commit to user 19
BAB II ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
1. Pengertian Pajak Secara Umum
Salah satu usaha untuk mewujudkan kemandirian suatu bangsa atau negara dalam pembiayaan pembangunan, adalah dengan menggali sumber
dana yang berasal dari dalam negeri berupa iuran dari masyarakat yaitu Pajak.
Menurut Sumitro dalam Waluyo, 2000, pengertian pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang dengan tidak
mendapat jasa timbal kontra prestasi yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
2. Fungsi Pajak
Menurut Marddiasmo 2003, fungsi pajak dibagi menjadi dua, yaitu dapat disebutkan sebagai berikut ini.
a. Fungsi budgetair
Pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran-pengeluarannya.
b. Fungsi mengatur regulerend
Pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksaan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi
19
commit to user 20
3. Syarat Pemungutan Pajak
Syarat pemungutan pajak menurut Waluyo 2000, dapat dijelaskan sebagai berikut ini.
a. Pemungutan pajak harus adil Syarat Keadilan.
b. Pemungutan pajak harus berdasarkan undang-undang Syarat
Yuridis. c.
Tidak menganggu perekonomian Syarat Ekonomi. d.
Pemungutan pajak harus efisien Syarat Finansiil. e.
Sistem pemungutan pajak harus sederhana.
4. Pengelompokan Pajak
Menurut Suandy 2002, pajak dapat dikelompokkan menurut golongan, lembaga pemungutan, dan sifatnya.
a. Menurut golongannya
1 Pajak langsung, yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh Wajib
Pajak dan tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain. Contohnya adalah Pajak Penghasilan.
2 Pajak tidak langsung, yaitu pajak yaang pada akhirnya dapat
dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain. Contohnya adalah Pajak Pertambahan Nilai.
b. Menurut sifatnya
1 Pajak Subyektif, yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan
pada subyeknya, dalam arti mempertahankan keadaan diri Wajib Pajak. Contohnya adalah Pajak Penghasilan.
commit to user 21
2 Pajak Objektif yaitu pajak yang berpangkal pda subyeknya, tanpa
mempertahankan keadaan diri Wajib Pajak. Contohnya adalah Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah.
c. Menurut lembaga pemungutannya
1. Pajak Pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh Pemerintah Pusat, dan
digunakan untuk membiayai rumah tangga negara. Contohnya adalah Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak
Penjualan atas Barang Mewah, Pajak Bumi dan Bangunan, dan Bea Materai.
2. Pajak daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah,
dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah. Pajak daerah digolongkan sebagai berikut.
a. Pajak Propinsi, contohnya adalah Pajak Kendaraan Bermotor
dan Kendaraan di atas air, Pajak Bakar Kendaraan Bermotor. b.
Pajak KabupatenKota, contohnya adalah Pajak Hotel, Pajak Restoran, pajak Hiburan, Pajak Reklame, dan Pajak
Penerangan Jalan.
5. Sistem Pemungutan Pajak