6
4. Saluran Media- tempat dimana sumber menyalurkan informasi kepada penerima
5. Decoding- pengalihan pesan ke dalam gagasan
6. Penerima Receiver individu atau kelompok yang menerima pesan
7. Umpan balik Feedback reaksi terhadap pesan
8. Gangguan Noise efek internal atau eksternal akibat dari peralihan pesan
9.
Bidang pengalaman-bidang atau ruang yang menjadi latar belakang informasi dari pengirim maupun penerima.
9. Komunikasi kesehatan
Komunikasi kesehatan merupakan proses penyampaian pesan kesehatan. Komunikasi kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
melalui pelatihan dan pendidikan, menyebarluaskan informasi pada individu atau kelompok guna meningkatakan kesadaran akan kesehatan.
B. Persepsi, Faktor, Variabel, dan Hambatan dalam Komunikasi
1. Persepsi Persepsi merupakan proses aktif dalam menilai informasi di sekitar. Seorang akan
menanggapi, menginterpretasi, dan memahami informasi yang ada secara berbeda. Persepsi dapat terbentuk dari adanya pengalaman dan peran di masa lalu, budaya,
perasaan saat ini, kepentingan, ekspektasi, peran sosial, pengetahuan, empati, dan konsep pribadi. Dalam komunikasi, persepsi mempengaruhi cara kita melihat, merasakan dan
mendengar sebelum kita melakukan kegiatan komunikasi. 2. Faktor
a. Sumber atau pengirim pesan komunikator
Sumber atau pengirim pesan ini sering disebut sebagai komunikator, yaitu orang yang menjadi subjek dalam berlangsungnya proses komunikasi dan merupakan
penyampai dari informasi. Sumber ini dapat berasal dari perorangan, kelompok, dan institusi atau organisasi tertentu. Komunikator harus dapat merumuskan isi pesan
yang disampaikan dengan baik. Selain itu, komunikator juga diharapkan dapat memiliki sikap empati dan menempatkan dirinya pada komunikan atau pasien dalam
konteks dunia kesehatan. b.
Pesan
7
Pesan merupakan hal yang dikirimkan oleh komunikator kepada komunikan atau penerima pesan. Pesan ini berupa pertanyaan yang didukung oleh lambang, yang
dapat berupa lisan maupun tulisan. Lambang yang digunakan dalam komunikasi tersebut misalnya, lambang suara dalam komunikasi lisan yang berupa intonasi suara
dalam penyampaian pesan, lambang gerak berupa ekspresi muka dan gerak tubuh yang digunakan komunikator sebagai pendukung untuk memudahkan pemahaman
terhadap pesan yang disampaikan, atau pun lambang-lambang lain seperti kode-kode yang disepakati oleh pihak-pihak yang melakukan komunikasi. Komunikasi dengan
lambang lisan maupun tulisan yang merupakan simbol bahasa merupakan komunikasi verbal, sedangkan komunikasi melalui ekspresi dan gerak tubuh merupakan
komunikasi nonverbal. Isi simbol dari pesan disebut informasi. c.
Media Media adalah saluran atau alat yang digunakan oleh komunikator untuk
menyampaikan pesannya kepada komunikan. Media ini bisa berupa media cetak, audio, visual, maupun audio visual. Media tersebut dibedakan menjadi dua, yaitu
media komunikasi massa, dan media komunikasi pribadi. Media komunikasi massa adalah media yang dapat diakses oleh umum, seperti TV, radio, surat kabar, internet,
dan majalah. Sementara itu, media komunikasi pribadi adalah media yang menghubungkan komunikasi yang bersifat interpersonal, seperti telepon, surat,
maupun jenis pembicaraan lainnya. d.
Sasaran atau penerima komunikan Penerima informasi dari komunikator disebut juga komunikan. Seperti halnya
sumber atau komunikator, komunikan bisa berupa perorangan, kelompok, maupun institusi atau organisasi. Seorang komunikan harus peka dan tanggap terhadap
penyampaian pesan dari komunikator. Agar pesan dapat tersampaikan dengan baik dan menimbulkan umpan balik yang diinginkan, maka komunikan harus memiliki
pengertian dan pemahaman yang sama dengan komunikator. e.
Umpan balik
feedback
Komunikasi merupakan proses yang berlangsung secara terus menerus. Umpan balik merupakan dampak atau pengaruh dari informasi yang diberikan komunikator
kepada komunikan. Umpan balik yang berupa respons komunikan ini dibedakan menjadi umpan balik langsung dan umpan balik tidak langsung. Umpan balik
langsung dikomunikasikan oleh penerima pesan baik secara verbal menggunakan kalimat secara langdung maupun secara nonverbal melalui ekspresi wajah dan gerak
8
tubuh. Sedangkan umpan balik tidak langsung dapat berupa perubahan sikap dari komunikan yang bisa terjadi dalam waktu yang relatif singkat maupun dalam jangka
waktu yang lama. Pada beberapa buku, umpan balik secara tidak langsung merupakan suatu bentuk akibat. Suatu proses komunikasi dapat dikatakan berhasil jika
komunikan memberikan umpan balik yang tepat kepada komunikator. f.
Akibat
Impact
Akibat atau
impact
ini merupakan hasil akhir komunikasi yang bisa berupa perubahan pada diri komunikan. Perubahan ini bisa berupa perubahan pada
pengetahuan, sikap, dan perilaku. Keenam faktor tersebut harus dipenuhi dalam komunikasi agar komunikasi
dapat berjalan dengan lancar dan tujuan dari komunikasi tersebut dapat tercapai. 3. Variabel dalam Komunikasi
Terdapat beberapa variabel dalam komunikasi, yaitu empati, kontrol, trust, self disclosure dan confirmation.
Empati adalah suatu proses melihat suatu hal dari sudut pandang orang lain. Empati bisa dibilang sebagai variabel terpenting dalam komunikasi karena melalui empati
kita bisa mengetahui apa yang lawan bicara kita rasakan. Dalam hubungannya dengan komunikasi kesehatan, empati diperlukan agar lawan bicara atau pasien kita merasa
dimengerti dan tidak ragu untuk menjelaskan kondisinya. Empati juga memperkecil kemungkinan adanya salah pengertian atau miskomunikasi antara kita dan pasien dan
mengefektifkan komunikasi antara kita dan pasien. Variabel yang kedua adalah kontrol. Ada dua macam kontrol yaitu kontrol
personal dan relasional. Individu yang merasa bisa mempengaruhi keadaan hidup mereka adalah orang yang memiliki kontrol personal. Pada kasus kesehatan, pasien merasa tidak
memiliki kontrol akan diri mereka dan merasa sangat membutuhkan kontrol tersebut. Kontrol relasional berbeda dengan kontrol personal. Kontrol relasional lebih berfokus
pada hubungan antar orang atau ciri-ciri antar orang, sedangkan kontrol personal berfokus pada ciri-ciri individu.
Variabel yang ketiga adalah
trust
atau rasa percaya. Rasa percaya termasuk salahs atu variabel yang paling penting selain empati. Rasa percaya muncul jika seorang
individu merasa bisa bergantung kepada individu lainnya. Yang keempat adalah
self-disclosure
.
Self-disclosure
adalah suatu proses dimana seorang individu mengatakan informasi pribadi, pikiran, dan perasaan kepada orang lain.
9
Jika ada dalam jumlah yang tepat,
self-disclosure
memiliki banyak manfaat bagi kita dan pasien.
Yang terakhir adalah
confirmation
,yang artinya sebuah komunikasi dimana kita bisa menghargai orang lain sebagai seorang manusia. Dengan berkomunikasi dengan cara
ini, kita bisa membantu pasien menghadapi perasaan ditolak dan diasingkan. 4. Hambatan dalam Komunikasi
a. Etnis dan Budaya
Hambatan atau rintangan budaya merupakan rintangan yang terjadi disebabkan karena adanya perbedaan norma, kebiasaan dan nilai-nilai yang dianut oleh pihak-
pihak yang terlibat dalam komunikasi. Hal-hal tersebut sering dijumpai saat orang yang berbeda suku berinteraksi dan bahkan orang yang sama suku bangsanya.
Masing-masing etnis yang ada di dunia ini pastinya memiliki aturan tertentu dalam proses komunikasi antar sesama.
b. Pendidikan
Tingkat pendidikan yang berbeda antara satu orang dengan yang lain adalah salah satu faktor yang dapat menghambat komunikasi. Tingkat pendidikan berbanding
lurus dengan kemampuan seseorang untuk menyerap atau menyampaikan informasi berkomunikasi.
c. Sosio Ekonomi
Komunikasi yang berlangsung di antara dua pihak yang memiliki status social dan ekonomi yang berbeda sangat sulit untuk dijalin. Tingkat kesamaan yang kecil
dalam kondisi sosioekonomi antara dua pihak dapat menyebabkan mereka mengalami hambatan dalam menyampaikan informasi
d. Usia
Penggalaman dan pengetahuan sangat dibutuhkan oleh seseorang untuk dapat berkomunikasi dengan baik. Tak jarang di Indonesia terdapat orang - orang yang
memiliki variasi usia yang tidak sama antara satu orang dengan yang lain. Menurut Data Statistik Indonesia, terdapat sekitar 19 juta orang yang berusia 0 tahun sampai
dengan 4 tahun sedangkan orang yang berumur 75 tahun ke atas jumlahnya jauh lebih kecil yaitu sekitar 3 juta. Orang yang berusia 0 samapai dengan 4 tahun tentu belum
dapat berkomunikasi dengan baik. Orang yang masih berumur 0 sampai 4 tahun masih dalam tahap belajar untuk dapat memnghasilkan kalimat dari pikirannya. Oleh
karena itu, usia adalah factor yang berperan dalam komunikasi. Pada tingkat usia tertentu seseorang mempunyai cara pikir yang tidak sama dengan cara pikir pada
10
tingkat usia yang lainnya. Pada tingkat usia yang tidak terlalu jauh berbeda komunikasi dapat berjalan baik.
C. Komunikasi Interpersonal Pada Konseling dan Penyampaian Berita Buruk