4.3 Pembahasan
Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan selama mengikuti Praktek Kerja Lapangan di PTPN III PKS Seimangkei, diperoleh kadar Asam Lemak
Bebas 5,89, 5,92, 5,95, 6,02, 6,04. Kadar asam lemak bebas yang diperoleh semakin hari semakin meningkat, hal ini disebabkan karena Crude Palm
Oil dibiarkan menginap untuk mengetahui berapa persen kenaikan kadar asam lemak bebas per harinya.
Kadar air yang diperoleh adalah 0,0704, 0,032, 0,012, 0,0016, 0,0013. Berdasarkan kadar air yang diperoleh, minyak sawit ini memenuhi
standart mutu internasional. Karena standar mutu yang ditetapkan berkisar 0,10.
Kadar kotoran 0,00031, 0,00029, 0,00027, 0,00023, 0,00017. Nilai kadar kotoran ini juga sudah memenuhi standar mutu internasional,yaitu
berkisar 0,02. Hal- hal yang harus dilakukan untuk menekan peningkatan kadar asam
lemak bebas adalah sebagai berikut: 1.
Pada tahap penerimaan buah kelapa sawit perlu dilakukan sortasi dengan tujuan untuk dapat memastikan mutu TBS,
Universitas Sumatera Utara
terutama kriteria kematangannya. Kebersihan dari loading ramp sebagai tempat penambung TBS sementara harus dijaga dan
diusahakan agar pengisian buah tidak terlalu penuh yang menyebabkan brondolan atau tandan jatuh, yang tepat menyebabkan kenaikan ALB
secara cepat. Sistem pengisian TBS ke lori adalah sistem FIFO First In First Out, yaitu TBS yang tidak terlalu lama dibiarkan dipabrik,
sehingga ditumbuhi jamur yang dapat menyebabkan kenaikan asam lemak bebas.
2. Perebusan merupakan faktor yang mempengaruhi mutu dari produk
PKS, salah satunya adalah kadar asam lemak bebas dari CPO, Perebusan memang tidak dapat menurunkan kadar ALB, tetapi dapat
mengurangi atau menghentikan aktifitas enzim sehingga kenaikan ALB dapat dikendalikan. Salah satu tujuan perebusan adalah
menonaktifkan enzim lipase, yaitu enzim pemecah minyaklemak menjadi asam lemak bebas karena adanya suhu yang sangat tinggi.
Karena aktifitas enzim akan berhenti pada suhu diatas 55
o
C dan pada suhu di atas 120
o
C kegiatan enzim berhenti sama sekali, demikian juga dengan mikroba.
Universitas Sumatera Utara
3. Untuk mendapatkan mutu minyak sawit yang berkualitas baik, sewaktu
memanen kita harus memperhatikan kriteria matang panen buah sawit. Jadi sebaiknya untuk menghindari peningkatan ALB maksimal 8 jam
setelah dipanen, TBS harus segera diolah dan diusahakan untuk memanen pada waktu yang tepat.
4. Kebersihan pabrik juga dapat menimbulkan kenaikan ALB. Pabrik
yang kotor dapat menaikkan kadar ALB. Sisa- sisa minyak yang tertinggal pada talang, elevator, konveyor, tangki
– tangki dan tempat lain harus dibersihkan bila pabrik berhenti tidak dioperasikan dalam
waktu yang lama, karena pada waktu yang dingin mikroba dapat berkembang dengan cepat. Mikroba ini menghasilkan enzimyang dapat
memecah minyak menjadi asam lemak bebas.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN