commit to user
kemampuan membaca untuk memecahkannya. Oleh karena itu, anak yang mengalami kesulitan membaca akan mengalami kesulitan pula dalam
memecahkan soal matematika yang berbentuk cerita tertulis. 8 Performance IQ jauh lebih rendah daripada skor verbal IQ.
Anak berkesulitan belajar matematika memiliki skor PIQ Performance Intelligence Quotient yang jauh lebih rendah daripada skor
VIQ Verbal Intelligence Quotient. Rendahnya skor PIQ pada anak berkesulitan belajar matematika tampaknya terkait dengan kesulitan
memahami konsep keruangan, gangguan pesepsi visual, dan adanya gangguan asosiasi visual-motor.
B. Kerangka Pemikiran
Pengajaran remedial digunakan untuk memberikan kesempatan kepada siswa melakukan suatu proses perbaikan terhadap materi pelajaran yang nilainya
minim yang disebabkan kesulitan belajar yang dialami siswa. Pengajaran remedial merupakan pengajaran perbaikan berfungsi terapi untuk penyembuhan beberapa
hambatangangguan kepribadian yang berkaitan dengan kesulitan belajar sehingga dapat timbal balik dalam arti perbaikan belajar atau perbaikan pribadi.
Di SLB tuna grahita masalah-masalah kesulitan belajar matematika sering ditemui, sebab keadaan siswa satu dengan lainnya berbeda. Misalnya dalam
perbedaan kepribadian, intelegensi, bakat, minat, dan sebagainya. Perbedaan cara belajar satu dengan lainnya mengakibatkan timbulnya masalah-masalah belajar
yang dihadapi siswa juga berbeda. Masalah-masalah belajar yang sering ditemui, contohnya: menyiapkan buku pelajaran matematika, menjadwal pelajaran
matematika, memahami isi buku-buku pelajaran matematika, mengerjakan PR atau tugas, dan sebagainya. Untuk anak tuna grahita berbeda dengan anak normal pada
umumnya, karena keterbelakangan mental yang ada pada anak tuna grahita, cara belajar perlu mendapat perhatian khusus sesuai dengan kondisi mereka adalah anak
berkebutuhan khusus ABK tidak seperti anak normal pada umumnya. Agar anak tuna grahita memiliki prestasi belajar matematika yang baik, maka diperlukan
pengajaran dari guru, salah satu pengajaran yang tepat untuk tuna grahita adalah 26
commit to user
pengajaran remedial. Sebab dengan pengajaran remedial merupakan kegiatan mengajar untuk anak luar biasa yang mengalami berbagai hambatan dalam belajar.
Jika semua guru di SLB dapat memberikan pengajaran remedial yang baik dan tepat, diharapkan anak akan dapat belajar secara tepat dan akhirnya siswa dapat
belajar dengan mudah, sehingga prestasi belajar matematika akan meningkat dan optimal.
Adapun alur kerangka pemikiran pengajaran remedial untuk meningkatkan prestasi belajar matematika yang ditujukan untuk mengarah jalannya penelitian
agar tidak menyimpang dari pokok permasalahan adalah sebagai berikut:
Gambar 1 Bagan Kerangka Berfikir
C. Perumusan Hipotesis Tindakan