Pengertian Autis Kajian Teori

6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. Kajian Teori

a. Pengertian Autis

Istilah autisme berasal dari kata autos yang berarti dari diri sendiri dan isme yang berarti paham. Ini berarti bahwa autisme memiliki makna keadaan yang menyebabkan anak – anak hanya memiliki perhatian terhadap dirinya sendiri. Autisme adalah kategori Ketidakmampuan yang ditandai dengan adanya gangguan dalam komunikasi, interaksi sosial dan perilaku emosi. Gejala autisme mulai terlihat sebelum anak – anak berumur tiga tahun. Keadaan ini akan dialami disepanjang hidup anak – anak tersebut. Kebanyakan anak autisme juga mengalami cacat mental, tetapi dalam tingkat yang berbeda – beda. Dalam kemampuan koordinasi mata dengan tangan, mereka tak ada masalah terkadang mereka lebih baik dalam aspek tersebut dibandingkan dengan kemampuan lain. Mereka mungkin tidak memiliki kemampuan dalam tutur kata. Dan hanya mengeluarkan bunyi – bunyi atau meniru apa yang dikatakan orang lain. Mereka juga tidak suka disentuh ataupun berhubungan dengan orang lain dan selalu bersanding pada orang yang sudah dikenalnya saja. Sejak istilah autis mulai mencuat banyak ahli yang melakukan penelitian tentang autis sehingga memunculkan barbagai macam definisi tentang autisme dengan versi yang berbeda – beda. Menurut Handojo 2008:12 autis berasal dari bahasa Yunani yaitu “auto” yang artinya sendiri. Penyandang autisma seakan-akan hidup di dunianya sendiri. Autis diartikan sebagai keadaan yang dikuasai oleh kecenderungan pikiran atau perilaku yang berpusat pada diri sendiri. Sedangkan Early infantile diartikan sebagai berat dalam komunikasi dan tingkah laku dan biasanya dimulai sejak lahir, khas dengan keasyikan pada diri sendiri, penolakan berat dari diri hubungan dengan orang lain , termasuk tokoh ibu. Keinginan untuk hal – hal yang sama preokupasi dengan obyek – obyek yang tidak bersenyawa dan gangguan perkembangan bahasa. Menurut D.S. Prasetyono 2008:11 Autisme merupakan suatu kumpulan sindrom yang mengganggu saraf. Penyakit ini mengganggu perkembangan anak, diagnosisnya diketahui dari gejala-gejala yang tampak dan ditunjukkan dengan adanya penyimpangan perkembangan. Menurut Gayatri Pamoedji 2007 ; 2 Autisme adalah gangguan perkembangan yang sangat kompleks pada anak. Gejala tampak sebelum anak mencapai umur 3 tahun, gangguan perkembangan diantaranya dalam bidang : - Komunikasi bicara dan berbahasa - - Interaksi sosial tidak tertarik untuk berinteraksi - - Perilaku hidup di dunia sendiri. Autisme diartikan sebagai anak yang mengalami gangguan berkomunikasi dan berinteraksi sosial serta mengalami gangguan sensoris, pola bermain dan emosi penyebabnya karena antar jaringan dan fungsi otak tidak sinkron. Ada yang maju pesat, sedangkan yang lainnya biasa – biasa saja. Survei menunjukkan anak –anak autism lahir dari ibu – ibu dari kalangan ekonomi menengah keatas ketika dikandung, asupan gizi ke ibunya tak seimbang. Dari beberapa pendapat para ahli di atas penulis simpulkan bahwa anak autis adalah kategori ketidakmampuan yang ditandai dengan adanya gangguan dalam komunikasi, interaksi sosial dan perilaku emosi. Anak autis hanya memiliki perhatian terhadap dunianya sendiri, dan adanya pengulangan tingkah laku serta memiliki kecenderungan hidup dalam dunianya sendiri sehingga hubungannya dengan orang lain terganggu.

b. Klasifikasi Anak Autis

Dokumen yang terkait

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Untuk Pengenalan Pola Huruf Dengan Metode Backpropagation

5 50 76

Penerapan Metode Bermain Kartu Bilangan Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Pada Anak Tuna Grahita Kelas Ii Sdlb Negeri Boyolali

0 12 77

MEDIA KARTU BERGAMBAR DAPAT MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGENALAN HURUF BAGI ANAK SDLB C1 KELAS II DI SLB ABC SWADAYA KENDAL TAHUN PELAJARAN 2009 2010

1 7 14

MEDIA KARTU BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN ANAK TUNAGRAHITA SEDANG PADA KELAS C1 SDLB NEGERI PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2008 2009

1 14 68

PENERAPAN METODE KENTEKSTUAL DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN MACROMEDIA FLASH UNTUK MENINGKATKAN Penerapan Metode Kontekstual Dengan Media Pembelajaran Macromedia Flash Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Surakar

0 1 17

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MENGGUNAKAN MEDIA PERMAINAN KARTU ANGKA Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Menggunakan Media Permainan Kartu Angka Bergambar Di Desa Gonilan Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014.

0 2 15

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT DENGAN MEDIA KARTU BERGAMBAR UNTUK PENINGKATAN Penerapan Strategi Pembelajaran Teams Games Tournament Dengan Media Kartu Bergambar Untuk Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar Materi Ekosistem Kela

0 3 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTORIAL RIDDLE MENGGUNAKAN MEDIA KARTU BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI STRATEGIS MATEMATIS SISWA SMP.

4 22 53

Penerapan Metode Cerita bergambar untuk Meningkatkan Kemampuan Berbahasa pada Anak Tunagrahita Sedang Kelas 3 di SDLB C1 Widya Bhakti Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 0 17

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN KARTU ANGKA BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DI TK CITRA DARMA LAMPUNG BARAT - Raden Intan Repository

0 2 112