41
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Aktualisasi diri adalah kebutuhan naluriah pada manusia untuk melakukan yang terbaik dari yang dia bisa. Kebutuhan aktualisasi diri self actualization,
meliputi kebutuhan akan memenuhi keberadaan diri self fulfillment melalui memaksimumkan penggunaaan kemampuan dan potensi diri. Kebutuhan
aktualisasi diri adalah tingkatan kebutuhan yang paling tinggi menurut Maslow dan Kalish. Pribadi yang ter-aktualisa
si oleh Maslow dilukiskan yaitu: “Pribadi yang teraktualisasi seseorang yang menggunakan dan memanfaatkan secara penuh
bakat, kapasitas, dan potensi diri. Orang-orang yang dapat mengaktualisasikan dirinya itu merasa sukses dan
mencapai kepuasaan. Mereka dapat meraih kebahagiaan yang hakiki dibandingkan orang yang tidak mengalami aktualisasi diri. Pada umumnya orang-
orang yang dapat mengaktualisasikan dirinya bercirikan jujur, menjadi dirinya sendiri, tepat dalam mengekspresikan pikiran dan emosi-emosinya, melihat
dengan jernih, berusaha mencari dan menghadapi emosi dari pada menghindari, dan memiliki kemampuan jauh diatas rata-rata Orang yang mampu
mengaktualisasikan dirinya sangat memahami bahwa ada eksistensi atau hambatan lain tinggal indwelling didalam internal atau di luar eksternal
keberadaannya sendiri yang mengendalikan perilaku dan tindakannya untuk melakukan sesuatu. Menurut Maslow 1970, ada beberapa 11 karakteristik yang
menunjukkan seseorang mencapai aktualisasi diri antara lain : mampu melihat realitas secara lebih efisisen, penerimaan terhadap diri sendiri dan orang lain apa
adanya, spontanitas, kesederhanaan dan kewajaran, terpusat pada persoalan, membutuhkan kesendirian, otonomi kemandiriaan terhadap kebudayaan dan
lingkungan, kesegaran dan apresiasi yang berkelanjutan, kesadaran sosial, hubungan interpersonal, demokratis, rasa humor yang bermakna dan etis,
kreativitas, independensi, dan pengalaman puncak peak experiance.
42
B. Saran