PROGRAM DAN KEGI ATAN BAPPEDA TAHUN ANGGARAN 2016
RENCANA KERJA TAHUNAN BAPPEDA
RKT BAPPEDA 2017
27
Berdasarkan tabel I I .6 secara singkat dapat dianalisis, sasaran strategisnya secara administratif dapat diimplementasikan. Kondisi ini didukung dengan akses data
untuk menyusun dokumen dalam bentuk buku profil bisa diperoleh. Akan tetapi data senantiasa mengalami perubahan setiap waktu sehingga untuk mendapat kan data yang
valid diperlukan sinkronisasi data dan update data setiap waktu, sehingga pada saatnya
data yang disajikan terdiri dari rangkaian komponen data yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan.
Situasi ini menjadi penting karena hasil yang diharapkan adalah dokumen dalam bentuk buku yang pada waktunya digunakan sebagai referensi terutama dalam hal
perencanaan dan tidak menutup kemungkinan digunakan untuk kepentingan ilmiah lainnya. Untuk itu walaupun dokumennya sudah dapat disajikan namun dari segi
kualitas dokumen masih perlu untuk ditingkatkan. Dengan kata lain dapat dimaknai bahwa tahapan menghimpun data dan dokumen pendukung yang digunakan sebagai
referensi menyusun dokumennya hendanknya dilakukan dengan optimal. Langkah ke depannya melakukan kajian secara komperhensif dan menghimpun berbagai referensi,
regulasi dan perkembangan terbaru sehingga dapat menghasilkan buku yang berkwalitas. Pada akhirnya dokumen yang dihasilkan menarik minat untuk dibaca guna
menambah wawasan dan membuka cakrawala berpikir sehingga menghasilkan kwalitas yang teruji dan bisa dipertanggungjawabkan.
3. Sasaran strategis ketiga adalah tersedianya produk perencanaan pembangunan dan penganggaran sesuai kebutuhan. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2016 dengan
tahun-tahun sebelumnya dan target jangka menengah, diuraikan dalam tabel I I .7 berikut ini :
Tabel I I .7 Capaian Kinerja Sasaran Strategis Ketiga
No I KU
Realisasi Target
Akhir Capaian
Th.2016 thdp
Target 2019
Th.2014 n-2
Th.2015 n-1
Th.2016 n
1 Prosentase
kesesuaian antara
RPJMD dengan
RTRW 93
93 95
100 95
2 Prosentase
konsistensi penjabaran
program 95
95 95
100 95
RENCANA KERJA TAHUNAN BAPPEDA
RKT BAPPEDA 2017
28
RPJMD ke dalam RKPD 3
Prosentase kesesuaian
antara RPJMD
dengan Renstra SKPD
95 95
96 100
96
4 Prosentase
kesesuaian antara RKPD dengan Renja
SKPD 97
97 97
100 97
Sasaran ketiga ini bisa dimaknai sebagai “ titik sentral” Bappeda sebagai satuan kerja perangkat daerah yang diberi kewenangan untuk menyusun sebuah sistem
perencanaan yang prospektif, realistis dan akuntabel serta transparan dalam rangka mewujudkan sanggau maju dan terdepan. Untuk itu capaian kinerja pada segmen ini
semestinya berada pada kondisi ideal sehingga kwalitas perencanaan yang dilakukan memberikan dampak positif dalam pembangunan. Kesesuaian dan kosistensi antara
dokumen menjadi penting dalam mewujudkan sistem perencanaan yang prospektif, realistis dan akuntabel. Beberapa hambatan yang menjadi tantangan sehingga kondisi
ideal belum bisa tercapai diantaranya pemahaman terkait dengan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah sebagai panduan sekaligus pedoman untuk
menyusun dokumen perencanaan turunannya belum optimal. Kondisi ini menjadi salah satunya dipicu oleh kurangnya minat membaca dan
rendahnya rasa ingin tahu serta keengganan untuk melakukan perubahan, sehingga ketika menyusun dokumen perencanaan belum optimal. Melihat fenomena tersebut
langkah yang harus dilakukan adalah kembali mempedomani dokumen RPJMD dalam menyusun dokumen perencanaan sebagai turunannya. Kondisi itu diperlukan agar ada
konektivitas antar dokumen sehingga sistem perencanaan menjadi lebih baik. 4. Sasaran strategis keempat terwujudnya kualitas perencanaan ruang. Perbandingan
realisasi kinerja tahun 2016 dengan tahun
sebelumnya dan target jangka menengah, dipaparkan dalam tabel I I .8 berikut ini :
RENCANA KERJA TAHUNAN BAPPEDA
RKT BAPPEDA 2017
29
Tabel I I .8 Capaian Kinerja Sasaran Strategis Keempat
No I KU
Realisasi Target
Akhir Capaian
Th.2016 thdp
Target 2019
Th.2014 n-2
Th.2015 n-1
Th.2016 n
1 Persentase
penyediaan RTH Publik
9,3 9,5
9,5 100
9,5 2
Tingkat pengaduan Perencanaan Tata Ruang
yang Ditindaklanjuti 92
94 94
100 94
Dalam mewujudkan tata ruang yang representatif dan baik untuk semua diperlukan formulasi sistem perencanaan yang berkwalitas sehingga out put yang
dihasilkan bermanfaat dan bisa diukur. Dalam hal ini Bappeda Kabupaten Sanggau masih perlu mengoptimalkan lagi sistem perencanaan terkait dengan rencana tata
ruang, tindakan awal pengaduan pelanggaran bidang penataan ruang dan penyediaan ruang terbuka hijau publik.
Sebagaimana kita ketahui bahwa berdasarkan regulasi yang ada idealnya ruang terbuka hijau adalah 30 dari luas wilayah Kabupaten Sanggau. Kondisi saat
ini RTH Kabupaten Sanggau belum berada pada kondisi ideal sehinga diperlukan langkah strategis untuk mewujudkannya. Manakala dikaji dari potensi yang ada
secara strategis Kabupaten Sanggau dapat memenuhi syarat minimal 30 RTH, kondisi tersebut didukung oleh wilayah yang masih asri, tidak padat dan tidak
kumuh. Akan tetapi peluang dalam bentuk potensi yang ada hendaknya dapat dimanfaatkan dengan maksimal dan sebaik mungkin agar mampu mewujudkan
ruang terbuka hijau. Dalam perkembangannya RTH hendaknya tidak hanya dimaknai pekarangan dan lingkungan privat semata, namun RTH berfungsi sebagai
salah satu sarana komunikasi publik yang dijadikan sebagai tempat interaksi sosial antar warga masyarakat. Dengan demikian dapat dimaknai bahwa langkah strategis
dalam memformulasikan kebijakan 5.
Sasaran Strategis Kelima Tersedianya aparatur perencana yang terampil dalam bidang sosial, budaya, ekonomi, keruangan dan pemanfaat an teknologi.
Perbandingan realisasi kinerja tahun 2016 dengan tahun sebelumnya dan target jangka menengah, disajikan dalam tabel I I .9 berikut ini :
RENCANA KERJA TAHUNAN BAPPEDA
RKT BAPPEDA 2017
30
Tabel I I .9 Capaian Kinerja Sasaran Strategis Kelima
No I KU
Realisasi Target
Akhir Capaian
Th.2016 thdp
Target 2019
Th.2014 n-2
Th.2015 n-1
Th.2016 n
1 Persentase OPD yang
memiliki SDM perencana yang berkualitas
85 88
90 100
90
2 Persentase SDM Bappeda
yang telah memiliki SDM perencana berkualitas
87 88
90 100
90
Sistem perencanaan
membutuhkan sumberdaya
manusia dalam
memformulasikan kebijakan sehingga tepat sasaran dan memberikan manfaat bagi perwujudan sanggau maju dan terdepan. Dengan demikian dapat dimaknai bahwa
pendidikan dan pelatihan diperlukan dalam rangka menggali potensi dan kemampuan pegawai untuk membangun sistem perencanaan yang memberikan
dampak positif demi kamajuan daerah. Hasil analisis pada tahun 2016 dapat diuraikan salah satu indikator yang menjadi pemicu belum optimalnya perencanaan
yang dilakukan Bappeda Sanggau adalah dikarenakan masih kurangnya pegawai yang mengikuti kegiatan kediklatan.
Untuk itu langkah strategis yang dapat dilakukan ke depannya adalah dengan mengirimkan pegawai Bappeda yang potensial untuk mengikuti pendidikan dan
pelatihan profesional sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. Oleh karena itu kegiatan kediklatan hendaknya dilakukan bukan hanya seremonial belaka, namun
peserta diklat setelah selesai dan kembali ke kant or dapat mengaplikasikan kembali ilmu, wawasan dan pengetahuan yang telah diperoleh ke dalam lingkungan kerja.
Hal itu diperlukan agar pendidikan dan pelatihan menjadi salah satu barometer yang ikut mensukseskan sistem perencanaan di Kabupaten Sanggau. Dengan
demikian dapat dimaknai bahwa kegiatan kediklatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari organisasi, karena keilmuan sifatnya dinamis maka sumber daya
manusia dituntut menyesuaikan diri dan mampu beradaptasi dengan lingkungan ilmu dan pengetahuan yang berkembang.
RENCANA KERJA TAHUNAN BAPPEDA
RKT BAPPEDA 2017
31
6. Sasaran strategis keenam terlaksananya sistem koordinasi pengendalian, evaluasi dan pelaporan sesuai kebutuhan dan target waktu yang ditentukan. Perbandingan
realisasi kinerja tahun 2016 dengan tahun-tahun sebelumnya dan target jangka menengah, disampaikan dalam table I I .10 berikut ini :
Tabel I I .10 Capaian Kinerja Sasaran Strategis Keenam
No I KU
Realisasi Target
Akhir Capaian
Th.2016 thdp
Target 2019
Th.2014 n-2
Th.2015 n-1
Th.2016 n
1 Prosentase
konsistensi penjabaran
program RPJMD ke dalam RKPD
95 95
95 100
95 2
Prosentase kesesuaian
antara RPJMD
dengan Renstra SKPD
95 95
96 100
96
3 Prosentase
kesesuaian antara
RKPD dengan
Renja SKPD 97
97 97
100 97
Sistem perencanaan membutuhkan konsistensi sebagai dasar pijakan menghasilkan kebijakan yang tepat sasaran. Rangkaian dari sistem perencanaan
dimulai dengan merumuskan dan menyusun formulasi kebijakan sebagai tahapannya. Rumusan awal diperoleh dari hasil musyawarah rencana pembangunan
daerah di tingkat dusun hingga tingkat nasional, rumusan awal bisa juga diperoleh dari atas ke bawah melalui regulasi dan kebijakan khusus. Selain dari pada itu
dalam mendapatkan data rumusan awal bisa menggunakan metode teknokratik dan tentunya pendekatan politis. I ni semua merupakan
tool yang dapat digunakan untuk memperoleh data dan informasi dalam memformulasikan kebijakan.
Data dan informasi dalam bentuk usulan program kegiatan yang telah diperoleh ketika dirumuskan wajib mengacu pada RPJMD sebagai pedoman
dengan turunannya Renstra dan Renja. Kondisi ini selain untuk memenuhi tahapan sistem
perencanaan yang prospektif, realistis dan akuntabel serta transparan juga menjadi salah satu indikator penilaian sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
RENCANA KERJA TAHUNAN BAPPEDA
RKT BAPPEDA 2017
32
7. Sasaran strategis ketujuh terwujudnya hasil penelitian dan perekayasaan di bidang iptek yang berkualitas dan mampu memberikan kontribusi dalam pembangunan
daerah. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2016 dengan tahun-tahun sebelumnya dan target jangka menengah, disajikan dalam tabel I I .11 berikut ini :
Tabel I I .11 Capaian Kinerja Sasaran Strategis Ketujuh
No I KU
Realisasi Target
Akhir Capaian
Th.2016 thdp
Target 2019
Th.2014 n-2
Th.2015 n-1
Th.2016 n
1 Persentase
Pemanfaatan Hasil Penelitian dan
Pengembangan. 100
100 100
100 100
Penyusunan Dokumen Penelitian dan perekayasaan yang berkualitas merupakan sebuah dokumen berisi pesan yang hendak disampaikan komunikator
kepada komunikan. I si dari pesan dimaksud dalam bentuk hasil kajian yang menggambarkan potensi, peluang, hambatan dan tantangan serta rekomendasi
yang dapat
digunakan sebagai
referensi dalam
mewujudkan sistem
perencanaan. Dengan demikian dipandang perlu bahwa fungsi dari dokumen penelitian sangat berperan manakala keberadaannya berkwalitas dan layak
menjadi literatur. Untuk itu potensi dan peluang menyusun dokumen penelitian hendaknya dimanfaatkan semaksimal mungkin agar hasil yang diharapkan
memberikan dampak dalam perencanaan. Kondisi saat ini kegiatan penelitian belum optimal dan kurang diminati
sehingga karya yang dihasilkan belum memberikan dampak yang signifikan. Akan tetapi situasi itu bisa berubah manakala minat meneliti bisa
ditumbuhkembangkan salah satunya melalu media sosialisasi dan ajang kompetisi sehingga perekayasa muda merasa lebih tertantang untuk melakukan
penelitian sehingga menghasilkan banyak dokumen penelitian dan pada akhirnya dokumen penelitian menjadi lebih berkwalitas dalam mendukung perencanaan
yang akuntabel.
RENCANA KERJA TAHUNAN BAPPEDA
RKT BAPPEDA 2017
33
Analisis pencapaian kinerja keuangan tahun 2016 merupakan tingkat pencapaian target dari masing-masing indikator keuangan yang telah ditetapkan.
Untuk itu dilakukan pengukuran tingkat pencapaian kinerja keuangan didasarkan pada data hasil pengukuran kinerja keuangan. Pada Tahun Anggaran 2016
sumber dana atau anggaran berasal dari APBD Kabupaten Sanggau yang dialokasikan untuk Bappeda Kabupaten Sanggau sebesar Rp. 7.258.804.317,-
dan anggaran yang bisa terserap sebesar Rp. 6.594.240.539,- atau 90,84 . Alokasi untuk Belanja Tidak Langsung Rp. 3.204.759.834,- dengan proporsi
30,62 dan alokasi Belanja Langsung 7.258.804.317,- dengan proporsi 69,38 .
RENCANA KERJA TAHUNAN BAPPEDA
RKT BAPPEDA 2017
16
RENCANA KERJA TAHUNAN BAPPEDA
RKT BAPPEDA 2017
34