Uji Linearitas Behavioral Intention atas Perfomance Expectancy Uji Linearitas Behavioral Intention atas Effort Expectancy Uji Linearitas Behavioral Intention atas Social Influence

Intention mendapat nilai rata-rata dari Dosen Stikom Surabaya sebesar 3.92, yang berarti Dosen Stikom Surabaya juga memberikan penilaian setuju.

6. Analisis Deskriptif Variabel Use Behavior

Sebagaimana dijelaskan dalam definisi Use Behavior yang merupakan variabel Endogen yang hanya memiliki 1 indikator, dan hanya 1 pernyataan, yang ditunjukkan pada Tabel 4.10 sebagai berikut: Tabel 4.10 Hasil Tanggapan Dosen Stikom Surabaya Terhadap Variabel Use Behavior No Pernyataan Mean Std.Dev

A. Intensitas Penggunaan

1. Frekuensi penggunaan Brilian selama proses perkuliahan dalam seminggu 3.07 1.223 2. Penggunaan Brilian selama semester 141 3.26 1.071 Rata-rata keseluruhan Variabel Use Behavior 3.17 1.147 Berdasarkan Tabel 4.10 menunjukkan bahwa pada variabel Use Behavior mayoritas dosen yang menyatakan “Penggunaan Brilian selama semester 141” yang memiliki nilai rata-rata tertinggi yaitu sebesar 3.26, yang berarti dosen memberikan penilaian netral. Sedangkan secara umum pernyataan variabel Use Behavior mendapat nilai rata-rata dari dosen sebesar 3.17, yang berarti dosen juga memberikan penilaian netral.

4.4.2 Pengujian Persyaratan Analisis

Sebelum dilaksanakan analisis jalur path analysis, data harus memenuhi persyaratan uji statistik, yaitu: Uji Linearitas

A. Uji Linearitas Behavioral Intention atas Perfomance Expectancy

Setelah dilakukan perhitungan uji signifikansi dan linearitas Behavioral Intention atas Perfomance Expectancy menghasilkan persamaan regresi BI = 4.797 + 0.468PE. Hasil analisis varians ANOVA terhadap model ini terdapat pada Tabel 4.11. Tabel 4.11 Ringkasan Tabel ANOVA untuk Uji Linearitas Behavioral Intention atas Performance Expectancy Behavioral Intention Performance Expectancy df F hitung Sig. F tabel 9.32 1.031 0.438 2.21 Dari hasil perhitungan diperoleh nilai signifikansi = 0.438 lebih besar dari 0.05, yang artinya terdapat hubungan secara signifikan antara variabel Perfomance Expectancy dengan Behavioral Intention . Selanjutnya pada uji linearitas, hasil perhitungan memperoleh F hitung sebesar 1.031. Sedangkan pada taraf α = 0.05 diperoleh F tabel = 2.21. Karena F hitung = 1.031 F tabel = 2.21, maka regresi berbentuk linear.

B. Uji Linearitas Behavioral Intention atas Effort Expectancy

Setelah dilakukan perhitungan uji signifikansi dan linearitas Behavioral Intention atas Effort Expectancy menghasilkan persamaan regresi BI = 8.347 + 0.238EE. Hasil analisis varians ANOVA terhadap model ini terdapat pada Tabel 4.12 Tabel 4.12 Ringkasan Tabel ANOVA untuk Uji Linearitas Behavioral Intention atas Effort Expectancy Behavioral Intention Effort Expectancy df F hitung Sig. F tabel 10.31 0.721 0.698 2.16 Dari hasil perhitungan diperoleh nilai signifikansi = 0.698 lebih besar dari 0.05, yang artinya terdapat hubungan secara signifikan antara variabel Perfomance Expectancy dengan Behavioral Intention . Selanjutnya pada uji linearitas, hasil perhitungan memperoleh F hitung sebesar 0.721 Sedangkan pada taraf α = 0.05 diperoleh F tabel = 2.16. Karena F hitung = 0.721 F tabel = 2.16, maka regresi berbentuk linear.

C. Uji Linearitas Behavioral Intention atas Social Influence

Setelah dilakukan perhitungan uji signifikansi dan linearitas Behavioral Intention atas Social Influence menghasilkan persamaan regresi BI = 7.315 + 0.288SI. Hasil analisis varians ANOVA terhadap model ini terdapat pada Tabel 4.13. Tabel 4.13 Ringkasan Tabel ANOVA untuk Uji Linearitas Behavioral Intention atas Social Influence Behavioral Intention Social Influence df F hitung Sig. F tabel 8.33 1.464 0.208 2.27 Dari hasil perhitungan diperoleh nilai signifikansi = 0.438 lebih besar dari 0.05, yang artinya terdapat hubungan secara signifikan antara variabel Social Influence dengan Behavioral Intention . Selanjutnya pada uji linearitas, hasil perhitungan memperoleh F hitung sebesar 1.031. Sedangkan pada taraf α = 0.05 diperoleh F tabel = 2.27. Karena F hitung = 1.464 F tabel = 2.27, maka regresi berbentuk linear. D. Uji Linearitas Behavioral Intention atas Facilitating Conditions Setelah dilakukan perhitungan uji signifikansi dan linearitas Behavioral Intention atas Facilitating Conditions menghasilkan persamaan regresi BI = 4.797 + 0.468FC. Hasil analisis varians ANOVA terhadap model ini terdapat pada Tabel 4.14. Tabel 4.14 Ringkasan Tabel ANOVA untuk Uji Linearitas Behavioral Intention atas Facilitating Conditions Behavioral Intention Facilitating Conditions df F hitung Sig. F tabel 8.33 0.839 0.576 2.27 Dari hasil perhitungan diperoleh nilai signifikansi = 0.438 lebih besar dari 0.05, yang artinya terdapat hubungan secara signifikan antara variabel Facilitating Conditions dengan Behavioral Intention . Selanjutnya pada uji linearitas, hasil perhitungan memperoleh F hitung sebesar 0.839. Sedangkan pada taraf α = 0.05 diperoleh F tabel = 2.27. Karena F hitung = 0.839 F tabel = 2.27, maka regresi berbentuk linear. E. Uji Linearitas Use Behavior atas Behavioral Intention Setelah dilakukan perhitungan uji signifikansi dan linearitas Use Behavior atas Behavioral Intention menghasilkan persamaan regresi UB = 4.797 + 0.468BI. Hasil analisis varians ANOVA terhadap model ini terdapat pada Tabel 4.15. Tabel 4.15 Ringkasan Tabel ANOVA untuk Uji Linearitas Use Behavior atas Behavioral Intention Use Behavior Behavioral Intention df F hitung Sig. F tabel 4.37 0.634 0.642 2.61 Dari hasil perhitungan diperoleh nilai signifikansi = 0.642 lebih besar dari 0.05, yang artinya terdapat hubungan secara signifikan antara variabel Behavioral Intention dengan Use Behavior. Selanjutnya pada uji linearitas, hasil perhitungan memperoleh F hitung sebesar 0.634. Sedangkan pada taraf α = 0.05 diperoleh F tabel = 2.61. Karena F hitung = 0.634 F tabel = 2.61, maka regresi berbentuk linear.

4.4.3 Analisis Data