mendatang Igbaria et al. 2004. Kecemasan mengenai lingkungan komputer-komputer yang diekspektasikan berhubungan negatif dengan
penggunaan komputer. Tidak mengherankan karena orang-orang diharapkan menghindari perilaku yang mencemaskan. Sejumlah penelitian
telah menunjukan hubungan antara kecemasan komputer dengan penggunaan komputer Iqbaria et al. 1989.
Kecemasan komputer ditunjukan sebagai reaksi negatif Fagan et al. 2003. Reaksi negatif tersebut mempunyai pengaruh terhadap
pengunaan dan kepuasan sistem informasi. Banyak penelitian yang menunjukan hubungan antara kecemasan komputer dengan penggunaan
teknologi informasi khususnya komputer. Kecemasan komputer menunjukan prediktor yang signifikan dari penerimaan komputer
McElory et al. 2007 dan pengunaan komputer Howard dan Mendelow, 1991. Studi lain menunjukan hubungan kecemasan komputer dan
pengunaan komputer Compeau dan Higgis, 1995; Igbaria dan Livari, 1995; Igbaria dan Pasuraman, 1989.
Berdasarkan paparan tersebut, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
H3: Kecemasan komputer berpengaruh negatif terhadap niat penggunaan internet
2.2. Pengaruh Perasaan Affect Terhadap Niat Intention Terhadap
Penggunaan Internet
Triandis 1980 mengembangkan suatu teori yang disebut dengan teori perilaku interpersonal theory of interpersonal behavior. Teori ini
mengusulkan bahwa minat-minat perilaku ditentukan oleh perasaan- perasaan feeling yang dimiliki manusia terhadap perilaku yang disebut
dengan affect, apa yang mereka pikirkan tentang seharusnya mereka lakukan.
Triandis 1980 menggunakan istilah perasaan affect yang merupakan perasaan-perasaan bahagia, gembira, riang atau senang, atau
depresi, jijik, tidak nyaman, atau benci yang dihubungkan dengan seorang individual kesuatu tindakan tertentu. Compeau dan Higgins 1995b;
Compeau, et al., 1999 mendefinisikan perasaan adalah suatu kesukaan individual terhadap perilaku. Menurut Goodhue 1988, banyak peneliti
yang membedakan antara komponen emosional dari sikap yang memiliki konotasi sukatidak suka dan komponen kognitif atau kepercayaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Thompson et al. 1991 menunjukkan bahwa affect tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pemanfaatan
personal computer Cheung and Chang 2001 menemukan bahwa perasaan affect
secara signifikan berpengaruh pada minat dalam penggunaan internet. Bagaimanapun, dalam penelitian pada pembajakan software, Limayem,
Khalifa and Chin 1999 menyatakan pengaruh yang tidak signifikan. Berdasarkan paparan tersebut, maka hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini adalah:
H4: Perasaan affect berpengaruh positif terhadap niat untuk menggunakan internet
2.2.3 Pengaruh Trust Terhadap Niat Intention Terhadap Penggunaan Internet
Trust telah didefinisikan dalam berbagai bentuk, tergantung konteks pendekatan yang akan digunakan atau dibahas. Dalam pandangan
psikologi mendefinisikan trust sebagai kecenderungan percaya pada orang lain Rotter, 1971. Dalam pandangan sosiologi mendefinisikan trust
adalah sebuah karateristik dari lingkungan institusi. Trust mengacu pada suatu keyakinan positif mengenai hal yang
dapat dipercaya reliability, hal yang dapat diandalkan dependability dan hal yang diyakini, baik proses dan tujuan seseorang confidence Fogg
1999. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan trust yang didefinisikan oleh Grazioli dan Jevenpaa 2000 yaitu adalah suatu proses
pilihan. Thatcher et al. 2007 mengatakan bahwa trust berada dalam risiko
dan ketidakpastian suatu transaksi. Alasan penting mengapa trust dalam teknologi tidak diinvestigasi secara luas, banyak peneliti mengasumsikan
pihak terpercaya mempunyai kemauan mengendalikan perilaku mereka. Oleh karena itu, pihak lainnya mengargumentasikan bahwa trust tidak
memerlukan batasan perasaan untuk menghubungkan antara human beings, tetapi individu dapat juga merasa percaya terhadap objek dan
proses, contohnya, individu percaya jembatan penyebrangan sungai dan mesin penjual otomatis merupakan akses access rekening bank mereka.
Corritore, Kracher, dan Wiedenbeck 2003 mengatakan bahwa trust timbul sebagai elemen kunci keberhasilan dalam linkungan on-line.
Trust dan hubungan trust dalam dunia offline menjadi topic penelitian dalam berbagai disiplin ilmu sejak tahun 1950-an Corritore et al. 2001.
Aliran penelitian pada trust dapat ditemukan dalam bidang filosofi, sosiologi, psikologi, manajemen, marketing, ergonomics, interaksi
manusia-komputer human-computer interactionHCI, industrial
psychology, dan electronic commerce e-commerce. Trust telah dipelajari dalam berbagai disiplin, masing-masing disiplin ilmu telah menghasilkan
konsep, definisi dan penemuannya sendiri. Trust dalam teknologi, menggambarkan keyakinan tentang
bagaimana teknologi akan melaksanakan kemauan orang untuk percaya terhadapnya. Dua aspek dari trust dalam teknologi adalah keyakinan
kepercayaan dan niat percaya yang berhubungan dekat. Keyakinan kepercayaan terjadi ketika individu merasa bahwa target dari kepercayaan
mereka adalah murah hati benevolent, kompeten competent, jujur honest dan dapat diprediksi predictable. Niat percaya terjadi ketika
individu mau tergantung satu sama lain. Wang dan Emurian 2005;110 mengatakan terdapat banyak
definisi trust dalam literature yang mempunyai dua alasan: 1. Trust merupakan konsep abstrak sering digunakan dapat dipertukarkan
berhubungan dengan konsep seperti credibility, reliability, or confidence. Dengan demikian, definisi istilah dan untuk mencerminkan perbedaan
antara trust dan konsep yang berhubungan dengannya telah membuktikan penuh tantangan untuk peneliti. 2. Trust merupakan konsep berbagai segi
yang menyatukan, emosi, dan dimensi perilaku Lewis Weigert, 1985. Zeithaml, Parasuraman, and Malhotra 2002 and Chen and
Dhillon 2003 menyatakan bahwa trust adalah sebuah dimensi penting dalam penggunaan web sites. Donthu 2001 menyatakan bahwa trust
adalah dihubungkan dengan sikap pada web site. Trust juga dapat meningkatkan sikap pada pembelian online Jarvenpaa and Todd 1997,
niat intention pada online Limayem, Khalifa, and Frini 2000; Vijayasarathy and Jones 2000, intent to purchase online Lynch, Kent,
and Srinivasan 2001, level of online shopping activify Korgaonkar and Wolin 1999; Miyazaki and Fernandez 2001. Kajian penelitian trust
terhadap internet E-Commerce bisa dilihat pada tabel 1 di bawah ini:
Tabel 1 Kajian Penelitian Trust terhadap Internet E-Commerce
Penulis Tahun Definisi
Konteks
Jarvepaa Tractinsky 1999;43
Kemauan Konsumen untuk yakin kepada penjual dan mengambil
tindakan membuat konsumen percaya kepada penjual
Trust dalam toko
internet diukur dengan skala 7 item; 4 item
yang dihilangkan Gefen 2000;32
Kepercayaan seseorang mempunyai harapan yang menguntungkan yang
orang lain kerjakan, berdasarkan, banyak kasus, pada sesudah interaksi
Trust dalam
e- commerce
vendor diukur dengan skala 3
item Grazioli Jarvenpaa
2000;38 Proses pemilihan
Kepercayaan konsumen dalam website online
store-diukur dalam 9 item yang diuji dan 5
item dikeluarkan
Tan Theon Winter 2000-2001;98
Kepercayaan transaksi - Pihak terpercaya; percaya pada
pihak lain - Kendali percaya; percaya dalam
pengendalian Kepercayaan dalam
transaksi studi
konseptual Lee dan Turban
2001;51 Kepedulian konsumen menjadi
vulnerable pada tindakan internet merchan dalam transaksi internet
shopping, berdasarkan pada harapan internet merchant berperilaku dalam
cara yang dapat disetujui, tidak memperhatikan
kemampuan konsumen untuk memonitor atau
pengendalian internet merchant
p0,79 Trust dalam internet
shopping diukur
dengan skala 4 item, satu item dikeluarkan
McKnight Chervany Winter
2001-2002; 64 Kepercayaan merupakan multi
dimensional - Keyakinan pada kepercayaan: satu
keyakinan pada pihak lain atau karakteristik yang lebih bermanfaat
p.46 - Niat pada kepercayaan: satu
kepedulian untuk bergantung pada atau niat bergantung, bahkan satu
yang tidak dapat mengendalikan pada pihak lain
Kepercayaan interpersonal atas e-
vendor oleh konsumen studi konseptual
Sumber: Kim dan Tadisina 2007;89
Berdasarkan uraian diatas maka, dalam penelitian ini diajukan hipotesis sebagai berikut:
H5: Trust berpengaruh secara positif terhadap niat penggunaan internet
BAB III METODA PENELITIAN
3.1 Populasi dan sampel
Populasi merupakan jumlah keseluruhan elemen yang akan diteliti Cooper dan Schindler, 2003. Dengan demikian populasi adalah orang yang
memiliki informasi yang menjadi fokus penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah menggunakan mahasiswa S1, dan S2 M.Si Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada. Kriteria ini diangap penting karena penelitian ini diharapkan yang menjadi responden adalah
pengguna internet. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara non probabilitas yaitu convenience sampling.
Menurut Hartono 2004 pengambilan sampel dengan convinience sampling adalah pengambilan sampel yang dilakukan dengan memilih sampel secara
bebas sekehendak peneliti. Metode pengambilan sampel ini dipilih untuk memudahkan pelaksanaan riset dengan alasan bahwa populasi pengguna
internet sangat banyak di Indonesia. Selain itu juga sulit untuk membuat kerangka sampling yang sesesungguhnya karena daftar pengguna internet
sangat sulit diperoleh.