
‘terima kasih’. Dalam kehidupan masyarakat banyak dijumpai para orang tua yang kurang atau tidak menyadari betapa pentingnya masalah bermain ini bagi
tumbuh kembang anak, sehingga para orang tua tidak pernah memberikan perhatian, apalagi secara terencana.
2.5 Permainan Tradisional
Permainan Tradisional merupakan permainan yang dimainkan oleh anak-anak pada suatu daerah secara tradisi. Yang dimaksudkan secara tradisi disini, ialah
permainan ini telah diwariskan dari yang satu ke generasi berikutnya. Jadi permainan tersebut telah dimainkan oleh anak-anak dari suatu jaman ke jaman
berikutnya Sukintaka, 1992: 91. Permainan tradisional anak-anak adalah salah satu genre atau bentuk folklore
yang berupa permainan anak-anak, yang beredar secara lisan diantara anggota kolektif tertentu, berbentuk tradisional dan diwarisi turun temurun serta banyak
mempunyai variasi. Oleh karena termasuk folklore, maka sifat atau ciri dari permainan tradisional anak sudah tua usianya, tidak diketahui asal-usulnya, siapa
penciptanya dan dari mana asalnya. Biasanya disebarkan dari mulut ke mulut dan kadang-kadang mengalami perubahan nama atau bentuk meskipun dasarnya sama.
Jika dilihat dari akar katanya, permainan tradisional tidak lain adalah kegiatan yang diatur oleh suatu peraturan permainan yang merupakan pewarisan dari
generasi terdahulu yang dilakukan manusia anak-anak dengan tujuan mendapat kegembiraan Danandjaja, 1987.
2.6 Macam-Macam Permainan Tradisional