Latar Belakang Benchmarking Transmisi Energi

123

9. Transmisi Energi

9.1. Latar Belakang

Kebutuhan dan konsumsi energi listrik di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Berbagai sumber energi telah digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi global seperti energi fosil dan sumber energi alternatif, seperti panas bumi, angin, biomasa, air, nuklir dan matahari. Namun demikian untuk meningkatkan jumlah ketersediaan energi listrik di Indonesia, pengembangan dan penelitian pemanfaatan berbagai sumber energi alternatif tidaklah cukup. Terdapat hal penting lain yang perlu mendapatkan perhatian serius untuk dikembangkan yaitu masalah spesifikasi kabel transmisi yang digunakan untuk menyalurkan energi listrik dari sumber pembangkit energi ke pemakai. Sebagai contoh, kabel transmisi yang sekarang banyak digunakan adalah kabel dengan bahan dasar Copper Cu. Jumlah energi dan efisiensi energi listrik yang dialirkan melalui kabel ini sangatlah terbatas. International Electrotechnical Commission melaporkan bahwa sekitar 8 - 15 energi listrik hilang pada saat penyaluran energi ini dari sumber pembangkit energi ke pemakai disebabkan karena adanya hambatan resistance dari bahan kabel transmisi yang digunakan [1]. Sebagai contoh 10 power plants yang rencananya akan beroperasi tahun 2012 di Jawa-Bali akan menghasilkan sekitar 6,900,000,000 Watt. Energi yang hilang pada saat transmisi diperkirakan minimal sekitar 552,000,000 Watt. Nilai kehilangan energi ini akan bertambah besar jika nilai tegangan dan arus yang akan di salurkan meningkat. Pada klaster ini, penelitian-penelitian yang akan dilakukan mengacu pada pengembangan teknologi transmisi energi serta aspek-aspek penting yang mendukung tersedianya peralatan yang memiliki efisiensi tinggi sehingga diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan padat erlaksananya kemandirian energi nasional. 124

9.2. Benchmarking

Teknologi smart grids Smart grid adalah jaringan listrik yang menggunakan teknologi digital dan teknologi maju untuk memonitor dan mengelola transportasi listrik dari seluruh pembangkit listrik untuk memenuhi berbagai jenis kebutuhan pengguna [2]. Smart grids menselaraskan antara kebutuhan dan kemampuan seluruh pembangkit listrik, operator pendistribusian, pengguna, pengguna dan seluruh pemangku kepentingan sehingga dapat mengoperasikan sistem secara efisien seperti meminimalkan biaya, handal, fleksibel dan stabil. Dalam hal pembangkitan energi dari sumber energi terbarukan, smart grids meliputi kabel, transformer, jaringan listrik sistem transmissi dan distribusi dan antarmuka dengan pembangkit, penyimpan dan pengguna. Dalam dunia perlistrikan, beberapa tantangan yang dihadapi adalah penuaan infrastruktur, pertumbuhan kebutuhan listrik, integrasi tambahan dari sumber energi terbarukan yang terus akan meningkat, kebutuhan akan keamanan pasokan dan kebutuhan akan kandungan karbon yang rendah. Teknologi Smart grid memberikan solusi tidak hanya menjawab tatangan yang ada, tetapi membangun sistem pemasok energi yang bersih dan ramah lingkungan, terjangkau, efisien dan berkelanjutan. Beberapa pokok kaji yang berkaitan dengan smart grid adalah sebagai berikut:

1. Mengoptimalkan pemanfaatan dan mengefisiensikan pengoperasian