Mohammad Sofwan Effendi, 2015 MODEL MANAJEMEN PEMBIAYAAN DAN IMPLEMENTASI HASIL RISET PADA INSTANSI PEMERINTAH
YANG MENERAPKAN PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM PK-BLU Universitas Pendidikan Indonesia
| \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan bagan di atas dapat diperjelas bahwa setiap aktivitas penelitian berangkat dari suatu konsep yang jelas yang diperkuat dengan
teori tertentu. Dalam penelitian ini, mekanisme pembiayaan riset dan implementasi hasil riset menjadi penting untuk mendorong tersusunnya
rumusan kebijakan tentang manajemen pembiayaan dan implementasi hasil riset. Selanjutnya dilakukan pemilihan kasus dan disain prototipe kasus
yang difokuskan pada instansi pemerintah yang menerapkan PK-BLU yang dilanjutkan dengan penyelengaraan kajian kasus yang diperkuat dengan
teori-teori dan terus berjalan sampai pada penemuan model agar dapat dimplementasikan sebagai kebijakan baru dalam mekanisme pembiayaan
riset dan pola kerja sama alih teknologi dan komersialisasi hasil riset.
B. Partisipan dan Tempat Penelitian
The Actors and Location
Partisipan penelitian mencakup semua pihak yang terlibat langsung dalam manajemen biaya riset pada unit analisis yang telah ditentukan tanpa
membedakan jenis kelamin, laki-laki atau perempuan. Penentuan subjek penelitian melalui seorang informan utamaterdiri ataspemimpin instansi
pemerintah yang menerapkan PK-BLU, Pejabat Keuangan dan Pengelola Teknis. Informan kunci dalam kajian manajemen pembiayaan riset dan pola
kerja sama alih teknologi dan komersialisasi hasil riset di UNS dan UPI meliputi : a Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum dan KeuanganKetua
LPPM dan b Pejabat Pembuat Komitmen. Selain itu, agar data yang diperoleh semakin akurat maka subjek penelitian juga mencakup para
pengelola teknis di masing-masing unit analisis meliputi: a Petugas teknis pembuat SPM, b Penguji SPP dan SPM, c Tim monev anggaran,
dBendahara Pengeluaran, e Bendahara Pengeluaran Pembantu, f Petugas administrasi keuangan, e Periset, dan f Mitra riset.
Jaringan informasi yang diberikan subjek penelitian dikembangkan dengan teknik
snow ball
. Artinya peneliti akan melakukan penggalian data
Mohammad Sofwan Effendi, 2015 MODEL MANAJEMEN PEMBIAYAAN DAN IMPLEMENTASI HASIL RISET PADA INSTANSI PEMERINTAH
YANG MENERAPKAN PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM PK-BLU Universitas Pendidikan Indonesia
| \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
sedikit demi sedikit yang semakin lama semakin mendalam. Dengan cara demikian diharapkan dapat diperoleh gambaran lengkap tentang manajemen
Mohammad Sofwan Effendi, 2015 MODEL MANAJEMEN PEMBIAYAAN DAN IMPLEMENTASI HASIL RISET PADA INSTANSI PEMERINTAH
YANG MENERAPKAN PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM PK-BLU Universitas Pendidikan Indonesia
| \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
pembiayan riset dan pola kerja sama alih teknologi dan komersialisasi hasil riset.
Dalam menentukan lokasi penelitian, peneliti melakukan dua tahapan.
Pertama,
peneliti mengidentifikasi satuan instansi pemerintah yang menerapkan PK-BLU yang mengelola pembiayaan riset yang berada di
kementerianlembaga negara.
Kedua
, setelah melalui beberapa kali pengamatan dan penelusuran pustaka, maka ditetapkan empat instansi
pemerintah yang menerapkan PK-BLU, yaitu perguruan tinggi negeri yang berstatus BLU, yaitu UNS, perguruan tinggi yang berstatus PTN-BH, yaitu
UPI, lembaga BLU yang melakukan rekayasa produk dan pengelola dana riset, yaitu BPTP,dan lembaga BLU yang
melaksanakan pendanaan riset, yaituLPDP
. Berdasarkan observasi awal, UNS memiliki lembaga riset yang kuat
dan aktivitas riset yang berkembang dengan baik. UNS juga memiliki produk riset yang sedang dalam proses komersialisasi. Untuk pembanding dengan
UNS, peneliti memilih UPI. Sebagai PTN Badan Hukum, secara regulasi UPI diizinkan untuk melakukan komersialisasi riset secara optimal. Pola
pengelolaan keuangan yang berbeda di UPI secara regulasi mampu mengatasi permasalahan pembiayaan dan belanja institusi yang tidak bisa dilakukan oleh
PTN-BLU. Oleh karena itu, sangat menarik apabila permasalahan pembiayaan riset dan komersialisasi hasil riset dilakukan di dua perguruan
tinggi tersebut. Tempat penelitian selanjutnya adalah BPTP mewakili lembaga
pemerintah non-PTN yang menerapkan BLU karena aktivitas risetrekayasa produkyang menjadi salah satu tugas pokoknya, disamping tugas lain yaitu
pengujian, pendidikan dan pelatihan. Selain itu, BPTP juga menjadi pusat penelitian pemerintah yang memiliki kewenangan untuk melakukan
komersialisasi hasil riset. Lokasi penelitian terakhir adalah LPDP. Lembaga pengelola dana ini dipilih sebagai lembaga ini memiliki kewenangan yang
sangat besar untuk memberikan dana bagi lembaga-lembaga penerima hibah sampai dengan tahap komersialisasi hasil riset. Saat ini, beberapa hasil riset di
Mohammad Sofwan Effendi, 2015 MODEL MANAJEMEN PEMBIAYAAN DAN IMPLEMENTASI HASIL RISET PADA INSTANSI PEMERINTAH
YANG MENERAPKAN PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM PK-BLU Universitas Pendidikan Indonesia
| \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
LPDP diarahkan untuk dikomersialisasikan atau menjadi basis rumusan kebijakan
pemerintah.
C. Pengumpulan Data