commit to user 34
4 Tingkat Kepatuhan
Tingkat Kepatuhan digunakan untuk menghitung atau mengetahui seberapa besar kesadaran Objek Pajak dalam memenuhi kewajiban
perpajakannya. Tingkat Kepatuhan dapat dihitung dengan rumus:
Indikator Efektifitas a
Persentase 0 - 40 sangat tidak patuh b
Persentase 40-60 tidak patuh c
Persentase 60-80 cukup patuh d
Persentase 80-100 patuh
B. Analisis Data
1. Efektifitas Pemungutan Pajak Reklame
Dalam melakukan evaluasi efektifitas pemungutan pajak reklame diukur dengan cara membandingkan antara target yang direncanakan
dengan realisasi penerimaannya. Apabila realisasi penerimaan pajak reklame melebihi atau sama
dengan target yang direncanakan dapat dikatakan bahwa pemungutan pajak tersebut afektif, dan sebaliknya apabila realisasi penerimaan lebih
commit to user 35
kecil dari target yang direncanakan dikatakan pemungutan pajak tersebut tidak efektif.
Berikut data target dan realisasi penerimaan pajak reklame di Kota Surakarta Periode 2005-2009.
TABEL II.C Ratio Target Dan Realisasi Penerimaan Pajak Reklame
Periode 2005-2009 Tahun Target
Rp Realisasi
Rp Rasio
2005 2.279.720.956 2.319.096.340
101,73 2006 3.702.000.000
3.692.440.678 99,74
2007 3.416.000.000 3.441.757.063
100,75 2008 3.450.000.000
3.527.909.910 102,26
2009 4.500.000.000 3.850.377.341
85,56 Sumber: Dinas Pendapatan Daerah Kota Surakarta
Setelah diketahui besarnya target dan realisasi penerimaan pajak reklame tahun 2005-2009, maka dapat dilakukan perhitungan seperti
berikut ini, yaitu dengan membandingkan realisasi penerimaan pajak reklame tersebut dengan target yang telah direncanakan oleh pihak
Dinas Pendapatan Daerah Kota Surakarta. Rumus yang dipergunakan adalah sebagai berikut:
commit to user 36
Perhitungannya:
Grafik Realisasi Penerimaan Pajak Reklame
commit to user 37
Grafik II.1 diatas menjelaskan tentang besarnya persentase efektifitas dari realisasi penerimaan terhadap rencana yang ditetapkan. Pada tahun 2005 sampai
dengan tahun 2009 persentase efektifitas yang dihasilkan mengalami kenaikan dan penurunan. Pada tahun 2005 tingkat efektifitas yang dihasilkan Pajak
Reklame sudah efektif yaitu sebesar 101,73 artinya kemampuan dalam merealisasikan target penerimaan sebesar Rp2.279.720.956,00 dapat dilaksanakan
dengan realisasi penerimaan sebesar Rp2.319.096.340,00, hal ini menunjukkan target yang ditetapkan dapat terealisasi bahkan penerimaan yang diperoleh
melebihi Rp39.375.384,00 atau 1,73 dari target yang diperkirakan. Melihat potensi yang ada pada tahun 2005, maka target penerimaan Pajak Reklame pada
tahun 2006 ditingkatkan menjadi sebesar Rp3.702.000.000,00, tetapi realisasi penerimaan yang dicapai pada tahun 2006 tersebut tidak seefektif realisasi
penerimaan tahun 2005 atau mengalami penurunan sebesar 99,74. Artinya bahwa kemampuan untuk merealisasikan target yang ditetapkan hanya dapat
dilaksanakan sebesar 99,74 yaitu Rp3.692.440.678,00, atau lebih rendah 0,26 dari target yang ditetapkan. Pada tahun 2007 target penerimaan Pajak Reklame
tidak ditingkatkan dari tahun sebelumnya,yaitu Rp3.416.000.000,00. Namun, pada tahun 2007 tingkat efektifitas yang dihasilkan cukup efektif karena mengalami
kenaikan lagi dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 100,75. Artinya bahwa kemampuan untuk merealisasikan target yang ditetapkan dapat dilaksanakan
sebesar 100,75 yaitu Rp3.441.757.063,00dari rencana yang ditetapkan sebesar
commit to user 38
Rp3.416.000.000,00. Dari data tersebut diketahui bahwa realisasi yang dihasilkan lebih tinggi 0,75 dari rencana yang ditetapkan.
Pada tahun 2008 target penerimaan Pajak Reklame ditingkatkan lagi menjadi Rp3.450.000.000,00 dari rencana tahun 2007. Namun, pada tahun 2008
tingkat efektifitas yang dihasilkan cukup efektif karena mengalami kenaikan lagi dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 102,26 artinya kemampuan dalam
merealisasikan target penerimaan sebesar Rp3.450.000.000,00 dapat dilaksanakan dengan realisasi penerimaan sebesar Rp3.527.909.910,00, hal ini menunjukkan
target yang ditetapkan dapat terealisasi bahkan penerimaan yang diperoleh melebihi Rp77.909.910,00 atau 2,26 dari target yang diperkirakan. Melihat
potensi yang ada pada tahun 2008, maka target penerimaan Pajak Reklame pada tahun 2009 ditingkatkan menjadi sebesar Rp4.500.000.000,00, tetapi realisasi
penerimaan yang dicapai pada tahun 2009 tersebut tidak seefektif realisasi penerimaan tahun 2008 atau mengalami penurunan sebesar 85,56. Artinya
bahwa kemampuan untuk merealisasikan target yang ditetapkan hanya dapat dilaksanakan sebesar 85,56. yaitu Rp3.850.377.341,00, atau lebih rendah
14,44 dari target yang ditetapkan. Dari semua hasil perhitungan efektifitas Pajak Reklame yang diperoleh dari tahun 2005-2009 diketahui bahwa efektifitas Pajak
Reklame untuk tahun 2005 - 2006 tidak efektif, untuk tahun 2007-2008 sangat efektif, dan untuk tahun 2009 tidak efektif.
Perkembangan penerimaan pajak reklame pada tahun 2006-2008 mengalami peningkatan yang signifikan, hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor
yang mendukung, antara lain:
commit to user 39
1. Semakin tingginya pertumbuhan sektor pertumbuhan perdagangan di
Indonesia, dan sarana periklanan menjadi kebutuhan utama dalam menginformasikannya,selain itu iklan insidentil dianggap lebih murah
dibanding dengan iklan di televisi. 2.
Meningkatnya jumlah perusahaan periklanan advertising di Kota Surakarta,yaitu lebih dari 30 biro iklan yang berbadan hukum yang
termasuk dalam organisasi Forum Biro Iklan. 3.
Dibukanya titik-titik lokasi reklame yang baru oleh pihak pemerintah daerah, sehingga memberikan peluang bagi perusahaan-perusahaan yang
ingin mengiklankan produknya. 4.
Peningkatan kinerja pemerintah daerah dalam memaksimalkan penerimaan pajak daerah.
2. Persentase Pertumbuhan