Sejarah Perkembangan Suara Merdeka

commit to user

BAB III GAMBARAN UMUM SUARA MERDEKA

A. Sejarah Perkembangan Suara Merdeka

Suara Merdeka terbit pertama kali pada tanggal 11 Februari 1950 di Semarang. Pada saat itu, Indonesia masih dalam suasana kemerdekaan, sehingga kelahiran Suara Merdeka juga didasari dengan semangat perjuangan. Misi awal terbitnya Suara Merdeka adalah memperdagangkan suara rakyat yang baru saja merdeka. Hal tersebut yang menjadi alasan mengapa surat kabar ini diberi nama “Suara Merdeka”. Awalnya nama yang dipilih adalah “Mimbar Merdeka”, namun karena jumlah huruf pada kata tersebut adalah 13, dimana angka tersebut dipercayai sebagai angka pembawa sial, maka nama tersebut dibatalkan. H. Hetami sebagai pendiri surat kabar ini memerintahkan untuk mencari nama lain, dengan tetap menggunakan kata “Merdeka”. Akhirnya dipilih nama “Suara Merdeka ” dengan jumlah huruf genap 12. H. Hetami pada saat itu bertindak sebagai pemimpin umum dan sekaligus pemimpin redaksi. Beliau adalah putra dari pengusaha batik di Surakarta. Beliau bukanlah orang baru dalam dunia persuratkabaran. Sejak masih menjadi mahasiswa, beliau sudah aktif menulis. Beliau pernah mengasuh majalah kampus yang bernama “Rechts Hogeschool” fakultas hukum pada jaman Belanda di Jakarta dan beberapa media lainnya. Suara Merdeka dibagi dalam beberapa cabang perwakilan, yang salah satunya adalah kantor perwakilan kodya Surakarta. Pembukaan cabang commit to user perwakilan ini secara resmi dibuka oleh H. Hetami selaku pendiri surat kabar ini pada tanggal 20 November 1980 yang terletak di jalan Ronggowarsito no. 78 kelurahan Keprabon, kecamatan Banjarsari, kotamadya Surakarta. Dibalik berdirinya kantor cabang perwakilan di kodya Surakarta ini, selain mempunyai nilai historis sebagai kota kelahiran H. Hetami, juga karena ada beberapa faktor komersil yang mempengaruhinya, yaitu kodya Surakarta yang merupakan pasar keuntungan kedua terbesar bagi harian Suara Merdeka setelah kotamadya Semarang. Namun karena suatu hal, pada tanggal 9 November 2008 lokasi kantor perwakilan Suara Merdeka pindah ke jalan Dr. Wahidin no. 19 Surakarta. Didirikannya suatu kantor cabang perwakilan bagi sebuah perusahaan merupakan langkah awal untuk lebih menunjukkan suatu tingkat kredibilitas perusahaan tersebut, juga bisa sebagai langkah pengembangan sayap yang lebih luas bagi perusahaan agar semakin maju dan besar. Perluasan pengembangan sayap bagi perusahaan bisa dimulai dengan mendirikan kantor cabang perwakilan, itu dapat menunjukkan bahwa perusahaan ingin menggali potensi yang ada di suatu daerah guna untuk meningkatkan keuntungan dan produksi perusahaan. Demikian pula yang sedang dilakukan perusahaan Harian Umum Suara Merdeka ini. Karena melihat adanya potensi yang cukup besar dari masyarakat pembaca di Surakarta, maka pemasaran perusahaan perlu ditingkatkan agar dapat bersaing. Untuk mendukung hal itu maka diperlukan sarana dan prasarana yang cukup memadai. commit to user Oleh karena itu, perusahaan memberikan tugas dan wewenang kepada kantor cabang perwakilan di daerah agar dapat mengembangkan dan menggali potensi di daerahnya masing-masing yang dapat menunjang untuk perusahaan secara keseluruhan.

B. Visi dan Misi Suara Merdeka