1.3. Tujuan
a Untuk mengetahui jumlah alumina yang masuk pada tungku reduksi b Untuk mengetahui dampak pada tungku reduksi akibat kekurangan dan kelebihan
alumina c Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan metode Demand dan Regular
Feeding
1.4. Manfaat
a Dapat memberikan masukan bagi perusahaan dalam Sistem Pemasukkan Alumina sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masing – masing tungku reduksi
b Dapat menambah pengetahuan penulis tentang Sistem Pemasukan Alumina terhadap operasi tungku reduksi
Universitas Sumatera Utara
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Aluminium
Aluminium adalah logam ringan yang cukup penting peranannya dalam kehidupan manusia. Aluminium merupakan unsur kimia golongan IIIA dalam sistem
periodik unsur. Aluminium memiliki nomor atom 13 dan berat atom 26,9815 sma. Dalam udara bebas aluminium mudah teroksidasi membentuk lapisan tipis oksida
yaitu
Al
2
O
3
yang tahan karat. Aluminium bersifat amfoter yang terkorosi dalam larutan asam maupun basa, tetapi pada pH 4-8 bersifat stabil Anton J Hartono,1992.
Di dalam dunia usaha logam, ada dua logam ringan yang digunakan secara tersendiri : aluminium dan magnesium. Aluminium adalah logam yang paling banyak
digunakan setelah baja. Logam ini ditemukan pada tahun 1827 oleh seorang kimiawan Jerman Friedrich Wohler. Aluminium umumnya ditemukan di atas bumi dalam bentuk
senyawa kimia, dan tidak pernah ditemukan dalam keadaan murni.
Universitas Sumatera Utara
Bahan dasar terpenting untuk pembuatan aluminium ialah bauksit, Bauksit ditemukan dalam bermacam-macam warna, antara lain putih, merah, kuning dan lain-
lain. Di Eropa, bauksit banyak ditemukan di Prancis Italia, Rusia dan Hongaria. Bauksit juga banyak ditemukan di Afrika, Amerika, Asia, dan Australia. Melalui
proses elektrolisa diperoleh derajat kemurnian sebesar 99,8. Dari aluminium murni ini dihasilkan aluminium 99,998 melalui suatu elektrolisa khusus elektrolisa tiga
lapis. Beberapa sifat dari aluminium murni yaitu berat jenisnya rendah sekitar 2,7
kgdm3, berwarna putih seperti perak, mengkilap, memiliki daya hantar panas listrik yang baik, ketahanan karatnya tinggi. Aluminium menyelaputi diri di udara dengan
sebuah lapisan oksida pelindung yang tidak mudah dirusak. Aluminium tidak tahan terhadap alkali dan asam. Karena kekerasannya rendah, aluminium kurang baik untuk
diubah bentuk dengan penyerpihan dan cederung untuk melumas. Untuk ini diperlukan sudut serpih yang besar, kecepatan sayat yang tinggi dan bahan pelumas
yang cocok. Aluminium sangat lunak dan mudah diregangkan sehingga mudah diubah
bentuk dalam keadaan dingin dan panas. Dengan penggilingan dapat dihasilkan selaput setebal 0,004mm. Melalui pemartilan bahkan dapat dicapai ketebalan
0,0005mm. aluminium dapat disolder dan dilas begitu saja. Untuk ini diperlukan bahan pelumer dan bahan las.
Universitas Sumatera Utara
Aluminium tidak beracun dan tidak magnetis, merupakan reflektor pemantul balik yang baik untuk panas, cahaya dan gelombang-gelombang elektromagnetis. Di
dalam elektroteknik, disamping berbagai macam paduan aluminium dalam bentuk lembaran, pipa, batang, benda tuangan, dan profil untuk bahan konstruksi dan
sambungan, aluminium dipakai pula dalam jumlah besar sebagai bahan penghantar aluminium. Dalam bentuk tali baja-aluminium digunakan untuk transmisi tegangan
tinggi dengan pembebanan mekanis tertinggi. Kawat baja yang dilapis seng dan dipersatukan secara kokoh dengan aluminium dapat menghasilkan penghantar arus
yang memiliki ketahanan yang tinggi.
2.1.1. Sejarah Aluminium
Aluminium adalah logam yang terbanyak di dunia. Logam 8 dari bagian pada kerak bumi. Boleh dikatakan setiap negara mempunyai persediaan bahan yang
mengandung aluminium, tetapi proses untuk mendapatkan aluminium logam dari kebanyakan bahan itu masih belum ekonomis. Logam aluminium pertama kali dibuat
dalam bentuk murni oleh Oersted, pada tahun 1825, yang memanaskan ammonium klorida
NH
Cl dengan amalgam kalium-raksa K-Hg.
Universitas Sumatera Utara
Pada tahun 1854, Henri Sainte-Claire Deville membuat aluminium dari natrium-aluminium klorida dengan jalan memanaskan dengan logam natrium. Proses
ini beroperasi selama 35 tahun dan logamnya dijual dengan harga 220 per kilogram. Pada tahun 1886 Charles Hall mulai memproduksi aluminium dengan skala besar
seperti sekarang, yaitu melalui elektrolisis alumina didalam kriolit
Na AlF
lebur. Pada tahun itu pula, Paul Heroult mendapat hak paten dar Prancis untuk proses serupa
dengan proses Hall. Hingga pada tahun 1893, produksi aluminium menurut cara Hall ini sudah sedemikian meningkat, sehingga harganya sudah jatuh menjadi 4,40 per
kilogram. Industri ini berkembang dengan baik, berdasarkan suatu pasaran yang sehat dan berkembang atas dasar penelitian mengenai sifat-sifat aluminium dan cara-cara
pemakaian yang ekonomis bagi bahan itu Austin, G.T., 1990.
2.1.2. Sifat-sifat Aluminium
Dalam tiga dasawarsa terakhir ini aluminium telah menjadi salah satu logam industri yang paling luas penggunaannya di dunia. Aluminium banyak digunakan
didalam semua sektor utama industri seperti angkutan, konstruksi, listrik, peti kemas dan kemasan, alat rumah tangga serta peralatan mekanis.
Penggunaan aluminium yang luas disebabkan aluminium memiliki sifat-sifat yang lebih baik dari logam lainnya seperti :
Universitas Sumatera Utara
a. Ringan : memiliki bobot sekitar 13 dari bobot besi dan baja, atau tembaga dan
karenanya banyak digunakan dalam industri transportasi seperti angkutan udara.
b. Kuat : terutama bila dipadu dengan logam lain. Digunakan untuk pembuatan
produk yang memerlukan kekuatan tinggi seperti pesawat terbang, kapal laut, bejana tekan, kendaraan dan lain-lain.
c. Mudah dibentuk dengan semua proses pengerjaan logam. Mudah dirakit karena
dapat disambung dengan logammaterial lainnya melalui pengelasan, brazing, solder, adhesive bonding
, sambungan mekanis, atau dengan teknik penyambungan lainnya.
d. Tahan korosi : sifatnya durabel sehingga baik dipakai untuk lingkungan yang
dipengaruhi oleh unsur-unsur seperti air, udara, suhu dan unsur-unsur kimia lainnya, baik di ruang angkasa atau bahkan sampai ke dasar laut.
e. Konduktor listrik : setiap satu kilogram aluminium dapat menghantarkan arus
listrik dua kali lebih besar jika dibandingkan dengan tembaga. Karena aluminium relatif tidak mahal dan ringan, maka aluminium sangat baik untuk kabel-kabel
listrik overhead maupun bawah tanah.
Universitas Sumatera Utara
f. Konduktor panas : sifat ini sangat baik untuk penggunaan pada mesin-