15 sendiri. Batasan ini mengisyaratkan bahwa ketrampilan interpersonal merupakan
kemampuan memahami orang lain, pikiran, serta perasaan mereka yang dapat dilakukan melalui pertemuan dan percakapan dengan orang daerah lain, mengenai
kehidupan mereka sehari-hari meskipun tidak menguasai bahasa daerah mereka. Sedangkan mengenai pengaruh ketrampilan interpersonal terhadap diri
seseorang dijelaskan oleh Lwin et al .2005:197 sebagai berikut: Ketrampilan interpersonal adalah kemampuan untuk memahami dan memperkirakan perasaan,
temperamen, perasaan, suasana hati, maksud dan keinginan orang lain serta menanggapi secara layak. Lebih lanjut dinyatakan ketrampilan interpersonal
memungkinkan seseorang untuk membangun kedekatan, pengaruh, pimpinan, dan membangun hubungan dengan masyarakat. Penjelasan ini menunjukkan bahwa
ketrampilan interpersonal dapat digunakan oleh individu dalam membangun kedekatan, pengaruh, pimpinan dan membangun hubungan dengan masyarakat.
Berdasarkan uraian di atas, yang dimaksud dengan ketrampilan interpersonal adalah ciri-ciri spesifik yang lebih substantif dari kemampuan
seseorang dalam berfikir dan berkomunikasi secara efektif sehingga menimbulkan hubungan saling pengertian antara dirinya dengan orang lain, yang nampak pada:
mudah bergaul, suka menolong, memahami orang lain, tentang rasa peduli lingkungan, harmonis, demokratis, perhatian terhadap orang lain, dan trampil dalam
menyelesaikan konflik.
C. Perkembangan Emosi dan Sosial Anak Usia SD
1. Perkembangan Emosi
Emosionalitas seseorang mengalami perkembangan seiring bertambahnya usia, pendidikan, dan pengalaman hidup. Ketrampilan emosional meliputi aktivitas:
mengidentifikasi dan memberi nama perasaan-perasaan, mengungkapkan perasaan, menilai intensitas perasaan, mengelola perasaan, menunda pemuasan,
mengendalikan dorongan hati, mengurangi stress, mengetahui stress, mengetahui perbedaan antara perasaan dan tindakan. Pada diri anak-anak ketika kontrol
emosionalnya masih labil dalam intensitas emosi yang tinggi, seringkali mereka merasa tertekan secara emosional akibat perlakuan dan batasan-batasan dari
lingkungan mereka. Untuk itu aktivitas bermain yang menantang dan latihan-latihan yang berat dinilai dapat menjadi alat katarsis emosinya. Kegiatan di sekolah
16 diselenggarakan suatu permainan yang mendidik yang mencakup kegiatan olah
raga, drama, senirupa, musik yang teratur dalam kurikulum.
2. Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial adalah perolehan kemampuan berperilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial atau menjadi orang yang mampu bermasyarakat.
Walaupun pada dasarnya setiap manusia adalah makhluk sosial, tetapi untuk menjadi pribadi yang sosial mereka harus belajar dalam waktu yang tidak singkat.
Mereka harus melalui paling tidak tiga proses sosialisasi seperti yang diungkapkan Hurlock 1991:250 antara lain: belajar berperilaku yang dapat diterima secara
sosial, memainkan peran sosial yang dapat diterima, dan perkembangan sikap sosial. Keberhasilan sosial tidak ditentukan semata-mata karena keunggulan
intelektual, banyak orang yang berhasil dalam perkembangan intelektual tetapi tidak berhasil dalam perkembangan sosialnya.
Pada anak usia sekolah dasar, anak semakin senang berada bersama- sama dengan kelompok-kelompok kecil anak-anak umur sebaya. Mereka tidak
begitu bergairah lagi bepergian bersama orang tuanya, mulai tertarik pada permainan kelompok, anak menetapkan kriteria baru, disamping kriteria alam untuk
memilih teman bermain. Berdasarkan karakteristik perkembangan anak sekolah dasar tersebut,
maka pelajaran yang diajarkan di Sekolah Dasar seharusnya lebih menekankan pada kemampuan anak dalam melatih ketrampilan intrapersonal dan interpersonal
yang akan mewujudkan karakter terpuji.
D. Kerangka Berfikir