Pengujian Model Struktural Inner Model

pengalaman, karena nilai t-statistik secara berurutan sebesar 0.08, 0.03 dan 0.03 yang berarti keempatnya lebih kecil dari 1.96. Oleh karena itu hipotesis H 11 dapat dinyatakan ditolak. Hubungan Social Influence terhadap Behavioral Intention tidak dimoderasi oleh voluntariness of use kesukarelaan dalam menggunakan, karena nilai t-statistik sebesar 0.15 yang berarti lebih kecil dari 1.96. Oleh karena itu hipotesis H 12 dapat dinyatakan ditolak.

2. Pengujian Model Struktural Inner Model

Dalam menilai model dengan PLS dimulai dengan melihat R-Square untuk setiap variabel laten dependen. Perubahan nilai R-Square dapat digunakan untuk menilai pengaruh variabel laten independen tertentu terhadap variabel laten dependen apakah mempunyai pengaruh yang substantif. Variabel laten endogen dalam model struktural yang memiliki hasil R 2 sebesar 0.67 mengindikasikan bahwa model “baik”, R 2 sebesar 0.33 mengindikasikan bahwa model “moderat”, R 2 sebesar 0.19 mengindikasikan bahwa model “lemah” Ghozali, 2009. Adapun output PLS sebagaimana dijelaskan berikut: Tabel 4.22 Nilai R-Square Konstruk R-square Performance Expectancy Effort Expectancy Social Influence Facilitating Conditions Behavioral Intention 0.780409 Use Behavior 0.168587 Variabel laten Behavioral Intention memiliki nilai R-square sebesar 0.780 yang artinya Performance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence dan Facilitating Conditions secara simultan mampu menjelaskan variability Behavioral Intention sebesar 78,04 dan model bersifat kuat. Sedangkan variabel laten Use Behavior memiliki nilai R-square sebesar 0.168 yang artinya Performance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence, Facilitating Conditions dan Behavioral Intention secara simultan mampu menjelaskan variability Use Behavior sebesar 16.85 dan model bersifat lemah. Kesesuaian model struktural dapat dilihat dari Q 2 , sebagai berikut: Q 2 = 1 – [1 – R 1 2 1 – R 2 2 ] = 1 – [1 – 0.780 1 – 0.168] = 0.619 Hasil Q 2 yang dicapai adalah 0.619, berarti bahwa nilai-nilai yang diobservasi sudah direkonstruksi dengan baik dengan demikian model memiliki relevansi prediktif predictive relevance.

4.5 Pembahasan

4.5.1 Pengaruh Performance Expectancy Terhadap Behavioral Intention

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Performance Expectancy mempunyai pengaruh terhadap Behavioral Intention. Hal ini dapat dilihat dari nilai t-statistik sebesar 0.45 yang berarti lebih kecil dari 1.96. Pengaruh variabel Performance Expectancy dengan variabel Behavioral Intention yang terjadi adalah pengaruh yang positif. Pengaruh positif Performance Expectancy terhadap Behavioral Intention ditunjukkan nilai estimate atau koefisien regresi sebesar 0.55, jika Performance Expectancy meningkat 0.55 maka Behavioral Intention akan meningkat juga sebesar 0.55 dan sebaliknya, artinya semakin tinggi harapan