D ADP 1201639 Chapter3

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Pendekatan kualitatif dipilih karena penelitian ini ingin mengetahui secara lebih mendalam tentang mekanisme pembiayaan riset dan pola kerja sama alih teknologi hasil riset di instansi pemerintah yang menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU). Pendekatan kualitatifmemungkinkan peneliti untuk menangkap, mengungkap dan memahami subjek penelitian dari kerangka berpikirnya sendiri, sehingga dalam pendekatan ini cenderung mendeskripsikan data secara apa adanya dan tanpa manipulasi (Taylor&Bogdan, 1984, Creswell, 1994, Neuman, 1997, Sutopo, 2006). Sementara pilihan desain studi kasus karena penelitian ini mengangkat persoalan-persoalan yang berkaitan dengan pembiayaan riset di unit-unit analisis, yaitu Universitas Sebelas Maret (UNS), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Balai Pengujian Teknologi Polimer (BPTP), dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Fokus kajian ini menggali substansi masalah penelitian secara menyeluruh di balik fakta yang ada terkait dengan persoalan pembiayaan riset dan pola kerja sama alih teknologi hasil riset di unit analisis sebagai bagian dari peristiwa, situasi, proses, program, dan kegiatan kontemporer (Stake, 1995; Creswell, 1998 dan 2002; Hancock dan Algozzine, 2006 ). Desain penelitian kualitatif dengan model studi kasus dijelaskan dalam bagan di bawah ini.


(2)

(3)

Berdasarkan bagan di atas dapat diperjelas bahwa setiap aktivitas penelitian berangkat dari suatu konsep yang jelas yang diperkuat dengan teori tertentu. Dalam penelitian ini, mekanisme pembiayaan riset dan implementasi hasil riset menjadi penting untuk mendorong tersusunnya rumusan kebijakan tentang manajemen pembiayaan dan implementasi hasil riset. Selanjutnya dilakukan pemilihan kasus dan disain prototipe kasus yang difokuskan pada instansi pemerintah yang menerapkan PK-BLU yang dilanjutkan dengan penyelengaraan kajian kasus yang diperkuat dengan teori-teori dan terus berjalan sampai pada penemuan model agar dapat dimplementasikan sebagai kebijakan baru dalam mekanisme pembiayaan riset dan pola kerja sama alih teknologi dan komersialisasi hasil riset.

B. Partisipan dan Tempat Penelitian (The Actors and Location)

Partisipan penelitian mencakup semua pihak yang terlibat langsung dalam manajemen biaya riset pada unit analisis yang telah ditentukan tanpa membedakan jenis kelamin, laki-laki atau perempuan. Penentuan subjek penelitian melalui seorang informan utamaterdiri ataspemimpin instansi pemerintah yang menerapkan PK-BLU, Pejabat Keuangan dan Pengelola Teknis. Informan kunci dalam kajian manajemen pembiayaan riset dan pola kerja sama alih teknologi dan komersialisasi hasil riset di UNS dan UPI meliputi : a) Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum dan Keuangan/Ketua LPPM dan b) Pejabat Pembuat Komitmen. Selain itu, agar data yang diperoleh semakin akurat maka subjek penelitian juga mencakup para pengelola teknis di masing-masing unit analisis meliputi: a) Petugas teknis pembuat SPM, b) Penguji SPP dan SPM, c) Tim monev anggaran, d)Bendahara Pengeluaran, e) Bendahara Pengeluaran Pembantu, f) Petugas administrasi keuangan, e) Periset, dan f) Mitra riset.

Jaringan informasi yang diberikan subjek penelitian dikembangkan dengan teknik snow ball. Artinya peneliti akan melakukan penggalian data


(4)

sedikit demi sedikit yang semakin lama semakin mendalam. Dengan cara demikian diharapkan dapat diperoleh gambaran lengkap tentang manajemen


(5)

pembiayan riset dan pola kerja sama alih teknologi dan komersialisasi hasil riset.

Dalam menentukan lokasi penelitian, peneliti melakukan dua tahapan.Pertama, peneliti mengidentifikasi satuan instansi pemerintah yang menerapkan PK-BLU yang mengelola pembiayaan riset yang berada di kementerian/lembaga negara. Kedua, setelah melalui beberapa kali pengamatan dan penelusuran pustaka, maka ditetapkan empat instansi pemerintah yang menerapkan PK-BLU, yaitu perguruan tinggi negeri yang berstatus BLU, yaitu UNS, perguruan tinggi yang berstatus PTN-BH, yaitu UPI, lembaga BLU yang melakukan rekayasa produk dan pengelola dana riset, yaitu BPTP,dan lembaga BLU yang melaksanakan pendanaan riset, yaituLPDP.

Berdasarkan observasi awal, UNS memiliki lembaga riset yang kuat dan aktivitas riset yang berkembang dengan baik. UNS juga memiliki produk riset yang sedang dalam proses komersialisasi. Untuk pembanding dengan UNS, peneliti memilih UPI. Sebagai PTN Badan Hukum, secara regulasi UPI diizinkan untuk melakukan komersialisasi riset secara optimal. Pola pengelolaan keuangan yang berbeda di UPI secara regulasi mampu mengatasi permasalahan pembiayaan dan belanja institusi yang tidak bisa dilakukan oleh PTN-BLU. Oleh karena itu, sangat menarik apabila permasalahan pembiayaan riset dan komersialisasi hasil riset dilakukan di dua perguruan tinggi tersebut.

Tempat penelitian selanjutnya adalah BPTP mewakili lembaga pemerintah non-PTN yang menerapkan BLU karena aktivitas riset/rekayasa produkyang menjadi salah satu tugas pokoknya, disamping tugas lain yaitu pengujian, pendidikan dan pelatihan. Selain itu, BPTP juga menjadi pusat penelitian pemerintah yang memiliki kewenangan untuk melakukan komersialisasi hasil riset. Lokasi penelitian terakhir adalah LPDP. Lembaga pengelola dana ini dipilih sebagai lembaga ini memiliki kewenangan yang sangat besar untuk memberikan dana bagi lembaga-lembaga penerima hibah sampai dengan tahap komersialisasi hasil riset. Saat ini, beberapa hasil riset di


(6)

LPDP diarahkan untuk dikomersialisasikan atau menjadi basis rumusan

kebijakan pemerintah.

C. Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan teknik in-depth open ended interview, observasi partisipasi, dan penelusuran dokumen. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap. Pertama, dilakukan pengumpulan data primer. Data primer diambil dengan menggunakan teknik observasi. Peneliti dalam beberapa waktu berada di lokasi penelitian dan mengamati langsung mekanisme tata kelola riset termasuk pembiayaan riset yang menjadi fokus penelitian. Berbagai aktivitas informan yang mencakup penyusunan program kerja riset, rapat penentuan anggaran, mekanisme seleksi proposal riset, pleno penentuan judul riset yang didanai, monitoring kegiatan riset, review hasil riset serta implementasi hasil riset untuk pembangunan dan sebagainya secara teliti diikuti oleh peneliti. Selanjutnya, peneliti melakukan in-depth open ended interview (wawancara terbuka) dengan para pejabat yang memiliki kewenangan dengan PK BLU untuk memperkuat data yang diperoleh. Peneliti menggunakan teknik snow ball dalam melakukan wawancara dengan subjek penelitian (informan). Data awal tentang berbagai kebijakan yang menjadi dasar legalitas keberadaan PK-BLU termasuk berbagai ketentuan persyaratan keberadaan PK–BLU beserta struktur organisasi dan kewenangannya yang berkiatan dengan persoalan riset menjadi kunci utama aktivitas penggalian data melalui wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Selanjutnya wawancara dikembangkan pada informan yang mewakili karakteristik pengelola PK BLU bidang riset.

Pada tahap kedua, peneliti melakukan crosscheck data primer yang telah diperoleh dengan berbagai literaturyang berkaitan dengan tata kelola pembiayaan riset. Langkah ini ditempuh untuk mengetahui “reaksi” pustaka(Suswandari, 2008) tentang manajemen pembiayaan riset pada instansi pemerintah yang menerapkan PK–BLU terhadap berbagai fenomena yang ditemukan. Tahap ini dilakukan dengan aktivitas studi literature berbagai riset yang ada sebelumnya. Pada tahap ketiga, peneliti


(7)

mengkonfirmasi data yang telah dilengkapi dengan studi lietratur. Dan pada tahap inilah peneliti berupaya untuk dapat mengintegrasikan seluruh fenomena yang ditemukan melalui tahapan analisis studi kasus yang

dikembangkan oleh Yin (2009).

D. Analisis Data

Analisis data adalah proses mengorganisasi dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan berbagai bentuk uraian dasar sehingga dapat diperoleh suatu tema yang ada dalam data tersebut (Bogdan&Biklen, 1982; Patton, 1990; Yin, 2009). Data yang diperoleh dalam setiap unit analisis di penelitian ini, selanjutnya dianalisis dengan model analisis interaktif. Skema analisis interaktif model Miles dan Huberman dapat dicermati dalam bagan di bawah ini (Sugiyono, 2005).

Gambar 3.2. Model Skema Analisis Interaktif (Sugiyono, 2005)

Berdasarkan bagan di atas, terdapat empat langkah besar yang harus dilakukan, mulai dari koleksi data, display (penyajian) data, reduksi data dan verifikasi data. Dalam penelitian ini, data-data yang diperoleh dari unit analisis (UNS, UPI, BPTP, dan LPDP) selanjutnya dianalisis dengan menggunakan tiga langkah utama yaitu koleksi data, reduksi data, dan display (penyajian data). Proses ini kemudian diakhiri dengan penarikan kesimpulan secara bersama-sama. Lebih jelasnya, alur analisis data dalam penelitian ini akan melalui proses sebagai berikut: a) memasukkan informasi ke dalam daftar yang berbeda sesuai dengan fokus penelitian yang diajukan b)


(8)

membuat matrik kategori sesuai dengan fokus, c) menciptakan perangkat analisis data yang disebut flow chart untuk memeriksa data yang diperoleh secara lebih terperinci, d) mentabulasi data yang sudah mulai mengerucut, dan e) memasukkan informasi dari data yang diperoleh ke dalam urutan yang lebih kronologis.

E. Validitas Penelitian

Teknik validitas penelitian menggunakan teknik triangulasi. Teknik ini berupaya untuk memperoleh data yang berkualitas sehingga interpretasi atas data tersebut lebih akurat (Fraenkel dan Wallen, 2003; Sutopo, 2006). Teknik Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Triangulasi Sumber atau Data dan Triangulasi Metode (Sutopo, 2006). Triangulasi sumber atau data mengarahkan peneliti agar dalam mengumpulkan data wajib menggunakan beragam sumber data yang tersedia. Sedangkan triangulasi metode dilakukan seorang peneliti dengan cara mengumpulkan data sejenis tetapi dengan teknik atau metode pengumpulan data yang berbeda dan diusahakan mengarah pada sumber data yang sama untuk menguji kemantapan informasinya.

Triangulasi sumber dalam penelitian ini dilakukan dengan melakukan pengecekan data antara satu sumber dengan sumber lainnya, misalnya ketika peneliti hendak menggali informasi tentang alih teknologi hasil riset, peneliti tidak hanya mengajukan pertanyaan ini kepada informan A, tetapi juga informan B, dan informan C. Hal ini sebagai upaya untuk memperoleh informasi yang akurat dan kredibel. Demikian juga dengan kegiatan observasi, misalnya terkait dengan alih teknologi hasil riset, maka peneliti tidak hanya melakukan observasi di unit analisis, tetapi juga mitra riset yaitu perusahaan.

Triangulasi metode dilakukan dengan melakukan pengecekan terhadap informasi atau data yang diperoleh dengan metode wawancara (in-depth interview) dengan informasi yang diperoleh dari observasi dan penelusuran dokumen. Dalam penelitian ini, ketika peneliti hendak menelusuri tentang komersialisasi hasil riset, peneliti tidak hanya berpedoman pada hasil


(9)

wawancara dengan kepala lembaga riset atau kepala balai, tetapi juga dari dokumen kerjasama atau dokumen lain yang dimiliki oleh lembaga penelitian tersebut. Melalui aktivitas ini, peneliti dapat memperoleh data yang lebih akurat, karena informasi tidak hanya diperoleh dari wawancara langsung tetapi juga ada dokumen fisik yang melandasinya.

F. Alur Penelitian

Kegiatan penelitian ini dilakukan mengacu kepada tahap-tahap yang sudah disusun dalam alur penelitian di bawah ini.


(10)

Penelitian ini dimulai dengan tahap persiapan. Pada tahap ini peneliti melakukan studi pustaka, mencermati perkembangan wacana tentang hal-hal yang berkaitan dengan masalah penelitian melalui berita pada media masa, diskusi dengan teman sejawat dan sebagainya, serta penentuan unit analisis penelitian yang sesuai dengan fokus penelitian yang diajukan. Kegiatan ini telah dilakukan pada beberapa instansi pemerintah yang menerapkan

PK-BLU yang ada dan yang dominan dalam pengelolaan pembiayaan riset. Setelah itu, pada tahap kedua dilakukan observasi lapangan. Kegiatan observasi dilakukan selama beberapa kali yang diawali dengan mencermati

Penelaahan Paradigma dan Pengkajian Data Pendukung

Penetapan Fokus Kajian

Pengembangan Unit Analisis dan Subunit Analisis

Pengembangan Instrumen atau PedomanPengambilan Data Sesuai dengan

Teknik Penelitian

Eksplorasi Pengumpulan dan Pengambilan Data dari Research Site

Pengolahan Data Penelitian: 1. Reduksi Data, 2. Display Data, 3. Pemeriksaan Data, dan 4. Analisis

Data

Deskripsi, Pembahasan, dan Analisis Data serta Temuan Penelitian

Periksa Keabsahan Data

Laporan Penelitian Studi

Pustaka

Literatur

Menetapkan Fokus dan Lokasi

Tidak

Ya

Triangulasi

TriangulasiFi eld Note FGD


(11)

berbagai kebijakan dan dasar legalitas serta tugas dan fungsi unit analisis, yang dilanjutkan untuk menemukan profil informan yang diharapkan dapat menjadi kunci informasi utama dalam penggalian data yang diharapkan. Dari aktivitas ini peneliti mencoba untuk menyusun fokus penelitian dalam bentuk kisi-kisi sebagai panduan kegiatan penelitian meskipun tidak baku. Berdasarkan kisi-kisi tersebut, peneliti mulai melakukan pengumpulan data dan sekaligus melakukan analisis. Peneliti melakukan analisis data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara mendalam kepada informan kunci yang ditetapkan.


(12)

Tabel 3.1. Kisi-kisi Penelitian

No Sasaran Penelitian Masalah Penelitian Dimensi Penelitian Aspek Penelitian Instrumen Stakeholder

1 Perguruan Tinggi:

a.Univ. Sebelas Maret (UNS) b.Univ. Pendidikan Bandung (UPI) Mekanisme

pembiayaan riset pada perguruan tinggi (PTN-BLU dan PTN-BH)

Pembiayaan riset pada

PK-BLU Perguruan

Tinggi Negeri

a. Dasar legalitas

b. Kebijakan/regulasi yang berlaku

c. Pedoman penentuan standar

pembiayaan riset

d. Perencanaan riset di perguruan tinggi (Renstra PT, pedoman riset )

e. Prosedur penetapan biaya riset f. Komponen pembiayaan riset g. Kriteria proposal riset

h. Prosedur seleksi proposal

(kriteria reviewer, prosedur penetapan reviewer)

i. Pedoman pengelolaan

pembiayan riset

j. Pedoman monitoring dan

evaluasi

k. Pedoman pelaporan kegiatan

riset

Dokumen Wakil Rektor

Bidang AdministrasiK euangan, Pejabat Pembuat Komitmen, Ketua LPPM, Petugas teknis pembuat SPM,

Penguji SPP

dan SPM, Tim monev anggaran, Bendahara Pengeluaran, Bendahara Pengeluaran Pembantu, Petugas


(13)

No Sasaran Penelitian Masalah Penelitian Dimensi Penelitian Aspek Penelitian Instrumen Stakeholder

Administrasi Keuangan dan Periset.

Pola kerja sama antara lembaga pemberi dana, lembaga periset, dan mitra industri.

Pembiayaan riset pada

PK BLU Perguruan

tinggi negeri.

a. Perencanaan kebutuhan riset b. Pengelolaan alih teknologi hasil

riset

c. Komersialisasi hasil riset d. Pengelolaan dampak

komersia-lisasi hasil k riset

Dokumen Wakil Rektor

Bidang AdministrasiK euangan, Keua LPPM, Pejabat Pembuat Komitmen, Periset, dan mitra riset.

2. PKBLU instansi

pemerintah

a. Balai Pengujian Teknologi Polimer (BPTP)

b. Lembaga

Mekanisme

pembiayaan riset pada

instansi pemerintah

yang menerapkan PK BLU

Pembiayaan riset pada instansi pemerintah PK BLU.

a. Dasar legalitas

b. Kebijakan/regulasi yang berlaku

c. Pedoman penentuan standar

pembiayaan riset

d. Perencanaan riset di (Renstra lembaga, pedoman riset )

Dokumen Kepala

Balai,Direktur LPDP, Kepala Divisi, serta staf yang ber-kaitan dengan aktivitas


(14)

No Sasaran Penelitian Masalah Penelitian Dimensi Penelitian Aspek Penelitian Instrumen Stakeholder

Pengelola Dana Pendidikan (LPDP)

e. Prosedur penetapan biaya riset f. Komponen pembiayaan riset g. Kriteria proposal riset

h. Prosedur seleksi proposal

(kriteria reviewer, prosedur penetapan reviewer)

i. Pedoman pengelolaan

pembiayan riset

j. Pedoman monitoring dan

evaluasi Pedoman pelaporan kegiatan riset.

periset/ perkayasa.

Pola kerja sama dengan lembaga pemberi dana, periset, dan mitra,

Pembiayaan riset pada instansi pemerintah PK BLU.

a. Perencanaan kebutuhan riset b. Pengelolaan alih teknologi hasil

riset

c. Komersialaisasi hasil riset d. Pengelolaan dampak

komersia-lisasi hasil riset

Dokumen Kepala Balai,

Direktur LPDP,serta staf yang ber-kaitan dengan aktivitas

pene-litian, dan


(15)

No Sasaran Penelitian Masalah Penelitian Dimensi Penelitian Aspek Penelitian Instrumen Stakeholder

perkayasadan lembaga mitra.


(16)

Tabel 3.2 Operasionalisasi Konsep

DIMENSI VARIABEL INDIKATOR UKURAN/TINGKAT

KESULITAN Mekanisme pembiayaan riset 1. Rencana biaya riset.

2. Standar dan komponen

biaya riset.

3. Kriteria proposal riset.

4. Pengelolaan biaya riset.

5. Monitoring, evaluasi

pelaporan penggunaan biaya

1. Kebijakan keuangan negara, target kinerja riset, alokasi biaya riset, kebutuhan riset.

2. Kebijakan standar satuan biaya riset, kebutuhan riset, hubungan biaya dan produk/kebijakan (cost-output relationship).

3. Kualitas riset, luaran riset,

kemutakhiran, dan rekam jejak riset. 4. Rekomendasi Reviewer, keputusan

direksi/pimpinan organisasi pemberi dana riset, kebijakan internal lembaga riset, kebijakan internal mitra industri. 5. Tingkat kinerja riset, tingkat kesiapan

teknologi, tingkat akuntabilitas

Sedang

Sedang

Sedang

Mudah


(17)

DIMENSI VARIABEL INDIKATOR UKURAN/TINGKAT KESULITAN

riset. pengelolaan biaya riset.

Mekanisme kerja sama alih teknologi hasil riset

1. Perencanaan kebutuhan riset

2. Pengelolaan alih teknologi hasil riset

3. Komersialisasi hasil riset

4. Pengelolaan dampak

komersialisasi hasil riset.

1. Kebutuhan industri, kebutuhan masyarakat, inovasi nasional, daya saing bangsa.

2. Kebjakan HKI, kebijakan PNBP, kebijakan internal lembaga periset, kebijakan organisasi pemberi dana riset. 3. Kebutuhan industri, kebutuhan

masyarakat, ketahanan produk nasional, inovasi nasional, daya saing bangsa. 4. Kebijakan PNBP, kebijakan royalti,

kebijakan internal lembaga periset, kebijakan organisasi pemberi dana riset.

Sulit

Sedang

Sulit


(18)

Tabel 3.3 Matriks Pengumpulan Data

TUJUAN DATA PRIMER DATA SEKUNDER

INDEPTH OBSERVASI SURVEI

Mencari data tentang mekanisme pembiayaan riset pada instansi pemerintah yang nenerapkan PK-BLU Alat: Pedoman wawancara

Tidak diperlulan Alat:

Kuesioner

Substansi:

Seluruh informasi yang terkait dengan mekanisme pembiayaan riset di instansi pemerintah yang menerapkan PK-BLU, meliputi perencanaan biaya riset, penentuan standar dan komponen biaya riset, kriteria

proposal riset, pengelolaan biaya riset, monitoring, evaluasi, dan pelaporan penggunaan biaya riset.

Substansi:

Persepsi tentang mekanisme pembiayaan riset di instansi pemerintah yang menerapkan PK-BLU, meliputi

perencanaan biaya riset, penentuan standar dan

komponen biaya riset, kriteria proposal riset, pengelolaan biaya riset, monitoring, evaluasi, dan pelaporan penggunaan biaya riset.

Substansi:

Data penunjang terkait dengan mekanisme pembiayaan riset di instansi pemerintah yang menerapkan PK-BLU, meliputi perencanaan biaya riset, penentuan standar dan komponen biaya riset, kriteria proposal riset,

pengelolaan biaya riset, monitoring, evaluasi, dan pelaporan penggunaan


(19)

TUJUAN DATA PRIMER DATA SEKUNDER

INDEPTH OBSERVASI SURVEI

biaya riset. Informan:

1.Pejabat pengelola dana riset yang menerapkan PK-BLU (LPDP, BPTP, UPI, dan UNS); 2.Pejabat dan staf di

lingkungan UPI dan UNS: Wakil rektor Bidang Administrasi Keuangan, Ketua LPPM, Pejabat Pengelola Keuangan, Staf Pengelola Keuangan;

3.Periset di lingkungan

Sumber:

1.Lembaga Periet; 2.Kelompok Periset; 3.Mitra industri; dan 4.Reviewer.

Sumber:

1. Instansi pemerintah yang menerapkan PK-BLU bidang

pendanaan riset (LPDP, BPTP, UPI, UNS);


(20)

TUJUAN DATA PRIMER DATA SEKUNDER

INDEPTH OBSERVASI SURVEI

UPI dan UNS

4.Pejabat dan staf di LPDP: Direktur, Pejabat Pengelola keuangan, Kepala Divisi, Analis Dana Riset, Evaluator dana Riset, Staf Pengelola Keuangan, serta Periset dan Reviewer RISPRO; 5.Nara sumber riset yang

relevan.

Pemilihan informan: Purposive dan bersifat snowball

Sampel:


(21)

TUJUAN DATA PRIMER DATA SEKUNDER

INDEPTH OBSERVASI SURVEI

Mencari data tentang pola kerja sama antara pemberi dana, kelompok periset, dan mitra riset dalam perencanaan kebutuhan riset, pengelolaan alih teknologi hasil riset, komersialisasi hasil riset, dan pengelolaan dampak komersialisasi Alat: Pedoman wawancara Alat:

Pedoman observasi dan foto

kegiatan/dokumentasi

Alat: Kuesioner

Cara kerja:

Catat dan foto kegiatan, kejadian, dan bukti fisik.

Substansi:

Seluruh informasi yang terkait dengan kerja sama antara pemberi dana, kelompok periset, dan mitra riset dalam perencanaan kebutuhan riset, pengelolaan alih teknologi hasil riset,

Substansi:

Informasi lain yang relevan dengan pengelolaan alih teknologi hasil riset, komersialaisasi hasil riset, dan pengelolaan dampak komersialaisasi hasil riset.

Substansi:

Persepsi tentang kerja sama antara pemberi dana,

kelompok periset, dan mitra riset dalam perencanaan kebutuhan riset, pengelolaan alih teknologi hasil riset, komersialisasi hasil riset, dan pengelolaan dampak

Substansi:

Data penunjang terkait dengan kerja sama antara pemberi dana, kelompok periset, dan mitra riset dalam perencanaan kebutuhan riset, pengelolaan alih teknologi hasil riset,


(22)

TUJUAN DATA PRIMER DATA SEKUNDER

INDEPTH OBSERVASI SURVEI

hasil riset. komersialaisasi hasil riset, dan pengelolaan dampak komersialisasi hasil riset.

komersialisasi hasil riset dari lembaga pemberi dana riset, institusi Periset, Periset, dan mitra industri.

komersialisasi hasil riset, dan pengelolaan dampak komersialisasi hasil riset.

Informan:

1. Pejabat pengelola dana riset yang menerapkan PK-BLU (LPDP, BPTP, UPI, dan UNS);

2. Pejabat dan staf di lingkungan UPI dan UNS: Wakil rektor Bidang Administrasi Umum dan Keuangan, Ketua LPPM, Pejabat

Sumber:

1. Lembaga periset; 2. Mitra industri.

Sumber:

1. Lembaga Periset; 2. Kelompok Periset; 3. Mitra industri; 4. Reviewer; dan

5. Nara sumber riset yang relevan.

Sumber:

1. Instansi pemerintah yang menerapkan PK-BLU bidang

pendanaan riset (LPDP, BPTP, UPI dan UNS);


(23)

TUJUAN DATA PRIMER DATA SEKUNDER

INDEPTH OBSERVASI SURVEI

Pengelola Keuangan, Staf Pengelola Keuangan;

3. Periset di lingkungan UPI dan UNS

4. Pejabat dan staf di LPDP: Direktur, Pejabat Pengelola keuangan, Kepala Divisi, Analis Dana Riset, Evaluator dana Riset, Staf Pengelola Keuangan, serta Periset dan Reviewer RISPRO;


(24)

TUJUAN DATA PRIMER DATA SEKUNDER

INDEPTH OBSERVASI SURVEI

yang relevan. Pemilihan informan: Purposive dan bersifat snowball

Sampel:

Purposive sampling

Sampel:


(1)

biaya riset. Informan:

1.Pejabat pengelola dana riset yang menerapkan PK-BLU (LPDP, BPTP, UPI, dan UNS); 2.Pejabat dan staf di

lingkungan UPI dan UNS: Wakil rektor Bidang Administrasi Keuangan, Ketua LPPM, Pejabat Pengelola Keuangan, Staf Pengelola Keuangan;

3.Periset di lingkungan

Sumber:

1.Lembaga Periet; 2.Kelompok Periset; 3.Mitra industri; dan 4.Reviewer.

Sumber:

1. Instansi pemerintah yang menerapkan PK-BLU bidang

pendanaan riset (LPDP, BPTP, UPI, UNS);


(2)

UPI dan UNS

4.Pejabat dan staf di LPDP: Direktur, Pejabat Pengelola keuangan, Kepala Divisi, Analis Dana Riset, Evaluator dana Riset, Staf Pengelola Keuangan, serta Periset dan Reviewer RISPRO; 5.Nara sumber riset yang

relevan.

Pemilihan informan: Purposive dan bersifat snowball

Sampel:


(3)

Mencari data tentang pola kerja sama antara pemberi dana, kelompok periset, dan mitra riset dalam perencanaan kebutuhan riset, pengelolaan alih teknologi hasil riset, komersialisasi hasil riset, dan pengelolaan dampak komersialisasi Alat: Pedoman wawancara Alat:

Pedoman observasi dan foto

kegiatan/dokumentasi

Alat: Kuesioner

Cara kerja:

Catat dan foto kegiatan, kejadian, dan bukti fisik.

Substansi:

Seluruh informasi yang terkait dengan kerja sama antara pemberi dana, kelompok periset, dan mitra riset dalam perencanaan kebutuhan riset, pengelolaan alih teknologi hasil riset,

Substansi:

Informasi lain yang relevan dengan pengelolaan alih teknologi hasil riset, komersialaisasi hasil riset, dan pengelolaan dampak komersialaisasi hasil riset.

Substansi:

Persepsi tentang kerja sama antara pemberi dana,

kelompok periset, dan mitra riset dalam perencanaan kebutuhan riset, pengelolaan alih teknologi hasil riset, komersialisasi hasil riset, dan pengelolaan dampak

Substansi:

Data penunjang terkait dengan kerja sama antara pemberi dana, kelompok periset, dan mitra riset dalam perencanaan kebutuhan riset, pengelolaan alih teknologi hasil riset,


(4)

hasil riset. komersialaisasi hasil riset, dan pengelolaan dampak komersialisasi hasil riset.

komersialisasi hasil riset dari lembaga pemberi dana riset, institusi Periset, Periset, dan mitra industri.

komersialisasi hasil riset, dan pengelolaan dampak komersialisasi hasil riset.

Informan:

1. Pejabat pengelola dana riset yang menerapkan PK-BLU (LPDP, BPTP, UPI, dan UNS);

2. Pejabat dan staf di lingkungan UPI dan UNS: Wakil rektor Bidang Administrasi Umum dan Keuangan, Ketua LPPM, Pejabat

Sumber:

1. Lembaga periset; 2. Mitra industri.

Sumber:

1. Lembaga Periset; 2. Kelompok Periset; 3. Mitra industri; 4. Reviewer; dan

5. Nara sumber riset yang relevan.

Sumber:

1. Instansi pemerintah yang menerapkan PK-BLU bidang

pendanaan riset (LPDP, BPTP, UPI dan UNS);


(5)

Pengelola Keuangan, Staf Pengelola Keuangan;

3. Periset di lingkungan UPI dan UNS

4. Pejabat dan staf di LPDP: Direktur, Pejabat Pengelola keuangan, Kepala Divisi, Analis Dana Riset, Evaluator dana Riset, Staf Pengelola Keuangan, serta Periset dan Reviewer RISPRO;


(6)

yang relevan. Pemilihan informan: Purposive dan bersifat snowball

Sampel:

Purposive sampling

Sampel: