Katalis Ziegler-Natta, yang terdiri atas senyawa organoaluminium dan senyawa logam transisi membuat fenomena dalam katalisis polimerisasi, katalis ini
dikembangkan tahun 1950-an, dan dianugerahi Nobel tahun 1963. Senyawa alkil logam transisi terbentuk bila senyawa organoaluminum bereaksi dengan senyawa
logam transisi. Senyawa alkil logam transisi yang terbentuk dapat diisolasi bila ligan penstabil terkordinasi dengan atom logam pusat.
2.2. Alumina
Alumina merupakan persenyawaan kimia antara logam aluminium dengan oksigen A
l O
. Alumina ditemukan dialam dalam bentuk bauksit. Alumina merupakan bahan baku utama dalam proses elektrolisa aluminium. Alumina
mempunyai morfologi sebagai bubuk berwarna putih dengan berat molekul 102, titik leleh pada 2050
˚C dan spesifikasi grafity 3,4 - 4,0. Dalam industri peleburan aluminium, alumina memegang 3 fungsi penting
yaitu : 1. sebagai bahan baku utama dalam memproduksi aluminium
Universitas Sumatera Utara
2. sebagai insulasi termal untuk mengurangi kehilangan panas dari atas tungku reduksi, dan untuk mempertahankan temperatur operasi
3. melindungi anoda dari oksidasi udara Dalam pembuatannya, alumina dapat di buat dengan beberapa proses salah
satunya dengan proses bayer. Proses pembuatan alumina
Al O
dari bijih bauksit dengan proses bayer. Proses bayer terdiri dari tiga tahap reaksi yaitu :
a. Proses Ekstraksi
Al O . xH O
+ 2NaOH → 2NaAl
O
+ x+1
H
O b. Proses Dekomposisi
2NaAl
O
+ 4
H
O →
2NaOH +
Al O
.3
H
O c. Proses Kalsinasi
Al O
.3
H
O + Kalor
Al O
+
H
O Pada proses kalsinasi akan dihasilkan 2 jenis alumina, yaitu :
1. Alumina Sandy, yaitu alumina yang diperoleh dengan kalsinasi jika operasi berlangsung pada temperatur rendah.
2. Alumina Fluory, yaitu alumina yang diperoleh dengan proses kalsinasi jika operasi berlangsung pada temperatur tinggi.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Perbedaan Sifat Alumina Sandy dan Floury
Tipe Oksida Satuan
Sandy Floury
Keterangan
Alumina 5
90 By X - Ray
Hilang Pijar 1.9
0.2 1100ºC
Berat Jenis g.
cm
3.50 3.90
Bulk Density Loose g.cm
1.3 1.0
Bulk Density Packeed g.cm
1.3 2
BET Permukaan Spesifik
m
.
g
42 Sudut Jatuh
Derajat 30
Tabel 2.2 Spesifikasi Alumina
Item Satuan
Spesifikasi
Loss on Ignition 300-1000 ˚C
1,00 maks SiO2
0,03 maks Fe2O3
0,03 maks TiO2
0,005 maks Na2O
0,600 maks CaO
0,060 maks Al2O3
98,40 min Spesific Surface Area
m2g 40-80
Particle Size + 100 mesh
12,0 maks
Universitas Sumatera Utara
+ 150 mesh 25 min
- 325 mesh 12,0 maks
Angle of Refuse Deg
30-34
2.3. Proses Elektrolisis