104
lebih 10 kali, suatu kenaikan yang cukup optimis dalam hal pemanfaatan energi panas bumi. Padahal pemanfaatan yang mencapai 305 MW pada tahun 1997
tersebut baru 1,83 dari potensi energi panas bumi yang ada. Pangsa pemanfaatan energi panas bumi 1,83 dari total potensi yang
tersedia sudah barang tentu masih sangat kecil. Oleh karena itu kemungkinan untuk menaikkan pangsa pemanfaatan energi panas bumi masih sangat terbuka
lebar, dengan kata lain bahwa prospek pemanfaatan energi panas bumi di Indonesia masih sangat menguntungkan bagi para penanam modal yang akan
bergerak dalam bidang energi panas bumi. Hal ini terbukti dengan akan dibangunnya lagi 4 unit berkekuatan 55 MW di Gunung Salak Jawa Barat, suatu
proyek patungan antara Pertamina dan PT Unocoal Geotherrnal Indonesia. Proyek-proyek berikutnya sudah barang akan segera disusul oleh penanam modal
lainnya, mengingat bahwa kebutuhan energi di Indonesia yang terus meningkat.
7.2. Benchmarking
Berdasarkan uraian tersebut di atas, kiranya dapat disimpulkan bahwa prospek pemanfaatan energi panas bumi di Indonesia cukup menjanjikan.
Permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan pemanfaatan energi panas bumi sebagai sumber penyedia tenaga listrik adalah termasuk teknologinya
Aspek teknologi yang perlu mendapat perhatian adalah dalam hal explorasi potensi secara menyeluruh sehingga kita dapat mengetahui aspek cadangan dan
juga jenis sumber energi panas bumi yang ada. Untuk mendukung hal tersebut, perlu juga dikembangkan pemodelan geotermal berdasarkan data geofisika
terintegrasi. Dalam hal pembangkit daya skala mikro, teknologi turbin memegang peranan utama, sehingga pengembangan dari aspek modeling dan bahan perlu
dilakukan. Untuk mendukung proses trasmisi dalam sistem pembangkit daya, sistem pemipaan piping juga merupakan komponen penetu dalam efisiensi.
Selain itu, kajian tentang kehandalan sistem dalam optimasi sumber energi
105
7.3. Roadmap dan Target Hasil Penelitian
Gambar 19.
Roadmap keilmuan Klaster Geotermal
106 Tabel 40.
Rencana aktivitas dan pengembangan
2009-2012 2013-2014
2015-2016 2016-2017
2018-2019
Produk Pasar
Kerjasama dengan industri
Riset Terapan Prototipe
Rancang bangun
Pembangkit daya skala
mikro dan uji kelayakan
ekonomi
Pengembangan Teknologi
Pembangkit daya,
karakteristik dan
efesiensinya
Riset Dasar Inhibitor korosi
Matriks polimer hibrid
Bahan proteksi korosi
Bahan turbin simulasi dan
rekayasa bahan
107
7.4. Sumber Daya Manusia
Tabel 41.
Sumber daya manusia pada klaster geotermal
No. Nama
ProdiFak
1 Dr. Imran Hilman
Pemodelan geotermal 2
Dr. Irwan Ary Darmawan Pemodelan Aliran
geotermal
3 Drs. Cukup Mulayana, M.S.
Analisis kehandalan system
4 Dr.rer.nat. Yudi Rosandi
Pemodelan turbin dan pembangkit daya
5 Otong Nurhilal, S.Si. M.Sc.
Fisika FMIPA 6
Tuti Susilawati, M.S. Korosi
7.5. Fasilitas
Peralatan survey yang dimiliki adalah: Resistivitymeter SuperStings R8IP, Naniura
Magnetometer, Self
Potential, Seismograph,
Conductivitymeter, Combometer magnetometer, dan Gravitymeter.
7.6. Rencana Penelitian Tahun 2013-2016