Hubungan Perlawanan dalam Kalimat Majemuk Setara Bahasa Indonesia. Judul tersebut dipilih karena dianggap mencakup isi penelitian ini.
B. Pembatasan Masalah
Suatu penelitian perlu adanya suatu pembatasan masalah yang digunakan untuk mempermudah jalannya penelitian agar tidak terjadi penyimpangan dalam membahas
pokok permasalahan yang diangkat. Lexy J Moleong 1989:62--63 menyatakan bahwa pembatasan masalah perlu dilakukan agar dalam meneliti suatu objek tidak terseret dalam
persoalan-persoalan yang tiada habisnya. Koordinator perlawanan berupa satuan lingual tapi, tetapi, akan tetapi, namun,
melainkan, sedangkan, sedang, dan padahal. Koordinator tersebut menggabungkan dua klausa utama kalimat majemuk setara yang menyatakan makna perlawanan. Dalam
penelitian ini, penulis hanya membatasi pada kalimat majemuk setara bahasa Indonesia dengan koordinator perlawanan yang terdiri atas dua klausa.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan judul dan pembatasan masalah agar permasalahan menjadi jelas, terinci, dan terarah, maka permasalahan tersebut penulis rumuskan dalam bentuk
pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut. 1. Bagaimana cara mengidentifikasi koordinator yang digunakan sebagai penanda
hubungan perlawanan dalam kalimat majemuk setara bahasa Indonesia? 2. Bagaimana makna antonimi yang terdapat dalam kalimat majemuk setara bahasa
Indonesia yang menyatakan hubungan perlawanan?
3. Bagaimanakah perbedaan makna koordinator-koordinator yang digunakan sebagai penanda hubungan perlawanan antarklausa dalam kalimat majemuk setara bahasa
Indonesia?
D. Tujuan Penelitian
Suatu penelitian apapun bentuknya pasti mempunyai tujuan. Dalam penelitian ini, tujuan yang ingin peneliti capai adalah sebagai berikut.
1. Mendeskripsikan identifikasi koodinator yang digunakan sebagai penanda hubungan perlawanan dalam kalimat majemuk setara bahasa Indonesia.
2. Mendeskripsikan makna antonimi dalam kalimat majemuk setara bahasa Indonesia yang menyatakan hubungan perlawanan.
3. Mendeskripsikan makna perbedaan koordinator-koordinator yang digunakan sebagai penanda hubungan perlawanan dalam kalimat majemuk setara bahasa
Indonesia
.
E. Manfaat Penelitian