Definisi Epidemiologi Etiologi a. Faktor biologis Faktor perilaku

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

Obsesi adalah pikiran, perasaan, gagasan, atau sensasi yang berulang dan mengganggu. Sedangkan kompulsi adalah perilaku yang disadari, standar, dan berulang seperti menghitung, memeriksa, atau menghindar. Gangguan obsesif kompulsif obsessive-compulsive disorder; OCD adalah gangguan dengan gejala obsesi atau kompulsi berulang yang cukup berat hingga menimbulkan penderitaan yang jelas pada orang yang mengalaminya. Pasien dengan OCD dapat memiliki obsesi atau kompulsi atau keduanya Kaplan, 2003.

2.2 Epidemiologi

Prevalensi dari gangguan obsesif kompulsif pada populasi umum adalah 2- 3. Pada sepertiga pasien obsesif kompulsif, onset gangguan ini adalah sekitar usia 20 tahun, pada pria sekitar 19 tahun, dan pada wanita sekitar 22 tahun. Perbandingan yang sama dijumpai pada laki-laki dan perempuan dewasa, akan tetapi remaja laki-laki lebih mudah terkena daripada remaja perempuan Kaplan, 2003.

2.3 Etiologi a. Faktor biologis

Banyak penelitian yang mendukung adanya hipotesis bahwa disregulasi serotonin berpengaruh pada pembentukan gejala gangguan obsesif kompulsif, tetapi serotonin sebagai penyebab gangguan obsesif kompulsif masih belum jelas. Genetik juga diduga berpengaruh untuk terjadinya gangguan obsesif kompulsif dimana ditemukan perbedaan yang bermakna antara kembar monozigot dan dizigot.

b. Faktor perilaku

Menurut teori, obsesi adalah stimulus yang terkondisi. Sebuah stimulus yang relatif netral diasosiasikan dengan rasa takut atau cemas melalui prroses pengkondisian responden yaitu dengan dihubungkan dengan peristiwa-peristiwa yang menimbulkan rasa cemas atau tidak nyaman. Kompulsi terjadi dengan cara yang berbeda. Ketika seseorang menyadari bahwa perbuatan tertentu dapat mengurangi kecemasan akibat obsesif, orang tersebut mengembangkan suatu strategi penghindaran aktif dalam bentuk kompulsi atau ritual untuk mengendalikan kecemasan tersebut. Secara perlahan, karena efikasinya dalam mengurangi kecemasan, strategi penghindaran ini menjadi suatu pola tetap dalam kompulsi.

c. Faktor Psikososial