Pengertian Pengajaran Remedial Tujuan dan Fungsi Pengajaran Remedial

commit to user sehari-hari wajar atau tidak, baik perilaku yang berlebihan maupun perilaku yang kurang serasi. Atas dasar itulah maka untuk anak tuna grahita perlu dilakukan modifikasi perilaku melalui terapi perilaku. Dalam memberikan terapi perilaku pada anak tuna grahita, seorang terapis harus memiliki sikap sebagaimana yang dipersyaratkan dalam pendidikan humanistik, yaitu penerimaan secara hangat, antusias tinggi, ketulusan dan kesungguhan, serta menaruh empati yang tinggi terhadap kondisi anak tuna grahita. Tanpa dilengkapi persyarata tersebt, penerapan teknik motifikasi perilaku pada anak tuna grahita tidak banyak memberikan hasil yang berarti. 2. Pengajaran Remedial

a. Pengertian Pengajaran Remedial

Pengajaran remedial memiliki beberapa pengertian menurut sudut pandang dari berbagai pendapat. Berdasarkan literatur yang diperoleh, terdapat beberapa pengajaran remedial sebagai berikut: Menurut Sardiman A.M. 2007:12, “Pendidikan dan pengajaran adalah salah satu usaha yang bersifat sadar tujuan yang dengan sistematis terarah pada perubahan tingkah laku menuju ke kedewasaan anak didik.” Pestalozzi dalam Sardiman A.M. 2007:12, mengatakan bahwa “makna dan tujuan pendidikan itu adalah Hilfe Zur Selbsthilfe, artinya pertolongan untuk pertolongan diri.” Pengertian dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan dan pengajaran adalah salah satu usaha yang memiliki tujuan sistematis dan terarah untuk memberikan pertolongan pada diri siswa pada perubahan tingkah laku menuju ke kedewasaan. Remedial teaching berasal dari kata remedy Bahasa Inggris yang artinya menyembuhkan Nasution, 2000:56. Istilah pengajaran remedial pada mulanya adalah kegiatan mengajar untuk anak luar biasa yang mengalami berbagai hambatan dalam belajar. Tapi dewasa ini pengertian itu sudah mengalami berkembang. Sehingga anak yang normal pun memerlukan pelayanan pengajaran remedial. 14 commit to user Remedial teaching atau pengajaran perbaikan adalah suatu bentuk pengajaran yang bersifat menyembuhkan atau membetulkan, atau dengan kata lain pengajaran yang membuat menjadi lebih baik dari sebelumnya Oemar Hamalik, 2000: 136. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengajaran remedial adalah pengajaran perbaikan berfungsi terapi untuk penyembuhan beberapa hambatangangguan kepribadian yang berkaitan dengan kesulitan belajar sehingga dapat timbal balik dalam arti perbaikan belajar atau perbaikan pribadi.

b. Tujuan dan Fungsi Pengajaran Remedial

Secara umum tujuan pengajaran perbaikan tidak berbeda dengan pengajaran biasa yaitu dalam rangka mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan sebelumnya. Secara khusus pengajaran perbaikan bertujuan agar siswa yang mengalami kesulitan belajar dapat mencapai prestasi belajar yang diharapkan oleh phak sekolah melalui proses perbaikan. Secara terperinci tujuan pengajaran perbaikan menurut Oemar Hamalik 2000: 136 sebagai berikut: 1. Agar siswa dapat memahami dirinya, khususnya prestasi belajarnya. 2. Dapat memperbaiki mengubah cara belajar siswa ke arah yang lebih baik. 3. Dapat memilih materi dan fasilitas belajar secara tepat. 4. Dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan yang dapat mendorong tercapainya hasil belajar yang jauh lebih baik. 5. Dapat melaksanakan tugas-tugas belajar yang diberikan kepada siswa. Dengan adanya tujuan pengajaran remedial tersebut, diharapkan guru dan siswa dapat memahami makna dari tujuan pengajaran, sehingga masalah- masalah kesulitan belajar yang dialami siswa benar-benar dapat diatasi. Dalam keseluruhan proses belajar-mengajar, pengajaran remedial perbaikan mempunyai fungsi, yaitu: 1 korektif, 2 pemahaman, 3 penyesuaian, 4 pengayaan, 5 akselerasi, dan 6 teraputik carayplasa.com :2. Dari fungsi- fungsi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 15 commit to user 1. Korektif, artinya dalam fungsi ini pengajaran remedial dapat diadakan pembetulan atau perbaikan. 2. Pemahaman, artinya dari pihak guru, siswa atau pihak lain dapat memahami siswa. 3. Penyesuaian, penyesuaian pengajaran perbaikan terjadi antara siswa dengan tuntutan dalam proses belajarnya. Artinya siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuannya sehingga peluang untuk mencapai hasil terbaik lebih besar. Tuntutan disesuaikan dengan sifat, jenis, dan latar belakan kesulitan sehingga mendorong siswa untuk lebih giat belajar. 4. Pengayaan, maksudnya pengajaran perbaikan itu dapat memperkaya proses belajar mengajar melalui metode pengajaran yang bervariasi. 5. Akselerasi, maksudnya pengajaran perbaikan dapat mempercepat proses belajar, baik dari segi waktu maupun materi. 6. Teraputik, maksudnya secara lagsung atau tidak langsung pengajaran perbaikan dapat memperbaiki atau menyembuhkan kondisi pribadi yang menyimpang.

c. Prosedur Pelaksanaan Pengajaran Remedial

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN BILANGAN MELALUI ALAT PERAGA PUSEL BAGI SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS II DI SLB C NEGERI PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 12 79

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES PADA SISWA KELAS V TUNA GRAHITA SLB NEGERI SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 5 93

MEDIA PEMBELAJARAN PERMAINAN KARTU UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA BAGI ANAK TUNA GRAHITA KELAS D1 C SLB B­C YPAALB LANGENHARJO TAHUN AJARAN 2008 2009

0 3 62

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BAGI SISWA TUNAGRAHITA KELAS D2 DI SLB C GEMOLONG TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 4 58

BIMBINGAN INDIVIDU UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PERKALIAN BAGI SISWA TUNA GRAHITA KELAS V SEMESTER II DI SLB C YPALB KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 6 107

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEKNIK PEMBERIAN TUGAS PEKERJAAN RUMAH PADA SISWA TUNA GRAHITA KELAS III SLB C YPALB KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 7 18

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN METODE DRILL PADA SISWA TUNA GRAHITA KELAS D III C SEMESTER II DI SLB BC YPASP WONOREJO GONDANGREJO KARANGANYAR TAHUN 2008 2009

0 4 79

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA BAHASA INDONESIA MELALUI PEMBELAJARAN KELOMPOK SISWA TUNA GRAHITA RINGAN KELAS IV SLB NEGERI SURAKARTA 2008 2009

0 10 55

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA POHON BILANGAN BAGI SISWA KELAS IC I TUNA GRAHITA SLB B – C BAGASKARA SRAGEN TAHUN PELAJARAN

0 6 17

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEKNIK PEMBERIAN TUGAS PEKERJAAN RUMAH PADA SISWA TUNA GRAHITA KELAS III SLB C YPALB KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 2 9