yaitu  adanya  realitas  sangat  kaya,  lebih  kaya,  kaya,  agak  kaya,  kurang  kaya,  sedikit miskin,  agak  miskin,  miskin,  lebih  miskin,  dan  sangat  miskin  bagi kehidupan  orang  di
dunia ini. Pada kalimat 10 terdapat oposisi kutub antara kata elegan pada klausa utama
pertama Win-win solution seperti ini sepintas elegan dan kata konyol pada klausa utama kedua solusi itu amat konyol dan kontraproduktif. Oposisi kutub antara kata elegan dan
kata konyol  terdapat  gradasi  di  antara  keduanya,  yakni  sangat  elegan,  lebih  elegan, elegan,  kurang  elegan,  sedikit  konyol,  agak  konyol,  konyol,  lebih  konyol,  dan  sangat
konyol.
3. Oposisi Hubungan
Oposisi  hubungan  adalah  oposisi  makna  yang  bersifat  saling  melengkapi Sumarlam, 2003:41. Perhatikan kalimat-kalimat  yang beroposisi  hubungan di  bawah
ini. 11
Gunung  Lawu  itu  dulu  dianggap  keramat,  tetapi  sekarang  orang  dengan
membayar seribu rupiah dapat melewati puncaknya. 074MPU32 12
Banyak  stasiun  televisi  dan  radio  melanggar  UU  KPI,  namun  KPI  tidak
mampu menegakkan aturan. 086K702200773 13
Level  42  memang  tak  plot  sebagai  penampil  khusus  pada  Java  Jazz  2007,
namun tetap jadi magnet bagi ribuan penonton di Jakarta Convetion Centre
JCC. 106SM5032007182 Kalimat  11  terdapat  oposisi  hubungan  antara  kata  dulu  pada  klausa  utama
pertama Gunung Lawu itu dulu dianggap keramat dan kata sekarang pada klausa utama kedua  sekarang  orang  dengan  membayar  seribu  rupiah  dapat  melewati  puncaknya.
Kata  dulu  sebagai  realitas  dimungkinkan  ada  karena  kehadirannya  menyebabkan  kata sekarang ada.
Kalimat  12  terdapat  oposisi  hubungan  antara  kata  melanggar  pada  klausa utama  pertama  Banyak  stasiun  televisi  dan  radio  melanggar  UU  KPI  dengan  kata
menegakkan  pada  klausa  utama  kedua  KPI  tidak  mampu  menegakkan  aturan.  Kata melanggar  dalam  konteks  kalimat  ini  dimungkinkan  ada  karena  kehadirannya
menyebabkan kata menegakkan ada. Demikian  pula  pada  kalimat  13  terdapat  oposisi  hubungan  antara  kata
penampil  pada  klausa  utama  pertama  Level  42  memang  tidak  plot  sebagai  penampil khusus pada Java Jazz 2007 dengan kata penonton pada klausa utama kedua Level 42
tetap jadi magnet bagi ribuan penonton di Jakarta Convention Centre JCC. Penampil kehadirannya akan bermakna apabila ada penonton, dan sebaliknya.
Perhatikan pula contoh kalimat yang beroposisi hubungan di bawah ini. 14
Jika para lelaki harus melaut supaya dapat ikan, sedangkan para perempuan
bisa mendapat ikan tanpa melaut. 164WS198 15
Dia  membungkam  mulut  korban  dengan  tangan  kirinya,  sedang  tangan
kanannya untuk mencekik. 168SM2802200735 16
Menurut  pengalamannya  85  dari  konsumen  wayang  ialah  konsumen
kolektif  kepanitian,  sedang konsumen  indiviudal
hanya 15.
169MPU214 Oposisi  hubungan  dapat  dilihat  pada  kalimat  14  di  atas.  Oposisi  hubungan
tersebut  antara  kata  lelaki  pada  klausa  utama  pertama  Jika  para  lelaki  harus  melaut supaya dapat  ikan dengan kata perempuan pada  klausa utama kedua para  perempuan
bisa  mendapat  ikan  tanpa  melaut.  Lelaki  sebagai  realitas  dimungkinkan  ada  karena kehadirannya dilengkapi oleh perempuan, begitu pula sebaliknya.
Pada kalimat 15 juga terdapat oposisi hubungan antara kata kiri pada klausa utama  pertama  Dia  membungkam  mulut  korban  dengan  tangan  kirinya  dengan  kata
kanan  pada  klausa  utama  kedua  tangan  kanannya  untuk  mencekik.  Tangan kiri kehadirannya lebih lengkap apabila ada tangan kanan, dan sebaliknya.
Demikian  pula  pada  kalimat  16  terdapat  oposisi  hubungan  antara  kata kolektif  pada  klausa  utama  pertama  Menurut  pengalamannya  85  dari  konsumen
wayang  ialah  konsumen  kolektif  kepanitiaan  dengan  kata  individual  pada  klausa utama  kedua  konsumen  individual  hanya  15.  Kata  kolektif  sebagai  realitas
dimungkinkan  ada  karena  kehadirannya  dilengkapi  oleh  kata  individual,  begitu  pula sebaliknya.
4. Oposisi Hirarkial