- Bahwa Terdakwa pada tahun 1997 menikah dan mempunyai seorang anak ;
- Bahwa Terdakwa sekarang ini sudah berpisah dengan isterinya, sejak isterinya dalam keadaan hamil ;
- Bahwa saksi melihat barang bukti yang diperlihatkan kepadanya, bahwa barang itulah yang diperlihatkan kepadanya sewaktu di kantor
Polisi ; - atas keterangan saksi tersebut, Terdakwa membenarkan dan tidak
ada keberatan ;
6. Saksi ELLIA FASICA binti ALI, di bawah sumpah yang pada
pokoknya menerangkan sebagai berikut : - bahwa saksi adalah adik kandung Terdakwa ;
- bahwa pada tanggal 1 Januari 2002, sekitar pukul 17.00 WIB saksi yang sedang tidur, mendengar ada kaca yang di pecah ;
- bahwa kemudian saksi keluar kamar dan menegur Terdakwa; - bahwa atas teguran saksi tersebut Terdakwa marah kepada saksi dan
menyuruh semua orang yang ada di rumah keluar ; - bahwa karena takut saksi keluar, pergi ke rumah tetangga ;
- bahwa ketika Terdakwa marah-marah dia sambil menenteng senjata api rakitan laras panjang ;
- bahwa senjata itu tidak ditodongkan kepada saksi, namun Terdakwa hanya mondar-mandir sambil berteriak “semua disuruh keluar kok
tidak pergi-pergi” ; - bahwa pada waktu itu Terdakwa sempat keluar rumah untuk
membeli rokok dan berkata “laporkan saja saya ke Polisi” ; - bahwa benar tidak berapa lama polisi datang atas laporan
masyarakat; - bahwa kemudian Polisi berhasil menangkap Terdakwa dan
membawa barang-barang yang berhasil diketemukan di dalam rumah;
- bahwa saksi membenarkan bila barang yang diambil Polisi adalah barang bukti yang diperlihatkan kepadanya ;
- bahwa Terdakwa menjadi sering ngamuk setelah dirampok oleh preman tahun 1994 ;
- bahwa dulu Terdakwa orangnya baik dan rajin ; - bahwa Terdakwa tidak pernah membuat onar dengan tetangga ;
- bahwa Terdakwa jarang mandi ;
7. Saksi SANTOSO alias DONGKRAK bin WAGIYO, dibacakan
yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : - bahwa pada hari Minggu tanggalnya lupa saksi mengantar
Terdakwa untuk membeli peluru di gudang milik bapak Sumari, di Desa Dukutalit Rt.05 Rw.03, Kecamatan Juwono, Kabupaten Pati ;
- bahwa waktu itu Terdakwa MOCH. FACHRUDIN alias AMAT membeli 3 tiga kilogram dari gudang bapak SUMARI dengan
harga Rp. 12.500,- dua belas ribu lima ratus rupiah per kilogramnya ;
- bahwa saksi tidak tahu jenis dan untuk apa peluru tersebut ; - bahwa bapak SUMARI adalah pengrajin kuningan antara lain
membuat komponen tangki, kran kompor dengan cara kuningan direbus kemudian dicetak sesuai bentuk yang diinginkan ;
- bahwa setelah selesai mengantar Terdakwa membeli peluru, saksi diberi uang oleh Terdakwa sebesar Rp. 5.000 ,- lima ribu rupiah ;
- bahwa saksi membenarkan bila peluru itulah yang Terdakwa beli dari gudang milik bapak SUMARI ;
8. Saksi SUMARI, dibacakan yang pada pokoknya menerangkan sebagai