B. Pemanfaatan Kaw asan Hutan Produksi
Berdasarkan perkembangan data s.d bulan Desember 2009, dari seluas 82.407.828 ha kawasan Hutan Produksi tersebut telah dimanfaatkan dalam
bentuk I UPHHK sesuai SK.I UPHHK adalah seluas 35.377.895,73 ha atau ± 49,93 dari luas hutan produksi, terdiri dari:
1. Areal I UPHHK-HA seluas 25.641.167
ha untuk 306 unit pemegang izin yang tersebar pada 20 provinsi di luar Pulau Jawa;
2. Areal I UPHHK-HTI SK Definitif dan SK Sementara 9.208.506 ha untuk
230 unit pemegang izin yang tersebar pada 20 provinsi di luar Pulau Jawa;
3. Areal I UPHH-BK seluas 21.620 ha untuk 1 unit pemegang izin yang
berada di Provinsi Riau; 4.
Areal pencadangan I UPHHK-HTR seluas ± 383.402,73 ha yang tersebar di 20 dua puluh provinsi.
C. Penggunaan Kaw asan Hutan Produksi
Sampai dengan bulan Desember 2009, kawasan hutan produksi yang telah
mendapat persetujuan pinjam pakai dari Menteri Kehutanan untuk kegiatan di luar sektor kehutanan seluas 25.304,90 ha yang tersebar pada 11
provinsi. Luasan tersebut berbeda dengan laporan triwulan sebelumnya. Dimana pada laporan triwulan sebelum-sebelumnya Triwulan I s.d I I I data
luas penggunaan kawasan hutan produksi yang dimasukkan adalah ijin prinsip dan ijin pinjam pakai yang diterbitkan Menteri Kehutanan, sementara
dalam laporan triwulan I V ini yang dimasukkan hanya ijin pinjam pakai yang telah diterbitkan oleh Menteri Kehutanan dengan kegiatan operasional di
lapangan adalah eksploitasi yang terdiri dari kegiatan :
1. Pertambangan
Bentuk kegiatan pertambangan ini pada umumnya adalah kegiatan : tambang batubara, nikel, emas, bauksit, biji besi, granit, timah, zirkon,
kaolin dan sebagainya. Areal pinjam pakai kawasan hutan untuk kegiatan pertambangan seluas 24.984,90 ha, dengan rincian :
2. Non Pertambangan
Bentuk kegiatan non pertambangan ini pada umunya adalah : pemboran sumur minyak, jalur pipa minyak, jaringan listrik, PLTU, jalan umum,
fasilitas produksi dan sebagainya. Areal pinjam pakai kawasan hutan untuk kegiatan non pertambangan seluas 320 ha.
Luas dan sebaran areal pinjam pakai sesuai izin Menteri Kehutanan yang telah dikeluarkan sampai dengan bulan
Desember 2009 per provinsi sebagaimana Tabel 2 berikut :
Tabel 2. Luas dan sebaran areal pinjam pakai sesuai izin Menteri Kehutanan per Provinsi
Di Dalam Kaw asan Hutan Produksi ha No
Provinsi Pertambangan
Non Luas
Eksploitasi Eksplorasi
Tambang Total
1 Babel 198,46
- -
198,46 2 Bengkulu
1.013,28 -
- 1.013,28
3 Jambi 70,83
- 320,00
390,83 4 Jatim
545,65 -
- 545,65
5 Kalsel 786,80
- -
786,80 6 Kalteng 2.517,37
- -
2.517,37 7 Kaltim
11.541,18 -
- 11.541,18
8 Maluku 562,42
- -
562,42 9 Malut
871,30 -
- 871,30
10 N T B
6.417,30 -
- 6.417,30
11 Sultra 460,31
- -
460,31
Total 24.984,90
- 320,00
25.304,90
Sumber : Direktorat BRPHP dan Ditjen Planologi Kehutanan
I I I . PERKEMBANGAN PEMANFAATAN HUTAN PRODUKSI
A. I UPHHK- HA
Jumlah I UPHHK-HA yang ada di I ndonesia sesuai SK.I UPHHK-HA sd. bulan Desember 2009 sebanyak 306 unit pemegang I UPHHK-HA dengan total areal
konsesi sesuai SK.I UPHHK seluas 25.641.167 ha.
Jumlah dan luas tersebut bertambah jika dibandingkan dengan laporan triwulan I I I dengan jumlah
I UPHHK-HA sebanyak 299 unit dengan total luas areal 25.384.650 ha.
Perubahan jumlah tersebut dikarenakan selama periode Oktober s d Desember 2009 terdapat 2 unit I UPHHK-HA yang izinnya telah berakhir Provinsi Riau
dan dalam periode yang sama Menteri Kehutanan menerbitkan ijin baru kepada 9 unit pemegang I UPHHK-HA yang tersebar dibeberapa provinsi yaitu
Provinsi Bengkulu 1 unit, Kalimantan Tengah 1 unit, Kalimantan Timur 2 unit, Maluku Utara 1 unit, Papua 1 unit dan Papua Barat 3 unit.
Disisi lain, perubahan luas selama periode Oktober s.d Desember pada umumnya dikarenakan adanya perpanjangan I UPHHK-HA yang luas arealnya
menjadi berkurang. Rekapitulasi sebaran I UPHHK-HA per provinsi, sebagaimana Tabel 3. di bawah ini.
Tabel 3. Sebaran dan Luas I UPHHK- HA per Provinsi Berdasarkan SK.I UPHHK
Sumber
: Direktorat BRPHP dan BPHA Sampai dengan September 2009
Sampai dengan Desember 2009 No
Provinsi Unit
Luas SK ha Unit
Luas.SK ha
1 N A D
7 409.644,00
7 409.644,00
2 Sumatera Utara
6 328.803,00 6
328.803,00 3
Sumatera Barat 3 160.590,00
3 160.590,00
4 Riau 8
444.513,00 6 318.498,00
5 Jambi 2
45.825,00 2
45.825,00 6
Bengkulu 1 23.000,00
2 56.070,00
7 Sumatera Selatan
2 108.170,00 2
108.170,00 8
Kalimantan Barat 24
1.194.855,00 24 1.194.855,00
9 Kalimantan Tengah
57 4.111.303,00 58
4.055.935,00 10
Kalimantan Timur 86
6.195.658,00 88 6.145.493,00
11 Kalimantan Selatan
5 279.361,00
5 279.361,00
12 Gorontalo 3
145.000,00 3 145.000,00
13 Sulawesi Utara
2 60.800,00 2 60.800,00
14 Sulawesi Tengah
14 902.245,00 14 902.245,00
15 Sulawesi Tenggara 3
385.590,00 3
385.590,00 16
Sulawesi Barat 4
214.245,00 4
184.285,00 17
Maluku 11 697.195,00 11
697.195,00 18
Maluku Utara 16
907.295,00 17 886.900,00
19 Papua 25
5.202.478,00 26 5.305.988,00
20 Papua Barat
20 3.568.080,00 23
3.969.920,00
Jumlah 299
25.384.650,00 306
25.641.167,00
Berdasarkan kepemilikan saham yang sama pada masing-masing I UPHHK-HA, terdapat beberapa grup besar pemegang I UPHHK-HA yaitu sebagaimana Tabel
4. di bawah ini.
Tabel 4. Nama grup perusahaan I UPHHK- HA berdasarkan kepemilikan saham No
Nama Grup Perusahaan I UPHHK-HA
Jumlah I UPHHK-HA
unit Luas
ha Lokasi Provinsi
1 Kayu Lapis I ndonesia KLI Grup
7 1.445.300
Papua, Papua Barat, Maluku Utara 2 Alas
Kusuma Grup
10 1.157.700 Kalbar, Kalteng, Kaltim, Papua dan Papua Barat.
3 Barito Pacific
Grup 12 1.036.032 Kaltim,
Kalteng, Kalsel, Malut, Gorontalo dan Papua. 4
Korindo Grup 4
951.120 Kalteng, Kaltim dan Papua
5 Mujur Grup
2 97.110
Aceh dan Sumut 6 Dwima
Grup 4 290.031 Kalteng
7 Sumalido Lestari Jaya Grup
4 515.000
Kaltim 8
Hanurata Grup 2
339.600 Kaltim dan Papua Barat
9 Jati Grup
4 965.410
Kaltim, Maluku, Papua dan Papua Barat 10
Kayu Mas Grup 3
269.915 Kalteng dan Kaltim
Sumber
: Direktorat BRPHP dan BPHA
B. I UPHHK- HTI