dan Facilitating Conditions secara simultan mampu menjelaskan variability Behavioral Intention
sebesar 78,04 dan model bersifat kuat. Sedangkan variabel laten Use Behavior memiliki nilai R-square sebesar 0.168 yang artinya
Performance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence, Facilitating Conditions
dan Behavioral Intention secara simultan mampu menjelaskan variability
Use Behavior sebesar 16.85 dan model bersifat lemah. Kesesuaian model struktural dapat dilihat dari Q
2
, sebagai berikut: Q
2
= 1 – [1 – R
1 2
1 – R
2 2
] = 1
– [1 – 0.780 1 – 0.168] = 0.619
Hasil Q
2
yang dicapai adalah 0.619, berarti bahwa nilai-nilai yang diobservasi sudah direkonstruksi dengan baik dengan demikian model memiliki
relevansi prediktif predictive relevance.
4.5 Pembahasan
4.5.1 Pengaruh Performance Expectancy Terhadap Behavioral Intention
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Performance Expectancy mempunyai pengaruh terhadap Behavioral Intention. Hal ini dapat dilihat dari
nilai t-statistik sebesar 0.45 yang berarti lebih kecil dari 1.96. Pengaruh variabel Performance Expectancy
dengan variabel Behavioral Intention yang terjadi adalah pengaruh yang positif. Pengaruh positif Performance Expectancy terhadap
Behavioral Intention ditunjukkan nilai estimate atau koefisien regresi sebesar 0.55,
jika Performance Expectancy meningkat 0.55 maka Behavioral Intention akan meningkat juga sebesar 0.55 dan sebaliknya, artinya semakin tinggi harapan
pengguna akan kinerja aplikasi Brilian maka akan semakin cenderung memiliki niat untuk menggunakan sistem dalam aplikasi tersebut.
Hasil dalam penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Jati dan Laksito 2012 yang menganalisis faktor yang
mempengaruhi minat pemanfaatan dan penggunaan sistem e-ticket, dimana hasilnya membuktikan bahwa Performance Expectancy berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Behavioral Intention. Hasil penelitian ini juga tidak sejalan dengan temuan penelitian yang dilakukan oleh Bendi dan Aliyanto 2014 yang
menganalisis pengaruh perbedaan gender pada model UTAUT, dimana hasilnya membuktikan bahwa Performance Expectancy mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap Behavioral Intention. Berdasarkan uraian diatas maka, hipotesis pertama dalam penelitian ini
“Performance Expectancy berpengaruh positif dan signifikan terhadap Behavioral Intention
”, dapat dinyatakan ditolak dan tidak terbukti kebenarannya.
4.5.2 Pengaruh Effort Expectancy Terhadap Behavioral Intention
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Effort Expectancy mempunyai pengaruh terhadap Behavioral Intention. Hal ini dapat dilihat dari
nilai t-statistik sebesar 0.06 yang berarti lebih kecil dari 1.96. Tidak terdapat pengaruh variabel Effort Expectancy terhadap variabel Behavioral Intention.
Dengan demikian, semakin tinggi harapan pengguna akan aplikasi Brilian yang mudah digunakan, belum tentu dapat meningkatkan niat seseorang menggunakan
sistem dalam aplikasi tersebut. Dengan kata lain, ketika seseorang merasa menggunakan aplikasi Brilian dapat mengurangi upaya tenaga dan waktu, maka
seseorang akan belum tentu memiliki niat menggunakan aplikasi tersebut.
Hasil dalam penelitian ini tidak sesuai dengan studi Jati dan Laksito 2012 yang menguji pengaruh parsial harapan usaha Effort Expectancy terhadap
minat pemanfaatan teknologi informasi Behavioral Intention, dimana hasilnya membuktikan bahwa harapan usaha mempunyai pengaruh positif terhadap minat
pemanfaatan teknologi informasi. Hasil ini juga tidak sejalan dengan temuan penelitian yang dilakukan oleh Bendi dan Aliyanto 2014 yang membuktikan
bahwa Effort Expectancy mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Behavioral Intention.
Demikian pula dengan penelitian Putra dan Ariyanti 2013 yang menemukan bahwa Effort Expectancy memiliki pengaruh positif signifikan
terhadap Behavioral Intention. Sejalan dengan hasil dalam penelitian ini, dimana Sedana dan Wijaya
2010 menemukan bahwa tingkat kemudahan terkait penggunaan suatu sistem Effort Expectancy tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada Behavioral
Intention .
Berdasarkan uraian diatas maka, hipotesis kedua dalam penelitian ini “Effort Expectancy berpengaruh tidak langsung terhadap Use Behavior melalui
Behavioral Intention ”, dapat dinyatakan ditolak dan tidak terbukti kebenarannya.
4.5.3 Pengaruh Social Influence Terhadap Behavioral Intention